You are on page 1of 7

Sentuhan-sentuhan Tarbiyah:

Sikap Para Pemuka Terhadap Da’wah

Al-Ikhwan.net | 6 August 2008 | 3 Syaban 1429 H | Hits: 329


Al-Ikhwan.net

Ketika Allah SWT hendak menceritakan tantang kisah para nabi dan rasul-Nya dalam Al-Quran;
pertama kali yang diceritakan adalah pertentangan yang dilakukan oleh para pemuka –pemimpin
kaum dan kekufuran mereka- terhadap para nabi dan rasul; sebagai kisah pertama yang
disebutkan tentang pertentangan dan pembangkangan mereka terhadap utusan Allah sebelum
menceritakan tentang kaum mu’minin dan sikap mereka terhadap para nabi. Hal
demikian banyak memberikan faedah dan manfaat kepada Rasulullah saw dan para du’at setelah,
diantaranya :

1. Meneguhkan hati Rasulullah saw atas kebenaran dan sebagai nasehat dan pelajaran bagi
orang-orang yang beriman, seperti dalam firman Allah:
‫ َو َ
ٌَِْ َو‬
َْ‫ك ِ هَ ِ ِ ا‬
َ ‫ك َوَ َء‬
َ ‫ ِِ َُا َد‬
ُ !َ"ُ# َ $
ِ ُ%& ‫ْ!َ ِء ا‬#‫) ِ(ْ َأ‬
َ ْ*َ+َ ,
ُ-َ# .+ُ‫( َوآ‬
َ *ِ0ِ ُْ1ْ+ِ ‫ِذآْ&َى‬

“Dan semua kisah dari Rasul-rasul Kami ceritakan kepadamu, ialah kisah-kisah yang
dengannya Kami teguhkan hatimu; dan dalam surat ini telah datang kepadamu kebenaran serta
pengajaran dan peringatan bagi orang-orang yang beriman.” (Hud:120)

2. Memberikan kelapangan dan keringanan kepada Rasulullah saw dan para sahabatnya serta
para du’at setelahnya bahwa sunnatullah dalam kehidupan adalah perseteruan antara yang hak
dan yang bathil.

3. Memberikan penjelasan kepda Rasulullah saw dan para du’at bahwa pertentangan merupakan
hal yang lumrah terjadi, dan bukan pertentangan yang hanya terjadi satu hari atau satu malam
saja, namun akan terus berjalan hingga bertahun-tahun dan bahkan berabad-abad dan hingga hari
kiamat; karenanya membutuhkan keuletan, kesabaran dan ketabahan para aktivis walaupun
pertentangan itu mencapai titik paling berat sekalipun.

4. Kesadaran bahwa sekalipun pertentangan datang dari kekuatan yang besar, kemuflase dan
jelas merupakan bentuk pembangakangan yang paling keras, namun tidak akan mampu
menghancurkan kebenaran sekalipun sebesar bom atom, dan tidak akan menyurutkan kebenaran
dan menghentikan perjalanan dakwah dari relnya selamanya.

5. Dakwah membutuhkan Kesabaran yang panjang sekalipun harus berhadapan


dengan pembangkangan yang keras dan jauhnya kemenangan :

َ ‫ن‬
َ ‫ُو‬5َ
ُ6 َ ‫ن‬
َ ْ‫َ َ&و‬6 ‫َ
ْ َم‬6 ْ8ُ9:#;ََ‫ْ آ‬8ُ9َ ْ$ِ<ْ=َ>ْ?َ@ َ‫ َو‬$
ِ ُ%& ‫( ا‬
َ ِ ‫ْ ِم‬Aَ=ْ‫َ!َ َ& أُوُ
ا‬B َ1َ‫ْ!ِ&ْ آ‬Bَ )
ُ َ+ْ9ُ6 ْ$َ9َ ٌ‫َغ‬+َ ‫َ ٍر‬9َ# ْ(ِ ًََ% :‫ْ!َ"ُ
ا ِإ‬+َ6 ْ8
‫ن‬
َ
ُ-ِ%َHْ‫َ
ْ ُم ا‬-ْ‫ ا‬:‫ِإ‬

“Maka bersabarlah kamu seperti orang-orang yang mempunyai keteguhan hati dari rasul-rasul
telah bersabar dan janganlah kamu meminta disegerakan (azab) bagi mereka. Pada hari mereka
melihat azab yang diancamkan kepada mereka (merasa) seolah-olah tidak tinggal (di dunia)
melainkan sesaat pada siang hari. (inilah) suatu pelajaran yang cukup, maka tidak dibinasakan
melainkan kaum yang fasik.” (Al-Ahqof :35)

Demikianlah Allah SWT menjelaskan kapada para du’at bahwa pertentangan dan perseteruan
merupakan suatu keharusan dari kelompok orang-orang kafir dan pendukungnya yang banyak
dengan bentuk yang bermacam-macam. Namun sekalipun demikian, para du’at harus tetap tetap
berada dalam satu keyakinan. Dan jika kita kaji ayat-ayat Al-Qur’an, maka kita akan dapatkan
ayat-ayat yang menceritakan tentang pertentangan para pemuka kaum terhadap para nabi :

- Seperti kisah nabi Nuh AS yang mana Allah SWt berfirman tentangnya :

“Dan sesungguhnya Kami telah mengutus Nuh kepada kaumnya, (dia berkata) : “Sesungguhnya
aku adalah pemberi peringatan yang nyata bagi kamu. Agar kemu tidak menyembah selain
Allah. Sesungguhnya aku khawatir kamu akan ditimpa azab (pada) hari yang sangat
menyedihkan. Maka berkatalah pemimpin-pemimpin yang kafir dari kaumnya : Kami tidak
melihat kamu, maliankan (sebagai) seorang manusia (biasa) seperti kami, dan kami tidak
melihat orang-orang yang mengikuti kamu melainkan orang-orang yang hina dina di antara
kami yang lekas percaya saja, dan kami tidak melihat kamu memiliki sesuatu kelebihan apapun
atas kami, bahkan kami yakin kamu adalah orang-orang yang dusta. Berkata Nuh : “Hai
kaumku, bagaimana fikiranmu, jika aku ada mempunyai bukti yang nyata dari Tuhanku, dan
diberinya aku rahmat dari sisi-Nya, tetapi rahmat itu disamarkan bagimu. Apa kami akan
paksakankah kamu menerimanya, padahal kamu tiada menyukainya?” (Hud:25-28)

- Begitupun kisah nabi Musa AS, Allah berfirman:

ِIَ ‫ن‬
َ َ‫ آ‬J َ ْ*َ‫ُْ&ْ آ‬#َ َ9ِ ‫ُ
ا‬1َ+ََ ِِKَ+َ ‫ن َو‬ َ ْ
َْ&ِ Lَ‫َ ِإ‬0ِ@َ6َMِ Lَ%
ُ ْ8ِ‫ه‬5ِ ْ=َ ْ(ِ َ0ْ"َ=َ 8: ُN(
َ 6ِ5ِ?ْHُ1ْ‫ !َُ ا‬. Lَ%
ُ ‫ل‬ َ َI‫ َو‬#ِ‫ن إ‬ ُ ْ
َْ&ِ َ6
ْ(ِ ٍَ0*َ!ِ ْ8ُQُ>ْKِ ْ5َI
: َْ‫ ا‬:‫ِ ِإ‬:+‫ ا‬Lَ+َ ‫ل‬َ
ُI‫ َأنْ َ َأ‬Lَ+َ ٌ *ِ-ََ0*ِ1ََ=ْ‫ُ
لٌ ِ(ْ رَب ا‬%‫ َر‬$ َ *ِS‫ْ&َا‬%‫ِ ِإ‬0َ  َ ِ=َ ْ$ِ%ْ‫ْ ََ;ر‬8ُQَ‫ ر‬.  َ ْ0ُ‫ل ِإنْ آ‬ َ َI

َ ْ0ُ‫َ ِإنْ آ‬9ِ ‫ت‬ ِ ْ;َ ٍَ6َMِ 
َ ْKِ ( َ *ِI‫ ِد‬:U‫( ا‬
َ ِ . ٌ(*ِ!ُ ٌ‫ُ=ْ!َن‬N  َ ِ‫ذَا ه‬Vَِ ُ َUَ Lَ-ْ;ََ . (َ 6ِ&ِW:0+ِ ‫َ ُء‬Xْ*َ  َ ِ‫ذَا ه‬Vَِ ُ 5َ َ6 ‫ع‬
َ Aَ َ#‫ َو‬. ْ(ِ ;َُ+َ1ْ‫ل ا‬
َ َI
ٌ8*ِ+َ ٌ&ِZَ?َ ‫ن هََا‬: ‫ن ِإ‬
َ ْ
َْ&ِ ‫َ
ْ ِم‬I . ُ ْ;َ@ ‫َذَا‬1َ ْ8ُQِ[ْ‫ْ ِ(ْ َأر‬8ُQَ&ِ ْ\ُ6 ْ‫ َأن‬5ُ 6ِ&ُ6‫ن‬ َ ‫&ُو‬

“Kemudian Kami utus Musa sesudah Rasul-rasul itu dengan membawa ayat-ayat Kami kepada
Fir’aun dan pemuka-pemuka kaumnya, lalu mereka mengingkari ayat-ayat itu. Maka
perhatikanlah bagaimana akibat orang-orang yang membuat kerusakan. Dan Musa berkata:
“Hai Fir’aun, Sesungguhnya aku ini adalah seorang utusan dari Tuhan semesta alam, wajib
atasku tidak mengatakan sesuatu terhadap Allah, kecuali yang hak. Sesungguhnya aku datang
kepadamu dengan membawa bukti yang nyata dari Tuhanmu, Maka lepaskanlah Bani Israil
(pergi) bersama aku”. Fir’aun menjawab: “Jika benar kamu membawa sesuatu bukti, Maka
datangkanlah bukti itu jika (betul) kamu Termasuk orang-orang yang benar”. Maka Musa
menjatuhkan tongkat-nya, lalu seketika itu juga tongkat itu menjadi ular yang sebenarnya. Dan
ia mengeluarkan tangannya, Maka ketika itu juga tangan itu menjadi putih bercahaya
(kelihatan) oleh orang-orang yang melihatnya. Pemuka-pemuka kaum Fir’aun berkata:
“Sesungguhnya Musa ini adalah ahli sihir yang pandai, yang bermaksud hendak mengeluarkan
kamu dari negerimu”. (Fir’aun berkata): “Maka Apakah yang kamu anjurkan?” (Al-A’raf:103-
110)

- Kemudian kisah nabi Hud AS. Allah berfirman :

َ+َ‫ْ ِ(ْ ِإٍَ ]َ*ْ ُ& ُ َأ‬8ُQَ َ َ:+‫ُوا ا‬5ُ!ْ‫َ


ْ ِم ا‬I َ6 ‫ل‬َ َI ‫ْ هُ
دًا‬8ُ‫ َ ٍد َأ^َه‬Lَ‫نوَِإ‬ َ
ُ-:>َ@  . ٍَ‫َه‬Hَ% ِ ‫ك‬ َ ‫َ&َا‬0َ :#‫َ
ْ ِِ ِإ‬I ْ(ِ ‫َ&ُوا‬Hَ‫( آ‬ َ 6ِ:‫َُ; ا‬+َ1ْ‫ل ا‬
َ َI
(
َ *ِ‫َ ِذ‬Qْ‫( ا‬
َ ِ ) َ 0َُ0َ :#‫ َوِإ‬. َ#‫ت رَ َوَأ‬ ِ ََ%‫ْ ِر‬8ُQُ_+َ;َُ0*ِ1ََ=ْ‫ُ
لٌ ِ(ْ رَب ا‬%‫ َر‬0ِQَ‫َهٌَ َو‬Hَ% ِ ` َ ْ*َ ِ‫َ
ْم‬I َ6 ‫ل‬ َ َIٌ(*ِ ‫ٌ َأ‬aِBَ# ْ8ُQَ  .
‫َ َء‬Hَ+ُ^ ْ8ُQَ+َ=َ ْ‫ْ وَاذْآُ&ُوا ِإذ‬8ُ‫ْ ِ َرآ‬0ُ*ِ ْ8ُQْ0ِ $
ٍ ُ‫ َر‬Lَ+َ ْ8ُQَ‫ْ ِذآْ&ٌ ِ(ْ ر‬8ُ‫ْ َأنْ َ َءآ‬8ُ>ْ!ِ<َ‫ًَ َأ َو‬bْ?َ ِ ْ+َ\ْ‫ْ ِ ا‬8ُ‫ح َوزَا َدآ‬ ٍ
ُ# ‫َ
ْ ِم‬I 5ِ ْ=َ ْ(ِ
ُ@ ْ8ُQ:+َ=َ ِ:+‫َ َء ا‬eَ ‫ن َذْآُ&ُوا‬ َ
ُِ+ْH.  َ ْ0ُ‫َ ِإنْ آ‬#5ُ ِ=َ@ َ1ِ َ0ِ@ْ;َ َ#‫َ ُؤ‬eَ 5ُ ُ!ْ=َ6 ‫ن‬
َ َ‫َ َ َر َ آ‬#‫ ُ َو‬5َ ْZ‫َ َو‬:+‫ ا‬5َ ُ!ْ=َ0ِ َ0َ>ْKِ‫َُ
ا َأ‬I(َ *ِI‫ ِد‬:U‫( ا‬ َ ِ . ‫ل‬ َ َI
:1َ% ‫َ ٍء‬1ْ%‫ِ ِ َأ‬0َ#
ُ‫ٌ َأ@ُ<َ ِد‬gَXَ]‫ْ رِْ`ٌ َو‬8ُQَ‫ْ ِ(ْ ر‬8ُQْ*َ+َ hَ َI‫ْ َو‬5َI #ِ‫ْ>َِ&ُوا إ‬#َ ‫ن‬ ٍ َbْ+ُ% ْ(ِ َ9ِ ُ:+‫ل ا‬ َ A: َ# َ ْ8ُ‫َ ُؤآ‬eَ‫ْ َو‬8ُ>ْ#‫ُ
هَ َأ‬1ُ>ْ*
(
َ 6ِ&َِ>ْ0ُ1ْ‫( ا‬ َ ِ ْ8ُQَ=َ . ِ ُْ ‫ُ
ا‬#َ‫َ َو َ آ‬0ِ@َ6َMِ ‫ُ
ا‬: َ‫( آ‬ َ 6ِ:‫َ دَاِ َ& ا‬0ْ=َbَI‫ َو‬:0ِ ٍَ1ْZ&َ ِ َُ=َ ( َ 6ِ:‫َ ُ وَا‬0ْ*َ<ْ#;ََ(
َ *ِ0

“Pemuka-pemuka yang kafir dari kaumnya berkata: “Sesungguhnya Kami benar benar
memandang kamu dalam Keadaan kurang akal dan Sesungguhnya Kami menganggap kamu
Termasuk orang orang yang berdusta.” Hud herkata “Hai kaumku, tidak ada padaku
kekurangan akal sedikitpun, tetapi aku ini adalah utusan dari Tuhan semesta alam. Aku
menyampaikan amanat-amanat Tuhanku kepadamu dan aku hanyalah pemberi nasehat yang
terpercaya bagimu”. Apakah kamu (tidak percaya) dan heran bahwa datang kepadamu
peringatan dari Tuhanmu yang dibawa oleh seorang laki-laki di antaramu untuk memberi
peringatan kepadamu? dan ingatlah oleh kamu sekalian di waktu Allah menjadikan kamu
sebagai pengganti-pengganti (yang berkuasa) sesudah lenyapnya kaum Nuh, dan Tuhan telah
melebihkan kekuatan tubuh dan perawakanmu (daripada kaum Nuh itu). Maka ingatlah nikmat-
nikmat Allah supaya kamu mendapat keberuntungan. mereka berkata: “Apakah kamu datang
kepada Kami, agar Kami hanya menyembah Allah saja dan meninggalkan apa yang biasa
disembah oleh bapak-bapak kami? Maka datangkanlah azab yang kamu ancamkan kepada Kami
jika kamu Termasuk orang-orang yang benar.” Ia berkata: “Sungguh sudah pasti kamu akan
ditimpa azab dan kemarahan dari Tuhanmu”. Apakah kamu sekalian hendak berbantah dengan
aku tentang Nama-nama (berhala) yang kamu beserta nenek moyangmu menamakannya,
Padahal Allah sekali-kali tidak menurunkan hujjah untuk itu? Maka tunggulah (azab itu),
Sesungguhnya aku juga Termasuk orang yamg menunggu bersama kamu”. Maka Kami
selamatkan Hud beserta orang-orang yang bersamanya dengan rahmat yang besar dari Kami,
dan Kami tumpas orang-orang yang mendustakan ayat-ayat Kami, dan Tiadalah mereka orang-
orang yang beriman”. (Al-A’raf:66-72)

- Begitu pula dengan Kisah nabi Sholeh AS. Allah berfirman:

(
َ ِ ْ8ُ‫ََ;آ‬iْ#‫ْ ِ(ْ ِإٍَ ]َ*ْ ُ& ُ هُ َ
َأ‬8ُQَ َ َ:+‫ُوا ا‬5ُ!ْ‫َ
ْ ِم ا‬I َ6 ‫ل‬ َ َI ًَِB ْ8ُ‫ُ
َد َأ^َه‬1َN Lَ‫ @ُ

ا َوِإ‬8: ُN ُ ‫ِ&ُو‬Hْ_َ>ْ%َ َ9*ِ ْ8ُ‫َ َ&آ‬1ْ=َ>ْ%‫ض وَا‬ ِ ْ‫اَْ;ر‬
ٌg*ِ<ُ ٌg6ِ&َI َ‫ن ر‬ : ‫ِإَ*ِْ ِإ‬. ْ5َI aُ َِB َ6 ‫َُ
ا‬I ُْ5َ@ :1ِ ) k َl ِHَ َ0:#‫َ َوِإ‬#‫َ ُؤ‬eَ 5ُ ُ!ْ=َ6 َ 5َ ُ!ْ=َ# ْ‫َ َأن‬#َ9ْ0َ@‫ هََا َأ‬$
َ ْ!َI ‫ا‬.
ُْ&َ َ0*ِ  َ ْ0ُ‫َ ِإَ*ِْ آ‬#

g
ٍ 6ِ&ُ . ْ0َ6 ْ(َ1َ ًَ1ْZ‫ُْ َر‬0ِ ِ#َ@eَ‫ٍَ ِ(ْ رَ َو‬0*َ Lَ+َ  ُ ْ0ُ‫ْ ِإنْ آ‬8ُ>ْ6‫َ
ْ ِم َأ َرَأ‬I َ6 ‫ل‬
َ َI &َ ْ*َ] ِ0َ#‫ُو‬56ِAَ@ َ1َ ُُ>ْ*َUَ ْ‫ِ ِإن‬:+‫( ا‬ َ ِ ِ#&ُ ُU
&ٍ *ِ?ْ\َ@. َ ُ^ْ;َ*َ ‫َ?
هَ ِ?ُ
ٍء‬1َ@ َ‫ِ َو‬:+‫ض ا‬ ِ ْ‫ْ ِ َأر‬$ُ‫ًَ َ َرُوهَ @َ;ْآ‬6eَ ْ8ُQَ ِ:+‫َُ ا‬Iَ# ِ ِ َ‫َ
ْ ِم ه‬I َ6‫ٌ َو‬g6ِ&َI ٌ‫ْ ََاب‬8ُ‫آ‬.
ُ=:>َ1َ@ ‫ل‬ َ َ-َ َ‫َ&ُوه‬-َ=َ ‫ا‬
‫ب‬
ٍ ‫ُْو‬Qَ &ُ ْ*َ] ٌ5ْ‫) َو‬ َ ِ‫ ٍم َذ‬:6‫ََ َأ‬Nَ+َN ْ8ُ‫ِ دَا ِرآ‬. :‫ن َر‬
: ‫ِ ٍ ِإ‬Kِ ْ
َ6 ‫ي‬ِ ْAِ^ ْ(ِ ‫ َو‬:0ِ ٍَ1ْZ&َ ِ َُ=َ ‫ُ
ا‬0َ eَ ( َ 6ِ:‫ًَِ وَا‬B َ0ْ*:<َ# َ#&ُ ْ ‫ َ َء َأ‬:1َ+َ ) َ
Aُ 6ِAَ=ْ‫ي ا‬
ِ َ-ْ‫هُ َ
ا‬. ‫ُ
ا ا‬1َ+َW ( َ 6ِ:‫( َوَأ^َ َ ا‬َ *ِ1ِNَ ْ8ِ‫َ ِره‬6‫ْ!َُ
ا ِ ِد‬B;ََ َُْ*:U. ‫ًا‬5ْ=ُ َ‫ْ َأ‬8ُ9:‫َ&ُوا َر‬Hَ‫ُ
َد آ‬1َN ‫ن‬ : ‫َ َأَ ِإ‬9*ِ ‫َ
ْا‬0ْ_َ6 ْ8َ ْ‫آََ;ن‬
‫ُ
َد‬1َ"ِ

“Dan kepada Tsamud (kami utus) saudara mereka shaleh. Shaleh berkata: “Hai kaumku,
sembahlah Allah, sekali-kali tidak ada bagimu Tuhan selain Dia. Dia telah menciptakan kamu
dari bumi (tanah) dan menjadikan kamu pemakmurnya, karena itu mohonlah ampunan-Nya,
kemudian bertobatlah kepada-Nya, Sesungguhnya Tuhanku Amat dekat (rahmat-Nya) lagi
memperkenankan (doa hamba-Nya).” Kaum Tsamud berkata: “Hai shaleh, Sesungguhnya kamu
sebelum ini adalah seorang di antara Kami yang Kami harapkan, Apakah kamu melarang Kami
untuk menyembah apa yang disembah oleh bapak-bapak Kami ? dan Sesungguhnya Kami betul-
betul dalam keraguan yang menggelisahkan terhadap agama yang kamu serukan kepada kami.”
Shaleh berkata: “Hai kaumku, bagaimana pikiranmu jika aku mempunyai bukti yang nyata dari
Tuhanku dan diberi-Nya aku rahmat (kenabian) dari-Nya, Maka siapakah yang akan menolong
aku dari (azab) Allah jika aku mendurhakai-Nya. sebab itu kamu tidak menambah apapun
kepadaku selain daripada kerugian. Hai kaumku, Inilah unta betina dari Allah, sebagai mukjizat
(yang menunjukkan kebenaran) untukmu, sebab itu biarkanlah Dia Makan di bumi Allah, dan
janganlah kamu mengganggunya dengan gangguan apapun yang akan menyebabkan kamu
ditimpa azab yang dekat.” Mereka membunuh unta itu, Maka berkata Shaleh: “Bersukarialah
kamu sekalian di rumahmu selama tiga hari, itu adalah janji yang tidak dapat didustakan.”
Maka tatkala datang azab Kami, Kami selamatkan Shaleh beserta orang-orang yang beriman
bersama Dia dengan rahmat dari Kami dan dari kehinaan di hari itu. Sesungguhnya Tuhanmu
Dia-lah yang Maha kuat lagi Maha Perkasa. Dan satu suara keras yang mengguntur menimpa
orang-orang yang zalim itu, lalu mereka mati bergelimpangan di rumahnya, Seolah-olah mereka
belum pernah berdiam di tempat itu. Ingatlah, Sesungguhnya kaum Tsamud mengingkari Tuhan
mereka. Ingatlah, kebinasaanlah bagi kaum Tsamud”. (Hud:61-68)
- Sebagaimana juga Kisah Nabi Luth AS. Allah berfirman :

(
َ *ِ1ََ=ْ‫( ا‬
َ ِ 5ٍ َZ‫َ ِ(ْ َأ‬9ِ ْ8ُQَ-َ!َ% َ ََiِZَHْ‫ن ا‬َ
ُ@ْ;َ@‫َ
ْ ِِ َأ‬-ِ ‫ل‬
َ َI ْ‫ً ِإذ‬n
ُ‫ َو‬. ٌ‫َ
ْم‬I ْ8ُ>ْ#‫ْ َأ‬$َ ‫?َ ِء‬0‫ن ا‬ِ ‫ْ َ
ًة ِ(ْ دُو‬9َl ‫ل‬َ َ&‫ن ا‬ َ
ُ@ْ;َ>َ ْ8ُQ:#‫ِإ‬
‫ن‬
َ
ُ&ِ ْ?ُ . ‫ن‬ َ ‫&ُو‬:9َbَ>َ6 ٌ‫َس‬#‫ْ ُأ‬8ُ9:#‫ْ ِإ‬8ُQِ>َ6ْ&َI ْ(ِ ْ8ُ‫َُ
ا َأ^ْ ِ&ُ
ه‬I ْ‫ َأن‬:‫َ
ْ ِِ ِإ‬I ‫ب‬ َ ‫ن َ
َا‬ َ َ‫ َو َ آ‬. ( َ ِ َْ#َ‫ ا ْ َ&َأ@َُ آ‬:‫َُ ِإ‬+ْ‫َ ُ َوَأه‬0ْ*َ<ْ#;ََ
(
َ 6ِ&َِ_ْ‫ا‬. ِIَ ‫ن‬
َ َ‫ آ‬J َ ْ*َ‫ُْ&ْ آ‬#َ ‫َ&ًا‬bَ ْ8ِ9ْ*َ+َ َ#ْ&َbْ ‫( َوَأ‬ َ *ِ &ِ ْ<ُ1ْ‫!َُ ا‬

Dan (kami juga telah mengutus) Luth (kepada kaumnya). (ingatlah) tatkala Dia berkata kepada
mereka: “Mengapa kamu mengerjakan perbuatan faahisyah itu, yang belum pernah dikerjakan
oleh seorangpun (di dunia ini) sebelummu?” Sesungguhnya kamu mendatangi lelaki untuk
melepaskan nafsumu (kepada mereka), bukan kepada wanita, malah kamu ini adalah kaum yang
melampaui batas. Jawab kaumnya tidak lain hanya mengatakan: “Usirlah mereka (Luth dan
pengikut-pengikutnya) dari kotamu ini; Sesungguhnya mereka adalah orang-orang yang
berpura-pura mensucikan diri.” Kemudian Kami selamatkan Dia dan pengikut-pengikutnya
kecuali isterinya; Dia Termasuk orang-orang yang tertinggal (dibinasakan). Dan Kami turunkan
kepada mereka hujan (batu); Maka perhatikanlah bagaimana kesudahan orang-orang yang
berdosa itu”. (Al-A’raf:80-84)

- Serta Kisah Nabi Syu’aib :

*َ ْ8ُQْ@‫ْ َ َء‬5َI ُ &ُ ْ*َ] ٍَ‫ْ ِ(ْ ِإ‬8ُQَ َ َ:+‫ُوا ا‬5ُ!ْ‫َ
ْ ِم ا‬I َ6 ‫ل‬ َ َI ً!ْ*َ=ُl ْ8ُ‫( َأ^َه‬ َ َ6ْ5َ Lَ‫ْ ََ;وُْ
ا اْ َوِإ‬8ُQَ‫ٌَ ِ(ْ ر‬0 ‫ن َوَ @َ!ْ\َ?ُ
ا‬ َ ‫َا‬A*ِ1ْ‫ وَا‬$ َ ْ*َQ
(
َ *ِ0ِ ُْ ْ8ُ>ْ0ُ‫ْ ِإنْ آ‬8ُQَ ٌ&ْ*َ^ ْ8ُQِ‫َ َذ‬9ِZَ+ْB‫ ِإ‬5َ ْ=َ ‫ض‬ ِ ْ‫ُوا ِ اَْ;ر‬5ِ?ْHُ@ َ‫ْ َو‬8ُ‫ْ*َ َءه‬l‫س َأ‬ َ :0‫ا‬. ‫ن‬ َ ‫ و‬5ُUَ@‫ن َو‬ َ ‫ُو‬5ِ
ُ@ ٍ‫ِ&َاط‬B $ُQِ ‫ُوا‬5ُ=ْ-َ@ َ‫َو‬
ِ ( َ َ eَ ْ(َ ِ:+‫ ا‬$ ِ *ِ!َ% ْ(َ ( َ 6ِ5ِ?ْHُ1ْ‫ِ!َُ ا‬Iَ ‫ن‬َ َ‫ آ‬J َ ْ*َ‫ُْ&ُوا آ‬#‫ْ وَا‬8ُ‫ َ&آ‬:"َQَ ً+*ِ+َI ْ8ُ>ْ0ُ‫َ ِ َ
ً وَاذْآُ&ُوا ِإذْ آ‬9َ#
ُ_ْ!َ@‫ِ َو‬. ْ8ُQْ0ِ ٌَHِSَn ‫ن‬ َ َ‫َوِإنْ آ‬
ُ:+‫ ا‬8َ ُQَْ6 L:>َZ ‫ْ!ِ&ُوا‬Bَ ‫ُ
ا‬0ِ ُْ6 ْ8َ ٌَHِSَn‫ ِِ َو‬ ُ ْ+ِ%ْ‫ِي ُأر‬:ِ ‫ُ
ا‬0َ eَ ( َ *ِ1ِ‫َ َوهُ َ
^َ*ْ ُ& اَْآ‬0َ0ْ*َ. ِِ ْ
َI ْ(ِ ‫ْ!َ&ُوا‬Qَ>ْ%‫( ا‬ َ 6ِ:‫َُ; ا‬+َ1ْ‫ل ا‬
َ َI
:0ُ‫ل َأ َوَ
ْ آ‬ َ َI َ0ِ>:+ِ ِ ‫ن‬: ‫َ َأوْ َ>َ=ُ
ُد‬0ِ>َ6ْ&َI ْ(ِ ) َ َ=َ ‫ُ
ا‬0َ eَ (َ 6ِ:‫ وَا‬gُ ْ*َ=ُl َ6 ) َ :0َ&ِ ْ\ُ0َ ( َ *ِ‫ آَ ِره‬. َ0ْ6&َ َ>ْ‫ ا‬5ِ َI ِ َ#ْ5ُ ْ‫ِ آَ ًِ ِإن‬:+‫ ا‬Lَ+َ
َ0 ‫ُ َر‬:+‫َ َء ا‬iَ6 ْ‫ َأن‬:‫َ ِإ‬9*ِ ‫َ=ُ
َد‬# ْ‫َ أَن‬0َ ‫ن‬ ُ
ُQَ6 َ ‫َ َو‬9ْ0ِ ُ:+‫َ ا‬#:<َ# ْ‫ ِإذ‬5َ ْ=َ ْ8ُQِ>:+ِ ْaَ>ْ‫َ ا‬0:‫َ َر‬0ْ+:‫ِ @َ َ
آ‬:+‫ ا‬Lَ+َ ً1ْ+ِ ‫َْ ٍء‬l $: ُ‫َ آ‬0 ‫ َر‬hَ ِ%‫ َو‬
َ0َ0ْ*َ (
َ *ِِ@َHْ‫ ^َ*ْ ُ& ا‬
َ ْ#‫َ َِْ َوَأ‬0ِ ْ
َI ( َ ْ*َ‫ َو‬. ‫ن‬ َ ‫ِ&ُو‬%َ\َ ‫ْ ِإذًا‬8ُQ:#‫ُ=َ*ْ!ً ِإ‬l ْ8ُ>ْ=َ!:@‫( ا‬ ِ ِKَ ِِ ْ
َI ْ(ِ ‫َ&ُوا‬Hَ‫(َ آ‬6ِ:‫َُ; ا‬+َ1ْ‫ل ا‬َ َI‫ َو‬. 8ُ ُ9ْ@َ َ^;ََ
(
َ *ِ1ِNَ ْ8ِ‫ْ!َُ
ا ِ دَا ِره‬B;ََ َُHْ&: ‫ا‬. : َ‫( آ‬ َ 6ِ:‫( ا‬
َ 6ِ&ِ%َ\ْ‫ ا‬8ُ ُ‫ُ
ا ه‬#َ‫ُ=َ*ْ!ً آ‬l ‫ُ
ا‬: َ‫( آ‬ َ 6ِ:‫َ ا‬9*ِ ‫َ
ْا‬0ْ_َ6 ْ8َ ْ‫ُ=َ*ْ!ً آََ;ن‬l ‫ُ
ا‬. ْ8ُ9ْ0َ L:
َ َ>َ
(
َ 6ِ&َِ‫َ
ْ ٍم آ‬I Lَ+َ Lَ%eَ J َ ْ*َQَ ْ8ُQَ 
ُ َْUَ#‫ت رَ َو‬ ِ ََ%‫ْ ِر‬8ُQُ>ْ_َ+ْ‫ْ َأ‬5َ-َ ‫َ
ْ ِم‬I َ6 ‫ل‬
َ َI‫َو‬

“Dan (kami telah mengutus) kepada penduduk Mad-yan saudara mereka, Syu’aib. ia berkata:
“Hai kaumku, sembahlah Allah, sekali-kali tidak ada Tuhan bagimu selain-Nya. Sesungguhnya
telah datang kepadamu bukti yang nyata dari Tuhanmu. Maka sempurnakanlah takaran dan
timbangan dan janganlah kamu kurangkan bagi manusia barang-barang takaran dan
timbangannya, dan janganlah kamu membuat kerusakan di muka bumi sesudah Tuhan
memperbaikinya. yang demikian itu lebih baik bagimu jika betul-betul kamu orang-orang yang
beriman”. Dan janganlah kamu duduk di tiap-tiap jalan dengan menakut-nakuti dan
menghalang-halangi orang yang beriman dari jalan Allah, dan menginginkan agar jalan Allah
itu menjadi bengkok. dan ingatlah di waktu dahulunya kamu berjumlah sedikit, lalu Allah
memperbanyak jumlah kamu. dan perhatikanlah bagaimana kesudahan orang-orang yang
berbuat kerusakan. Jika ada segolongan daripada kamu beriman kepada apa yang aku diutus
untuk menyampaikannya dan ada (pula) segolongan yang tidak beriman, Maka bersabarlah,
hingga Allah menetapkan hukumnya di antara kita; dan Dia adalah hakim yang sebaik-baiknya.
Pemuka-pemuka dan kaum Syu’aib yang menyombongkan dan berkata: “Sesungguhnya Kami
akan mengusir kamu Hai Syu’aib dan orang-orang yang beriman bersamamu dari kota Kami,
atau kamu kembali kepada agama kami”. berkata Syu’aib: “Dan Apakah (kamu akan mengusir
kami), Kendatipun Kami tidak menyukainya?” Sungguh Kami mengada-adakan kebohongan
yang benar terhadap Allah, jika Kami kembali kepada agamamu, sesudah Allah melepaskan
Kami dari padanya. dan tidaklah patut Kami kembali kepadanya, kecuali jika Allah, Tuhan
Kami menghendaki(nya). pengetahuan Tuhan Kami meliputi segala sesuatu. kepada Allah
sajalah Kami bertawakkal. Ya Tuhan Kami, berilah keputusan antara Kami dan kaum Kami
dengan hak (adil) dan Engkaulah pemberi keputusan yang sebaik-baiknya. Pemuka-pemuka
kaum Syu’aib yang kafir berkata (kepada sesamanya): “Sesungguhnya jika kamu mengikuti
Syu’aib, tentu kamu jika berbuat demikian (menjadi) orang-orang yang merugi”. Kemudian
mereka ditimpa gempa, Maka jadilah mereka mayat-mayat yang bergelimpangan di dalam
rumah-rumah mereka, (yaitu) orang-orang yang mendustakan Syu’aib seolah-olah mereka
belum pernah berdiam di kota itu; orang-orang yang mendustakan Syu’aib mereka Itulah orang-
orang yang merugi. Maka Syu’aib meninggalkan mereka seraya berkata: “Hai kaumku,
Sesungguhnya aku telah menyampaikan kepadamu amanat-amanat Tuhanku dan aku telah
memberi nasehat kepadamu. Maka bagaimana aku akan bersedih hati terhadap orang-orang
yang kafir?” (Al-a’raf:85-93)

serta kisah-kisah para nabi dan rasul lainnya.

Dan pembangkangan ini terus berlangsung, sejak awal diutusnya para rasul hingga nabi terakhir,
seperti yang disebutkan dalam firman Allah :

َْB‫ح َوَأ‬
ٍ
ُ# ‫َ
ْ ُم‬I ْ8ُ9َ+ْ!َI َْ: َ‫ُ
ُدآ‬1َN‫س َو‬:&‫ب ا‬
ُ  . ٍ‫ن ُ
ط‬
ُ ‫ن َوِإ^ْ
َا‬ُ ْ
َْ&ِ‫ َوَدٌ َو‬.
: ََ $
َ ُ%& ‫ب ا‬
َ : َ‫ آ‬$
r ُ‫ آ‬hٍ :!ُ@ ‫َ
ْ ُم‬I‫َِ َو‬Qْ6;َْ‫ب ا‬
ُ َْB‫َوَأ‬
5ِ *ِ‫َو‬

“Sebelum mereka telah mendustakan (pula) kaum Nuh dan penduduk Rass dan Tsamud, dan
kaum Aad, kaum Fir’aun dan kaum Luth, dan penduduk Aikah serta kaum Tubba’ semuanya
telah mendustakan Rasul- Rasul Maka sudah semestinyalah mereka mendapat hukuman yang
sudah diancamkan”. (Qaaf:12-14)

Demikianlah, Allah menjelaskan dalam kitabnya sikap para pemimpin kaum dari risalah para
nabi dan Rasul, dan perlawanan dan pembangkangan serta pertentangan keras ini terhadap
kebenaran dapat menjelaskan kepada Rasulullah saw danpara du’at setelahnya atas jalan dan
petunjuknya. Bahwa semua itu merupakan sunnatullah -suatu keniscayaan- yang menuntut para
du’at memiliki keteguhan, keuletan untuk tegar dan sabar dalam berdakwah serta tabah dalam
usaha mengembalikan manusia (umat) ke jalan yang benar.

Demikianlah setelah Allah menjelaskan keringanan dan pengajaran kepada nabi-Nya dengan
memberikan peringatan kepada para du’at akan sikap nabi terhadap pertentangan yang dilakukan
oleh suku kafir Quraisy, pembangkangan dan siksaan mereka terhadapnya yang disebutkan
dalam banyak ayat-ayat Allah dan tuduhan mereka kepada beliau sebagai penyihir dan orang
gila, namun disisi lain disebutkan juga keteguhannya beserta para sahabatnya dalam menghadapi
pertentangan dan permusuhan, sehingga mengajarkan kepada para du’at hakikat peristiwa yang
terjadi pada masa lalu hingga waktu yang akan datang yang kemudian menjadi bahan introspeksi
dalam menjalankan amanah dakwah untuk selalu sabar dan tabah jika berhadapan dengan
berbagai rintangan dan pertentangan.
Memberikan kesadaran kepada para du’at; bahwa sekalipun pembangakangan telah mencapai
puncaknya, namun selamanya tidak akan melunakkan dan melemahkkan keteguhan para du’at,
dan bahkan tidak akan mampu membuat iman yang terpatri dalam hati mereka menjadi lebur dan
luntur, karena mereka begitu yakin akan ta’yid (dukungan) dan kemenangan Allah, dan
disamping itu mereka juga memahmi akan hikmah tertundanya suatu kemenangan, dengan
berharap mendapatkan apa yang ada disisi Allah berupa ganjaran dan syahadah di jalan-Nya.

You might also like