You are on page 1of 16

BAB II

LINGKUP KEPUTUSAN
PENGKAJIAN MASALAH
PENGAMBILAN KEPUTUSAN
 Melihat situasi lingkungan
 Melihat kemampuan manusia dalam
menyelesaikan persoalan
 proses pengambilan keputusan berdasarkan
intuisi
LINGKUNGAN
Karakteristik utama
* Ketidakpastian
menyulitkan karena kita tidak tahu pasti apa yang terjadi dimasa yang akan datang
* Kompleks
- banyak faktor yang berinteraksi
- dengan berbagai cara
- kita tidak tahu lagi bagaimana interaksi ini berlangsung
* Dinamis  berubah dengan waktu
* Bersaing
* Keterbatasan sumber  daya alam yang tersedia
manusia bingung
cemas
KEMAMPUAN MANUSIA
Dalam menghadapi lingkungan yang : tidak pasti & kompleks, manusia
punya alat untuk menghadapi rasa bingung & cemas dalam menghadapi
persoalan yaitu :
1. Kecerdasan - untuk memahami, menyusu

punya kemampuan, memilih


2. Persepsi - belajar dari pengalaman (yang dilihat/dialami) bisa memberi
penilaian
3. Falsafah - pandangan, prinsip-prinsip hidup

preferensi terhadap hasil yang diharapkan diperoleh dari


keputusan
Kombinasi dari :
Kecerdasan gagasan berpikir
Persepsi proses berpikir untuk memecahkan persoalan
Falsafah pengambilan keputusan
PROSES PENGAMBILAN KEPUTUSAN
BERDASARKAN INTUISI
Sebagian besar keputusan dibuat berdasarkan intuisi dari informasi yang
bisa diperoleh
 proses intuitif
preferensi  pertimbangan pilihan keputusan
tidak terlihat mekanisme berpikirnya.
 logika intuisi : tidak dapat ditelusuri secara rasional

tidak bisa menerangkan dengan jelas kepada orang lain.
dengan memutuskan berdasarkan intuisi

pengambil keputusan  seringkali mencari cara lain yang lebih merasa
“tidak enak” baik untuk merasionalisasikan keputusan
yang diambil
Proses pengambilan keputusan secara intuisi dapat
digambarkan sebagai berikut :
LINGKUNGAN ALAT
*tidak pasti kecerdasan *pilihan INTUISI
*kompleks logika
*dinamis persepsi *informasi tidak keputusan HASIL
*persaingan dapat
*sumber *preferensi diperiksa
terbatas falsafah

bingung berpikir rasa bertindak puji senang


cemas tidak enak cela sedih
REAKSI
PENGAMBILAN KEPUTUSAN DENGAN INTUISI
KEPUTUSAN VS HASIL
Kecenderungan menilai suatu keputusan berdasarkan hasilnya
misalnya: * hasil baik - keputusan baik
* hasil jelek - keputusan jelek

Ilustrasi: A membeli undian harapan Rp.250,-/pak


B membeli undian harapan

memutuskan hasil “kecenderungan”


A membeli undian harapan tidak dapat ”keputusan jelek”
B membeli undian harapan  dapat ”keputusan baik”
C mengikuti sipenmaru  diterima ”keputusan baik”
D mengikuti sipenmaru tidak diterima”keputusan jelek”
KEPUTUSAN VS HASIL
dari contoh diatas :
* menilai kualitas keputusan berdasarkan hasil adalah tidak benar
* seharusnya menilai kualitas keputusan adalah dengan melihat, apakah
keputusan konsisten dengan : - pilihan yang ada
- informasi yang tersedia
- preferensi yang dimiliki pengambil keputusan
* membuat keputusan yang terbaik adalah memilih pilihan terbaik yang
dapat memberikan kesempatan memperoleh hasil yang diinginkan

analisa keputusan: merumuskan apa & bagaimana yang disebut


keputusan yang baik dalam bentuk kuantitatif

- dapat disampaikan kepada orang lain


- dapat dibandingkan dengan situasi lain
ANALISA KEPUTUSAN
# Suatu prosedur logis & kuantitatif yang tidak hanya menerangkan
proses pengambilan keputusan, tapi juga merupakan cara membuat
keputusan
atau
# Cara untuk membuat model suatu keputusan yang memungkinkan
dilakukan pemeriksaan & pengujian

FORMALISASI ANALISA KEPUTUSAN


analisa keputusan  intuisi
beda: pada “pengamatan” terhadap lingkungan
Analisa keputusan: memakai alat yang kita miliki
kecerdasan pilihan
persepsi informasi
falsafah preferensi
a. pilihan : kecerdasan alternatif spesifik dari
kreatifitas persoalan keputusan
alternatif terbatas
dapat dijabarkan dalam variabel kontinu
harus dapat dijabarkan secara kuantitatif

b. Kodifikasi informasi
* berkenaan dengan hubungan-hubungan dalam sistem
 model menggambarkan struktur persoalan
* berkenaan dengan ketidakpastiannilai kemungkinan
(probability)
1. Penyusunan model : menggambarkan hubungan-
hubungan logis yang mendasari persoalan keputusan ke
dalam suatu model matematis mencerminkan
hubungan diantara faktor-faktor yang terlibat
2. Penetapan nilai keputusan. Cara menggambarkan
ketidakpastian seseorang dalam menghadapi kejadian
atau variabel

berhubungan dengan
* tingkat pengetahuan, atau pada saat menghadapi
* informasi yang dimiliki kejadian tak pasti/variabel
C. Penetapan preferensi
Menentukan pilihan mana yang paling berharga diantara alternatif-
alternatif yang ada

pencerminan nilai & 1. Penetapan nilai


pandangan hidup 2. Preferensi atas waktu
pengambil keputusan 3. Preferensi atas resiko
1. Penetapan nilai
ukuran yang mencerminkan seberapa besar kita menghargai suatu
hasil.
Sakit I. Terapi menyakitkan ada suatu harga dimana
II. Obat mujarab seseorang menganggap
harga 10.000 pilih II I & II sama buruk &
harga 1.000.000 pilih I sama baik
2. Preferensi atas waktu
menjahit baju kilat, Rp. 50.000,- (1 hari selesai)
biasa, Rp. 15.000,-(2 minggu selesai)

3. Preferensi atas resiko


setiap orang punya sikap sendiri dalam menghadapi resiko
“penggemar resiko” “pengelak resiko”
misalnya : seseorang diberi tawaran 1juta & 0 juta
alternatif I melempar uang
alternatif II hadiah langsung
A: pilih II, “pengelak resiko”
B: pilih I, “penggemar resiko”
D. Keputusan yang logis
Tahapan pengambilan keputusan yang logis
(memakai analisa keputusan)  pengambilan
keputusan berdasarkan intuisi

* tahap normatif
* dimungkinkan adanya perbaikan-perbaikan
terhadap alternatif keputusan sehingga
sebelum mengambil keputusan, pengambil
keputusan yanik & puas, karena merasa
telah berbuat yang terbaik.
LINGKUNGAN ALAT ANALISA KEPUTUSAN
(NORMATIF)

*tidak pasti kecerdasan pilihan *alternatif


*kompleks *penetapan
*dinamis persepsi informasi kemungkinan L
*persaingan *struktur model O KEPUTUSAN HASIL
*terbatas falsafah preferensi *penetapan nilai G
*preferensi I
waktu K
*preferensi A
resiko
sensitifitas
nilai informasi

bingung

You might also like