Professional Documents
Culture Documents
TERMODINAMIKA TERAPAN
KELOMPOK 11
Hj Fazarita Hayati H1E108011
Nashiratun Amanah H1E108038
Aditya Noor Rakhmad H1E108039
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
BAB II ISI
BAB III PEMBAHASAN
BAB IV PENUTUP
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
1.2 TUJUAN
Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk mengetahui terapan
hukum termodinamika, mengetahui manfaat dan kegunaan kompresor serta
penerapan kompresor dalam pengelolaan air minum.
1.3 METODE PENULISAN
Dalam pembuatan makalah ini, metode yang digunakan adalah metode
kepustakaan, yaitu dengan mengumpulkan data-data dari literatur-literatur dan jurnal
penelitian yang bersangkutan dengan hukum termodinamika dan kompresor. Selain
itu pengumpulan data juga di dapat dari pencarian informasi-informasi dari internet
yang kemudian di analisis menjadi suatu masalah.
BAB II
ISI
1. Kompresor reciprocating
Kompresor rotary mempunyai rotor dalam satu tempat dengan piston dan
memberikan pengeluaran kontinyu bebas denyutan. Kompresor beroperasi pada
kecepatan tinggi dan umumnya menghasilkan hasil keluaran yang lebih tinggi
dibandingkan kompresor reciprocating. Biaya investasinya rendah, bentuknya
kompak, ringan dan mudah perawatannya, sehingga kompresor ini sangat popular di
industri. Biasanya digunakan dengan ukuran 30 sampai 200 hp atau 22 sampai 150
kW.
Berdasarkan cara kompresi, ada lima jenis kompresor yang biasa digunakan
pada sistem refrigerasi kompresi uap, yaitu:
4. Kompresor Screw
5. Kompresor Scroll
3. Kapasitas besar
Dalam makalah ini yang akan dibicarakan hanya mengenai kompresor jenis
bolak balik yaitu: Kompresor Sekrup. Kompresor sekrup termasuk jenis kompresor
perpindahan positif yang tergolong macam kompresor putar (rotary). Kompresor
sekrup akhir-akhir. Ini mengalami perkembangan pesat untuk tekanan antara 7 – 8,5
Kg F/ cm2 (0,69 – 0,83 Mpa) kompresor sekrup cenderung dipakai daripada
kompresor torak. Disini akan dijelaskan prinsip kerja kompresor sekrup jenis injeksi
minyak maupun jenis bebas minyak. Adapun prinsip kerja dari pada kompresor
sekrup secara umum adalah : “Kompresor sekrup mempunyai sepasang rotar
berbentuk sekrup yang satu mempunyai alur yang permukaannya cembung dan yang
satu permukaannya cekung. Pasangan rotar ini berputar dalam arah saling berlawanan
seperti sepasang roda gigi. Dari uraian di atas jelas bahwa proses pengisapan
kompresi dan pengeluaran dilakukan secara berturutan oleh sekrup. Dengan demikian
fluktuasi aliran maupun momen punter poros menjadi sangat kecil. Selain itu rotar
yang seimbang dan berputar murni tanpa adanya bagian yang bergerak bolak-balik
sangat mengurangi getaran.
Kapasitas kompresor adalah debit penuh aliran gas yang ditekan dan dialirkan
pada kondisi suhu total, tekanan total, dan diatur pada saluran masuk kompresor.
Debit aliran yang sebenarnya, bukan merupakan nilai volum aliran yang tercantum
pada data alat, yang disebut juga pengiriman udara bebas/ free air delivery (FAD)
yaitu udara pada kondisi atmosfir di lokasi tertentu. FAD tidak sama untuk setiap
lokasi sebab ketinggian, barometer, dan suhu dapat berbeda untuk lokasi dan waktu
yang berbeda.
3.1 TERMODINAMIKA
4. Kelembaban udara
Kelembaban udara terdiri dari:
a. Udara jenuh
Jumlah uap yang dapat menempati suatu ruang dengan volume tertentu serta
tekanan jenuhnya tergantung pada temperatur uap tersebut. maikn tinggi
temperaturnya makin tinggi pula tekanan jenuhnya dan makin banyak uap
yang dapat mengisi volume yang sama.
b. Udara tak jenuh dan udara lembab
Udara tak jenuh merupakan udara yang kandungan uap airnya belum
mencapai kedaan jenuh, sedangkan udara lembab adalah udara yang
mengandung uap air.
c. Kelembaban
Kelembaban merupakan derajat kekeringan aatau kebasahan udara dalam
atmosfer. Tekanan uap dalam udara lembab berbanding lurus dengan
kelembaban mutlak dari uap yang sama.
5. Tekanaan udara
Tekanan udara tergantung dari tekanan gas, tekanan atmosfer, tekanan mutlak
serta tekanan lebih.
Pada kompresor berlaku proses- proses dalam termodinamika, seperti
isotermal, isobartik, isokhorik dan adiabatik. Hubungan tetsebut dapat dilihat dari:
1. Hubungan antara tekanan dengan volume
Hubungan antar tekanan dengan volume adalah, bila volume dikecilkan maka
tekanan akan semakin besar, hal itu dapat di uraikan bila selama kompresi,
temperatur gas di jaga tetap maka pengecilan volume menjadi ½ kali akan menaikkan
tekanan menjadi 2 kali lipat. Demikian juga jika volume diperkecil 1/3 kali maka
tekanan akan 3 kali lipat. Maka secara umum disimpulkan jika gas dikompersikan
pada tempertur tetap maka tekanannya akan berbanding terbalik dengan voilume.
Pernyataan ini di sebut dengan hukukm Boyle dan dapat dirumuskan dengan
P1V1 = P2V2
Efisiensi kompresor
Sularso dan Tahara, H. 2000. Pompa dan Kompresor Pemilihan. Pemakaian dan
Pemeliharaan. Pradnya Paramita. Jakarta.