You are on page 1of 6

Abundant Life (Yohanes 10:10) 200

9
Binus Int’l, 09 September 2009

Rescued from an Ordinary Life!


Korem GKRI Petra, 8 November 2009

Tujuan

Saya akan menjelaskan apa artinya hidup yang berkelimpahan supaya


jemaat tergerak untuk menginginkannya dan menjalaninya

Intro.

In 1975, six armed gunmen broke into the deposit


boxes in a London bank and stole valuables worth more
than $7 million. One lady, whose jewelry was appraised
at $500,000, wailed, "Everything I had was in there. My
whole life was in that box." What a sad commentary on
her values!

Sayangnya sekalipun murahan, banyak orang


yang mengejar kehidupan semacam itu. Mereka
memiliki konsep yang keliru tentang kelimpahan hidup.

Penjelasan

Lalu, apa artinya memiliki hidup yang


berkelimpahan? Jika kita membandingkan ay 10 dengan
ay 9, maka kita akan mendapati bahwa Tuhan Yesus
mengidentikkan hidup yang berkelimpahan itu dengan
menemukan padang rumput. Perumpamaan Tuhan
Yesus tentang gembala yang baik dan domba-dombanya

Jimmy Lucas Page 1


Abundant Life (Yohanes 10:10) 200
9
bukanlah sesuatu yang asing bagi orang Yahudi. Sebab
sebagian besar dari mereka adalah penggembala. Di sisi
lain, mereka tidak asing dengan perumpamaan ini sebab
Daud juga menggunakan perumpamaan ini untuk
menjelaskan peran Allah sebagai gembala.

PL

Di dalam Mzm 23, Daud menggunakan


gambaran padang rumput untuk menggambarkan
kondisi kecukupan dan kesegaran jiwa. Ia menggunakan
gambaran gembala untuk menggambarkan kondisi yang
terarah, terlindung, terhormat, berada di dalam
kebaikan dan kemurahan.

Jadi, dapat kita simpulkan bahwa hidup yang


berkelimpahan adalah suatu kehidupan yang
menggambarkan ketenangan dan kesegaran jiwa; suatu
keadaan dimana kita berada didalam arah yang tepat,
terlindung, terhormat, berada di dalam kebaikan dan
kemurahan.

Sebagaimana dapat kita lihat di dalam Mzm 23


dan perumpamaan Tuhan Yesus, hidup yang
berkelimpahan tidak bisa dilepaskan dari hubungan
pribadi kita dengan Yesus. Dengan kata lain, hidup
berkelimpahan adalah hidup yang terikat erat dengan
Yesus.

PB

Jimmy Lucas Page 2


Abundant Life (Yohanes 10:10) 200
9
Rasul Yohanes mengatakan bahwa “Dan inilah
kesaksian itu: Allah telah mengaruniakan hidup yang
kekal kepada kita dan hidup itu ada di dalam Anak-Nya.
Barangsiapa memiliki Anak, ia memiliki hidup;
barangsiapa tidak memiliki Anak, ia tidak memiliki
hidup” (I Yoh.5:11-12). Jelas sudah bahwa hidup yang
kekal dan berkelimpahan itu tidak bisa dilepaskan dari
pribadi Yesus Kristus.

Ilustrasi

Kebenaran ini bisa digambarkan dengan


transaksi jual beli rumah saat ini secara kontradiktif.
Ketika seseorang berniat untuk membeli rumah, maka ia
akan membeli rumah yang nyaman, aman, bagus dan
terjangkau. Setelah proses jual beli terjadi, agen
properti biasanya meninggalkan si pembeli rumah untuk
menikmati rumahnya. Tidak ada kontak lagi setelah itu.

Tidak demikian halnya dengan Yesus. Ia


memberikan hidup yang kekal kepada siapa saja yang
mempercayai-Nya. Namun Ia tidak meninggalkan kita
begitu saja setelah kita memperoleh hidup yang kekal.
Ia terus menyertai kita karena hidup yang kekal itu ada
di dalam diri-Nya. Penyertaan-Nya menjamin
ketersediaan segala kebutuhan kita.

Saya dibesarkan di dalam sebuah keluarga yang


pas-pasan bahkan cenderung miskin. Namun saya tidak
pernah sekalipun kuatir tentang segala kebutuhan saya.

Jimmy Lucas Page 3


Abundant Life (Yohanes 10:10) 200
9
Mengapa? Sebab saya mempercayai papa saya. Papa
saya adalah pekerja keras. Dan ia adalah seorang pria
yang bertanggung jawab, yang berusaha dengan segala
kekuatan yang ada padanya untuk memenuhi segala
kebutuhan kami. Saya tidak kuatir sebab ada papa. Ada
sumber untuk segala kebutuhan saya.

Aplikasi

Hidup yang berkelimpahan bukan sesuatu yang


bersifat fisik. Memiliki hidup berkelimpahan bukan
berarti memiliki kekayaan yang melimpah atau
kesehatan tanpa sakit. Hidup berkelimpahan bukan
masalah fisik.

Hidup berkelimpahan adalah masalah rohani,


dimana kita bisa mengalami hidup seutuhnya, suatu
keadaan dimana jiwa kita segar dan nyaman dan kita
berada didalam arah yang tepat, terlindung, terhormat,
berada di dalam kebaikan dan kemurahan Allah.

Hidup yang berkelimpahan itu tidak diusahakan.


Sebaliknya, hidup berkelimpahan diberikan secara
cuma-cuma, sesuatu yang hanya bisa diberikan Yesus.
Mengapa cuma-cuma dan mengapa hanya Yesus yang
bisa memberikannya? Hidup berkelimpahan itu
diberikan secara cuma-cuma sebab Yesuslah yang telah
membayar harganya. Ia membayar harga hidup itu
‘bukan dengan barang yang fana, bukan pula dengan
perak atau emas, melainkan dengan darah yang mahal,

Jimmy Lucas Page 4


Abundant Life (Yohanes 10:10) 200
9
yaitu darah Kristus…’ (I Ptr.1:18-19). Karena hanya
Yesus yang sanggup membayarnya (dan telah
membayarnya), maka Ia bebas memberikannya secara
cuma-cuma kepada siapa saja yang Ia inginkan. Dan Ia
telah memutuskan bahwa Ia akan memberikannya
kepada mereka yang percaya kepada-Nya.

Jadi jika kita ingin mengalami hidup yang


berkelimpahan, maka yang harus kita lakukan adalah
menyerahkan hidup kita kepada-Nya dan mempercayai
Dia.

Bagaimana jika kita sudah pernah menerima


Yesus sebagai Tuhan dan Juruselamat sebelumnya?
Saya pikir, karena hidup yang berkelimpahan itu tidak
dapat dilepaskan dari pribadi Yesus Kristus, maka kita –
yang telah percaya – harus menjaga hubungan pribadi
kita dengan-Nya. Hanya dengan cara demikian, kita
bisa terus terkait dengan-Nya dan berada di dalam
hidup yang berkelimpahan. Pertanyaannya, bagaimana
hubungan pribadimu dengan Tuhan Yesus Kristus?

Penutup

London businessman Lindsay Clegg told the


story of a warehouse property he was selling. The
building had been empty for months and needed repairs.
Vandals had damaged the doors, smashed the windows,
and strewn trash around the interior.

Jimmy Lucas Page 5


Abundant Life (Yohanes 10:10) 200
9
As he showed a prospective buyer the property,
Clegg took pains to say that he would replace the broken
windows, bring in a crew to correct any structural
damage, and clean out the garbage.

"Forget about the repairs," the buyer said. "When


I buy this place, I'm going to build something completely
different. I don't want the building; I want the site."

Compared with the renovation God has in mind,


our efforts to improve our own lives are as trivial as
sweeping a warehouse slated for the wrecking ball. When
we become God's, the old life is over (2 Cor. 5:17). He
makes all things new. All he wants is the site and the
permission to build.

Hal inilah yang ingin Allah lakukan bagi kita. Ia


tidak tertarik untuk memperbaiki hidup kita. Lebih dari
itu, Ia ingin menggantikan hidup kita yang kering dan
miskin dengan hidup baru yang berkelimpahan. Yang
perlu kita lakukan hanyalah menghampiri takhta-Nya
dan menerima Yesus sebagai Tuhan dan Juruselamat
kita dan terus hidup di dalam Dia.

Jimmy Lucas Page 6

You might also like