You are on page 1of 12

Proposal Pengembangan Sistem Informasi Manajemen Barang Daerah - Permendagri 17/2007

Hotline Service
( 021 ) 3269 - 8049
PT. Broadband Powerline Indonesia Halaman 0 dari 12
Proposal Pengembangan Sistem Informasi Manajemen Barang Daerah - Permendagri 17/2007

PROFIL PERUSAHAAN
TAHUN 2008

NAMA PERUSAHAAN : BROADBAND POWERLINE INDONESIA (BPI)

STATUS PERUSAHAAN : PERSEROAN TERBATAS, PT

BIDANG USAHA : - Layanan Internet melalui Kabel Listrik,


wireless, MPLS & VSat
- Pengembangan Aplikasi Opensource
- Penyedia Hardware Komunikasi melalui kabel
listrik & manajemen energi
- Jasa Pelatihan dan Pengembangan dalam
bidang ICT & Bilingual Studies

KANTOR & WORKSHOP : Kantor :


Gedung Raudha 2nd Floor Block B3
Jl. Terusan Kuningan - Rasuna Said No 21
Kuningan Barat – Jakarta Selatan

Workshop:
1. Smart CodeCamp:
Jl. Intisari III No.41A Jakarta Timur
Telp. (6221) 32655725
2. Adsis CodeCamp:
Jl. Raya Kalibata No. 11-12B Jakarta Selatan
Telp. (6221) 794-9534
3. Teknosoft CodeCamp:
Jl. Utan Kayu No. 20A Jakarta Timur
Telp. (6221) 8581292

Virtual Office:
Website: http://www.bpi.co.id
E-mail: info@bpi.co.id

REFERENSI PROYEK : - Lebih dari 100 Aplikasi tailor made untuk


dunia bisnis, kesehatan, pendidikan dan
pemerintahan.
- Lebih dari 1000 titik jaringan dan sambungan
internet di sekolah, rumah sakit, hotel,
apartemen dan perkantoran.
- Lebih dari 2000 jam sesi pelatihan
diselenggara-kan untuk sekolah, rumah sakit,
hotel, apartemen dan perkantoran.

MANAJEMEN : 1. Wiyanti Priyono (Presiden Komisaris)


PERUSAHAAN 2. Jupiter Simanjuntak (Komisaris)
3. Priyono Mardisukismo (Presiden Direktur)

PT. Broadband Powerline Indonesia Halaman 1 dari 12


Proposal Pengembangan Sistem Informasi Manajemen Barang Daerah - Permendagri 17/2007

A. PENGANTAR
Peraturan Menteri Dalam Negeri No. 13 Tahun 2006 Tentang Pedoman
Pengelolaan Keuangan Daerah telah memberikan arah baru bagi
pengelolaan keuangan daerah, yaitu desentralisasi pengelolaan keuangan
daerah, di mana Satuan Kerja Perangkat daerah (SKPD) merupakan
pengguna anggaran/pengguna barang. Untuk menyelaraskan pengelolaan
barang daerah tersebut, terbit Permendagri No. 17 Tahun 2007 tentang
Pedoman Tehnis Pengelolaan Barang Milik Daerah sebagai pengganti
Keputusan Mendagri No. 152 Tahun 2004. Dalam Permendagri No. 17
tersebut dijelaskan bahwa yang dimaksud barang daerah adalah semua
barang yang dibeli atau diperoleh atas beban APBD atau perolehan lainnya
yang sah. Dalam fungsinya sebagai Pengguna Barang, maka Satuan Kerja
Perangkat Daerah (SKPD) menjadi pengelola dan penanggung jawab atas
seluruh aset daerah yang ada di lingkungannya. Tanggung jawab tersebut
merupakan pekerjaan yang cukup rumit mengingat pengelolaan barang
daerah di mulai dari perencanaan pengadaan barang sampai dengan
penghapusanya.

Mencermati hal tersebut, maka kami menawarkan solusi pengelolaan aset


melalui Sistem Informasi Manajemen Barang Daerah (SIMBADA) yang
mampu menangani pengelolaan Aset Daerah mulai dari perencanaan
pengadaan barang sampai dengan penghapusanya. Secara detil aplikasi
tersebut mampu menangani: perencanaan kebutuhan, penganggaran,
pengadaan, penerimaan, penyimpanan, penyaluran, penggunaan, peman-
faatan, pemeliharaan, penilaian, penghapusan, pemindahtanganan dan
pengendalian. Aplikasi ini dapat digunakan untuk pengelolaan pada kantor
atau unit kerja yang terpisah, karena konsep aplikasi SIMBADA yang kami
kembangkan berbasis web dengan basis data terpusat sehingga
performance dan validitas data selalu terjamin.

Selain itu, faktor penting dalam penyusunan neraca daerah serta


implementasi SIMBADA adalah memperhatikan keterkaitan pengelolaan

PT. Broadband Powerline Indonesia Halaman 2 dari 12


Proposal Pengembangan Sistem Informasi Manajemen Barang Daerah - Permendagri 17/2007

barang daerah (Permendagri 17/2007) dengan pedoman pengelolaan


(Permendagri 13/2006). Berdasarkan peraturan tersebut, terdapat tiga hal
pokok yang harus berjalan secara sinergis, yaitu:
- Sistem Informasi Manajemen Keuangan Daerah (SIMKUDA)
- Sistem Informasi Manajemen Barang Daerah (SIMBADA)
- Sistem informasi Manajemen Penerimaan Daerah (SIMPEDA)

Hubungan ketiga sub sistem tersebut sangat penting untuk mewujudkan


integrasi keuangan daerah. Hubungan tersebut dapat digambarkan dalam
chart berikut ini,

B. DASAR HUKUM
Berbagai kebijakan pemerinta yang terkait dengan Sistem Informasi
Manajemen Barang Daerah adalah:
1. Undang-undang No. 72 Tahun 1957 tentang Penetapan Undang-Undang
darurat tahun 1955 tentang penjualan Rumah Negeri kepada Pegawai
Negeri sebagai Undang-Undang (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 1957 Nomoer 158)

PT. Broadband Powerline Indonesia Halaman 3 dari 12


Proposal Pengembangan Sistem Informasi Manajemen Barang Daerah - Permendagri 17/2007

2. Undang-undang No. 5 Tahun 1960 tentang Pokok-Pokok Agraria


(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1960 Nomer 104,
Tambahan lembaran Negara Republik Indonesia Nomer 2013)
3. Undang-undang No. 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara
(Lembaran Negar Republik Indonesia Nomer 4286)
4. Undang-undang No. 1 Tahun 2004 Tentang Perbendaharaan Negara
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 5. Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4355)
5. Undang-Undang Nomor 32 tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 125.
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4437)
sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 8 Tahun 2005
tentang Penetapan Peratauran Pemerintah pengganti Undang-Undang
Nomor 3 Tahun 2004 Tentang pemerintah Daerah Menjadi Undang-
Undang ( Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 108.
Tambahan Lembaran Negara republik Indonesia Nomor 4548);
6. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan
antara Pemerintah Pusat dengan Pemerintah Daerah ( Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 126, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 4438)
7. Peraturan Pemerintah Nomor 46 Tahun 1971 tentang Penjualan
Kendaraan Perorangan Dinas Milik Negara (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 1971 Nomor 59, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 2967);
8. Peraturan Pemerintah Nomor 40 Tahun 1994 tentang Rumah Tangga
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1994 Nomor 69,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3573)
sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 31
Tahun 2005 tentang Perubahan Atas Peraturan Pemerintah Nomor 40
Tahun 1994 tentang Rumah Tangga Negara (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2005 Nomor 64, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 4515)

PT. Broadband Powerline Indonesia Halaman 4 dari 12


Proposal Pengembangan Sistem Informasi Manajemen Barang Daerah - Permendagri 17/2007

9. Peraturan Pemerintah Nomor 40 Tahun 1996 tentang Hak Guna Usaha,


Hak Guna Bangunan dan Hak Pakai Atasa Tanah (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 1996 Nomor 58, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 3643);
10.Keuangan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005
Nomor 58, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
4503)
11.Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan
Keuangan daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005
Nomor 140, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
4578);
12.Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 2006 tentang Pengelolaan Barang
Milik Negara/Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2006
Nomor 20, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
4609)
13.Keputusan presiden Nomor 40 Tahun 1974 tentang Tata Cara Penjualan
Rumah Negeri.
14.Keputusn Presiden Republik Indonesia Nomor 80 Tahun 2003 tentang
Pedoman pelaksanaan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 120, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4330) sebagaimana telah
dirubah beberapa kali, terakhir dengan Peraturan Presiden Nomor 85
Tahun 2006 tentang perubahan Keenam atas Keputusan Presiden Nomor
80 Tahun 2003 tentang Pedoman Pelaksanaan Pengadaan Barang dan
jasa Pemerintah;
15.Peraturan Menteri dalam negeri Nomor 5 Tahun 1997 tentang Tuntutan
Perbendaharaan dan Tuntutan Ganti Rugi Keuangan dan Materiil
Daerah;
16.Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 42 Tahun 2001 tentang
Pedoman Penyerahan Barang dan Hutang Piutang pada Daerah yang
baru dibentuk;

PT. Broadband Powerline Indonesia Halaman 5 dari 12


Proposal Pengembangan Sistem Informasi Manajemen Barang Daerah - Permendagri 17/2007

17.Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 49 Tahun 2001 tentang Sistem


Informasi Manajemen Barang Daerah;
18.Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 7 Tahun 2002 tentang Nomor
Kode Lokasi dan Nomor Kode Barang Daerah Provinsi/Kabupaten/Kota;
19.Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 12 Tahun 2003 tentang
Pedoman Penilaian Barang Daerah;
20.Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 130 Tahun 2003 tentang
Organisasi dan Tata Kerja Departemen Dalam Negeri;
21.Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 7 Tahun 2006 tentang
StandarisAsi Sarana dan Prasarana Kerja Pemerintah Daerah;
22.Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang
Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah;
23. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 17 Tahun 2007 tentang
Pedoman Teknis Pengelolaan Barang Milik Daerah.

C. RUANGLINGKUP DAN JANGKA WAKTU PEKERJAAN


Ruang Lingkup Implementasi Sistem Informasi Pengelolaan Aset Daerah
meliputi:
1. Instalasi aplikasi Sistem Informasi Pengelolaan Aset Daerah yang
merupakan pengguna barang. Pekerjaan instalasi ini juga meliputi
penyiapan data master untuk keperluan pembuatan kode barang dan
lokasi barang dan penyiapan data-data lainnya yang diperlukan.
Pekerjaan ini akan diselesaikan dalam waktu 3 minggu.
2. Menginput data barang daerah yang dimiliki oleh Satuan Kerja
Perangkat Daerah yang bersangkutan. Data yang diinput adalah data
yang diperoleh dari hasil penilaian aset (Appraisal) bila sudah ada data
inventarisasi berupa pengumpulan Buku Inventaris dan Kartu Inventaris
Barang (KIB). Data yang telah dikumpulkan tersebut selanjutnya
diinput ke dalam aplikasi oleh operator komputer yang ditunjuk.
Pekerjaan ini akan diselesaikan dalam waktu 3 minggu.
3. Tahap selanjutnya adalah pelatihan penggunaan aplikasi untuk operator
dan Bendahara Barang Satuan Kerja Perangkat Daerah yang

PT. Broadband Powerline Indonesia Halaman 6 dari 12


Proposal Pengembangan Sistem Informasi Manajemen Barang Daerah - Permendagri 17/2007

bersangkutan. Pelatihan untuk setiap SKPD dilaksanakan masing-


masing SKPD selama 2 hari. Dengan asumsi paralel,maka akan
diselesaikandalam waktu 2 minggu.
4. Pendampinga Aplikasi Sistem Informasi Pengelolaan Aset Daerah
memerlukan waktu satu bulan.
5. Setelah kegiatan diatas dilaksanakan, berikutnya adalah pemeliharaan
untuk memastikan seluruh sistem yang dipasang dapat berfungsi
dengan baik sebagaimana mestinya.

Apabila seluruh kegiatan diatas digambarkan dalam bentuk Gantt Chart,


maka akan diperoleh jadwal seperti dibawah ini:
No KEGIATAN JADWAL
1 Instalasi aplikasi dan penyiapan data
master
2 Inventarisasi data yang diperlukan
3 Pelatihan penggunaan aplikasi SIP AD
4 Pendampingan SIP AD

Aplikasi Sistem Informasi Pengelolaan Aset Daerah yang diimplementasikan


meliputi:
™ Modul Perencanaan, berfungsi untuk mengelola:
1. Standarisasi kode perlengkapan/barang daerah
2. RKBU/RKPBU (Rencana Kebutuhan barang Unit/Rencana Kebutuhan
Pemeliharaan Barang Unit).
3. RTBU/RTPBU (Rencana Tahunana Barang Unit/Rencana Tahunan
Pemeliharaan Barang Unit)
4. Laporan yang terdiri atas: RDKBD (Rencana Daftar Kebutuhan
Barang Daerah) dan DKBD (Daftar Kebutuhan Barang Daerah).

™ Modul Penganggaran, berfungsi untuk mengelola:


1. Alokasi Anggaran
2. RKABD (Rencana Kebtuhan Anggaran Barang Daerah).
3. RRKABDBD (Rencana Rekapitulasi Kebutuhan Anggaran Barang
Daerah dan Belanja Daerah).

PT. Broadband Powerline Indonesia Halaman 7 dari 12


Proposal Pengembangan Sistem Informasi Manajemen Barang Daerah - Permendagri 17/2007

™ Modul Inventarisasi, berfungsi untuk mengelola:


1. Kartu Inventarisasi Barang (KIB).
2. Kartu Inventarisasi Ruangan (KIR).
3. Laporan, yang terdiri atas:
a. Buku Inventarisasi
b. Daftar Rekapitulasi Inventarisasi
c. Daftar Mutasi Barang
d. Daftar Rekapitulasi Mutasi Barang

™ Modul Pengadaan, berfungsi untuk mengelola:


1. DRM (Daftar Rekanan Mampu)
2. Kebutuhan barang
3. LaporanRekapitulasi Kebutuhan Barang

™ Modul Pemanfaatan, berfungsi untuk mengelolan jenis pemanfaatan,


yaitu:
1. Pinjam Pakai
2. Penyewaan
3. Penggunausahaan, dan
4. Swadana beserta laporannya

™ Modul Status Hukum, berfungsi untuk mengelola:


1. Penghapusan barang
2. Penjualan barang
3. Pelepasan hak
4. Laporan, yang meliputi:
a. Berita Acara
b. SK Kepala Daerah
c. Daftar Panitia

PT. Broadband Powerline Indonesia Halaman 8 dari 12


Proposal Pengembangan Sistem Informasi Manajemen Barang Daerah - Permendagri 17/2007

Disamping itu, masih ada beberapa modul lainnya antara lain: Modul
Pemeliharaan, Modul Penyimpanan dan Distribusi, dan Modul Pengendalian
dan Pengamanan.

D. HASIL PEKERJAAN
Keluaran yang dihasilkan dari pekerjaan ini adalah:
1. Buku laporan yang berupa Buku Induk Inventarisdan Penilaian Aset
pemerintah Kabupaten Tahun 2007 sebanyak 3 buah buku.
2. Apliakasi SIMBADA dan buku petunjik pengoperasian Program SIMBADA
beserta keping cakram program
3. Keping cakram yang berisi seluruh data/laporan
a. Laporan Pendahuluan, berisi:
1) Rencana kerja penyedia jasa secara menyeluruh
2) Mobilisasi tenaga ahli dan tenaga pendukung lainnya
3) Jadwal kegiatan penyedia jasa
b. Laporan Antara, berisi:
1) Hasil pengumpulan data
2) Analisis sementara
c. Laporan Akhir
Laporan akhir merupakan akhir dari pekerjaan dan merupakan
perbaikan dari pembahasan akhir yang memuat tentang semua kegiatan
yang telah dilakukan dan hasil-hasilnya.
d. Ringkasan Eksekutif
Ringkasan eksekutif berisikan informasi kunci ari seluruh isi laporan dan
pelaksanaan penyusunan database aset dan bersifat rangkuman.

E. KEMITRAAN DAN PEMBIAYAAN PEKERJAAN


Dalam realisasi seluruh pekerjaan yang dipaparkan dalam bab sebelumnya,
berlaku beberapa asumsi dasar yang esensial dan perlu menjadi perhatian
kedua belah pihak agar tercapai keberhasilan dalam pengembangan
aplikasi ini. Asumsi tersebut menyangkut konsep kemitraan dan
pembiayaan atas pekerjaan.

PT. Broadband Powerline Indonesia Halaman 9 dari 12


Proposal Pengembangan Sistem Informasi Manajemen Barang Daerah - Permendagri 17/2007

1. Kemitraan
Yang dimaksud dalam kemitraan ini adalah kerja sama antara tim kami
dengan para personil Pemda dalam alokasi waktu untuk:
- Diskusi dan pemberian informasi sebagai dasar pengembangan.
- Pelaksaanaan pelatihan
- Keterlibatan dalam pelaksanaan penugasan.
Sehubungan dengan hal tersebut perlu disusun jadwal yang disepakati
bersama dan kemudian pimpinan mengeluarkan Surat Tugas untuk
personil Pemda yang terlibat dalam pengembangan aplikasi ini.

Jika terjadi keadaan darurat yang berada diluar kemampuan kedua


belah pihak (force majeur), seperti bencana alam, dan huru-hara, maka
dimungkinkan terjadi penundaan penyelesaian pekerjaan. Penjadwalan
ulang untuk mengantisipasi keterlambatan tersebut akan dibicarakan
dan disusun bersama setelah keadaan tersebut berakhir atau teratasi.

2. Pembiayaan Pekerjaan
Seluruh pembiayaan pekerjaan menjadi tanggung jawab Pemda. Besar
pembiayaan secara detil akan ditentukan melalui pertemuan kedua
belah pihak, secara global pembiayaan dapat kami gambarkan sebagai
berikut:
™ Biaya Langsung Personil, yang merupakan billing rate atas gaji dasar
para konsultan dengan mempertimbangkan overhead kantor, biaya
sosial, biaya tunjanagan, dan sebagainya. Untuk keperluan
pembagunan aplikasi, minimal diperlukan personil dengan keahlian
sebagai berikut:
a. Penanggung Jawab
b. Konsultan
c. Ketua Tim
d. System Analyst
e. Database Engineer
f. Garphic Engineer

PT. Broadband Powerline Indonesia Halaman 10 dari 12


Proposal Pengembangan Sistem Informasi Manajemen Barang Daerah - Permendagri 17/2007

g. System Engineer
h. Network Engineer
i. Software Quality Engineer
j. Programmer
k. Technical Writer
l. Trainner

™ Biaya Langsung Non Personil


Biaya langsung non personil adalah biaya yang dikeluarkan untuk
membayar lisensi software yang dipakai untuk mengembangkan
aplikasi, meliputi operating system (client dan server), Development
tools, database, dan Software sistem informasi pengelolaan
keuangan daerah.

™ Biaya Tidak Langsung


Biaya ini mencakup biaya pendukung untuk proses implementasi,
mencakup biaya telekomunikasi, internet, ATK, akomodasi dan
trasnportasi.

F. PENUTUP
Aset daerah memiliki peran strategis dalam menunjang pelaksanaan tugas
dan fungsi aparatur daerah. Untuk itu, sumber daya yang dimiliki harus
dikelola dengan baik agar dapat memberika dukungan yang optimal.
Apabila hal tersebut dapat terwujud, maka dapat membantu peningkatan
kerja sekaligus pelayanan yang diberikan kepada masyarakat.

Cakupan yang kami tawarkandiatad pada dasarnya merupakan pola kerja


standar dalam pekerjaan implementasi aplikasi Sistem Informasi
Pengelolaan Aset Daerah (SIPAD) penilaian aset daerah, yang terincinya
akan kami tuangkan dalam kontrak yang akan dibuat berdasarkan proposal
ini. Kami berseia untuk mendiskusikan kepada Pejabat Pemerintah Daerah
terkait mengenai hal-hal yang memerlukan penjelasan lebih lanjut.

PT. Broadband Powerline Indonesia Halaman 11 dari 12

You might also like