Professional Documents
Culture Documents
c
c
c c
c
Suatu pembagi frekuensi yang bisa dipilih menurut selera perancang, bisa
disisipkan pada loop tersebut di antara titik a dan b pada gambar 1. Apabila ratio
pembagi adalah n, frekuensi VCO adalah fo= nfi, tetapi tegangan yang
diumpankan kembali ke detector phase mempunyai frekuensi fi. Hal ini berarti
VCO bisa membangkitkan suatu kelipatan dari frekuensi input dengan phase
yang tepat sama di antara kedua tegangannya.
1. Phase Detector
2. Loop Filter
3. Voltage Controlled Oscillator (VCO)
Pada keadaan loop terkunci, output dari detector phase adalah suatu
tegangan dc yang merupakan fungsi dari perbedaan phase Vd = . Jika
frekuensi input fi sama dengan frekuensi DzÔ
dz VCO fi, maka tegangan
pengatur Vd ke VCO harus 0; karenanya Ve harus nol. Dalam detector-detektor
phase yang biasa digunakan, Ve adalah fungsi sinusoidal, triangular (segitiga)
atau sawtoothed (gigi gergaji) dari dengan Ve sama dengan nol apabila
sama dengan untuk jenis sinusoidal dan triangular dan untuk jenis
sawtooth.
Pada gambar 3, pada saat loop dalam keadaan Dzterkuncidz, sudut tetap
berada dalam batas-batas untuk kurva (a) dan (b) dan untuk kurva
(c). Apabila sudut
tersebut melampaui/lebih besar dari batas-batas di atas,
maka loop akan keluar dari siklus atau menjadi tidak terkunci. Maka loop harus
direncanakaan untuk beroperasi dengan penyimpangan phase yang lebih kecil
dibandingkan dengan harga-harga batasnya.
Filter low pass dalam loop biasanya mempunyai salah satu bentuk dari
yang ditunjukkan pada gambar 4. Pada filter-filter pasif gambar 4 (a) dan (b),
biasanya dibutuhkan suatu penguat dengan gain (penguatan) Ka. Filter aktif
gambar 4 (c) mengandung elemen penguat.
Ketika berdiri sendiri, frekuensi output VCO sangat tidak stabil. Hal ini
disebabkan karena kapasitansi varaktor dan kapasitansi intrinsik di dalam
transistor yang digunakan, sangat dipengaruhi oleh suhu lingkungan. Bila suhu
berubah maka frekuensi VCO akan berubah, sehingga dinyatakan bahwa
frekuensi VCO tidak stabil. Ketidak-stabilan frekuensi VCO ini kemudian diatasi
dengan sistem PLL.
!"#$%&''&(
Gambar 5. Blok diagram aplikastif PLL Klasik yang bekerja pada FM-II 100 MHz
ÿ
$ ! )**
Kesimpulannya:
Frekuensi Output VCO = frekuensi Osilator referensi dikali dengan nilai N.
Pada contoh gambar untuk mendapatkan frekuensi out sebesar 5 MHz kita harus
mengeset saklar programmable divider dengan posisi: 01110001000, darimana
mendapatkan ? . posisi saklar pada gambar di atas ( perhatikan betul-betul
gambar... ) adalah merupakan representasi bilangan Biner dari bilangan desimal
5000 ( nilai N ).
Untuk mengubah frekuensi out VCO kita tinggal mengubah besarnya nilai
N pada Programmable divider.