You are on page 1of 8

BAB SATU

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Sistem perbankan syariah telah membuktikan dirinya sebagai suatu sistem yang

tangguh melalui krisis ekonomi di Indonesia. Banyak keunggulan yang dimilikinya

sehingga dapat bertahan menghadapi keadaan yang sangat sulit bagi dunia

perbankan. Di antara keunggulannya adalah pertumbuhan perbankan yang terkait

dengan pertumbuhan ekonomi riil. Dalam kondisi krisis ekonomi bank konvensional

menderita negative spread dalam bisnisnya, sebagai suatu momok utama yang

dihadapi oleh perbankan konvensional, dan justru dalam kondisi demikian bank

syariah menunjukkan kondisi yang sebaliknya.1

Perkembangan perbankan Islam di Indonesia sebenarnya tidak terlepas dari

perkembangan dan kemajuan perbankan Islam di dunia. Pada dasarnya istilah bank

syariah hanya digunakan di Indonesia, sedangkan di Negara-negara lain umumnya

menggunakan istilah bank islam (Islamic bank) bagi perbankan yang menjalankan

prinsip-prinsip syariah.

Perkembangan bank-bank syariah atau Islamic bank di Negara-negara lain

dimulai sejak tahun 1974. Berawal dari Islamic development Bank, dan kemudian

diikuti dengan berdirinya bank-bank komersial Islam pertama di Dubai pada tahun

1975. Pada tahun-tahun berikutnya mulai bermunculan bank-bank islam di Timur

1
Veithzal Rivai dkk, Bank and Financial Instituition Management convensional and Syar’I
System. (Jakarta:PT Raja Grafindo Persada, 2007), hlm. 735.

1
2

Tengah seperti The Islamic Bank of Faisal di Mesir pada tahun 1977, dan diikuti oleh

Negara-negara lainnya.2

Pesatnya perkembangan usaha perbankan di era Globalisasi menyebabkan

persaingan dunia usaha perbankan semakin ketat, perusahaan dituntut untuk berusaha

meningkatkan kinerja usahanya melalui pengelolaan organisasi yang efektif dan

efesien agar dapat berupaya fokus menangani pekerjaan yang menjadi bisnis utama

lebih selektif dan fleksibel sehingga memperoleh hasil yang diinginkan.

Salah satu ukuran keberhasilan suatu bank adalah keberhasilannya dalam

mengelola pembiayaan yang diberikan mengingat penempatan dana bank yang paling

besar adalah di bidang pembiayaan. Aktifitas pemberian pembiayaan diharapkan

dapat memberikan kontribusi pendapatan terbesar bagi bank.

Tujuan pemberian pembiayaan adalah sebagai berikut:

1. Mengoptimalkan profitabilaitas dengan mempertahankan protepel pembiayaan

yang sehat dan operasi pembiayaan yang efektif dan efesien.

2. Mengusahakan dan mewujudkan suatu bank sebagai bank terkemuka dengan

menjaga dan meningkatkan kualitas pembiayaan serta pemberian pelayanan yang

baik dalam pemberian pembiayaan.3

Untuk mencapai tujuan pemberian pembiayaan di atas maka sasaran

pemberian pembiayaan diprioritaskan untuk membiayai sektor usaha yang prospektif

kepada nasabah yang mampu mengembalikan kewajibannya (yang meliputi angsuran

2
Ibid. hlm. 374.
3
Buku Pedoman pembiayaan kecil Syariah Buku I BNI Syariah. PT. Bank Negara Indonesia
(Persero) Tbk . hlm. 1.
3

pokok dan margin serta biaya-biaya lainnya). Dengan tetap mempertimbangkan

persyaratan yang ditetapkan Bank.

Untuk mencapain tujuan dan sasaran dalam pemberian pembiayaan khususnya

(pemberian pembiayaan Multi Guna kepada nasabah syariah) PT. Bank Negara

Indonesia (Persero) Tbk. Cabang Syariah Banda Aceh menetapkan sistem

manajemen yang diberlakukan khusus untuk pengelolaan nasabah kecil dengan

memperhatikan dua aspek sekaligus, yaitu pemberian pelayanan yang baik dan

penilaian batas risiko yang wajar bagi bank.

Sistem pengelolaan pembiayaan ini dimaksudkan untuk dapat menjawab

tantangan era deregulasi di bidang perbankan syariah saat ini mupun di masa akan

datang.4

Salah satu bentuk pembiayaan yang ditawarkan PT. Bank BNI Syariah Kantor

Cabang Syariah Banda Aceh adalah pembiayaan Multi Guna.

Pembiayaan Multi Guna merupakan fasilitas pembiayaan konsumtif yang

diberikan kepada masyarakat untuk membeli barang kebutuhan konsumtif, misalnya

membeli furniture untuk keperluan kantor/tempat usaha, Keperluan konsumtif

lainnya selama tidak bertentangan dengan peraturan pemerintah dan undang-undang

yang berlaku.

Penggunaan pembiayaan Multiguna untuk keperluan usaha produksi/komersial

dan pembelian tanah atau rumah tidak diperkenankan, kecuali untuk pemgembagan

usaha dan penggunaannya terbatas untuk :

a. Perbaikan/membangun tempat usaha, tempat praktek dan/atau kantor bagi

profesional.
4
Ibid.
4

b. Membeli tempat usaha, tempat praktek dan/atau kantor bagi profesional.

c. Membeli alat-alt kedoktoran/medis, laboratorium, komputer, peralatan gambar

dan peralatan tekhnis lainnya yang berkaitan dengan profesinya.

Berdasrkan uraian di atas, maka penulis tertarik untuk menganalisa serta

membahas dalam Laporan Kerja Praktek (LKP) dengan judul “Proses Pengelolaan

Pembiayaan Multi Guna Pada PT. Bank BNI Syariah Kantor Cabang Syariah

Banda Aceh”

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah penulis paparkan di atas,

maka yang menjadi rumusan masalah dalam penulisan Laporan Kerja Praktek (LKP)

ini adalah sebagai berikut:

1. Bagaimana tahapan-tahapan pengelolaan pembiayaan Multi Guna pada PT.

Bank BNI Syariah Kantor Cabang Syariah Banda Aceh?

2. Bagaimana Penetapan Margin keuntungan dalam Pembiayaan Multi Guna

Pada PT. Bank BNI Syariah Kantor Cabang Syariah Banda Aceh?

3. Apa saja kendala yang sering muncul dalam pembiayaan Multi Guna pada

PT. Bank BNI Syariah Kantor Cabang Syariah Banda Aceh?

C. Tujuan Penulisan

Tujuan yang ingin dicapai dalam penulisan Laporan Kerja Praktek ini adalah:
5

1. Untuk mengetahui tahapan-tahapan dalam pengelolaan pembiayaan Multi

Guna pada PT. Bank BNI Syariah Kantor Cabang Syariah Banda Aceh.

2. Mengetahui bagaimana cara penetapan Margin keuntungan dalam

Pembiayaan Multi Guna Pada PT. Bank BNI Syariah Kantor Cabang Syariah

Banda Aceh.

3. Untuk mengetahui apa saja kendala-kendala yang sering muncul dalam proses

pengelolaan pembiayaan Multi Guna pada PT. Bank BNI Syariah Kantor

Cabang Syariah Banda Aceh.

D. Manfaat Penulisan

Adapun kegunaan penulisan yang penulis lakukan pada PT. Bank BNI

Syariah Kantor Cabang Syariah Banda Aceh diantaranya:

1. Menambah pengetahuan bagi penulis khususnya dalam mengembangkan

ilmu yang telah penulis terima pada waktu studi dengan keadaan yang

sebenarnya di lapangan khususnya tentang tahapan pengelolaan.

2. Memberikan kontribusi positif tentang kondisi PT. Bank BNI Syariah Kantor

Cabang Syariah Banda Aceh dalam menyediakan informasi kepada

masyarakat.

3. Memenuhi salah satu syarat bagi penulis dalam menyelesaikan study

program Diploma III Perbankan Islam Fakultas Syariah IAIN Ar-Raniry

Banda Aceh

E. Metode Penulisan
6

Untuk mendapatkan data-data yang benar mengenai permasalahan di atas maka

perlu dilakukan penelitian atau pengamatan data dilakukan pada pihak-pihak terkait.

Pengumpulan data dilakukan dengan dua cara:

1. Library Reserch ( Penelitian kepustakaan )

Yaitu dengan membaca buku-buku di perpustakaan untuk mengambil

pengertian-pengertian yang ada hubungannya dengan pembahasan dalam laporan ini.

2. Field Research ( Penelitian Lapangan)

a. Mengadakan Interview, yaitu suatu teknik pengumpulan data dengan cara

Tanya jawab secara langsung dengan Kepala Bagian / Personalia serta

karyawan PT. Bank BNI Syariah Kantor Cabang Syariah Banda Aceh yang

ada hubungan dengan penelitian ini.

b. Mengadakan Observasi, yaitu suatu teknik pengumpulan data dengan cara

mengamati langsung kegiatan karyawan yang ada hubungannya dengan

yang akan disiapkan.

3. Lama waktu Praktik

Penulis berkesempatan untuk melaksanakan On Job Training/praktik kerja

lapangan pada PT. Bank BNI Syariah Kantor Cabang Syariah Banda Aceh dalam

waktu kurang lebih satu bulan. Terhitung mulai tanggal 8 Maret 2010 sampai dengan

tanggal 9 April 2010.

Kegiatan praktik kerja lapangan ini bertujuan untuk melakukan research pada

Bank yang terkait guna memenuhi kewajiban dan salah satu syarat menyelesaikan

studi pada fakultas Syariah program studi D-III Perbankan Islam.

F. Kegiatan Selama Praktik


7

Dalam kegiatan on job training/praktek kerja lapangan pada PT. Bank BNI

Syariah Kantor Cabang Syariah Banda Aceh, penulis ditempatkan pada empat bagian

unit kerja yaitu:

1. KUS yaitu bagian umum yang kegiatannya membantu meregister surat masuk

dan surat keluar serta mengefail surat-surat tersebut di masing failnya, meng-

update transaksi teller baik Cash dan non Cash, membantu penyelia dan

karyawan Unit KUS membuat surat, mengefeks surat, buat Bon, serta membantu

membukukan biaya pajak, dan membantu tugas-tugas lainnya.

2. PNS yaitu bagian pelayanan nasabah Syariah. Penulis ditempatkan di bagian

customer service, penulis membantu menyiapkan formulir pembukaan rekening,

mengisi dan melengkapi data-data nasabah pada formulir pembukaan

rekening,dan membantu mengisi formulir pembukaan rekening serta membantu

tugas-tugas unit PNS lainnya.

3. ORS yaitu unit operasional Syariah. Penulis membantu menyediakan surat aqad

serta realisasi permohonan pembiayaan dan tugas-tuagas lainnya.

4. PSS yaitu unit pemasaran Syariah, di unit ini merangkap dua kegiatan yaitu;

pemasaran, dan pembiayaan. Dalam unit pemasaran penulis diikut sertakan dalam

kegiatan strategi pemasaran sepert;, open table dan sosialisasi ke kampus-

kampus, dan sekolah-sekolah dalam rangka memperkenalkan dan memasarkan

produk-produk BNI Syariah.

Sedangkan kegiatan pembiayaan penulis membantu mendatakan pembiayaan,

mengecek nama-nama nasabah yang telah mengangsur dan yang menunggak dalam
8

mengangsur cicilan pembiayaan serta ikut silaturrahmi ke rumah-rumah nasabah

yang menunggak dan ikut para penyelia serta karyawan pada unit PSS melakukan

survey ke lapangan untuk meninjau usaha, jaminan, serta wawancara dengan pihak-

pihak terkait, dan membantu kelancaran tugas-tugas lainnya.

You might also like