Professional Documents
Culture Documents
Ringkasan Eksekutif
Rekomendasi
KADIN INDONESIA
Maret 2007
www.kadin-indonesia.or.id
Rekomendasi KADIN INDONESIA
Visi 2010 Industri Nasional KADIN INDONESIA
Dalam periode 25 tahun ke depan dengan dasar sistem politik yang demokratis dan Pemilu Presiden
dan Wakil Presiden secara langsung setiap lima tahun, dapat diciptakan Republik Indonesia sebagai
Negara Industri Maju dan Bangsa Niaga Tangguh yang makmur dalam keadilan dan adil dalam
kemakmuran, melalui :
1. Kebangkitan kekuatan rekayasa, rancang bangun, manufaktur dan jaringan penjualan produk
Industri Nasional, terutama dengan menghasilkan barang dan jasa berkualitas unggul yang
menang bersaing dengan produk negara-negara di kawasan Asia seperti Vietnam, Malaysia dan
Cina, baik dipasar domestik maupun Regional.
3. Kebangkitan kekuatan industri nasional pengolah hasil sumber daya alam dengan produk olahan
bermutu terjamin, sehingga dapat dicapai swasembada pangan secara lestari dan berkemampuan
ekspor.
5. Kebangkitan daya cipta dan kreativitas rekayasa dan rancang bangun putra-putri Indonesia,
sehingga industri nasional berbasis tradisi dan budaya bangsa dapat tumbuh berkembang kembali
melalui produk berkualitas tinggi yang dicintai dan digunakan dalam kehidupan sehari-hari sebagai
“life style” masyarakat Indonesia.
Didukung oleh Matsushita Gobel Foundation 2 Visi 2030 & Roadmap 2010 Industri Nasional
Rekomendasi KADIN INDONESIA
Roadmap 2010 Industri Nasional KADIN INDONESIA
Dengan secara sistimatis, bertahap dan konsisten melaksanakan secara strategis, 6 (enam)
kelompok prioritas implementasi dan tindakan nyata, melalui pelbagai insentif bagi industri
nasional dalam rangkaian paket kebijakan moneter dan fiskal yang diintegrasikan kedalam kebijakan
industri dan perdagangan.
Didukung oleh Matsushita Gobel Foundation 3 Visi 2030 & Roadmap 2010 Industri Nasional
Roadmap 2010 Industri Nasional
Fokus pada Sepuluh Klaster Industri Unggulan KADIN INDONESIA
TIGA KLASTER INDUSTRI UNGGULAN PENINGKATAN DAYA TARIK INVESTASI DAN DAYA SAING BANGSA
1. Industri Pengembang Infrastruktur, seperti : Industri Pembangkit Sumber Energi, Industri Telekomunikasi,
Pengembang Jalan Tol, Konstruksi, Industri Semen, Baja dan Keramik
2. Industri Barang Modal dan Mesin Perkakas
3. Industri Petrokimia Hulu/Antara, termasuk Industri Pupuk
TIGA KLASTER INDUSTRI UNGGULAN PENGGERAK PENCIPTA LAPANGAN KERJA DAN PENURUNAN ANGKA
KEMISKINAN
1. Industri Pengolahan Hasil Laut & Kemaritiman
2. Industri Pengolahan Hasil Pertanian, Peternakan, Kehutanan dan Perkebunan, termasuk Industri Makanan
dan Minuman
3. Industri Berbasis Tradisi dan Budaya, utamanya : Industri Jamu, Kerajinan Kulit-Rotan dan Kayu (Permebelan),
Rokok Kretek, Batik dan Tenun Ikat
Didukung oleh Matsushita Gobel Foundation 4 Visi 2030 & Roadmap 2010 Industri Nasional
Roadmap 2010 Industri Nasional
Implementasi Enam Tindakan Nyata dan Strategis untuk
Membangun Kembali Fondasi Industri Nasional dan KADIN INDONESIA
Didukung oleh Matsushita Gobel Foundation 5 Visi 2030 & Roadmap 2010 Industri Nasional
Roadmap 2010 Industri Nasional
Implementasi Enam Tindakan Nyata dan Strategis untuk
Membangun Kembali Fondasi Industri Nasional dan KADIN INDONESIA
1. Restrukturisasi, Modernisasi dan Pendalaman Struktur Industri Padat Modal dan Teknologi.
Modernisasikan mesin/peralatan produksi Industri Tekstil dan Produk Tekstil. Kembangankan Industri
Komponen dan Pendukung (Supporting Industries) Elektronika dan Otomotif.
Diperlukan insentif-insentif untuk investasi yang berorientasi pada pengembangan Industri Komponen dan
Supporting Industry, modernisasi permesinan dan peningkatan kandungan teknologi produk. Misal :
modernisasi permesinan untuk Industri Tekstil dan Produk Tekstil, perpindahan teknologi dari Analog ke Digital
untuk Industri Elektronika yang diikuti dengan Pengembangan Industri Komponen dan Supporting Industry.
Pengembangan basis “global value chain” untuk Industri Otomotif.
3. Reorientasi Pendekatan Hubungan Dagang Bilateral, Regional dan Multilateral, serta Penguatan Jaring-
jaring Pengaman Pasar Domestik untuk Menciptakan Persaingan yang Adil bagi Pertumbuhan Industri
Dalam Negeri
Lebih selektif dalam liberalisasi perdagangan internasional dengan memperhatikan kondisi objektif industri
dalam negeri, terutama faktor-faktor eksternal yang menghadang perkembangan dunia usaha.
Merekomendasikan agar Pemerintah melakukan Langkah-langkah Proaktif untuk mengatur pola kompetisi
pasar domestik. Perlindungan Pasar Domestik dari penetrasi barang ilegal (selundupan, barang palsu/tiruan),
produk impor yang tidak memenuhi Standar Nasional Indonesia, Barang-barang bekas yang membahayakan
Kesehatan dan Lingkungan.
5. Reorientasi Kebijakan Ekspor Produk Bahan Mentah MIGAS dan Non MIGAS. Laksanakan proses
“shifting” kebijakan ekspor bahan mentah, menjadi kebijakan ekspor produk bernilai tambah tinggi
melalui proses produksi di dalam negeri
Kembangkan klaster Petrokimia terintegrasi yang terdiri dari jejaring Industri Pengolah Crude Oil (Refineries)
dan Gas Alam dengan Industri Olefin, Aromatik dan Pupuk serta industri hilir seperti Tekstil, Plastik sebagai
bahan baku Industri Komponen Elektronika, Otomotif, Perkapalan dan Industri Packaging. Bangun industri Bio-
Fuel berbasis CPO dan Etanol untuk sustainability sumber energi bagi masa depan industri
Didukung oleh Matsushita Gobel Foundation 6 Visi 2030 & Roadmap 2010 Industri Nasional
Roadmap 2010 Industri Nasional
Target Tiga Misi Utama Industrialisasi KADIN INDONESIA
Didukung oleh Matsushita Gobel Foundation 7 Visi 2030 & Roadmap 2010 Industri Nasional
3 MISI UTAMA 1. Pertumbuhan Ekonomi di atas 7%
INDUSTRIALISASI 2. Peningkatan Daya Tarik Investasi dan Daya Saing Bangsa KADIN INDONESIA
3. Penciptaan Lapangan Kerja dan Penurunan Angka Kemiskinan
1.Reorientasi Kebijakan Ekspor Produk Bahan Mentah MIGAS dan Non MIGAS.
Laksanakan proses “shifting” kebijakan ekspor bahan mentah, menjadi kebijakan
ekspor produk bernilai tambah tinggi melalui proses produksi di dalam negeri.
Roadmap 2010 Industri Nasional
1. Restrukturisasi, Modernisasi dan Pendalaman Struktur Industri Padat Modal dan Teknologi. Modernisasikan
10
mesin/peralatan produksi Industri Tekstil dan Produk Tekstil. Kembangankan Industri Komponen dan Pendukung
(Supporting Industries) Elektronika dan Otomotif.
3. A. Dukungan prioritas kebijakan ekonomi bagi terwujudnya kemampuan Pengolahan Hasil Pertanian dan Perkebunan di dalam
negeri, melalui integrasi antara Klaster Industri Pengolahan Hasil Pertanian dan Perkebunan dengan Program Peningkatan dan
INDUSTRI UNGGULAN Kestabilan Feedstock yang berkualitas tinggi.
B. Dukungan Peningkatan Kepastian Hukum dan Jaminan Keamanan untuk Pengembangan Hutan Tanaman Industri serta
Pencegahan Illegal Logging, bagi terwujudnya integrasi Industri Kehutanan (Industri Pengolahan Kayu, Panel Kayu/Plywood,
Pulp & Kertas dan Mebel) dengan jaminan Feedstock.
1. Dukungan Finansial bagi Industri Pengolahan Hasil Laut dan Kemaritiman, melalui integrasi antara Pengembangan Klaster Industri Pengolahan Hasil Laut
dengan Program Peningkatan Produktivitas Nelayan dan Program Peningkatan Kestabilan Feedstock.
1. Dukungan Insentif fiskal dan pendanaan bagi Peningkatan Investasi dan Daya Saing Industri melalui pembenahan dan modernisasi sarana- prasarana, seperti :
pemberdayaan industri nasional pembangkit listrik dan sumber energi lainnya, modernisasi pelabuhan dan bandara, pengembangan jalan tol dan konstruksi, peningkatan
kemampuan nasional dalam industri telekomunikasi.
4 (EMPAT) KLASTER INDUSTRI UNGGULAN 3 (TIGA) KLASTER INDUSTRI UNGGULAN 3 (TIGA) KLASTER INDUSTRI UNGGULAN
PENDONGKRAK PERTUMBUHAN EKONOMI PENINGKATAN DAYA TARIK INVESTASI DAN DAYA PENGGERAK PENCIPTA LAPANGAN KERJA DAN
DIATAS 7 % SAING BANGSA PENURUNAN ANGKA KEMISKINAN
1. Industri Tekstil dan Produk Tekstil, Sepatu dan Alas 1. Industri Pengembang Infrastruktur, seperti Industri Pembangkit 1. Industri Pengolahan Hasil Laut & Kemaritiman
Kaki Sumber Energi, Pengembang Jalan Tol, Telekomunikasi, 2. Industri Pengolahan Hasil Pertanian, Peternakan, Kehutanan
2. Industri Elektronika dan Komponen Elektronika Kontruksi, Semen, Baja dan Keramik dan Perkebunan, termasuk Industri Makanan dan Minuman
3. Industri Otomotif dan Komponen Otomotif 2. Industri Barang Modal dan Mesin Perkakas 3. Industri Berbasis Tradisi dan Budaya, utamanya Industri
4. Industri Perkapalan 3. Industri Petrokimia Hulu/Antara, termasuk Industri Pupuk Jamu, Kerajinan Kulit-Rotan dan Kayu (Permebelan), Rokok
Kretek, Batik dan Tenun Ikat
Didukung oleh Matsushita Gobel Foundation 8 Visi 2030 & Roadmap 2010 Industri Nasional
KADIN INDONESIA
EU
INDIA
15 →25
Uni Eropa
China-ASEAN Pop. : 1,050 mil
countries GDP : $0.6tri.
FTA
NAFTA EU-Mexico
gabung Eropa
Timur
3 Countries FTA India-ASEAN Japan-Singapore
USA, Canada, Mexico EPA
FTA
Japan-ASEAN
USA-Singapore FTA CEPA
EU-MERCOSUR NZ
FTAA Gabung ke Selatan
FTA AFTA Pop. : 4 mil
MERCOSUR
34 countries GDP : $0.08tri.
Free Trade Areas
4 countries
of Americans AUSSY
Argentina, Brazil,
Pop. : 19 mil
AUSTRALIA-NZ FTA (CER)
Paraguay, Uruguay
GDP : $0.5tri.
ASEAN, China,
Free Trade FreeTradeAreas Uni Eropa Japan, India, Aussy & NZ
Agreement of Americans yg Diperbesar (25) - FTA
Integration Pop.: 830 million. Pop. : 450 million. Pop. : 3,013 million.
2010-2030 GDP : $13.4 trillion. GDP : $11.0 trillion. GDP : $7.6 trillion.
Didukung oleh Matsushita Gobel Foundation 12 Visi 2030 & Roadmap 2010 Industri Nasional
Proyeksi Pertumbuhan Penduduk dan GWP Dunia
KADIN INDONESIA
Didukung oleh Matsushita Gobel Foundation 13 Visi 2030 & Roadmap 2010 Industri Nasional
Proyeksi Ekonomi Indonesia 2010
KADIN INDONESIA
Didukung oleh Matsushita Gobel Foundation 14 Visi 2030 & Roadmap 2010 Industri Nasional
Kendala Jangka Panjang Kebijakan
Ekonomi Indonesia KADIN INDONESIA
Dalam jangka panjang hingga tahun 2030, Indonesia External Debt Repayment
ekonomi indonesia masih terkendala oleh (US$ Bill)
kebutuhan pembiayaan bagi :
25 22.61 20.98 22.43
18.9 17.21
• Pembayaran kembali hutang hutang jatuh tempo 20
yang merupakan warisan masa lalu. Untuk hal 15
10 6.78
tersebut tekanan terhadap nilai tukar rupiah 4.41
5
masih perlu dikelola dengan seksama.
0
Managemen Foreign Exchange Requirement
2001 2002 2003 2004 2005 Jan- Jan-
untuk pembayaran External Debt Repayment, Mar Mar
akan selalu menjadi kendala tersendiri bagi 2005 2006
kebebasan untuk mengatur kebijakan ekonomi
yang lebih mandiri.
Sumber : BI
• Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara The Number of Indonesia People
memerlukan sumber pembiayaan bagi Who Lived Under The Poverty Line &
pengembangan dan pembangunan iinfrastruktur Unemployment (Mill People)
ekonomi, berupa jalan jalan raya, kereta api,
bandar udara, pelabuhan dan jaringan 38.4 37.3 36.1
40 34.8
komunikasi serta pasokan sumber enersi
penggerak industri. 20
9.1 9.8 10.2 10.8
• Angka pengangguran yang tinggi dan angka
kemiskinan mayoritas penduduk juga masih tetap 0
akan menghantui upaya pengembangan 2002 2003 2004 2005
kesejahteraan. Under Poverty Line People Unemployment
Sumber : BPS
Didukung oleh Matsushita Gobel Foundation 15 Visi 2030 & Roadmap 2010 Industri Nasional
Kekuatan Pasar Domestik, Stimulus bagi
Pertumbuhan Industri Nasional KADIN INDONESIA
Jumlah Penduduk
Karakteristik Rumah Tangga Indonesia 2000-2015
Tahun Jumlah 2000 2005 2010 2015
Jumlah (juta)
1900 40 juta Kota 20.6 25.2 29.9 34.6
Desa 29.8 28.3 26.6 24.7
1950 80 juta Total 50.4 53.5 56.5 59.3
Rata-rata anggota Rumah Tangga
1971 120 juta Total 4,0 4,0 4,0 4,0
Pasar Domestik memiliki peluang untuk dimanfaatkan sebagai daya tarik atau
stimulus bagi pertumbuhan industri dan sektor jasa nasional.
Dalam waktu 30 tahun, jumlah penduduk akan bertambah lebih dari 100 juta orang. Dengan asumsi jumlah
kelahiran 4,5 juta & kematian 1,5 juta /tahun. Harus ada usaha keras untuk menekan laju pertumbuhan
penduduk.
Kebutuhan barang dan jasa yang amat besar, akan diincar oleh produsen luar negeri. Harus ada usaha
keras untuk meningkatkan produksi dalam negeri
Didukung oleh Matsushita Gobel Foundation 16 Visi 2030 & Roadmap 2010 Industri Nasional
Peta Distribusi Penduduk, Luas Daerah
dan Pertumbuhan Penduduk KADIN INDONESIA
Didukung oleh Matsushita Gobel Foundation 17 Visi 2030 & Roadmap 2010 Industri Nasional
Peta Kebutuhan Bahan Makanan & Minuman
Indonesia KADIN INDONESIA
Peta Kebutuhan Bahan Makanan & Minuman Indonesia sebagai Daya Tarik
Program Peningkatan Produktifitas Industri Berbasis Hasil Pertanian.
URAIAN 2005 2010 2015 2020 2025
• Jumlah penduduk Indonesia saat ini
Jumlah Penduduk juta jiwa 218 237 256 275 294
sekitar 218 juta jiwa, apabila
Kebutuhan : diasumsikan semuanya mengkonsumsi
Beras Juta ton 29.43 31.99 34.55 37.11 39.67
beras rata-rata sebesar 135 kg/tahun
dan produktivitas padi (sebagai Gabah
Ikan Juta kg 2,725 2,963 3,200 3,438 3,675 Kering Giling/GKG) sebesar 4,56
Telur Juta kg 759 825 891 957 1,023 Ton/Hektar, maka Indonesia pada
tahun 2005 masih surplus 0,23 juta ton
Daging ayam Juta kg 828 901 973 1,045 1,117 beras.
Daging Juta kg 2,006 2,180 2,355 2,530 2,705
• Namun demikian, dengan asumsi laju
Susu Juta liter 1,766 1,920 2,074 2,228 2,381 pertumbuhan penduduk 1,74 % per
tahun, maka pada tahun 2025 jumlah
Buah Juta kg 8,131 8,840 9,549 10,258 10,966 penduduk Indonesia diperkirakan akan
Sayur sayuran Juta kg 7,434 8,082 8,730 9,378 10,025 mencapai sebesar 294 juta jiwa.
Apabila tidak ada peningkatan
Luas Panen padi Juta Ha 11.65 11.65 11.65 11.65 11.65 produktivitas atau penambahan luas
panen padi di masa yang akan datang,
Produktivitas (gabah Indonesia akan menjadi net importir
kering giling) Ton/Ha 4.56 4.56 4.56 4.56 4.56
beras dengan jumlah yang cukup besar
Juta kurang lebih 10 juta ton.
Produksi beras nasional ton/Ha 29.66 29.66 29.66 29.66 29.66
Juta
Balance beras (+/-) ton/Ha 0.23 -2.33 -4.89 -7.45 -10.01
Sumber : GAPMMI
Didukung oleh Matsushita Gobel Foundation 18 Visi 2030 & Roadmap 2010 Industri Nasional
Produktifitas Pengelolaan Lahan untuk Berbagai
Jenis Komoditi Pertanian (1980-2000) KADIN INDONESIA
Kelapa Sawit 2,16 1,77 1,87 • Sementara sektor pertanian khususnya padi perlu
Swasta ditingkatkan produktivitas nya agar jaminan pasokan
kebutuhan pangan nasional secara berkesi nambungan
Kelapa Sawit 2,33 2,08 2,09 dapat terlaksana dan, impor beras yang tahun 2004
mencapai 1,28 juta ton dapat dikurangi secara bertahap
Sumber: Bayu Krisnamurti, Revitalisasi
Pertanian, 29 Januari 2005 untuk memenuhi target swasembada pada tahun 2025.
Didukung oleh Matsushita Gobel Foundation 19 Visi 2030 & Roadmap 2010 Industri Nasional
Perubahan Peta Permintaan Lahan Produktif
KADIN INDONESIA
Perkembangan kebutuhan luas lahan tanam untuk komoditas tanaman pangan, perkebunan dan
hortikultura pada tahun 2025 diproyeksikan sesuai dengan kebutuhan penambahan luas areal untuk
tanaman pangan, perkebunan, dan hortikultura agar sasaran produksi untuk mendukung kebutuhan
dalam negeri dan ekspor dapat tercapai.
Didukung oleh Matsushita Gobel Foundation 20 Visi 2030 & Roadmap 2010 Industri Nasional
Peta Kontribusi Kemampuan Ekspor
Industri Nasional (1985-2005) KADIN INDONESIA
Didukung oleh Matsushita Gobel Foundation 21 Visi 2030 & Roadmap 2010 Industri Nasional
Pertumbuhan Ekonomi Indonesia
KADIN INDONESIA
(Miliar Rp) %
800,000 12.0
700,000
10.0
600,000
8.0
500,000
400,000 6.0
300,000
4.0
200,000
2.0
100,000
- 0.0
1994 1995 1996 1997 1998 1999 2000 2001 2002 2003 2004 2005
Total Kredit Bank Umum 188,871 234,611 292,921 378,134 487,426 225,133 269,000 307,594 365,410 437,942 553,548 689,671
Pertanian 13,860 15,525 17,630 26,002 39,308 23,777 19,504 20,864 22,332 24,307 32,376 36,678
Pangsa (dalam %) 7.3 6.6 6.0 6.9 8.1 10.6 7.3 6.8 6.1 5.6 5.8 5.3
• Sektor pertanian merupakan salah satu sektor ekonomi yang masih memerlukan perhatian dari
banyak pihak termasuk pemerintah dan pihak perbankan.
• Terdapat indikasi bahwa sektor pertanian Indonesia saat ini masih banyak yang pembiayaannya
diperoleh dari sektor informal ataupun pembiayaan secara informal (self-financing).
• Dilihat dari pangsanya, sektor pertanian hanya memiliki pangsa yang kecil. Pada tahun 2005 pangsa
sektor pertanian sebesar 5,3%.
Didukung oleh Matsushita Gobel Foundation 23 Visi 2030 & Roadmap 2010 Industri Nasional
Masalah Utama :
Penyerapan Tenaga Kerja Sektor Pertanian KADIN INDONESIA
100%
Lainnya
80% Jasa-jasa
Perdagangan
60%
Industri
40%
Pertanian
20%
0%
86 87 88 89 90 91 92 93 94 95 96 97 98 00 01 02 03 04 05
• Dengan porsi 40% lebih dari seluruh pekerja, sektor pertanian tetap merupakan sektor utama dari
lapangan pekerjaan di Indonesia walaupun sejak tahun 1986 terlihat ada penurunan dan mulai meningkat
lagi di tahun 1996.
• Seiring dengan proses industrialisasi peningkatan tenaga kerja terjadi di sektor industri dan sektor
perdagangan.
• Pada tahun 2005, persentase tenaga kerja yang bekerja di sektor pertanian sebesar 44.0%.
Didukung oleh Matsushita Gobel Foundation 24 Visi 2030 & Roadmap 2010 Industri Nasional
Peta Posisi Industri Nasional Terhadap
Kemampuan Perolehan Devisa dan KADIN INDONESIA
Mining Textile
8 & Clothing
6 Electronic
II Wood & I
4
wood product
2
Oil & Gas
Worker 0
Absorb
-0.5 -2 0 0.5 1 1.5 2 2.5 3
Chemical
-4
-6
III -8 IV
-10
-12 Automotive
& Machinery
Foreign
Exchange Balance
%
30
0
96 98 99 00 01 02 03 04 05
Urban Rural Total
Didukung oleh Matsushita Gobel Foundation 26 Visi 2030 & Roadmap 2010 Industri Nasional
Tantangan Masa Depan :
Penurunan Persentase Penduduk Dibawah Garis Kemiskinan KADIN INDONESIA
Sumber : Worldbank, Making the New Indonesia work for the poor, November 2006
Didukung oleh Matsushita Gobel Foundation 27 Visi 2030 & Roadmap 2010 Industri Nasional
Pengangguran di Sektor Pertanian
KADIN INDONESIA
100%
80%
60%
40%
20%
0%
86 87 88 89 90 91 92 93 94 96 97 98 99 00 01 02 03 04 05
<15 jam seminggu 15 - 35 jam seminggu >35 seminggu
Didukung oleh Matsushita Gobel Foundation 28 Visi 2030 & Roadmap 2010 Industri Nasional
Peta Faktor-Faktor yang Mempengaruhi
Daya Saing Indonesia KADIN INDONESIA
Sumber : IRSA
Didukung oleh Matsushita Gobel Foundation 29 Visi 2030 & Roadmap 2010 Industri Nasional
Peta Persepsi Daya Saing Investasi
Perbandingan antara tahun 2004 (biru) dengan KADIN INDONESIA
1996 (merah)
Sumber : IRSA
Didukung oleh Matsushita Gobel Foundation 30 Visi 2030 & Roadmap 2010 Industri Nasional
Peta Persepsi Daya Saing Investasi
Perbandingan Indonesia (biru) dengan rata-rata
regional (East Asia) (merah)
KADIN INDONESIA
Sumber : IRSA
Didukung oleh Matsushita Gobel Foundation 31 Visi 2030 & Roadmap 2010 Industri Nasional
Peta Persepsi Investor Terhadap
Iklim Investasi Indonesia Dibandingan dengan
Negara Berpendapatan Menengah Kebawah KADIN INDONESIA
Sumber : IRSA
Didukung oleh Matsushita Gobel Foundation 32 Visi 2030 & Roadmap 2010 Industri Nasional