You are on page 1of 33

Skenario A“Tuberculosis 2010

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT atas segala rahmat dan karunia-Nya
sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan tutorial yang berjudul “Laporan Tutorial Kasus
Tuberculosis Skenario A Blok XI” sebagai tugas kompetensi kelompok. Salawat dan salam
selalu tercurah kepada junjungan kita, nabi besar Muhammad SAW beserta para keluarga,
sahabat, dan pengikut-pengikutnya sampai akhir zaman.
Penulis menyadari bahwa laporan tutorial ini jauh dari sempurna. Oleh karena itu penulis
mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun guna perbaikan di masa mendatang.
Dalam penyelesaian laporan tutorial ini, penulis banyak mendapat bantuan, bimbingan dan
saran. Pada kesempatan ini, penulis ingin menyampaikan rasa hormat dan terima kasih kepada :
1. Allah SWT, yang telah memberi kehidupan dengan sejuknya keimanan.
2. Kedua orang tua yang selalu memberi dukungan materil maupun spiritual.
3. dr. Ni Made Elva Maya, selaku tutor kelompok 2
4. Teman-teman seperjuangan
5. Semua pihak yang membantu penulis.
Semoga Allah SWT memberikan balasan pahala atas segala amal yang diberikan kepada
semua orang yang telah mendukung penulis dan semoga laporan tutorial ini bermanfaat bagi kita
dan perkembangan ilmu pengetahuan. Semoga kita selalu dalam lindungan Allah SWT. Amin.

Palembang, Maret 2010

Penulis

TUTORIAL 2 Blok 11 1
Skenario A“Tuberculosis 2010
DAFTAR ISI

Halaman depan ………………………………………………………………… 0


Kata Pengantar …………………………………………………………………. 1
Daftar Isi ………………………………………………………………………… 2
BAB I : Pendahuluan
1.1 Latar Belakang ………………………………………………. 3
1.2 Maksud dan Tujuan ………………………………………… 3
BAB II : Pembahasan
2.1 Data Tutorial ………………………………………………… 4
2.2 Skenario ……………………………………………………… 4
2.3 Seven Jump Steps ……………………………………………
I. Klarifikasi Istilah-Istilah ………………………………. 5
II. Identifikasi Masalah …………………………………… 6
III. Analisis Permasalahan dan Jawaban …………………. 8
IV. Hipotesis ……………………………………………….. 26
V. Kerangka konsep ............................................................... 27
DAFTAR PUSTAKA…………………………………………………………… 28

TUTORIAL 2 Blok 11 2
Skenario A“Tuberculosis 2010
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Blok Sistem Respirasi (Kedokteran Dasar II) adalah blok sebelas pada semester 4
dari Kurikulum Berbasis Kompetensi Pendidikan Dokter Fakultas Kedokteran
Universitas Muhammadiyah Palembang. Pada kesempatan ini dilaksanakan tutorial
kasus Tuberculosis skenario A yang memaparkan kasus mengenai Tuan Khoiriansyah,
lajang 30 tahun di rawat di Rumah Sakit dengan keluhan utama batuk-batuk disertai
darah, sejak lebih kurang 6 jam yang lalu sebanyak 3 sendok makan. Dia juga
menyatakan bahwa ia mengalami batuk-batuk berdahak yang kental dan berwarna
kehijauan, merasa sedikit demam dan berkeringat pada malam hari, kehilangan nafsu
makan, dan nafas terasa pendek sejak 3 bulan yang lalu. Sekarang berat badannya
menurun secara drastis. Sejak seminggu yang lalu khoiriansyah merasakan kondisi
kesehatannya semakin buruk. Tuan khoiriansyah adalah seorang pekerja sales promotion
yang sering mengadakan perjalanan ke kota lainnya.

1.2 Maksud dan Tujuan

Adapun maksud dan tujuan dari laporan tutorial studi kasus ini, yaitu :
1. Sebagai laporan tugas kelompok tutorial yang merupakan bagian dari system
pembelajaran KBK di Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Palembang.
2. Dapat menyelesaikan kasus yang diberikan pada skenario dengan metode analisis dan
pembelajaran diskusi kelompok.
3. Tercapainya tujuan dari metode pembelajaran tutorial.

TUTORIAL 2 Blok 11 3
Skenario A“Tuberculosis 2010
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Data Tutorial


Tutorial 2 Blok 11 Skenario A
“Tuberculosis”

Tutor : dr. Ni Made Elva Maya


Moderator : Dwi Akbarini
Sekretaris Meja : Fery Mayasari
Sekretaris Papan : Thipo Ardini

2.2 Skenario Kasus


Tuan Khoiriansyah, lajang 30 tahun di rawat di Rumah Sakit dengan keluhan utama
batuk-batuk disertai darah, sejak lebih kurang 6 jam yang lalu sebanyak 3 sendok makan.
Dia juga menyatakan bahwa ia mengalami batuk-batuk berdahak yang kental dan
berwarna kehijauan, merasa sedikit demam dan berkeringat pada malam hari, kehilangan
nafsu makan, dan nafas terasa pendek sejak 3 bulan yang lalu. Sekarang berat badannya
menurun secara drastis. Sejak seminggu yang lalu khoiriansyah merasakan kondisi
kesehatannya semakin buruk. Tuan khoiriansyah adalah seorang pekerja sales promotion
yang sering mengadakan perjalanan ke kota lainnya.
Pemeriksaan fisik :
• Keadaan Umum
Tampak sakit sedang
Pucat
BB 50 Kg
TB 170 cm
• Tanda-tanda vital
Kesadaran : Compos mentis
Temperatur : 37,8˚C
Tekanan Darah : 110/80 mmHg

TUTORIAL 2 Blok 11 4
Skenario A“Tuberculosis 2010
Frekuensi nadi: 88x/menit, isi dan tegangan cukup
HR : 88X/menit
RR : 24X/menit
• Pemeriksaan spesifik:
Pembesaran kelenjar limfe (+)
Stomatitis (+)
• Thorax
Suara vesikuler meningkat pada apex paru kanan disertai dengan ronchi basah.
• Laboratorium
Hb: 10g%, WBC: 7000/mm³, ESR 70 mm/hr, Diff Count: 0/3/2/75/15/5, HIV (+), CD4
140/mm³
• Radiologi
Foto thorax: kesan: infiltrate pada area paru bagian atas kanan, tidak ada penarikan
trachea.

2.3 Seven Jump Steps


I. KLARIFIKASI ISTILAH
1. Batuk darah : Haemopthysis : sputum/dahak yang bercampur darah akibat adanya infeksi
yang berasal dari bronchus atau paru

2. Batuk Dahak kental berwarna hijau : sputum produktif : cairan yang berasal dari mukosa
saluran napas yang bercampur dengan nanah, sebagai indikasi adanya infeksi bakteri.

3. Nafas pendek : dyspneu : pernapasan yang sukar dan sesak

4. Stomatitis : Radang generalisata mukosa mulut

5. Suara Vesikuler : suara normal paru, bernada rendah dan terdengar sepanjang fase inspirasi dan
pada fase ekspirasi terdengar lebih lemah, lebih pendek, dan lebih rendah.

6. Ronchi Basah : Suara abnormal paru, terdengar seperti terputus-putus

7. Pembesaran kelenjar limfe : peradangan kelenjar getah bening yang ditandai pembesaran
kelenjar leher

TUTORIAL 2 Blok 11 5
Skenario A“Tuberculosis 2010
8. BTA : Basil tahan asam, bakteri yang tahan terhadap pelunturan warna (dekolarisasi) asam
atau alkohol.

9. Infiltrate : difusi / penimbunan substansi secara normal tidak terdapat pada sel/jaringan dalam
jumlah diatas normal.

II. dentifikasi masalah

1. Tuan Khoiriansyah, 30 tahun, dirawat dengan keluhan utama batuk disertai darah, sejak kurang 6
jam yang lalu sebanyak 3 sendok makan. Pasien bekerja sebagai sales promotion yang sering
mengadakan perjalanan ke kota lainnya

2. 3 bulan lalu, pasien mengalami batuk-batuk berdahak yang kental dan berwarna kehijauan,
sedikit demam, berkeringat pada malam hari, kehilangan nafsu makan, dan nafas terasa pendek.
Seminggu yang lalu kondisi kesehatannya semakin memburuk. Dan sekarang berat badannya
menurun.

3. Keadaan umum

Tampak sakit sedang, pucat.

4. Tanda-tanda vital

Temperatur 37,8 C

5. pemeriksaan spesifik

Pembesaran kelenjar limfe (+)

Stomatitis (+)

6. Thorax

Suara vesikuler meningkat pada apex paru kanan disertai dengan ronchi basah.

7. Laboratorium

Hb: 10g%, WBC: 7000/mm³, ESR 70 mm/hr, Diff Count: 0/3/2/75/15/5, HIV (+), CD4 140/mm³

8. Radiologi

TUTORIAL 2 Blok 11 6
Skenario A“Tuberculosis 2010
Foto thorax: kesan: infiltrate pada area paru bagian atas kanan, tidak ada penarikan trachea.

III. Analisis Masalah

1. Tuan Khohiriansyah, 30 tahun, dirawat dengan keluhan utama


batuk disertai darah, sejak kurang 6 jam yang lalu sebanyak 3
sendok makan. Pasien bekerja sebagai sales promotion yang
sering mengadakan perjalanan ke kota lainnya.

A. Apa penyebab Hemopthysis?

Jawab :

TUTORIAL 2 Blok 11 7
Skenario A“Tuberculosis 2010

B. Bagaimana kriteria hemopthysis yang berasal dari Tractus


Respiratory?

Jawab:

TUTORIAL 2 Blok 11 8
Skenario A“Tuberculosis 2010

C. Apa saja dampak dari haemopthysis sejak 6 jam lalu?

Jawab:

Dampak terjadinya hemopthysis sejak 6 jam lalu adalah anemia.


Namun, bila pasien dibiarkan tanpa penanganan yang tepat,
keadaan pasien dapat bertaambah buruk, mungkin juga jumlah
darah yang dapat dikeluarkan lebih banyak sehingga pasien
bisa terkena batuk darah yang bersifat massive. Pasien bisa
syok.

TUTORIAL 2 Blok 11 9
Skenario A“Tuberculosis 2010
D. Bagaimana anatomi (Histology) dan fisiologi dari tractus
respiratory?

Jawab:

• Consists of an upper
respiratory tract (nose
to larynx) and a lower
respiratory tract
(trachea onwards) .
• Conducting portion
transports air.
- includes the nose,
nasal cavity,
pharynx, larynx,
trachea, and

TUTORIAL 2 Blok 11 10
Skenario A“Tuberculosis 2010

Fisiologi:

1. Mensuplai masuk oksigen ke dalam tubuh da mengeluarkan


karbondioksida.

2. Menyaring udara yang masuk

3. Memproduksi suara

4. Reseptor pembau

5. Membantu mengeluarkan sedikit panas tubuh dalam bentuk uap


air.

6. Mengatur regulasi PH darah

TUTORIAL 2 Blok 11 11
Skenario A“Tuberculosis 2010

TUTORIAL 2 Blok 11 12
Skenario A“Tuberculosis 2010

Histologi:

TUTORIAL 2 Blok 11 13
Skenario A“Tuberculosis 2010

1. Merupakan pseudo stratified columner epithelium

2. Memiliki Cilia sebagai barier mekanis dengan gerakan ke arah


pharynx

3. Memiliki sel goblet sebagai tempat menghasilkan mucus

2. 3 bulan lalu, pasien mengalami batuk-batuk berdahak yang kental dan berwarna kehijauan,
sedikit demam, berkeringat pada malam hari, kehilangan nafsu makan, dan nafas terasa pendek.
Seminggu yang lalu kondisi kesehatannya semakin memburuk. Dan sekarang berat badannya
menurun.

A. Apa saja kemungkinan penyakit dengan gejala klinis seperti tersebut?

Jawab:

o Tuberculosis

o Abses Paru

TUTORIAL 2 Blok 11 14
Skenario A“Tuberculosis 2010
o Bronchiectasi

o Pneumonia

o Kanker Paru

B. Bagaimana mekanisme dari semua gejala yang ada?

Jawab:

o Infeksi mikroorganismeaktivasi respon imun seluleraktivasi makrofagproduksi


IL1,IL6, TNF-a,AFNaktivasi jalur PGE2 melalui asam arakidonatpeningkatan set
point di hipotalamus fever

o Sumber penyebab dispnea termasuk:

Reseptor-reseptor mekanik pada otot-otot pernapasan, paru, dan dinding dada

Kemoreseptor untuk tegangan O2 dan CO2

Peningkatan kerja pernapasan

Ketidakseimbangan antara kerja pernapasan dengan kapasitas ventilasi

Pada kasus ini:

Adanya hipersekresi mukus sehingga mengganggu proses difusi oksigen

o Kurang nafsu makan dan berat badan turun

Etiology

infeksi, hipotiroidisme, malabsorpsi, demam, penyakit jantung, ulcer duodenal, hepatitis,


gagal jantung, kanker, penuaan, defisiensi besi, tbc, alkoholisme

Stress, sedih, anxietas, anorexia nervosa

Pasien dalam keadaan demamhormon leptin lepasanorexia atau karena demam


metabolisme basal meningkatpemecahan cadangan makananBB turun

o Berkeringat pada malam hari

TUTORIAL 2 Blok 11 15
Skenario A“Tuberculosis 2010
Pada malam hari aktivitas tidak ada sedangkan pasien demam suhu tubuh
meningkat set point ( secara fisiologi memang dalam keadaan panas) sedangkan
tubuh suhunya lebih rendah dari set point memaksa tubuh untuk menyamakan panas
dengan set pointsedangkan akan ada penganturan homeostasis tubuhkeringat keluar
untuk melembabkan kulit agar suhu tidak terlalu panas.

C. Bagaimana hubungan dari semua gejala dengan keluhan utama pasien?

Jawab:

o Keluhaan utama pasien merupakan dampak lanjut dari semua gejala yang ada.
Menunjukkan suatu keadaan yang lebih buruk dikarenakan adanya kerusakan yang lebih
lanjut lagi.

D. Apa makna onset batuk selama 3 bulan?

Jawab:

o Batuk selama 3 bulan adalah bersifat Chronic, dimana diketahui bahwa batuk kurang 2
minggu masih bersifat akut, sedangkan lebih dari 3 minggu sudah di kategorikan bersifat
chronic

3. Keadaan umum

Tampak sakit sedang, pucat.

A. Bagaimana interpretasi dari keadaan umum pasien?

Jawab:

o Pasien tampak sakit sedang, wajah tampak pucat, lesu dan berdasarkan perhitungan BMI
tampak kurus.

4. Tanda-tanda vital

Temperatur 37,8 C

A. Bagaimana interpretasi dari tanda vital pasien?

TUTORIAL 2 Blok 11 16
Skenario A“Tuberculosis 2010
Jawab:

o Pasien dalam keadaan sub febril, terjadi peningkatan suhu tubuh dari keadaan normal.

5. pemeriksaan spesifik

Pembesaran kelenjar limfe (+)

Stomatitis (+)

A. Bagaimana interpretasi dari keadaan spesifik pasien?

Jawab:

o Terdapat pembesaran kelenjar limfe di daerah leher dan adanya jamur di daerah mulut
(candida albican), biasanya pembesaran kelenjar limfe menunjukkan adanya infeksi
atau proses peradangan di dalam tubuh. Jika dilihat juga, pasien mengalami stomatitis
yang harus dperhatikan adalah kemungkinan adanya infeksi HIV.

6. Thorax

Suara vesikuler meningkat pada apex paru kanan disertai dengan ronchi basah.

A. Bagaimana interpretasi dari pemeriksaan thorax?

TUTORIAL 2 Blok 11 17
Skenario A“Tuberculosis 2010
Jawab:

o Adanya suara vesikuler yang meningkat menunjukkan adanya kelainan yang terjadi pada
organ napas dalam paru. Karena suara vesikuler seharusnya terdengar lemah, rendah
ketika di auscultasi menggunakan stetoskop. Sedangkan ronchi basah seharusnya tidak
ada, biasanya terjadi dikarenakan adanya akumulasi cairan seperti mukus, sputum.

7. Laboratorium

Hb: 10g%, WBC: 7000/mm³, ESR 70 mm/hr, Diff Count: 0/3/2/75/15/5, HIV (+), CD4
140/mm³

A. Bagaimana interpretasi dari hasil laboratorium pasien?

Jawab:

o Kadar hemoglobin pasien menurun, menunjukkan adanya anemia.

o Laju endap darah pasien meningkat menunjukkan adanya infeksi chronic.

o Diff count pasien menunjukkan adanya shift to the right, adanya infeksi chronic

o HIV dengan CD4 rendah menunjukkan pasien telah terinfeksi virus HIV yang
mengacaukan sistem kekebalan tubuh utama.

B. Apa saja kriteria sputum yang baik?

Jawab:

Sputum yang baik itu berwarna hijau, kental, dan banyak. Biasanya pada kasus TB Paru
diminta S-P-S (Sewaktu, pagi, sewaktu). Sewaktu pasien datang periksa, sewaktu pasien
bangun tidur pagi hari, sewaktu pasien mengembalikan dahak.

8. Radiologi

Foto thorax: kesan: infiltrate pada area paru bagian atas kanan, tidak ada penarikan trachea.

A. Bagaimana interpretasi dari hasil pemeriksaan radiologi pasien?

TUTORIAL 2 Blok 11 18
Skenario A“Tuberculosis 2010
Jawab:

Terdapat infiltrate berupa gambaran bercak putih di bagian atas kanan paru.

9. Apa saja diagnosis banding pada kasus ini?

Jawab:

TUTORIAL 2 Blok 11 19
Skenario A“Tuberculosis 2010
10.Bagaimana penegakkan diagnosis pada kasus ini?

Jawab:

a. Anamnesis

√ Riwayat penyakit terdahulu

- Pernahkan pasien berkontak dengan pasien TB ?

- Apakah pasien mengalami imunosupresi [kortikosteroid/HIV] ,

riwayat sering melakukan hubungan seksual, transfusi darah?

- Apakah pasien pernah menjalani pemeriksaan rontgen toraks dengan hasil abnormal ?

- Adakah riwayat vaksinasi BCG atau tes Mantoux ?

- Adakah riwayat diagnosis TB ?

• Riwayat komsumsi obat – obatan

Pernahkah pasien mengalami terapi TB ? Jika iya, obat apa yang digunakan, berapa lama
terapinya, bagaimana kepatuhan pasien mengikuti terapi, dan apakah dilakukan pengawasan
terapi ?

• Riwayat keluarga dan social

- Adakah riwayat TB di keluarga atau lingkungan sosial ?

- Tanyakan konsumsi alkohol, penggunaan obat intravena, dan riwayat bepergian ke luar
negeri ?

b. Pemeriksaan fisik

• Inpeksi

Tubuh biasanya kurus, tampak lemah, pucat, sesak.

• Palpasi

TUTORIAL 2 Blok 11 20
Skenario A“Tuberculosis 2010
Adanya pembesaran limfe disekitar leher ataupun axilla.

• Auskultasi

Ronchi basah dan suara vesikuler meningkat

• Perkusi

Menentukan letak organ.

c. pemeriksaan penunjang.

• Pemeriksaan sputum BTA

Pemeriksaan sputum BTA memastikan diagnosis TB paru, namun pemeriksaan ini tidak
sensitif karena hanya 30-70% pasien TB yang dapat didiagnosis berdasarkan pemeriksaan ini.

• Tes PAP (Peroksidase Anti Peroksidase)

Merupakan uji serologi imunoperoksidase memakai alat histogen imunoperoksidase


staining untuk menentukan adanya IgG spesifik terhadap basil TB.

• Tes Mantoux/Tuberkulin

• Teknik Polymerase Chain Reaction

Deteksi DNA kuman secara spesifik melalui amplifikasi dalam berbagai tahap sehingga dapat
mendeteksi meskipun hanya ada 1 mikroorganisme dalam spesimen. Juga dapat mendeteksi
adanya resistensi.

• Rontgen

Biasanya terdapat infiltrat dan cavitas.

• Pada orang dewasa, segmen apeks dan posterior lobus atas atau segmen superior
lobus bawah sering tampak lesi yang terlihat homogen dengan densitas yang lebih
pekat

• Dapat juga terlihat adanya pembentukan kavitas dan gambaran penyakit yang
menyebar yang biasanya bilateral

TUTORIAL 2 Blok 11 21
Skenario A“Tuberculosis 2010
• Pada awal penyakit, lesi masih berupa sarang-sarng pneumonia sehingga terlihat
bercak-bercak seperti awan dengan batas tidak tegas. Jika lesi diliputi jaringan ikat
maka pada bayangan terlihat bulatan dengan batas tegas (tuberkuloma).

 Pada kavitas, beberapa cincin yang mula-mula berdinding tipis kemudian


menebal

 Bila terjadi fibrosis, bayangan bergaris-garis, bercak padat

 Pada atelektasis, penciutan lobus paru ( sebagian atau satu paru ) dan fibrosis
yang luas. Penebalan pleura, massa cairan di bagian bawah paru, bayangan hitam
di pinggir paru / pleura

11. Bagaimana diagnosis kerjanya?

Jawab:

TB Paru et causa HIV

12. Bagaimana epidemiologi TB karena HIV?

Jawab :

TUTORIAL 2 Blok 11 22
Skenario A“Tuberculosis 2010
• Dari data diatas menunjukkan bahwa orang yang terinfeksi HIV akan sangat
mudah terkena TB Paru.

13. Bagaimana etiologinya?

Jawab:

• Untuk kasus TB Paru itu disebabkan oleh Mycobacterium tuberculosis yang


bertranmisi masuk ke tubuh melalui droplet basil yang terinhalasi oleh manusia
sehat. Tuberculosis ini dapat hidup pada suhu lembab dan bertahan beberapa lama
pada suhu ruangan, dia juga bakteri yang bersifat tahan asam, dia tahan terhadap
pengecatan asam dan alkohol.

• Sedangkan untuk kasus HIV paling sering disebabkan oleh:

1. Bergonta-ganti pasangan sex

2. Pengguna obat-obatan terlarang terutama para pemakai jarum suntik yang


saling bergantian.

3. Transfusi darah

4. Homo sex

14. Bagaimana Patofisiologi dari seluruh gejala yang ada?

Jawab:

TUTORIAL 2 Blok 11 23
Skenario A“Tuberculosis 2010

M.Tuberculosi Infeksi HIV


s

Inhalasi Disturbance T
droplet helper
Bakteri
Stomatitis
komensal di
Melewati TR mulut menjadi
pathogen
CD4

Rx
immunologi Bad Immunity

Aktivasi
macrophage

TUTORIAL 2 Blok 11 24
Skenario A“Tuberculosis 2010

Bakteri
Bakteri bisa di Tidak bisa di Developing
sampai di
fagosite fagosite Bakteri
alveoli

Opsonisasi
Good Imun Inflamasi
terhadap
bakteri

Bakteri
dormant

Hipersekresi mukus Pemadatan Aktivasi


oleh sel goblet makrofaq

Produksi IL
Reflek batuk Tekanan paru Ronchi basah Menghalangi Udara 1,IL6,TNFα
proses difusi akan
Terjadi O₂ terhantar AKTIVASI JALUR
baik PGE2
regangan pernapasa
n Suara Peningkatan set
Ruptur kapiler point di anterior
vesikuler
hipotalamus
meningkat
Pemecahan
Hemopthysis
cadangan Demam
makanan Metabolis
BB me basal

anorexia
anemia Low
Pucat Aktivasi
intake,
hormon
Fe,
leptin
B6,B12
Aktivasi sel epitheloid Granuloma Necrosis
macrophaq turbecle destroyed di kaseosa
dikelilingi jaringan tsb
limfosit
infiltrat

15.Bagaimana penatalaksanaannya?

Jawab:

• . Medikamentosa

TUTORIAL 2 Blok 11 25
Skenario A“Tuberculosis 2010
• umumnya pengobatan tuberculosis pada HIV sama dengan
pengobatan tuberculosis non HIV. Masalah yang timbul pada pengobatan
tuberculosis pada HIV adalah mulai meningkatnya resistensi pada OAT.

• Fase intensif diberikan selama 2 bulan dan fase lanjut pada


tuberculosis paru dengan HIV/AIDS sampai bulan ke-9 atau sekurang-
kurangnya 6 bulan.

• Pasien Tb dengan HIV, diutamakan pengobatan TB terlebih


dahulu karena interaksi antara obat TB dan HIV bisa saling mengganggu,
namun terapi antiretroviral dengan evaluasi yang intensif bisa
diberikan bersamaan dengan pengobatan TB jika TB
3
diseminata/CD4<200/mm .

Kategori Kriteria Regimen pengobatan


penderita
Fase Fase
awal lanjutan

I  Kasus baru 2 RHZE 6 EH


BTA (+) (RHZS)
4 RH
 Kasus baru 2 RHZE
4 R3H3*
BTA (-) (RHZS)

Ro” (+) 2 RHZE


sakit berat (RHZS)*

 Kasus TBEP
berat

II Kasus BTA 2 RHZES / 5 RHE


positif 1 RHZE
5 R3H3E3*
 Kambuh 2 RHZES /
1 RHZE*
 Gagal

 Putus berobat

TUTORIAL 2 Blok 11 26
Skenario A“Tuberculosis 2010
III  Kasus baru 2 RHZ (E) 6 EH
BTA (-)
2 RHZ (E) 4 RH
 TBEP ringan
2 RHZ* 4 R3H3*
(E)

IV  Kasus kronik Obat-obat sekunder

Fixed-dose combinations from the WHO Model List of Essential Medicines

(revised April 2002)

TUTORIAL 2 Blok 11 27
Skenario A“Tuberculosis 2010

Obat profilaksis

– INH 300 mg/hari

– + 50 mg vit B6/ hari, atau INH 900 mg 2x/ minggu

– + 50 mg vit B6 / hari sedikitnya selama 1 tahun

In areas with initial resistance to INH is common, and HIV testing of TB


patients is not routinely practised

It’s now recommended that ethambutol be included as a fourth drug during


the initial phase of treatment for most patients with smear negative PTB
and EPTB.

TUTORIAL 2 Blok 11 28
Skenario A“Tuberculosis 2010

EFEK SAMPING PENYEBAB PENATALAKSANAAN

Ringan R OAT diteruskan

Anoreksia, mual, nyeri Z Obat diberikan malam


perut hari
H
Nyeri sendi Aspirin
R
Rasa terbakar di kaki Vit. B6 100 mg/hr

Urine kemerahan Reassurance

Berat S STOP OAT Penyebab

Gatal, rash pada kulit S Stop OAT

Tuli S (penanganan khusus)

Nistagmus dan vertigo Seluruh Stop S, ganti E


OAT
Ikterik Stop S, ganti E
terutama
Muntah, penurunan RHZ Stop OAT
kesadaran
Seluruh (penanganan khusus)
Gangguan penglihatan OAT
Stop OAT, test fungsi
Shok, purfura, gagal ginjal E hati dan protombin time
akut
R Stop E

Stop R

16.Bagaimana komplikasinya?

TUTORIAL 2 Blok 11 29
Skenario A“Tuberculosis 2010
Jawab:

– Komplikasi dini: pleuritis, efusi pleura, empiema, laringitis, usus,


poncet’s arthropathy

– Komlikasi lanjut: obstruksi jalan nafasSOFT (sindrom obstruksi Pasca


tuberkulosis), kerusakan parenkim beratSOPT/fibrosis paru, kor
pulmonal, amilodosis, karsinoma paru, sindrom gagal nafas dewasa
(ARDS), sering terjadi pada TB milier dan kavitas TB

17.Bagaimana prognosisnya?

Jawab:

• Prognosis pasien tuberculosis paru dengan HIV/AIDS selalu buruk


karena faktor defisiensi imunitasnya.

18.Bagaimana preventif dan promotifnya?

Jawab:

– Penderita Tuberkulosis

• Minum obat secara teratur sampai sembuh

• Menutup mulut waktu bersin atau batuk

• Tidak meludah di sembarang tempat

• Meludah di tempat yang kena sinar matahari atau di tempat yang


diisi sabun atau karbol/lisol

– Untuk keluarga

• Jemur tempat tidur bekas penderita secara teratur

• Buka jendela lebar-lebar agar udara segar dan sinar matahari


dapat masuk

TUTORIAL 2 Blok 11 30
Skenario A“Tuberculosis 2010
• Kuman TBC akan mati bila terkena sinar matahari dan
ultraviolet

– Pencegahan lain

• Pemberian vaksi BCG pada anak

• Meningkatkan daya tahan tubuh dengan makanan bergizi

Pencegahan untuk HIV:

- Menghindari sex bebas

- Menghindari penggunaan jarum suntik yang sembarang.

- Menghindari penggunaan obat-obatan terlarang

- Screening darah sebelum melakukan transfusi darah.

19.Bagaimana level of competency nya?

Jawab:

– Untuk kasus TB non HIV seorang dokter umum harus mampu


memberikan tata laksana yang adekuat kepada pasien, jangan sampai
bakteri resisten terhadap OAT, karena pengobatan yang inadekuat.

– Namun, pada kasus-kasus TB dengan HIV, kompetensi seorang dokter


umum hanya sampai pada mendiagnosis, lalu pasien dirujuk ke bagian
penyakit dalam paru.

Hipotesis:

“Tn Khoiriansyah, 30 tahun, seorang sales promotion, menderita TB Paru


dikarenakan HIV (+) nya.”

TUTORIAL 2 Blok 11 31
Skenario A“Tuberculosis 2010

Kerangka Konsep

Lk,30thn,sales
keluhan utama pormotion

keluhan tambahan

Hemopthysis sejak - Demam


6 jam lalu (3 sendok anemia
- Keringat pada malam
makan) hari

- Dyspnea

- Kurang nafsu makan

- BB turun

- Batuk productive > 3


weeks

TBC, Pneumonia, abses


paru, bronchiectasi,
kanker paru ?

- P.Fisik : Auscultasi: suara Rontgen: Lab: ESR


Pembesaran vesikuler infiltrate pada
limfe pada leher apex paru Diff count shift
Ronchi basah kanan atas to the right
- stomatitis (+)
Hb

HIV (+) dan CD4

TB Paru

HIV (+)

Treatment OAT
dan
Antiretrovirus?
TUTORIAL 2 Blok 11 32
Skenario A“Tuberculosis 2010
DAFTAR PUSTAKA

Davey, Patrick. 2003. At a Glance MEDICINE. Jakarta : Erlangga

Departemen Kesehatan Republik Indonesia

Dorland, W.A. Newman. 2002. Kamus Kedokteran Dorland. Jakarta : EGC

Ganong. 1993. Fisiologi Kedokteran. Jakarta : EGC

Guyton, Arthur C., John E. Hall. 1997. Buku Ajar Fisiologi Kedokteran. Jakarta: EGC

Staf Pengajar FK UI. 2006. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam. Jakarta. Binarupa

TUTORIAL 2 Blok 11 33

You might also like