Professional Documents
Culture Documents
Pengertian
Ambulasi Dini adalah latihan berjalan pertama yang dilakukan pada pasien
setelah menjalani proses pembedahan/ operasi.
Sebelum melakukan ambulasi dini, terlebih dulu lakukan dangling. Dangling
adalah pasien duduk dengan kaki menjuntai di tepi tempat tidur.
B. Tahapan Dangling
Dalam melakukan dangling, ada beberapa tahapan yang harus dilalui di
antaranya:
C. Tahapan Ambulasi
Setelah melakukan proses dangling, bila pasien dalam keadaan baik-baik
saja, lalu dilanjutkan dengan tahapan ambulasi dini, meliputi :
1. Pastikan tempat tidur dalam posisi terendah. Sediakan sebuah kursi untuk
berjaga-jaga kalau pasien lelah.
2. Etelah pasien melakukan dangling tanpa rasa sakit, bantu pasien untuk
berdiri, periksa nadi pasien.
Jika nadi meningkat sampai lebih dari 10 poin, kembali ke tempat tidur.
Jika pasien pusing atau pingsan, kembalilah ke tempat tidur.
Minta pasien untuk menarik napas dalam dan melihat sekeliling ruangan.
Kepala pasien tegak dan mata terbuka.
Berbicara dan yakinkan pasien.
3. Pindahkan lengan perawat ke belakang pinggang pasien dan berbalik
sehingga perawat menghadap ke arah yang sama dengan pasien.
4. Pasien berjalan perlahan dengan jarak yang pendek dan kembali ke sisi
tempat tidur. Jika pasien tampak lelah dan akan pingsan atau terjadi
perubahan besar pada nadi, biarkan pasien beristirahat.
5. Jika pasien pingsan saat pelaksanaan ambulasi dini :
♣ Dengan perlahan turunkan pasien ke lantai.
♣ Lindungi kepala pasien.
♣ Jangan mencoba menahan pasien berdiri.
♣ Beri tanda untuk meminta bantuan.
1. Setelah selesai, cuci tangan dan dokumentasikan waktu (durasi) ambulasi
dini, nadi dan reaksi pasien.
http://as-kep.blogspot.com/2009/06/ambulasi-dini.html
Ambulasi merupakan upaya seseorang untuk mc;lakukan latihan jalan atau berpindah tempat.
Mobilitas merupakan suatu kemampuan individu untuk bergerak secara bebas, mudah, dan
teratur dengan tujuan untuk mc;menuhi kebutuhan aktivitas guna mempertahankan
kesehatannya.
Jenis Mobilitas
1. Mobilitas penuh
Merupakan kemampuan seseorang untuk bergcrak secara penuh dan bebas sehingga dapat
mcaakukan interaksi sosial dan menjalankan peran schari-hari. Mobilitas pc:nuh ini merupakan
fungsi saraf motorik volunter dan scnsorik untuk dapat mengontrol seluruh area tubuh seseorang.
2. Mobilitas sebagian
Merupakan kemampuan sescorang untuk bergerak dengan batasan yang jclas, dan tidak mampu
bergerak secara bebas karena dipengaruhi oleh gangguan saraf motorik dan sensorik pada area
tubuhnya. Hal ini dapat dijumpai pada kasus cfedera atau patah tulang dengan pemasangan
traksi. Pasien paraplcgi dapat mengalami mobilitas sebagian pada ekstremitas bawah karena
kehilangan kontrol motorik dan scnsorik. Mobilitas sebagian ini dibagi mcnjadi dua jenis, yaitu:
1. Gaya hidup. Perubahan gaya hidup dapat memengaruhi kemampuan mobilitas seseorang,
karena gaya hidup berdampak pada perilaku atau kebiasaaan sehari-hari.
2. Proses Penyakit/injuri. Proses penyakit dapat memengaruhi kemampuan mobilitas karena
dapat mcmengaruhi fungsi sistem tubuh. Sebagai contoh orang yang menderita fraktur
femur akan mengalami keterbatasan pcrgerakan dalam ekstremitas bagian bawah.
3. Kebudayaan. Kemampuan melakukan mobilitas dapat juga dipengaruhi oleh kebudayaan.
Sebagai contoh, orang yang memiliki budaya sering bc;rjalan jauh memiliki kemampuan
mobilitas yang kuat, sebaliknya ada orang yang mengalami gangguan mobilitas (sakit)
karena adat dan budaya tertentu dilarang untuk beraktivitas.
4. Tingkat Energi Seseorang. hnergi adalah sumber melakukan mobilitas. Agar seseorang
dapat melakukan mobilitas dengan baik, dibutuhkan energi yang cukup.
5. Usia dan Status Perkembangan. terdapat perbedaan kemampuan mobilitas pada tiungkat
usia yang berbeda. Hal ini dikarenakan kemampuan atau kematangan fungsi alat gerak
sejalan dengan perkembangan usia.
• Anjurkan pasien untuk melctakkan tangan di samping badannya, dengan telapak tangan
menghadap ke bawah
• Berdirilah di samping tempat tidur kemudian letakkan tangan pada bahu pasien
• Bantu pasien untuk duduk dan beri penopang/bantal
• Anjurkan pasien untuk melctakkan tangan di samping badan atau memegang tclapak
tangan anda.
• Berdiri disamping pasien dan pegang telapak dan lengan tangan pada bahu pasien
• Bantu pasien untuk jalan