Professional Documents
Culture Documents
RSUP PERSAHABATAN
Erni Afriani
Yudhi Adrianto
Lydia Silviani
Ariani Kusumastuti
Silvana Rahmawati
2010
2
I PENDAHULUAN
1.2 Tujuan
1.2.1 Tujuan Umum
Tujuan umum disusunnya laporan Manajemen Penyelenggaraan Makanan
adalah untuk mengkaji penyelenggaraan makanan di Instalasi Gizi RSUP
Persahabatan.
1.2.2 Tujuan Khusus
Tujuan khusus disusunnya laporan Manajemen Penyelenggaraan Makanan
adalah:
1. Mempelajari keadaan umum Rumah Sakit Umum Pusat Persahabatan,
khususnya Instalasi Gizi
2. Mempelajari perencanaan menu dan evaluasi menu di Instalasi Gizi Rumah
Sakit Umum Pusat Persahabatan
3. Mempelajari pengadaan dan penerimaan bahan makanan
4. Mempelajari penyimpanan dan pengeluaran bahan makanan
5. Mempelajari produksi makan di Instalasi Gizi
6. Mempelajari pemesanan dan distribusi makanan, serta pencucian peralatan
hidang
7. Mempelajari penanganan limbah, khususnya limbah dapur Instalasi Gizi
4
BEE (Basal Energy Expenditure) adalah pengeluaran kalori secara teoritis dala keadaan
puasa dan istirahat tanpa stress dengan satuan Kkal (Almatsier, 2004).
Berat Badan Ideal (BBI) adalah berat badan yang dianggap paling baik bila dimiliki
oleh seseorang (Almatsier, 2004).
Diet Khusus adalah pengaturan jenis diet dan jumlah makanan bagi penderita yang
memerlukan makanan khusus berkaitan dengan penyakit yang diderita dengan
tujuan untuk membantu kesembuhan penyakit dan mempertahankan kesehatan
serta status nutrisi (Almatsier, 2004).
Diet Tinggi Energi Tinggi Protein (TETP) adalah jenis diet yang mengandung jumlah
energi dan protein diatas kebutuhan normal (Almatsier, 2004).
Diet Umum adalah pengaturan jenis dan jumlah makanan bagi penderita yang tidak
memerlukan makanan khusus berhubungan dengan penyakitnya. Diet ini
dibedakan berdasarkan konsistensi makanan yang diberikan kepada penderita
yaitu diet biasa, diet lunak dan diet saring (Almatsier, 2004).
Kebutuhan Energi dan Zat Gizi adalah banyaknya energi dan zat gizi yang diperlukan
oleh pasien.
Ketersediaan Energi dan Zat Gizi adalah jumlah energi dan zat gizi dari makanan yang
disediakan oleh rumah sakit untuk pasien.
Konsumsi Energi dan Zat Gizi adalah sejumlah energi dan zat gizi yang dikonsumsi
oleh pasien dari makanan yang telah disediakan.
Injury Factor (IF) adalah faktor penyakit yang digunakan untuk menghitung kebutuhan
energi total seseorang, tergantung berat ringannya penyakit yang diderita
(Almatsier, 2004).
Total Daily Expenditure (TDE) adalah kebutuhan energi total dalam sehari yang
dihitung berdasarkan BEE, injury factor (IF) dan activity factor (AF) (Almatsier,
2004).
6
1. IRIN A 194
2. IRIN B 189
3. IRIN C 108
4. IPI 13
5. GP lt IV 15
6. GP lt V 12
7. HCU 2
8. Intermediate 10
9. Bayi 50
Jumlah 593
Sumber : SK. Dirut RSUp Persahabatan HK.0006 00048 tgl 27 April 2009
Ket : IRIN (Instalasi Rawat Inap)
IPI (Instalasi Perawatan Intensif)
GP (Griya Puspa) : layanan bagi pasien dengan kelas ekonomi menengah keatas yang
Menyediakan pelayanan rawat inap dan rawat jalan eksekutif
HCU (High Care Unit)
9
Dierektur Utama
Direktur Medik dan Keperawatan Direktur Umum, SDM & Pendidikan Direktur Keuangan
Dr. Cleimens Mayankori, Sp.P Dr.Lia G Partakusuma.Sp.PK Dr. M. Ali Toha, MARS
d. Ruang Rapat
Ruang rapat pegawai merupakan tempat yang berfungsi sebagai ruang
rapat bulanan bagi seluruh karyawan instalasi gizi. Selain berfungsi sebagai ruang
rapat, ruangan ini juga berfungsi sebagai ruang istirahat karyawan. Ruangan ini
juga dilengkapi dengan fasilitas sebuah TV.
e. Ruang Ganti (Kamar Mandi)
Ruang ganti yang ada di Instalasi Gizi Rumah Sakit Umum Pusat
Persahabatan merupakan ruangan yang digunakan sebagai tempat mengganti
pakaian bagi pegawai yang ada di Instalasi Gizi. Ruang ganti yang ada di
Instalasi Gizi Rumah Sakit Umum Pusat Persahabatan juga dilengkapi dengan
kamar mandi. Ruang Ganti yang ada di Instalasi Gizi Rumah Sakit Umum
Pusat Persahabatan adalah sebagai berikut:
- Ruang ganti staff
- Ruang ganti pegawai pria
- Ruang ganti pegawai wanita
Jumlah pasien rawat inap yang dilayani pada bulan juli 2009 hingga
januari 2010 dapat dilihat pada tabel 2 di bawah ini :
Tabel 3. Jumlah Pasien Rawat Inap
S
No Bulan Jumlah Pasien per Bulan Rata-rata
u Jumlah Pasien per Hari m
be r:
1. Januari 2010 10433 336
2. Desember 9451 304
3. November 8970 299
4. Oktober 9659 321
5. September 7895 263
6. Agustus 9630 310
7. Juli 11661 376
Rata-rata Jumlah Pasien per hari (juli 2009-Januari 315
2010)
Arsip Instalasi Gizi RSUP Persahabatan 2009-2010
Dari tabel diatas dapat dilihat jumlah pasien rawat inap pada bulan Juli
2009 hingga januari 2010. Peningkatan jumlah pasien terjadi pada bulan juli
sebanyak 11661 pasien dengan rata-rata jumlah pasien per hari sebanyak 376
pasien dan penurunan jumlah pasien pada bulan september sebanyak 7895 pasien
dengan rata-rata jumlah pasien per hari sebanyak 263 pasien.
Asuhan gizi rawat jalan dilakukan dari hasil pemeriksaan fisik,
antropometri, laboratorium dan pemeriksaan lainnya serta diagnosa dokter dapat
ditentukan apakah pasien tersebut memerlukan terapi diit atau tidak. Apabila
13
memerlukan terapi diit maka pasien dirujuk ke poliklinik gizi untuk mendapatkan
penyuluhan gizi sesuai dengan terapi diitnya.
Adapun bagan mekanisme pelayanan gizi rumah sakit dapat di lihat
seperti pada gambar 2 di bawah ini.
Penerimaan Pasien
Rawat Inap
Poli / Rawat Jalan
Pengadaan Pengadaan
Makanan Biasa Makanan Khusus
Distribusi
telah dilakukan selama ini adalah melalui kerjasama tim dari instalasi gizi dengan
pihak luar atau institusi pendidikan yang PKL di Instalasi Gizi.
Kepala Instalasi
Gizi
Heriyana, SKM
Jumlah tenaga kerja di instalasi gizi hingga akhir Juli tahun 2009
berjumlah 54 orang. Tenaga kerja yang ada di Instalasi gizi RSUP Persahabatan
dilihat berdasarkan tingkat pendidikan dapat dilihat pada Tabel 4 dibawah ini :
No Pendidikan Jabatan
Ahli Gizi Pngatur T.U Pelak. Pelak. Pelak. Jmlh
Gizi Pria Wanita Gudang
1. S1 (FKM) 3 3
2. S1 (Mnj) 1 1
3. DIV-Gizi 1 1
Klinik
4. DIII- Gizi 13 13
5. SMKA- Gizi 2 2
6. SPAG 1 2 3
7. SMEA 1 1
8. SMKK/ 15 1 16
SMTK/
SKKA
9. SMA 1 8 9
10. KPAA 1 1 2
11. STM 1 1
12. SLTP 2 2
Jumlah 17 2 2 13 18 2 54
Sumber : Arsip Instalasi Gizi RSUP Persahabatan 2009
16
Pengawas shift subuh untuk dapur Diit dan Biasa berjumlah satu orang
yang bertugas untuk mengawasi seluruh kegiatan penyelenggaraan makanan
subuh di dapur Diet dan Biasa. Sedangkan untuk dapur VIP sendiri, jumlah
pengawas untuk shift subuh berjumlah satu orang yang bertugas untuk mengawas
penyelenggaraan makanan di dapur VIP. Pengawas shift siang untuk semua dapur
masing-masing berjumlah satu orang. Pengawas shift sore untuk dapur VIP, PMB,
dan PM Diet berjumlah satu orang.
Dari tabel diatas dapat dilihat bahawa frekuensi makan yang diberikan
kepada pasien kelas VIP, kelas I utama dan pasien dengan diet DM (diabetus
melitus), RP (rendah protein), DD II (diet jantung), dan DH II (diet hati) diberikan
sebanyak 5x waktu makan, sedangkan untuk makan biasa yang diberikan kepada
pasien kelas I, II, dan III diberikan sebanyak 4x waktu makan.
Penggunaan kerangka menu kelas perawatan pada makan biasa untuk
kelas VIP dan kelas I utama, setiap waktu makan lauk hewani dan sayuran pada
makan siang diberikan sebanyak dua jenis, serta diberikan minuman setiap makan
selingan, sedangkan untuk pasien kelas I, II, dan III jumlah lauk hewani diberikan
sebanyak dua jenis dan sayuran diberikan satu jenis, pemberian makan selingan
diberikan satu kali dan tidak disertai pemberian minuman pada makan selingan.
Pada diet khusus TKTP (tinggi energi tinggi protein),setiap makan siang diberikan
diberiakan dua jenis lauk hewani dan pada pasien dengan diet DM (diabetus
melitus), RP (rendah protein), DD II (diet jantung), dan DH II (diet hati) tidak
dibeikan lauk nabati.
19
ditawarkan dari pihak rumah sakit dalam proses pembelian kepada rekanan,
membuat standar kecukupan gizi/standar porsi pada setiap bahan makanan,hitung
indeks harga makanan per orang perhari sesuai dengan konsumen yang
mendapatkan makanan,hitung anggaran belanja makanan setahun untuk masing-
masing konsumen/pasien,hasil perhitungan anggaran dilaporkan kepada
pengambil keputusan dan rencana anggaran diusulkan kepada direktur utama.
Alur pengusulan pengadaan bahan makanan di RSUP Persahabatan
dilakukan melalui adanya persetujuan pengadaan bahan makanan dapat dilihat
pada Gambar 4.
Ka.Instalasi Gizi
Direktur Keuangan
Bagian Anggaran
pembuat komitmen untuk meminta persetujuan yang akan diserahkan pada bagian
administrasi pengadaan barang dan jasa,yang selanjutnya bagian panitia
pengadaan bahan akan melakukan tender dengan rekanan.
barang kepada rekanan dan menunjuk rekanan bertindak untuk melakukan proses
pembelian.Adapun alur pengadaan pelelangan bahan makanan rumah sakit
persahabatan dapat dilihat pada Gambar 5.
Pengumuman pelelangan
Pendaftaran peserta
Pengambilan dokumen
24
Penetapan calon pemenang
Pengumuman pemenang
Pemesanan
Penerimaan
barang logistik membuat surat penawaran harga, hasil dari perundingan rekanan
lalu dilakukan penetapan rekanan yang akan diumumkan rekanan yang ditunjuk
sebagai mitra kerja. Rekanan yang terpilih akan menandatangani kontrak yang
telah disepakati, setelah mendapatkan persetujuan dari kedua belah pihak, panitia
pengadaan logistik akan mengadakan pemesanan kepada rekanan dan Penerimaan
dilakuakan oleh panitia gudang logistik untuk bahan makanan basah dan bahan
25
No.
Uraian
Jumlah
Keterangan
sesuai terhadap rincian jumlah dan jenis bahan makanan kepada rekanan yang
dilalui dengan proses pengiriman (Uripi,2007).
Pemesanan dilakukan dengan mengggunakan bon pemesanan, untuk bon
pemesanan bahan makanan kering dan basah dibedakan.bon bahan makanan
kering diserahkan ke gudang logistic sedangkan untuk bahan makanan basah bon
langsung diberikan kepada petugas gudang instalasi gizi. Penanaggung jawab
pengadaan bahan makanan instlasi gizi membuat bon pemesanan bahan makanan
kering, yang sebelumnya mendapat persetujuan kepala instalasi gizi. Berdasarkan
hasil persetujuan, lalu petugas Gudang Instalasi Gizi mengajukan bon pemesanan
kepada petugas gudang logistik untuk dilakukan pengadaan. Pemesanan bahan
makanan kering dari gudang kering Instalasi Gizi diajukan ke petugas gudang
logistik dilakukan sepuluh hari sekali untuk stok persediaan bahan makanan di
gudang bahan makanan kering di instalasi gizi. Pemesanan bahan makanan basah
dilakukan oleh penanggung jawab gudang yang akan mengirim bon pemesanan ke
rekanan setiap tiga bulan sekali sebelum bahan digunakan. Prosedur pemesanan
bahan makanan dapat dilihat pada Gambar 7.
Pengiriman
Bahan makananBahan
basah setiap
makananharikering kegudang logistic permintaan setiap 10 hari sekali
Tidak sesuai,Barang
Spesifikasi diperiksa dikembalikan kepada
( Pj.Pengadaan bahan ) rekanan
Sesuai spesifikasi
Ditimbang
Disimpan
Gudang Logistik
Bahan makan Ruang Persiapan Gudang Kering
basah Instalasi Gizi
hingga pukul 14.00 WIB. Beras,bumbu kering dan sayur kering disimpan dan
disusun pada papan beralaskan kayu dan makanan kaleng, kerdus dalam rak
besi. Bahan makanan kering yang diterima direkap dalam kartu stok bahan
dalam kolom barang masuk. Format Jenis kemasan dan volume bahan dicatat
dalam kartu stok,dapat dilihat pada Lampiran 4.
bungkus, kaleng, botol, butir dan kardus. Jenis dan satuan bahan makanan kering
dapat dilihat pada Lampiran 5.
dengan ukuran 2 x 1.5 m dan jarak antara lantai sebesar 20 cm. Fasilitas
peralatan gudang penyimpanan bahan makanan kering dapat dilihat pada Tabel
9.
Tabel 9. Fasilitas Peralatan Gudang Bahan Makanan Kering
Disimpan
G.Sementara
Dikeluarkan pada :
siang hari (makan sore)
sore hari (sarapan)
Hari libur
erahkan sesuai bon pesanan kepada unit-unit yang membutuhkan dengan timbang terima terlebih dahulu
pengolahan PMB adalah ubin dngan permukaan kasar sehingga tidak licin jika
tergenang air.
Dinding ruang pengolahan dan persiapan berwarna putih dengan
penggunaan warna tersebut ruangan terlihat terang dan bersih. Dinding ruang
pengolahan dan persiapan halus, tidak lembab, dan dapat memantulkan cahaya
yang cukup bagi ruangan. Langit-langit ruang persiapan dalam keadaan tertutup
dan terbuat dari tripleks yang berwarna putih sehingga dapat memantulkan
cahaya matahari dan lampu, sedang untuk ruang pengolahan tidak sepenuhnya
tertutup, hal ini dimaksudkan untuk pertukaran udara dan asap. Langit-langit
ruang pengolahan terbuat dari asbes. Ruang persiapan dan pengolahan memiliki
ventilasi berupa jendela dengan kaca dan dapat dibuka, sehingga mendapat
penerangan secara tidak langsung dari cahaya matahari.
Dapur PMB memiliki peralatan tersendiri yang disimpan pada rak
masing-masing dapur. Produksi makanan RSUP Persahabatan memiliki perlatan
besar dapur dan peralatan kecil dapur. Peralatan besar yang dimiliki sudah
lengkap namun tidak semua alat berfungsi dengan baik, begitu pula dengan
peralatan kecil. Peralatan kecil sudah lengkap dan memenuhi standar, namun
banyak alat kecil seperti wajan dan panci banyak yang rusak namun tetap
digunakan. Peralatan besar dan kecil dapu PMB terdapat pada lampiran.
Fasilitas sangat menunjang dalam kegiatan berlangsungnya produksi
makanan di RSUP Persahabatan. Sebagian peralatan yang digunakan kurang
memenuhi standar kebersihan misalnya pada talenan yang digunakan sudah
kotor dan sedikit rusak selain itu pisau yang digunakan sudah berkarat. Adapun
jenis dan kondisi peralatan di RSUP Persahabatan dapat dilihat pada Tabel 11.
Tabel 11. Peralatan Pengolahan
Jumlah Kondisi
Unit/Dapur Jenis Alat yang ada saat ini Merk
Alat
Baik Rusak
Dapur VIP Meja distribusi 3 Nayati 100% -
Meja distribusi 1 Lokal 80% 20%
Meja persiapan 2 Nayati 100% -
Rak Alat 1 Kawaguci 100% -
Kompor Portable 2 perapian 1 Rinai 100% -
Kompor gas 1 Rinai 70% 30%
Oven 1 Lokal 100% -
Dapur PMB Rak alat 2 Nayati 100% -
Steam BP (100ltr) 3 Electrolux - 100%
45
Wanita 18 orang
pengolah PMB, 5 pengolah Diit dan 2 pengolah VIP. Dapur PM Diit memiliki
jam kerja yang berbeda antara pengawas dan pegawai. Khusus untuk dapur PM
Diit, pegawai tidak memiliki dinas subuh, sedangkan untuk dapur formula bayi,
baik pengawas dan pegawai hanya memiliki satu jam kerja yaitu dinas siang.
3.5.4. Persiapan Pengolahan
Persiapan adalah serangkaian kegiatan penanganan yang meliputi proses
pengambilan bahan makanan ke gudang, penyortiran, pengupasan dan
pemotongan sesuai menu, sebelum melakukan pengolahan pasti selalu
melakukan persiapan seperti pengambilan bahan di gudang sementara lalu
pengupasan, pemotongan, pencucian dan pengolahan.
Khusus untuk dapur VIP bahan yang sudah diambil dari gudang
sementara langsung dibawa ke dapur VIP untuk diolah. Waktu dan tenaga
persiapan dapat dilihat pada tabel 13.
2 g/porsi
50
tersebut akan kehilangan kandungan gizi terutama vitamin yang larut air yaitu
vitamin B dan C.
Pemotongan bahan makanan dilakukan dengan bentuk dan ukuran yang
seragam disesuaikan dengan jenis hidangan. Hal ini bertujuan untuk
menyeragamkan tingkat pemotongan dan tingkat kematangan hidangan tersebut
dan untuk membedakan setiap hidangan. Alat yang digunakan untuk memotong
sayur seperti wortel, labu siam, kentang menggunakan alat pemotong manual
bergerigi yang disebut gobet. Waktu yang diperlukan dan jumlah tenaga pada
proses pemotongan dan pencucian dapat dilihat pada Tabel 16.
Tabel 16. Waktu dan Jumlah Tenaga pada Proses Pemotongan dan Pencucian
No Bahan Makanan Waktu Tenaga Persiapan
1 Makanan Pokok 15 menit 1 orang Pencucian
2 Lauk Nabati 30 menit 1 orang Pemotongan dan pencucian
3 Lauk hewani 1 jam 1 orang Thawing, pemotongan dan pencucian
4 Sayur 1 ½ jam 1 orang Pengupasan, pemotongan, dan pencucian
5 Buah 30 menit 1 orang Pencucian, pemotongan dan pengupasan
6 Bumbu 30 menit 1 orang Pengupasan, penyiangan dan pencucian
Sumber : Instalasi Gizi RSUP Persahabatan 2010
Gambar 18. Dapur Diit dan PMB Gambar 19. Ruang Persiapan
56
Distribusi
Foto hidangan pasien untuk satu kali makan sesuai standar porsi dapat dilihat
pada Gambar 23, 24, 25
60
Jenis peralatan hidang yang digunakan untuk kelas II dan kelas III
biasanya hanya menggunakan plato stainless. Kelas I manggunakan tray kayu
dengan piring untuk nasi atau bubur, piring-piring kecil untuk lauk dan mangkuk
untuk sayur. Sedangkan untuk pasien ruangan VIP dan Griya Puspa
menggunakan alat hidang yang hamper sama dengan kelas I, tetapi yang
membedakan adalah piring dan mangkuk-mangkuk yang lebih bagus dengan
logo RSUP Persahabatan pada setiap alat hidangnya.
Etiket diet dalam label ditulis atau ditentukan oleh ahli gizi ruangan
apabila diet yang diberikan adalah diet Rendah Garam. Apabila pasien tersebut
menderita DM maka penulisan label dilakukan atau dicatat oleh petugas instalasi
gizi. Lalu label makanan siap untuk ditempel oleh para pramusaji makanan
pasien dari tiap-tiap ruangan pasien. Etiket atau label makanan pasien terdapat
nama pasien, no kamar pasien dan jenis diet yang diberikan. Hal ini
dimaksudkan untuk mempermudah para petugas pramusaji untuk langsung
memberikan makanan tersebut kepada pasien.
3.6.2.3 Peralatan Distribusi Makanan
Peralatan yang digunakan untuk distribusi makanan pasien adalah
dengan menggunakan trolley-trolley dari setiap ruangan untuk ruangan yang
sentralisasi dan menggunakan rantang untuk yang desentralisasi. Para pramusaji
pistribusi makanan pasien juga membawa panci-panci kecil yang digunakan
untuk mengambil makanan dari petugas yang memasak makanan lalu diporsikan
sesuai dengan diet yang diberikan untuk pasien.
3.6.2.4 Alur Distribusi Makanan
Distribusi makanan untuk pasien dilakukan oleh petugas distribusi dari
setiap ruangan lalu menuju ruang instalasi gizi dengan membawa trolley yang
berisi alat hidang. Kemudian para petugas distribusi mengambil makanan yang
sudah matang di bagian dapur instalasi gizi sesuai dengan banyaknya pasien dari
setiap ruangan lalu makanan tersebut diporsikan pada tiap alat hidang yang
sudah dibawa oleh petugas pramusaji. Setelah makanan diporsikan ke dalam alat
hidang, makanan ditutup dengan plastik wrap agar makanan tidak tumpah
ataupun terkena debu atau kotoran lainnya.
61
Gambar 28. Tempat Tissu dan Vas Bunga Gambar 29. Tempat Sampah
Fasilitas pre-treatment
Daribangsal,laboratorium, ruang
LIFT operasi
STASIUN
LIMBAH PADAT RS
SCREEN SISTEM
BAK
Pencuci
BUFFER
an
FBBR
UPFLOW FILTER
EFFLUENT
KE SALURAN KOTA ATAU LAINNYA
Air limabah dari dapur dan laudry (pencucian) diolah awal untuk menghilangkan
grease (lemak) dan busa dengan fasilitas pre-treatment seperti penangkapan
lemak. Setelah terpisahnya lemak dari air limah, kemudian dilalirkan ke
pumping station (fasilitas penyaringan) setelah melalui proses pernyaringan
kemudian air limbah disalurkan ke lift station dimana tempat penampungan
sementara dari ifluent air buangan, dalam sistem ini screen pengaruh (rack
screen) dipasang untuk menyisihkan padatan tersuspensi secara otomatis di atas
bak buffer.Setelah tertahan di screen, material padat kemudian dibakar dalam
inceminator. Influent air limbah akan diekualisasi dari bahan polutan dan
pencegahan penghancuran kandungan organic, pasir dan material yang dapat
mengendap lainnya.
Setelah itu dialirkan ke bak buffer, dimana disinilah terjadi proses
pengocokan dan pencampuran. Proses ini dioperasikan selama 24 jam serta
dipasang mixer terendam dan pompa transfer. Dari bak buffer air limbah
67
4.1 Kesimpulan
RSUP Persahabatan merupakan Rumah Sakit bertipe B Pendidikan
dengan status Badan Layanan Umum (BLU). Perencanaan dan evaluasi di
Instalasi gizi dilakukan selama 3 tahun sekali. Jenis menu yang digunakan
adalah menu pilihan bagi pasien VIP dan menu non pilihan bagi pasien kelas I,
II, dan III. Siklus menu yang dipakai menu 10 hari dan menu ke-31. Rata-rata
ketersediaan energi sehari dari menu yang tersedia sebesar 2187 kalori.
Pembelian bahan makanan dilakukan secara tender. Penerimaan bahan
makanan dilakukan selama 10 hari sekali untuk bahan makanan kering, untuk
bahan makanan basah dilakukan setiap hari. Setiap pelaksanaan penerimaan
harus disertai dengan surat jalan yang disesuaikan dengan bon pemesanan dari
rekanan yang harus ditandatangani panitia penerimaan bahan makanan.
68
4.2 Saran
Sistem pembelian, penerimaan, dan penyimpanan bahan makanan sudah
sesuai dengan ketentuan sebaiknya tetap dipertahankan. Peralatan penyimpanan
sudah sesuai dengan kebutuhan, namun pada kemasan bumbu harus digunakan
kemasan tertutup agat tidak terjadi off flavour atau kehilangan citarasa.
69
DAFTAR PUSTAKA
Keterangan :
1 Ruang penerimaan bahan makanan
2 a. Ruang penyimpanan bahan makanan kering
b. Ruang penyimpanan bahan makanan basah
3 Ruang persiapan bahan sementara
4 Ruang persiapan (pemotongan dan pencucian) PMB & PMD
5 Ruang pembuatan bumbu PMB & PMD
6 Ruang pengolahan PMB & PMD
7 Ruang pemorsian dan pendistribusian
8 Ruang sekretariat dan TU
9 Ruang kepala Instalasi Gizi RSUP Persahabatan
10 Ruang tunggu Instalasi Gizi RSUP Persahabatan
11 Ruang staff Instalasi Gizi RSUP Persahabatan
12 Ruang tamu staff
13 Ruang rapat dan TV
14 Ruang mahasiswa
15 Ruang formula bayi
16 Ruang catering
17 Ruang penyimpanan gas elpiji
18 a. Ruang snack susu dan buah
b. Ruang perawatan bubur saring dan snack biasa
73
64 Diabetasol,peptisol,neprishol 185g/bks
65 Emping melinjo Kering,tipis,tak hancur
66 Garam halus Halus,kering 500g/bks
65 Gula DM 160 sachet/1gr
67 Gula merah Kering kuning tak berampas
64 Ensure Kaleng
No Nama Bahan Satuan
65 Cocos Dus
No Nama bahan Satuan
66 Biscuit Classic Bks
67 Peptisol Kaleng
68 Minyak ikan Botol
69 Kentang Kg
70 Nursoy Kaleng
71 Ketumbar Kg
72 Milo Bks
73 Bawang Bombay Kg
74 Bawang Putih Kg
75 Nestle Bungkus
Kacang buncis Kg
Kacang panjang Kg
Kemiri kupas Kg
Kencur Kg
Kool putih bdg Kg
Labu siam Kg
Lombok hijau Kg
Lombok merah Kg
Pisang ambon Buah
Rempela ayam Kg
Sawi putih Kg
Telur ayam negeri Butir
Telur bebek asin Butir
Terong Kg
Toge biasa Kg
Laos giling Kg
Laos utuh Kg
Semangka Kg
Temu kunci Kg
Tomat masak Kg
Wortel Kg
3 Anggur merah Kg
Apel merah Kg
Jeruk medan Kg
Kelapa ½ tua Kg
Lombok merah keriting Kg
Lombok rawit Kg
Melon Kg
Nangka muda Kg
Pisang raja sereh Buah
Toge pendek Kg
4 Daun pandan
Ikan tenggiri
Jagung manis
Jeruk limau
Oyong
Pisang tanduk