You are on page 1of 8

Dalam penelitian ini 30 Guru SDN Murung Sari Amuntai Tengah Hulu Sungai Utara sebagian

besar berjenis kelamin laki-laki sebesar 70% sedangkan yang berjenis kelamin perempuan
sebesar 30%. Ini memberi arti bahwa 30 Guru SDN Murung Sari Amuntai Tengah Hulu
Sungai Utara Jumlah Guru laki-laki menjadi mayoritas.

b. Jumlah responder berdasarkan usia.


Tabel 5.2
Usia Responder
Usia Jumlah Prosentase
Kurang dari 25 th 6 20 %
26 th – 45 th 21 70 %
Lebih dari 45 th 3 10 %
Jumlah 30 100 %
Sumber : data primer diolah

Sebagian besar responden 30 Guru SDN Murung Sari Amuntai Tengah Hulu Sungai Utara
dalam penelitian ini adalah 70% responder berusia 26 th – 45 th, sisanya masing-masing
responden 20% dengan usia kurang dari 25 tahun dan 10% lebih dari 45 tahun. Ini berarti usia
responden mayoritas berusia produktif.

c. Jumlah rerponden berdasarkan pendidikan terakhir.


Tabel 5.3
Pendidikan Responder
Pendidikan terakhir Jumlah Prosentase
Lulusan Diploma 12 40 %
Lulusan Per. Tinggi 18 60%
Jumlah 0 0
Sumber : data primer diolah

Sebagian Guru SDN Murung Sari Amuntai Tengah Hulu Sungai Utara dalam penelitian ini
pendidikan Perguruan Tinggi sebanyak 60%, berpendidikan terakhir Diploma sebanyak 40%.
Dare jumlah responden berdasarkan pendidikan jumlah yang terbanyak mempunyai
pendidikan perguruan tinggi.

d. Jumlah responden berdasarkan Status Pernikahan


Tabel 5.4
Jumlah Responder Berdasarkan Status Pernikahan
Jangka waktu Jumlah Prosentase
Beim Menikah 6 20%
Sudah Menikah 24 80%
Jumlah 30 100%
Sumber : data primer diolah

Jumlah Guru SDN Murung Sari Amuntai Tengah Hulu Sungai Utara yang sudah menikah
lebih banyak dari yang belum menikah, dengan perincian yang sudah menikah sebanyak 80%
dan yang belum menikah sebanyak 20%.
5.1.3 Deskripsi Variabel
Berdasarkan variabel yang telah ditetapkan, hasil penelitian dari tiap—tiap variabel yang
dipergunakan dapat digambarkan secara umum sebagi berikut
1. Budaya Organisasi = X1,
2. Supervisi Kepala Sekolah = X2 Jawaban yang telah didapat dari tiap—tiap variabel
diuraian berikut ini.
1. Variabel Budaya Organisasi(X1)

Berikut ini disajikan hasil penyebaran kuisioner tentang variabel Budaya Organisasi seperti
tampak pada tabel 5.5.
Tabel 5.5
Distribusi Jawaban Variabel Budaya Organisasi(X1)
Item Jawaban Skor Jumlah
01 A 5 0 0
B 4 9 30,0
C 3 11 36,7
D 2 10 33,3
E 1 0 0
02 A 5 0 0
B 4 12 40,0
C 3 11 36,7
D 2 7 23,3
E 1 0 0
Sumber: Lampiran 3

Pendapat responden terhadap Budaya Organisasi mengenai Pimpinan memberi wewenang


penuh kepada Guru yang menjawab setuju 30% , cukup setuju 36,7% dan kurang setuju
sebanyak 33,3%. Sedangkan responden yang menjawab mengenai Pimpinan mempunyai
kepercayaan pada Guru , setuju 40%, Cukup setuju 36,7%, tidal: setuju 23,3%.

2. Variabel Supervisi Kepala Sekolah(X2)


Berikut ini disajikan hasil penyebaran kuisioner tentang variabel Supervisi Kepala Sekolah
seperti tampak pada tabel 5.6.
Tabel 56
Jawaban Responder Terhadap Variabel Supervisi Kepala Sekolah(X2
Item Jawaban Skor Jumlah %
01 A 5 1 3,3
B 4 4 13,3
C 3 20 66,7
D 2 5 16,7
E 1 0 0
02 A 5 0 0
B 4 11 36,7
C 3 17 56,7
D 2 6,7
E 0 0
Sumber : Lampiran 3
Pendapat responden terhadap komunikasi dan informasi terbuka antara Pimpinan dan Guru
yang menjawab sangat setuju 3,3 %, setuju 13,3%, cukup setuju 66,7% dan kurang setuju
sebanyak 16,7%. Sedangkan responder yang menjawab mengenai komunikasi dan informasi
terbuka antara Guru dengan Guru yang menjawab setuju 36,7 %, setuju 39,7%, cukup setuju
56,7% dan kurang setuju sebanyak 6,7%.

5.2 Analisis Hasil Penelitian


5.2.1 Uji Validitas
Validitas menunjukkan sejauh mana alat ukur dapat mengukur apa yang diukur. Sedangkan
menurut Supranto (1997 : 142), hasil penelitian dikatakan valid bila terdapat kesamaan antara
data yang terkumpul dengan data yang sesungguhnya terjadi pada obyek yang diteliti. Lebih
lanjut Suharsimi (1998 : 122) menegaskan bahwa valid tidaknya suatu item instrumen dapat
diketahui dengan membandingkan indeks korelasi rank Spearman dengan level signifikansi
5% dengan nilai kritisnya.
Bila probabilitas hasil korelasi lebih kecil dari 0,05 (5%) maka dinyatakan valid dan
sebaliknya dinyatakan tidak valid. Penyelesaian pengujian validitas menggunakan program
statistik. Untuk melihat hasil uji validitas dalam penelitian ini, dapat dilihat pada tabel
berikut.
Tabel 5.7
Rekapitulasi Hasil Uji Validitas Instrumen Penelitian
Butir Pertanyaan R Sig Keterangan,
X1
X1.1 0,908 0.000 Valid
X1.2 0;896 0.000 Valid
X2
X2.1 0,864 0.000 Valid
X2.2 0,784 0.000 Valid

Sumber: Lampiran 4

Berdasarkan basil Uji validitas yang dilakukan terhadap semua butir pertanyaan dalam
penelitian ini menunjukkan bahwa semua item penelitian dapat dikatakan valid, dengan
demikian dapat digunakan sebagai instrumen dalam rnengukur variabel yang ditetapkan
dalam penelitian ini.
5.2.2 Uji Reliabilitas
Reliabilitas adalah indek yang menunjukkan sejauh mana suatu alat pengukur dapat dipercaya
atau dapat diandalkan. Instrumen dapat dikatakan andal (reliabel bila memiliki koefisien
realibilitas sebesar 0,6 atau lebih (Suharsimi, 1998).
Penyelesaian pengujian reliabilitas juga menggunakan program SPSS for Windows. Hasil
pengujian realibilitas terdapat semua variabel dapat dilihat pada tabel di bawah ini :
Tabel 5.8
Rekapitulasi Hasil Uji Realibilitas Instrumen Penelitian
Item Alpha Keterangan,
X1
X1.1 0,8082 Reliabel
X1.2 0,8014 Reliabel
X2
X2.1 0,8044 Reliabel
X2.2 0,7870 Reliabel
Sumber: Lampiran 4
Berdasarkan basil uji reliabilitas yang dilakukan terhadap semua item dalam penelitian ini
menunjukkan bahwa semua item penelitian dapat dikatakan reliable, dengan demikian dapat
digunakan sebagai instrumen dalam mengukur variabel yang ditetapkan dalam penelitian ini.
5.2.3 Uji Asumsi Klasik
a. Uji Multikolinearitas
Multikolinearitas adalah adanya hubungan yang sempurna atau saling berkaitan antara
variabel-variabel bebas dalam model regresi. Uji ini untuk mendeteksi ada tidaknya korelasi
antarvariabel bebas tersebut. Adanya multikolinearitas dapat dilihat dari nilai VIF (Variance
Inflation Factor). Menurut Fornel (1996:200), apabila nilai VIF < 5, tidak terjadi
Multikolinearitas. Dari hasil perhitungan diperoleh nilai VIF untuk masing-masing variabel
sebagai berikut :

Tabel 5.9 Nilai VIF


No Variabel VIF
1 X1 1,671
2 X2 1,806
Sumber: lampiran 5

Berdasarkan tabel 5.9 diatas dapat dilihat bahwa semua variabel bebas mempunyai nilai VIF
yang kurang dari 5, sehingga dapat dikatakan bahwa model dalam penelitian ini untuk semua
variabel tidak mengalami multikolineariti.

b. Uji Heteroskedatisitas
Heteroskedastisitas terjadi apabila distribusi probabilitas tetap sama (konstan) dalam semua
observasi Xi dan varians setiap residual adalah sama untuk semua nilai dari variabel bebas.
Salah satu cara untuk mendeteksi adanya heteroskedastisitas adalah dengan melakukan Uji
Glesjer (Glesjer Test) atau juga dengan Uji Park (Park Test). Dalam penelitian ini yang
digunakan untuk menguji ada tidaknya heteroskedastisitas dengan menggunakan Uji Glesjer
(Gujarati, 2003:405) yaitu dengan meregresikan nilai absolut residual terhadap seluruh
variabel bebas. Kriterianya adalah jika hasil regresi residual terhadap seluruh variabel bebas
mempunyai nilai t hitung yang tidak signifikan maka dapat dikatakan bahwa model dalam
penelitian lolos dari adanya heteroskedastisitas atau tidak terjadi heteroskedastisitas.
Berdasarkan data lampiran 6 diketahui bahwa nilai t hitung untuk variabelvariabel Budaya
Organisasi(X1) dan SupeRdsi Kepala Sekolah(X2), terhadap Kinerja Guru SDN Murung Sari,
Amuntai Tengah Hulu Sungai Utara (Y). nilai probabilitasnya lebih besar dari lingkat
signifikan a = 5%. Ini berarti dari model tersebut dapat dikatakan tidak terjadi
heteroskedastisitas atau dengan kata lain asumsi homoskedastisitas terpenuhi.
c. Uji Otokorelasi
Sritua Arif (1993:13) menyatakan bahwa formula DW menjadi DW = 2 (1p). Dari sini jelas
bahwa apabila p = 0, maka tidak terdapat korelasi serial diantara disturbance terms dan nilai
DW statistik = 2. Apabila p = 1, maka DW = 0, menunjukkan bahwa terdapat korelasi serial
yang positif secara sempurna diantara disturbance terms. Olen sebab itu, makin dekat nilai
DW statistik ke angka 0 (nol) makin besar bukti adanya korelasi serial yang positif diantara
disturbance terms. Apabila p = -1, maka DW = 4, memberikan petunjuk bahwa terdapat
korelasi serial yang negatif secara sempurna diantara disturbance terms.
Berdasaarkan lampiran 5, tabel model summary diperoleh Durbin-Watson (DW) sebesar
2,061, berarti berada disekitar angka 2 sehingga dapat dinyatakan tidak terjadi otokorelasi
(korelasi serial diantara disturbance terms)
5.2.4 Analisis Regresi Linier Borganda
Methode Analisis Regresi Berganda ini digunakan untuk mengetahuhi pengaruh variabel-
variabel Budaya Organisasi dan Supervise Kepala Sekolah terhadap Kinerja Guru SDN
Murung Sari Amuntai Tengah Hulu Sungai Utara.
Perhitungan secara rinci dapat dilihat pada lampiran 5 dan hasil analisanya dapat dilihat pada
tabel 5.10 berikut ini.
Tabel 5.10
Regresi Linier Berganda X1 Dan X2Terhadap Kinerja Guru SDN Murung Sari
Amuntai Tengah Hulu Sungai Utara
Variabel Bi Beta Partial t Ig. t (p
X1 0,214 0,214 0,321 0,166 4,073 0,000 –1
X2 0,213 0,213 0,309 0,159 4,892 0,000
Konstanta 0,000
Sumber : Lampiran 5
Flasil perhitungan pada lampiran 5 R Square = 0,761 dan F hitung = 91,661 (Sig. 0,000)
sedangkan persamaan regresi berganda adalah sebagai berikut : Y = - 0,000 4- 0,214X, +
0,213X2 + ei
Persamaan regresi linier berganda ini dapat dilihat besarnya pengaruh variabel bebas yaitu
Budaya Organisasi (X1), dan Supervisi Kepala Sekolah (X2),) terhadap Kinerja Guru SDN
Murung Sari Amuntai Tengah Hulu Sungai Utara.
Penjelasan hasil persamaan regresi linier berganda diatas adalah sebagai berikut:
1) Besarnya nilai konstanta (a) menunjukkan nilai yaitu 0,000 dimana mempunyai arti tidak
ada pengaruh terhadap Kinerja Guru SDN Murung Sari Amuntai Tengah Hulu Sungai Utara
dengan asumsi Budaya Organisasi (X1), dan Supervisi Kepala Sekolah(X2) tetap atau konstan
2) Koefisien regresi Budaya Organisasi (X1) = 0,214, artinya variabel Budaya Organisasi
mempunyai pengaruh yang positif terhadap Kinerja Guru SDN Murung Sari Amuntai Tengah
Hulu Sungai Utara. Pengaruh yang positif ini juga signifikan pada nilai Sign. = 0,003 (0,003
< 0,05)
i
i
I
i
87
Sehingga dapat dikatakan bahwa variabel Budaya Organisasi mempunyai pengaruh positip
terha:,.iap Kinerja Guru SDN Murung Sari Amuntai Tengah Hulu Sungai Utara.
3) Koefisien regresi Supervise Kepala Sekolah (X2) = 0,213, artinya variabel Supervisi
Kepala Sekolah mempunyai pengaruh yang positif terhadap Kinerja Guru SDN Murung Sari
Amuntai Tengah Hulu Sungai Utara. Pengaruh yang positif ini Juga signifikan pada nilai
Sign. = 0,000 (0,000 < 0,05) Sehingga dapat dikatakan bahwa variabel Supervisi Kepala
Sekolah mempunyai pengaruh positip terhadap Kinerja Guru SDN Murung Sari Amuntai
Tengah Hulu Sungai Utara.
5.2.4.1 Uji Simultan Uji F )
Uji simultan uji F adalah pengujian secara serentak untuk mengetahui apakah secara simultan
koefisien regresi variabel independent (X) yang terdiri dare Budaya Organisasi (X1),
Supervisi Kepala Sekolah (X2), mempunyai pengaruh terhadap Kinerja Guru SDN Murung
Sari Amuntai Tengah Hulu Sungai Utara (Y), basil uji dapat dilihat pada Tabel 5.11
Tabel 5.11 Hasil Uii F
Depend. lndepender7t R Square F hitung Sign.
Variable Variabel
Y X1, X2, 0,761 91,661 0,000
Sumber : Lampiran 5
Pengujian secara simultan ini dilakukan dengan cara melihat nilai F hitung
dengan probabilitas sebesar 0,000 dibandingkan dengan tingkat signifikansinya sebesar 5%
atau p < 0,05. Dare keterangan di atas dapat dijelaskan bahwa variabel-variabel Budaya Orga?
Jsasi (X1), Supervisi Kepala Sekolah (X2),
88
mempunyai pengaruh simultan yang signifikan terhadap variabel Kinerja Guru Guru SDN
Murung Sari Amuntai Tengah Hulu Sungai Utara (Y).
Untuk mengetahui seberapa besar pengaruh variabel independen ( X ) yang terdiri dari
Budaya Organisasi (X1), Supervisi Kepala Sekolah (X2), terhadap variabel dependen ( Y )
secara simultan dapat dilihat dari koefisien R Square yaitu sebesar 0,761 yang menunjukkan
bahwa pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen adalah sebesar 76%,
sedangkan sisanya sebesar 24% dipengaruhi oleh variabel-variabel lain diluar model
penelitian ini.
5.2.4.2 Uji Parsial ( Uji t )
Untuk mengetahui pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen secara parsial.
Adapun variabel independen yang dimaksud adalah Budaya Organisasi (X1), Supervisi
Kepala Sekolah (X2), mempunyai pengaruh signifikan terhadap variabel Kinerja Guru SDN
Murung Sari Amuntai Tengah HUILI Sungai Utara.(Y), di many pengujian ini
membandingkan antara tingkat probabilitas t dengan signifikan 5%.
Uji parsial digunakan untuk menguji apakah masing-masing variabel bebas berpengaruh
secara signifikan atau tidak terhadap variabel terikat.
Tabel 5.12 Hasil Uii t
Variabel t hitung Sign.
X1 4,073 0,000
X2 4,892 0,000
Sumber: Lampiran 5
Berdasarkan Tabel 5.12 mengenai hasil uji t diatas maka dapat dijelaskan bahwa masing-
masing variabel Budaya Organisasi (X1), Supervisi Kepala Sekolah (X2), secara parsial
mempunyai pengaruh signifikan terhadap variabel Kinerja Guru SDN Murung Sari Amuntai
Tengah Hulu Sungai Utara (Y).
89
5.2.4.3 Uji Variabel Dominan
Analisis yang digunakan untuk mengetahui variabel yang dominan pengaruhnya terhadap
variabel terikat yaitu dengan melihat hasil analisis nilai Beta terbesar. Berdasarkan hasil
perhitungan, dari dua variabel Budaya Organisasi (X1), dan Supervisi Kepala Sekolah (X2),
yang dimasukkan dalam model penelitian didapat variabel dominan atau variabel yang paling
berpengaruh terhadap Kinerja Guru SDN Murung Sari Amuntai Tengah Hulu Sungai Utara
(Y) yaitu variabel Supervisi Kepala Sekolah (X2),. Hal ini ditunjukkan dari nilai Beta terbesar
(0,4892).
5.3 Pembahasan Hasil Analisis
Pada bab sebelumnya telah dikemukakan mengenai gambaran umum obyek penelitian,
gambaran umum responder , deskripsi variabel penelitian Berta hasil analisis pembuktian
hipotesis. Berkaitan dengan itu maka pada bab ini akan dibahas mengenai variabel-variabel
yang mempengaruhi Kinerja Guru SDN Murung Sari Amuntai Tengah I-,Lilu Sungai Utara.
Dalam pembahasan ini akan dikemukakan besarnya pengarUil variabel-variabel tersebut balk
secara parsial berikut dengan berbagai argumen-argumen tersebut berdasarkan pada uraian
sebelumnya.
Hasil pengujian hipotesis pertama menunjukkan bahwa variabel-variabel yang dibentuk, yang
terdiri atas: Budaya Organisasi (X1), Supervisi Kepala Sekolah (X2), secara bersama-sama
memiliki pengaruh yang bermakna terhadap Kinerja Guru SDN Murung Sari Amuntai Tengah
Hulu Sungai Utara (Y). Pembuktian ini juga dapat dilihat dari besarnya kontribusi (Adjusted
R Square) variabel-variabel tersebut terhadap Kinerja Guru SDN Murung Sari Amuntai
90
Tengah Hulu Sungai Utara yakni sebesar 0,753. Nilai tersebut menunjukkan bahwa Kinerja
Guru sebesar 76% secara bersama-sama dipengaruhi oleh variabel-variabel yang terbentuk
yaitu Budaya Organisasi (X1), Supervisi Kepala Sekolah(X2), sehingga hipotesis pertama
yang mengatakan bahwa, variabel Budaya Organisasi(X1), Supervisi Kepala Sekolah (X2),
secara simultan mempunyai pengaruh terhadap Kinerja Guru SDN Murung Sari Amuntai
Tengah Hulu Sungai Utara adalah terbukti.
Pengujian hipotesis kedua bahwa Variabel budaya organisasi berpengaruh secara parsial
terhadap kinerja Guru terbukti. Hal ini berarti bahwa masingmasing variabel budaya
organisasi yang terdiri dari trust in sub ordinate, open comunication, considerate and
supportive, group problem solving, worker otonomy berpengaruh secara parsial terhadap
kinerja Guru
Kemudian berdasarkan basil pengujian hipotesis ketiga menunjukkan bahwa variabel
Supervisi Kepala Sekolah secara dominan memiliki pengaruh yang bermakna terhadap
Kinerja Guru SDN Murung Sari Amuntai Tengah Hulu Sungai Utara (Y), sehingga hipotesis
ketiga diterima.
Selanjutnya pembahasan mengenai besarnya pengaruh dari setiap variabel budaya organisasi
terhadap Kinerja Guru SDN Murung Sari Amuntai Tengah Hulu Sungai Utara (Y) dapat
dilihat pada pembahasan berikut.
Besarnya pengaruh Budaya Organisasi(X1) terhadap Kinerja Guru (Y) dapat dilihat dari
koefisien determinasi parsial dan koefisien korelasinya. Koefissien determinasi parsial (r') dan
koefisien korelasi Budaya Organisasi(X1) masing-masing adalah 32,1% dan 0,166. Hal ini
menunjukkan bahwa bila terjadi perubahan nilai Budaya Organisasi, maka akan menyebabkan
perubahan search terhadap nilai Kinerja Guru SDN Murung Sari Amuntai Tengah Hulu
Sungai Utara sebesar 32,1%.. Uraian di atas akan berlaku jika diasumsikan bahwa variabel-
variabel bebas lainnya dalam penelitian ini dianggap tetap.
91
Pengaruh Supervisi Kepala Sekolah merupakan salah satu variabel yang mempengaruhi
Kinerja Guru SDN Murung Sari Amuntai Tengah Hulu Sungai Utara. Untuk hal tersebut,
besarnya pengaruh Supervisi Kepala Sekolah dapat dilihat dare besarnya koefisien
determinasi partial dan koefisien korelasinya. Nilai koefisien determinasi parsial dan
koefisien korelasinya adalah masing-masing 0,309 dan 0,159. Angka tersebut
menggambarkan bahwa bila terjadi perubahan terhadap nilai variabel Supervisi Kepala
Sekolah (X2), maka akan menyebabkan perubahan search terhadap KinerjaGuru SDN
Murung Sari Amuntai Tengah Hulu Sungai Utara sebesar 30,9%. Uraian tersebut dapat terjadi
dengan asumsi bahwa variabel-variabel lainnya dalam penelitian ini dianggap tetap.
BAB VI
KESIMPULAN DAN SARAN
6.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil peneNlan yang dilakukan terhadap Pengaruh Budaya Organisasi dan
Supervisi Kepala Sekolah Terhadap Kinerja. Guru SDN Murung Sari Amuntai Tengah Hulu
Sungai Utara, dapat diambil beberapa kesimpulan sebagai berikut:
1. Budaya Organisasi (X1), dan Supervisi Kepala Sekolah (X2), mempunyai pengaruh parsial
terhadap kinerja Guru SDN Murung Sari Amuntai Tengah Hulu Sungai Utara (Y). Hasil,
tersebut didukung dan diperkuat dengan hasil Uji t yang berfungsi untuk menunjukkan nilai
signifikansi antara variabel bebas X, dan X2 dengan variabel tergantung Y. Dengan demikian
hipotesis pertama terbukti.
2. Budaya Organisasi (X1), dan Supervisi Kepala Sekolah (X2), mempunyai pengaruh yang
simultan terhadap kinerja Guru SDN Murung Sari Amuntai Tengah Hulu Sungai Utara (Y).
Hal tersebut dapat dibuktikan dare perhitungan Adjusted R Square = 0,753 yang berarti 75,3%
kinerja organisasi dipengaruhi oleh X1, dan X2. Hasil tersebut didukung dan diperkuat
dengan hasil Uji F yang berfungsi untuk menunjukkan nilai signifikansi antara variabel bebas
X, dan X2 dengan variabel tergantung Y. Dengan demikian hipotesis kedua terbukti.
3. Diantara variabel Budaya Organisasi (X1), dan Supervisi Kepala Sekolah (X2), ternyata
variabel Supervise Kepala Sekolah (X2),mempunyai pengaruh yang paling dominan terhadap
Kinerja Guru SDN Murung Sari Amuntai
92
93
Tengah Hulu Sungai Utara karena mempunyai nilai beta yang paling besar yaitu sebesar
48,92%. Dengan demikian hipotesis ketiga d.iterima.
6.2 Saran
1. Dings Pendidikan dan Kebudayaan Murung Sari Amuntai Tengah Hulu Sungai Utara
khususnya diharapkan kepada pars kepala sekolah Dasar Negeri lebih memperhatikan
variabel Supervisi Kepala Sekolah, Karena berdasarkan penelitian variabel Supervisi Kepala
Sekolah yang merupakan variable yang dapat meningkatkan Kinerja Guru.
2. Untuk peneliti selanjutnya diharapkan untuk menambah variable penelitaian maupun
pertanyaan yang sesuai dengan kebutuhan.

You might also like