You are on page 1of 8

BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Perkembangan Tubuh Wanita

a) Kerangka

Mulai sekitar umur dua tahun, anak perempuan tumbuh rata-rata 5 sentimeter
(2inchi) setiap tahun. Sekitar umur sepuluh tahun, mengalami ledakan pertumbuhan dan
mulai tumbuh lebih cepat, mencapai kira-kira 10 sentimeter (4 inchi) atau lebih dalam satu
tahun, tetapi kemudian melambat lagi sampai mencapai tinggi maksimal, kira-kira satu atau
tiga tahun setelah awal menstruasi. Ketika tulang tumbuh lebih panjang, tidak semua
tumbuh dengan kecepatan yang sama. Tulang tangan dan kaki tumbuh lebih cepat daripada,
katakanlah, tulang belakang dan tulang pinggul, yang biasanya melebar.

Wanita memiliki pinggul yang lebih lebar daripada pria, untuk menampung bayi
yang sedang tumbuh, dan tulang pahanya terpisah lebih lebar. Paha tersebut lebih miring
menuju lutut untuk mendekati pusat gravitasi, makanya sebagian besar wanita memiliki
kaki agak pengkar keluar.

b) Bulu badan

Rambut organ seks biasanya tumbuh sekitar umur sebelas atau duabelas tahun, tepat
setelah buah dada mulai tumbuh. Rambut kemaluan lebih panjang, kasar dan hitam, serta
lebih keriting daripada rambut yang ada sejak lahir. Rambut kemaluan pertama kali tumbuh
di vulva dan secara perlahan-lahan menyebar ke mons dan bibir vagina, membentuk
segitiga terbalik. Pada beberapa wanita, rambut kemaluan tumbuh sampai pusar dan paha.
Kelebatan rambut pubis wanita berbeda-beda. Sebagian tumbuh lebat; sebagian
jarang. Warnanya juga tidak harus sama dengan warna rambut kepala. Ketika wanita mulai
menua, rambut kemaluannya mungkin berubah abu-abu. Hampir dua tahun setelah
tumbuhnya rambut kemaluan, rambut juga tumbuh di ketiak.

c) Otot dan Lemak

Lemak mulai disimpan pada buah dada, pinggul, paha dan pantat ketika anak
perempuan berusia sekitar sembilan sampai sepuluh tahun. Selanjutnya, ketika dia berusia
sekitar 15 sampai 17 tahun, lebih banyak lemak muncul di daerah yang sama. Sementara
pinggul menjadi bulat dan membesar, pinggang berlekuk dan terbentuk dengan baik.
Beberapa wanita membentuk tanda regangan - garis pada atau ungu muda - di kulit pada
waktu itu. Ini terjadi ketika kulit terlalu diregangkan selama periode pertumbuhan yang
sangat cepat.

d) Alat genital

Alat genital pria terletak di permukaan tubuh yang mana mudah dilihat atau
dipegang. Namun, alat genital wanita secara relatif tidak tidak mudah dijangkau, lebih
banyak dan bentuknya sangat kompleks. Sama seperti anatomi tubuh manusia yang lain,
alat genital wanita tersendiri, bentuk, ukuran, warna dan teksturnya berbeda-beda.

e) Buah dada

Buah dada adalah simbol identitas kewanitaan yang membentuk sebagian imej
tubuh. Pada awalnya terbentuk untuk memberi nutrisi pada bayi, tetapi seringkali dihargai
jauh lebih tinggi sebagai sumber utama erotisme, simbol kewanitaan, faktor gaya yang
menentukan serta ukuran kecantikan wanita.
Buah dada atau kelenjar susu merupakan kelenjar keringat yang dimodifikasi. Buah
dada masing-masing wanita unik, ukurannya, bentuknya dan penampilannya, variasi ini
tidak hanya muncul di antara para wanita saja tetapi juga pada seorang wanita pada saat-
saat tertentu dalam hidupnya, yaitu selama siklus menstruasi, kehamilan dan masa
menyusui. Buah dada yang sebelah seringkali lebih besar daripada yang satunya

Di tengah buah dada ada lingkaran kulit yang disebut areola; puting terletak di
tengahnya. Puting dan areola bisa bermacam-macam warnanya mulai dari agak merah
muda sampai hitam kecoklatan.

2.2 Perkembangan Organ Reproduksi Wanita dalam Siklus Kehidupan

Wanita dalam pertumbuhannya terutama dalam pertumbuhan dan perkembangan


alat kelamin baik alat kelamin dalam maupun luar dipengaruhi oleh berbagai hormon.
Organ seksual tersebut berkembang mulai sejak dalam kandungan dan mencapai puncaknya
pada saat pubertas dan berkurang fungsinya pada saat menopause. Perkembangan organ
tersebut dalam siklus kehidupan antara lain :

a) Masa Bayi

Pada seorang bayi wanita yang lahir cukup bulan perkembangan alat kelamin
dalamnya telah selesai dan di dalam indung telurnya (ovarium) telah mengandung 750.000
butir sel telur yang belum matang (folikel primodial) yang tidak akan bertambah lagi
jumlahnya pada kehidupan selanjutnya. Alat kelamin luar, tuba, rahim, dan vagina telah
terbentuk.
Hormon estrogen ibu yang masuk ke bayi melalui plasenta selama kehamilan masih
mempengaruhi bayi tersebut pada minggu pertama dan kedua setelah kelahirannya. Hal
tersebut menyebabkan rahim bayi yang baru lahir agak lebih besar daripada rahim anak
kecil. Selain itu, sampai 10 hari sejak kelahirannya hormon tersebut juga dapat
menyebabkan pembengkakan payudara baik pada bayi wanita maupun pada bayi pria.

b) Masa Kanak-Kanak.

Sampai usia 10 tahun alat reproduksi wanita belum berkembang sempurna, dan
hormon seks yang dihasilkan indung telur pun belum berfungsi, sehingga gangguan
ginekologis jarang terjadi. Namun, ada gangguan yang perlu diperhatikan. Yang pertama
adalah krisis genital pada bayi berusia beberapa minggu, yang disebabkan tersalurkannya
hormon ibu ke dalam darah janin dengan gejala terjadinya perdarahan pada alat kelamin
atau pembesaran payudara yang mengeluarkan cairan. Keadaan ini tidak berbahaya, dan
dalam beberapa hari akan berhenti tanpa pengobatan. Yang kedua, peradangan alat kelamin
akibat alergi sabun mandi yang digunakan, atau infeksi kuman karena ibu yang kurang
cermat menjaga kebersihan bayinya.

c) Masa Remaja (Pubertas).

Masa remaja atau pubertas adalah usia antara 10 sampai 19 tahun dan merupakan
peralihan dari masa kanak-anak menjadi dewasa. Peristiwa terpenting yang terjadi pada
gadis remaja adalah datangnya haid pertama yang dinamakan menarche. Secara tradisi,
menarche dianggap sebagai tanda kedewasaan, dan gadis yang mengalaminya dianggap
sudah tiba waktunya untuk melakukan tugas-tugas sebagai wanita dewasa, dan siap
dinikahkan. Pada usia ini tubuh wanita mengalami perubahan dramatis, karena mulai
memproduksi hormon-hormon seksual yang akan mempengaruhi pertumbuhan dan
perkembangan sistem reproduksi. Tanda-tanda awal pubertas yang terlihat nyata adalah
pembesaran payudara. Hormonhormon wanita akan merangsang dan meningkatkan lemak
tubuh terutama pada bagian panggul, paha, dan bokong. Di dalam tubuhnya mulai terjadi
proses pematangan organ-organ reproduksi (alat kelamin bagian dalam).
Haid mulai terjadi pada usia ini. Oleh sebab-sebab tertentu yang dikaitkan dengan
keadaan pola makan, gadis yang gemuk yang berasal dari keluarga berada, cenderung
mengalami haid lebih cepat. Masalah kesehatan wanita yang penting sejak pubertas sampai
usia 18 tahun adalah masalah gangguan haid, jerawat, berat badan, dan seksualitas.

Gangguan haid adalah masalah yang paling sering dan umum dialami wanita sejak
ia memasuki masa suburnya, biasanya terjadi dalam berbagai bentuk yang membuatnya
menjadi tidak nyaman. Yang pertama adalah sindrom pra menstruasi yang biasa terjadi
akibat perubahan fisik pada masa pertumbuhan menjadi remaja atau perubahan emosi
menjadi dewasa.

Masalah lainnya adalah nyeri haid dengan gejala yang paling umum terjadi yaitu
rasa sakit di perut bagian bawah, kadang-kadang meluas ke pinggul, punggung bagian
bawah, dan paha. Bahkan ada yang merasa mual, muntah, diare, atau sakit. Bila tidak ada
kelainan ginekologis, rasa nyeri itu disebut dismenorhea primer, disebabkan tingginya
kadar prostaglandin, suatu zat yang membuat otot-otot rahim berkontraksi untuk
meluruhkan dindingnya yang batal digunakan sebagai tempat tumbuh nya janin. Meskipun
sakit, dismenorhea primer tidak berbahaya, dan biasanya akan lenyap setelah pertengahan
usia ke 20-an, atau setelah melahirkan. Rasa nyeri yang disebabkan oleh gangguan
ginekologis disebut dismenorhea sekunder. Penyebabnya bisa karena tumor jinak pada
dinding rahim (fibroid), atau penyakit yang ditularkan melalui hubungan seksual,
endometriosis, radang pinggul, atau kista pada indung telur.

d) Masa Dewasa Muda.

Usia dewasa muda, yaitu antara 18 sampai 40 tahun, sering dihubungkan dengan
masa subur, karena pada usia ini kehamilan sehat paling mungkin terjadi. Inilah usia
produktif dalam menapak karir yang penuh kesibukan di luar rumah. Di usia ini wanita
harus lebih memperhatikan kondisi tubuhnya agar selalu dalam kondisi prima, sehingga
jika terjadi kehamilan dapat berjalan dengan lancar, dan bayi yang dilahirkan pun sehat.
Pada periode ini masalah kesehatan berganti dengan gangguan kehamilan, kelelahan kronis
akibat merawat anak, dan tuntutan karir. Kanker, kegemukan, depresi, dan penyakit serius
tertentu mulai menggerogoti tubuhnya.

Gangguan yang sering muncul pada usia ini, adalah endometriosis yang ditandai
dengan gejala nyeri haid, kram haid, nyeri pinggul saat berhubungan seks, sakit saat buang
air besar atau buang air kecil. Penderita kadang mengalami nyeri hebat, tetapi ada juga
yang tidak mengalami gejala apa-apa.

e) Masa Dewasa Tua.

Usia sekitar 40 sampai 60 tahun merupakan masa krisis bagi wanita pada umumnya.
Pada usia ini wanita sedang mencapai puncak karirnya, dan justru pada masa itu ia akan
mengalami menopause (usia 45 sampai 55 tahun). Produksi hormon wanita (estrogen dan
progesteron) menurun. Akibatnya, haid menjadi tidak teratur, dan akhir nya terhenti sama
sekali.

Namun wanita masih bisa hamil sampai saat menopause muncul, walaupun penuh
dengan risiko dan perlu perawatan khusus. Pada saat menopause wanita mengalami
beberapa masalah antara lain wajah terasa panas dan kemerahan (hot flushes), vagina
kering, dan suasana hati yang berubah-ubah. Beberapa mungkin hanya mengalami gejala
menopause ringan, tetapi sebagian lainnya dapat mengalami gejala yang berat dan sangat
mengganggu.

Osteoporosis (pengeroposan tulang) ada hubungannya dengan penurunan hormon


estrogen yang terjadi pada masa menopause. Begitu pula risiko penyakit jantung bagi
wanita pasca menopause akan meningkat, karena menurunnya produksi estrogen yang
berfungsi sebagai pelindung jantung. Masalah kesehatan wanita pada periode usia ini
adalah penyakit akibat menurunnya hormone estrogen. Untuk mengatasinya dapat dibantu
dengan terapi sulih hormon, pola makan yang mengandung fitoestrogen, dan olahraga.
Semua itu untuk menguatkan tulang.

f) Masa Lanjut Usia.

Yang dianggap lanjut usia (lansia) adalah setelah mencapai usia 60 tahun. Inilah
masa yang paling rentan diserang berbagai penyakit degeneratif dan penyakit berat lainnya.
Sangat penting bagi wanita untuk melakukan pemeriksaan kesehatannya secara teratur.
Prioritas utamanya adalah menjaga agar tubuh tetap sehat dengan mengatur pola makan
yang benar, dan minum suplemen yang dibutuhkan tubuh. Selain itu olahraga ringan dan
tetap aktif secara intelektual.
DAFTAR PUSTAKA

Potter & Perry. 2005 .Buku Ajar Fundamental Keperawatan: Konsep, Proses, dan Praktek.
Alih Bahasa, Yasmin Asih. Ed. 4. Jakrta: EGC

http://spirit-zone.blogspot.com/2008/06/proses-perkembangan-seks-pria-dan.html

http://cyberman.cbn.net.id/cbprtl/cyberman/detail.aspx?x=Mens+Guide&y=cyberman|0|0|
6|994

http://medicastore.com/penyakit/3256/Kematangan_Seksual_Yang_Tertunda.html

You might also like