You are on page 1of 32

Bab 7

Tangki Penyimpanan Cairan


Kriogenik Dan Sistem Transport
Cairan Kriogenik

Tangki penyimpanan untuk cairan kriogenik mempunyai dua


bagian, yaitu tangki bagian dalam yang digunakan sebagai tangki
untuk menampung produk dan tangki bagian luar sebagai pembatas
antara kondisi ambient dengan tangki bagian dalam. Bagian antara
tangki dalam dan tangki luar yang biasa disebut annulus merupakan
bagian yang diisi oleh lapisan pemantul dan lapisan penyekat serta
tekanan divakum. Lapisan pemantul dan penyekat serat
pemvakuman bagian annulus bertujuan untuk menghalangi dan
menghambat terjadinya penyerapan panas dari udara luar oleh
tangki dalam yang jauh lebih dingin. Bagian pemantul berguna
untuk mengurangi perpindahan radiasi, lapisan penyekat berfungsi
untuk mengurangi perpindahan panas konduksi dan pemvakuman
berfungsi untuk mengurangi panas konveksi. Tangki menurut
bentuknya ada dua jenis, yaitu horisontal dan vertikal. Tangki
horisontal mempunyai bentuk yang memanjang sehingga beban
yang dialami oleh tangki hanya berasal dari beban produk dan berat
tangki itu sendiri, sehingga jika ada guncangan akan relatif stabil.
Sedangkan tangki vertikal, beban yang dialaminya berasal dari
berat produk, berat tangki, terpaan angin dan gempa bumi, namun
tangki vertikal bisa menghemat lahan.
Selain itu pipa pembuangan uap harus disediakan untuk
membuang uap dari cairan kriogenik yang dihasilkan karena adanya
panas yang masuk ke tangki dalam. Selain itu ada pipa untuk
mengisi atau mengosongkan tangki dalam. Pengosongan atau
pemindahan cairan di dalam tangki bisa dilakukan dengan cara
KRIOGENIK BAB 7 TANGKI PENYIMPANAN CAIRAN KRIOGENIK DAN
SISTEM TRANSPORT CAIRAN KRIOGENIK

pressurization atau dengan menggunakan pompa. Tangki dalam


dihubungkan dengan batang suspensi, sehingga posisi tangki dalam
menggantung terhadap tangki luar. Untuk memperkuat dinding
tangki, baik bagian dalam maupun bagian luar, biasa digunakan
cincin penguat yang melingkar di bagian dalam atau bagian luar
tangki. Tangki dengan tanah tidak berhubungan langsung tetapi
disangga oleh penyangga.
Dalam perancangan tangki dalam biasanya dirancang untuk
tidak diisi penuh 100 %, tapi hanya diisi kurang lebih 90 %. Karena
selalu ada panas yang masuk ke tangki sehingga tekanan tangki
dalam akan meningkat akibat dari adanya cairan kriogenik yang
terevaporasi. Tekanan tangki tersebut dapat meningkat dengan
cepat apabila tidak ada ruang yang kosong dalam tangki bagian
dalam. Bentuk tangki dapat berupa cylindrical, spherical, conical
atau kombinasi dari ketiga bentuk tersebut. Pada umumnya bentuk
yang paling ekonomis karena paling mudah dibuat adalah tangki
berbentuk silinder dengan head berbentuk eliptical atau
hemispherical. Sedangkan tangki spherical memiliki konfigurasi
yang paling efisien jika dilihat dari jumlah panas yang masuk ke
dalam tangki.

7.1 PERANCANGAN TANGKI DALAM


Ketebalan dinding tangki bagian dalam harus mampu
menopang beban cairan kriogenik, tahan terhadap tekanan operasi
dan adanya gaya tekuk (bending force). Untuk tangki dalam ini
khusus untuk cairan kriogenik harus mempunyai material yang
cocok dengan kondisi kriogenik. Bahan-bahan yang biasa yang
digunakan adalah stainless steel, aluminum, monel dan sebagian
tembaga. Material ini harganya relatif lebih mahal dibandingkan
carbon steel yang biasa digunakan untuk tangki pada umumnya.
Sehingga seorang perancang harus bisa menentukan ketebalan
tangki yang optimal sehingga bisa menghemat anggaran. Untuk itu
tangki bagian dalam ini dirancang untuk tahan terhadap gaya tekuk

225
KRIOGENIK BAB 7 TANGKI PENYIMPANAN CAIRAN KRIOGENIK DAN
SISTEM TRANSPORT CAIRAN KRIOGENIK

dan tekanan di dalam tangki. Ketebalan minimun dari tangki silinder


ditentukan oleh persamaan:
pD
ti = (7.1)
2( s a c w − 0. 6 p )

dengan ti = ketebalan tangki dalam


p = tekanan dalam tangki
D = diameter tangki dalam
sa = tekanan yang diperbolehkan
cw = efisiensi pengelasan
Nilai-nilai untuk tegangan yang diperbolehkan untuk beberapa
material yang digunakan untuk tangki kriogenik bisa dilihat pada
Tabel 1, sedangkan untuk nilai efisiensi pengelasan dapat dilihat
pada Tabel 2.

Tabel 7.1 Tegangan maksimum yang diperbolehkan pada suhu kamar


Material Spesifikasi material Minimum Maximum
tensile allowable stress
strength (MPa)
(MPa)
Carbon Steel SA-30 firebox A 379 95
SA-120 grade A 276 69
SA-120 grade C 95 95
SA-299 517 129
Low alloy Steel SA-202 grade B 586 147
SA-353 grade B (9% 655 164
Ni)
SA-410 414 103
Aluminium SB-209 (11000-0) 76 16
Copper SB-11 207 46
Stainless Steel SA-240 (304) 517 129
SA-240 (304L) 48 121
SA-240 (316) 517 198
SA-240 (410) 448 112
Monel SB-127 483 121

226
KRIOGENIK BAB 7 TANGKI PENYIMPANAN CAIRAN KRIOGENIK DAN
SISTEM TRANSPORT CAIRAN KRIOGENIK

Tabel 7.2 Efisiensi pengelasan


Tipe sambungan Radiograpi Pemeriksaa Pemeriksa
penuh n spot an non
spot
Sambungan butt 1.00 0.85 0.7
dengan tekanan penuh
Single welded butt joint 0.9 0.8 0.65
with backing strip
Single welded butt joint 0.6
without backing strip
Double full fillet lap 0.65
joint

Jika diameter tangki luar yang diketahui, maka :


t = ( p D o ) /{2( s a c w − 0.4 p )}

(7.2)
Dimana Do = diameter luar dari shell
Ketebalan dari eliptical dan hemispherical head dapat dihitung
dengan persamaan :
pDK
th = (7.3)
2s a c w − 0.2 p

pDK
th = (7.4)
2 s a c w + 2 p ( K − 0.1)

dimana:
D = inside diameter spherical atau inside major diameter elliptical
Dc = outside diameter spherical atau outside major diameter
elliptical
K = konstanta = 1/6 {2 + (D/D1)2} (7.5)

Untuk torispherical head maka persamaan 7.3 dan 7.4 dapat


digunakan jika D=2 (crown radius) dan K = 0.885.

227
KRIOGENIK BAB 7 TANGKI PENYIMPANAN CAIRAN KRIOGENIK DAN
SISTEM TRANSPORT CAIRAN KRIOGENIK

Cincin penguat tangki dalam berfungsi untuk mendukung


berat cairan dalam tangki seperti digambarkan pada Gambar 7.1.
Momen tekuk dapat dipecahkan dengan teori energi elastik.
1. Untuk θ ≤ φ ≤ θ
2π M / WR = 0.5 cos φ + φ sin φ - (π -θ ) sin θ + cos θ +
cos φ sin2θ
(7.6)
2. Untuk θ ≤ φ ≤ π
2π M / WR = 0.5 cos φ - (π - θ ) sin θ + θ + cos θ + cos φ
sin2θ
(7.7)

dengan: M = momen tekuk pada lokasi


W = berat cairan yang disangga oleh cincin penguat
R = rata-rata jari-jari cincin
θ = sudut penyangga

Untuk θ kurang dari 70°, momen tekuk maksimal terjadi pada titik
penyangga dengan θ = φ , sehingga momen tekuk menjadi
2π M / WR = (1.5 +sin2θ ) cos φ - (π - θ ) sinθ
(7.8)

Fungsi ini diplot pada Gambar 7.2. Untuk sudut penyangga lebih
besar dari 70°, momen tekuk maksimal harus menggunakan
persamaan 7.6 dan 7.7. Setelah momen tekuk maksimum dari
cincin penguat ditentukan, ukuran cincin penguat kemudian dapat
ditentukan dari persamaan beban tekuk:
Z = Mmax / sa
(7.9)

dengan Z adalah bagian modulus untuk luas cincin antara poros


sejajar terhadap poros cincin.

228
KRIOGENIK BAB 7 TANGKI PENYIMPANAN CAIRAN KRIOGENIK DAN
SISTEM TRANSPORT CAIRAN KRIOGENIK

Gambar 7.1 Beban dalam cincin penguat

Gambar 7.2 Kurva momen tekuk untuk cincin penguat tangki dalam

229
KRIOGENIK BAB 7 TANGKI PENYIMPANAN CAIRAN KRIOGENIK DAN
SISTEM TRANSPORT CAIRAN KRIOGENIK

Contoh 7.1
Rancanglah ineer shell dan stiffening rings (cincin penguat) yang
akan digunakan untuk menyimpan 28,000 gal oksigen cair. Tangki
akan diangkut dengan kereta, sehingga diameter maksimum
kontainer sebesar 13 ft karena adanya jembatan, dan sebagainya
selama perjalanan. Tangki menggunakan 12 inch perlit sebagai
insulasi, sehingga diameter inner shell harus 24 inch lebih kecil dari
diameter outer shell. Bentuk head dari inner dan outer shell adalah
hemispherical. Tekanan internal sebesar 100 psig dan 10 % ullage
volume (ruang kosong di atas cairan). θ = 80°. Material yang
digunakan adalah 304 stainless steel.

Jawab:
V = 28,000 + (28,000 x 10 %) = 30,800 gal = 4120 ft3
Misalkan kita memilih diameter dalam untuk inner shell adalh D =
10 ft
V = ¼ π D2L + ½ π D2 = 78.5 L + 524 = 4120 ft3
Sehingga panjang shell, L = 45.8 ft
Ketebalan shell minimum dapat dihitung dengan
menggunakan persamaan 7.1. Dari Tabel 7.1 didapatkan allowable
stress untuk jenis material yang digunakan sebesar 18,750 psi dan
efisiensi pengelasan, cw= 100 %.
T = (115 x 120) / {2 x (18,750 – 69)} = 0.369 in
Sehingga kita akan memilih besar ketebalan = 7/16 in (0.437 in)
dengan mempertimbangkan toleransi ketebalan sebesar ± 12.5 %.
Ketebalan head minimum dapat digunakan dengan
menggunakan persamaan 7.3, dimana besarnya K adalah :
K = 1/6 x (2+1) =0.5
115 ×120 ×0.5
th =
( 2 ×18 ,750 ) −(0.2 ×115 )

th = 0.1841 in
Dengan mempertimbangkan toleransi ketebalan ± 12.5 %, maka
digunakan ketebalan head sebesar ¼ in (0.25 in).

230
KRIOGENIK BAB 7 TANGKI PENYIMPANAN CAIRAN KRIOGENIK DAN
SISTEM TRANSPORT CAIRAN KRIOGENIK

Berat dari 28,000 gal oksigen cair (9.53 lbm/gal) adalah:


W1= (28,000) x (9.53) = 267,000 lb
Total berat dari tangki dalam adalah
W2 = ρ π (D + t) tL + ρ π (D + th)2 th
= (0.286) (π ) (120.44) (0.4375) (549.6) + (0.286) (π )
(120.25)2 (0.25)
= 26,000 + 3250 = 29,250 lb
Total berat yang harus disokong oleh stiffening rings adalah
267,000 + 29,250 = 296,250 lb ≅ 30,000 lb. Anggap digunakan 4
stiffening rings dengan jarak 13 ft. Sehingga beban berat untuk satu
ring adalah:
W = 300,000/4 = 75,000 lb
Dari plot persamaan 7.6 dan 7.7, didapatkan gaya tekuk maksimum
terjadi di lokasi φ =68.5 = 1.1952 rad. Dengan menggunakan pers
7.6:
2πM max
= (0.5)(cos 68 .5°) + (1.1952 )(sin 68 .5°) − (π −1.3962 )(sin 80 °) + (cos 68 .5°(sin 80 °) 2
WR
= 1.8287 – 1.7189 = 0.1098

Dengan mengasumsikan besarnya diameter dalam dari inner shell


sama dengan jari-jari rata-rata dari ring dan nantinya asumsi ini
akan diperbaiki setelah besarnya cross section dari ring telah
ditetapkan.
Mmax = (75,000 x 60 x 0.1098)/(2π ) = 78,700 in lbf
Z = 78,700 / 18,750 = 4.2 in2

7.2PERANCANGAN TANGKI LUAR


Tekanan kritis untuk sebuah silinder panjang dapat dicari
dengan:
2 E (t / Do ) 3
pc = (7.10)
1− v 2
p c = (4)(1.27 ) p a (7.11)

231
KRIOGENIK BAB 7 TANGKI PENYIMPANAN CAIRAN KRIOGENIK DAN
SISTEM TRANSPORT CAIRAN KRIOGENIK

dimana E = modulus Young


t = ketebalan tangki luar
Do= diameter tangki luar
v = rasio Poisson material tangki
pa = tekanan atomosfir pada outer shell
nilai 4 adalah faktor safety dan 1.27 adalah faktor out of roundeness

Yang termasuk tangki silinder panjang adalah tangki yang


memenuhi ratio panjang terhadap diameter sbb :
1
1.5357(1 − v 2 ) 2
L / Do > 1
(7.12)
(t / D0 ) 2

Sedangkan untuk tangki berbentuk silinder pendek


2.42 E (t / Do ) 5 / 2
pc = (7.13)
(1 − v 2 ) 3 / 4 [ L / Do − 0.45(t / Do )]1 / 2

dimana L = panjang silinder yang tidak disangga

Untuk kepala tangki luar harus tahan terhadap tekanan


atmosfir dan kegagalan dari ketidakstabilan elastisitas. Tekanan
kritis untuk kepala berbentuk bola dirumuskan dalam persamaan
0.5E (t h / R o ) 2
pc = (7.14)
[3(1 − v 2 )]1 / 2

dengan Ro adalah jari-jari luar kepala bola. Jari-jari mahkota dari


torispherical head atau jari-jari dari elliptical head. Jari-jari untuk
elliptical head dapat dicari dengan Ro=K1D,dimana D adalah
diameter utama dan K1 adalah konstanta yang dapat dilihat di Tabel
3.

Luas momen inersia minimum untuk intermediate stiffening rings


dapat ditentukan dengan :

232
KRIOGENIK BAB 7 TANGKI PENYIMPANAN CAIRAN KRIOGENIK DAN
SISTEM TRANSPORT CAIRAN KRIOGENIK

3
p D L
I1 = c o (7.15)
24 E
dimana
pc = tekanan eksternal kritis (4 kali dari tekanan yang
diperbolehkan)
Do = diameter luar dari tangki luar
L = jarak antara cincin penguat
E = modulus Young dari bahan material untuk cincin

Tabel 3 Equivalent radius for elliptical head under external pressure


D/D1 K1 D/D1 K1
3 1.25 1.8 0.81
2.8 1.27 1.6 0.73
2.6 1.18 1.4 0.65
2.4 1.08 1.2 0.57
2.2 0.99 1 0.5
2 0.9

Cincin penyangga utama harus mempunyai kekuatan untuk


menahan tekanan luar dan menyangga berat dari tangki dalam dan
isinya. Tipe beban penyangga ditunjukkan pada Gambar 7.4 . Untuk
tipe beban ini momen tekuk cincin ditentukan oleh teori energi
elastisitas.

233
KRIOGENIK BAB 7 TANGKI PENYIMPANAN CAIRAN KRIOGENIK DAN
SISTEM TRANSPORT CAIRAN KRIOGENIK

Gambar 7.3 Beban pada bagian luar cincin penyokong dalam kaitannya
dengan berat dari tangki dalam dan isinya

Gambar 7.4 Kurva momen tekuk untuk cincin penyokong bagian luar.
Lokasi sudut φ dan sudut penyokong θ 1, dan θ 2 didefinisikan pada
Gambar 7.3

1. Untuk 0 ≤ φ ≤ θ 1

2πM
= (θ 2 sin θ 2 −θ 1 sin θ 1 ) + (cos θ 2 − cos θ 1 ) + cos φ (sin 2 θ 2 − sin 2 θ 1 ) − π (sin θ 2 − sin θ 1 )
WR
(7.16)

234
KRIOGENIK BAB 7 TANGKI PENYIMPANAN CAIRAN KRIOGENIK DAN
SISTEM TRANSPORT CAIRAN KRIOGENIK

2. Untuk θ 1 ≤ φ ≤θ 2

2πM
= (θ2 sin θ2 −θ1 sin θ1 ) + (cos θ2 − cos θ1 ) + cos φ (sin 2 θ2 − sin 2 θ1 ) − π (sin θ2 − sin φ )
WR
(7.17)
3. Untuk θ ≤ φ ≤ π
2πM
= (θ2 sin θ2 −θ1 sin θ1 ) + (cos θ2 − cos θ1 ) + cos φ (sin 2 θ2 − sin 2 θ1 ) (7.18)
WR

dimana W = total beban yang disangga cincin


R = rata-rata jari-jari cincin
dan sudut penyangga θ 1 dan θ 2 dan lokasi sudut φ didefinisikan
dalam Gambar 7.4. Persamaan ini diplotkan dalam Gambar 7.5
untuk nilai θ 1 dan θ 2 yang tertentu. Momen tekuk yang terbesar
yang diperoleh digunakan untuk menentukan luas momen inersia
dari cincin yang dibutuhkan untuk menyangga berat tangki bagian
dalam dan isinya dengan rumus:
I = Mmax c/sa (7.19)
dimana I = luas momen inersia
Mmax = momen tekuk maksimum

Karena tangki luar tidak langsung berinteraksi dengan suhu


kriogenik, maka material tangki yang digunakan adalah baja untuk
alasan ekonomi. Stainless steel stand off harus digunakan pada
tangki baja pada titik dimana pipa menembus tangki untuk
mencegah agar supaya tidak ada bagian tangki yang berinteraksi
dengan suhu kriogenik.

Contoh 7.2
Rancanglah tangki luar untuk penyimpanan oksigen cair sebanyak
28,000 gal dengan kondisi operasi seperti contoh 7.1. Material yang
digunakan adalah carbon steel SA-285 grade C. Titik penyangga
adalah θ 1 = 70° dan θ 2 = 110°.
Physical properties untuk carbon steel yang dibutuhkan :

235
KRIOGENIK BAB 7 TANGKI PENYIMPANAN CAIRAN KRIOGENIK DAN
SISTEM TRANSPORT CAIRAN KRIOGENIK

E = 29 x 106 psi v = 0.26 sa = 13,750 psi

Jawab:
Anggap kita menggunakan dua cincin penguat utama dan tiga
cincin penguat tambahan dengan jarak antar tiap cincin sebesar
0.75 ft. Tekanan kritis untuk tekanan eksternal sebesar 15 psi
adalah
pc = (5) (15) = 75 psi

Ketebalan shell dapat ditentukan dengan menggunakan persamaan


7.13, dengan perkiraan pertama kita mengabaikan t/Do pada
penyebut. Dengan menggunakan diameter luar tangki 12 ft, maka
5/ 2 5/ 2
t  p (1 − v 2 ) 3 / 4 ( L / Do )  (75 )( 0.949 )( 9.75 / 12 ) 
= c  = 4  = 0.00368
D0  2.42 E   ( 2.42 )( 29 )(10 ) 

sehingga
t = (0.0038)(144) = 0.530 in
Sehingga kita akan menggunakan ketebalan sebesar 5/8 in (0.625
in). Dengan memasukkan angka ini kedalam persamaan 7.13, maka
didapatkan tekanan kritis:
( 2.42 )( 29 )(10 6 )( 0.625 / 144 ) 5 / 2
pc = = 107 psi
[
(0.949 ) (9.75 / 12 ) − (0.45 )( 0.625 / 144 ) 5 / 2 ]
nilai ini lebih besar dari 75 psi, berarti ketebalan 5/8 in ini dapat
digunakan.

Sedangkan untuk ketebalan hemispherical head dapat ditentukan


dengan menggunakan persamaan 7.14:
1/ 2 1/ 2
th  p (3(1 − v 2 )) 1 / 2  (75 )( 3 )( 0.966 ) 
= c  = 6  = 0.00294
R0  0.50 E   (0.50 )( 29 )(10 ) 
 

Maka,
tA = (0.00294) (72) = 0.212 in
maka kita akan menggunakan ketebalan head sebesar ¼ in (0.25
in)

236
KRIOGENIK BAB 7 TANGKI PENYIMPANAN CAIRAN KRIOGENIK DAN
SISTEM TRANSPORT CAIRAN KRIOGENIK

Luas momen inersia dari cincin penyangga dapat dicari dengan


menggunakan persamaan 7.15:
(75 )(144 ) 3 (117 )
I1 = = 37.6 in4
(24 )( 29 )(10 6 )

Ukuran yang dapat digunakan untuk cincin penguat adalah 6x6 by


20 lb/ft WF beam (yang memiliki luar momen inersia = 38.8 in4)

Dari persamaan 7.16 dan 7.18, kita dapat menentukan bahwa


momen tekuk maksimum untuk θ = 70° dan θ = 110° terjadi pada
lokasi φ = 90°. Dengan persamaan 7.17 kita dapat menentukan
momen tekuk maksimum untuk cincin penyangga:
2πM
= (1.9199 )(sin 110 °) − (1.2217 )(sin 70 °) + cos 110 ° − cos 70 ° + 0 −π (sin 110 ° − sin 90 °)
WR
= 0.1615
Total berat untuk tangki dalam dan isinya adalah 300,000 lb (dari
contoh 7.1). Berat yang harus ditahan oleh tiap cincin penguat
utama adalah
W = ½ (300,000) = 150,000 lb
Sebagai perkiraan awal, kita akan mengasumsikan rata-rata jari-jari
cincin sama dengan diameter luar dari tangki luar dan akan
mengkoreksi asumsi ini setelah kita menentukan cincin yang
digunakan.
Momen tekuk maksimum:
(150 ,000 )( 72 )( 0.1615 )
M max = = 278,000 in lbf

Anggap kita menggunakan 8 by 8 in WF section, dimana c = 4 in
M max c (278 ,000 )( 4)
I2 = = = 80.8 in4
sa 13,750

Perkiraan awal untuk momen inersia dari cincin penguat adalah


I = I1 + I2 = 37.6 + 80.8 = 118.4 in4

Sebuah 8 by 8 in by 40 lb/ ft WF beam memiliki I = 146.3 in4 dan c =


4.125 in. Jika bentuk ini yang digunakan, maka rata-rata jari-jari

237
KRIOGENIK BAB 7 TANGKI PENYIMPANAN CAIRAN KRIOGENIK DAN
SISTEM TRANSPORT CAIRAN KRIOGENIK

cincin adalah R = 72 + 4.125 = 76.125 in dan momen tekuk


maksimum menjadi
(150 ,000 )( 76 .1)( 0.1615 )
M max = = 294,000 in lbf

dan
(294 ,000 )( 4.125 )
I2 = = 88.2 in4
13 ,750

Luas momen inersia cincin yang dibutuhkan adalah


I (dibutuhkan) = 37.6 + 88.2 = 125.8 in4
Nilai ini lebih kecil dari 146.3 in4,, sehingga bentuk 8 by 8 by 40 lb/ft
WF beam dapat memenuhi kebutuhan dan aman untuk digunakan.

7.3SISTEM SUSPENSI
Salah satu hal yang menentukan dalam rancangan tangki
kriogenik yang efektif adalah metode menyimpan tangki dalam di
dalam tangki luar. Untuk menyimpan tangki dalam di dalam tangki
luar digunakan suspensi. Sistem suspensi yang kurang bagus akan
menyebabkan penggunaan insulasi/penyekat dengan kemampuan
yang tinggi akan sia-sia.
Yang umum digunakan sebagai sistem suspensi adalah :
1. Batang tegang, materialnya stainless steel dengan
kekuatan besar
2. Pelana pita dari plastik atau logam
3. Blok plastik yang ditekan
4. Penyangga multi lapis
5. Pipa yang ditekan
6. Rantai
Suspensi yang digunakan harus mempunyai konduktivitas yang
rendah sehingga perpindahan panas melalui batang suspensi akan
minimal. Material yang digunakan pun harus mempunyai rasio
kekuatan-termal konduktivitas yang tinggi untuk alasan itu maka
biasanya digunakan batang stainless steel sebagai suspensi. Rasio

238
KRIOGENIK BAB 7 TANGKI PENYIMPANAN CAIRAN KRIOGENIK DAN
SISTEM TRANSPORT CAIRAN KRIOGENIK

kekuatan untuk beberapa macam material ditabelkan dalam Tabel 4


dan gambar susunan suspensi ditunjukkan pada Gambar 7.5.

Tabel 4 Rasio kekuatan bahan suspensi


Material Yield Strength Konduktivitas Rasio Kekuatan/
(N/mm ) 2
termal konduktivitas
(W/mm.°C)
Teflon 20.68 0.0015 13354
Nylon 75.15 0.0016 47561
Mylar 275.79 0.0010 281541
Dacron fibers 606.74 0.001 619389
Kel Foriented 206.84 0.0004 533544
fibers
Glass fibers 896.32 0.005 180451
304 stainless steel 820.48 0.0126 64941
347 stainless steel 882.53 0.0126 69853
1100-H16 135.83 0.2475 549
aluminium
2024-0 aluminium 75.84 0.09 843
5056-0 aluminium 137.9 0.1170 1179
K monel (45%) 641.21 0.019 33804
Hastelloy C 379.21 0.0126 30139
Inconel 310.26 0.0136 22837

Besarnya panas yang dihantarkan oleh batang suspensi dapat


dihitung dengan
k t Ac (Th − Tc )
Q= (7.20)
L
dimana kt adalah rata-rata konduktivitas termal dari bahan yang
digunakan antara suhu Th (suhu paling panas) dan Tc (suhu paling
dingin). Ac adalah luas penampang batang suspensi dan L adalah
panjang batang suspensi. Batang suspensi harus mampu
menyangga berat tangki dalam dan untuk mencari Ac.
Ac = 2 F/ sa (7.21)
Dimana sa = yield strength dari batang suspensi
F = beban pada masing-masing batang
2 = faktor keselamatan

239
KRIOGENIK BAB 7 TANGKI PENYIMPANAN CAIRAN KRIOGENIK DAN
SISTEM TRANSPORT CAIRAN KRIOGENIK

Gambar 7.5 Susunan suspensi dalam tangki

7.4 PERPIPAAN
Perpipaan sangat penting dalam tangki kriogenik berguna
untuk memindahkan cairan dari dan ke dalam tangki, ventilasi uap
dan lain sebagainya. Dengan sistem pipa yang dirancang dengan
baik akan mengakibatkan panas yang masuk ke dalam tangki hanya
terjadi secara konduksi saja. Untuk alasan ini maka pipa harus
dibuat sepanjang mungkin dan menggunakan pipa yang tipis. Pipa
jenis schedule 5 secara umum digunakan karena mempunyai
ketebalan pipa yang paling tipis untuk material yang berasal dari
304 stainless steel.
Susunan pipa dalam tangki untuk penyekat banyak lapis
ditunjukkan dalam Gambar 7.6. Pipa berada di bagian bawah tangki
dan dekat dengan standoff. Hal ini sangat memudahkan dalam
perbaikan. Ketebalan minimum pipa yang dibutuhkan dalam tangki
dapat ditentukan dengan persamaan:

pD o
t= (7.22)
2 s a + 0.8 p

dengan t = tebal pipa


Do = diameter luar pipa
p = tekanan
sa = beban yang bisa ditahan oleh material pipa

240
KRIOGENIK BAB 7 TANGKI PENYIMPANAN CAIRAN KRIOGENIK DAN
SISTEM TRANSPORT CAIRAN KRIOGENIK

Gambar 7.6 Susunan pipa loading dalam tangki kriogenik

7.5 PENGALIRAN CAIRAN


Salah satu cara untuk mendorong cairan dari dalam ke luar
tangki, yaitu dengan penekanan sendiri dalam tangki. Penekanan
dilakukan dengan melewatkan cairan dari tangki dan dipanaskan di
dalam sebuah evaporator eksternal. Udara pada kondisi ambient
merupakan pemanas yang cukup untuk menguapkan cairan
kriogenik. Kemudian uap dikembalikan ke dalam tangki melalui
diffuser. Perubahan volume yang besar mengakibatkan kenaikan
tekanan dalam tangki.
Jumlah cairan yang dibutuhkan untuk menaikkan tekanan
tangki diperoleh dengan :
∆ mg = Vg2 ρ g2 – Vg1ρ g1 (7.23)
dengan Vg = volume berlebih
ρ g= berat jenis gas
1,2 = kondisi sebelum dan sesudah penguapan

7.6 PERALATAN KESELAMATAN


Peralatan keselamatan untuk tangki kriogenik seperti inner
vessel pressure relief seperti pada Gambar 7.7 dan inner shell burst
disk assembly disajikan dalam Gambar 7.8.

241
KRIOGENIK BAB 7 TANGKI PENYIMPANAN CAIRAN KRIOGENIK DAN
SISTEM TRANSPORT CAIRAN KRIOGENIK

Gambar 7.7 Safety relief valve

Gambar 7.8 Peralatan keselamatan tangki kriogenik

242
KRIOGENIK BAB 7 TANGKI PENYIMPANAN CAIRAN KRIOGENIK DAN
SISTEM TRANSPORT CAIRAN KRIOGENIK

Pelepas tekanan dalam tangki biasanya bekerja pada saat


tekanan 10 % lebih besar dari tekanan perancangan. Apabila ada
kelebihan tekanan dalam tangki maka tekanan akan dilepas
sebelum terjadinya kerusakan tangki. Kapasitas katup ditentukan
dari laju cairan menguap.
Ukuran katup keselamatan ditentukan dengan:
 g (T / M ) 1 / 2
m
Av = in2 (7.24)
CK D p max

dengan Av = luas katup pelepasan


m
 g = maksimum laju alir, lbm/hr
T = suhu absolut, °R
M = berat molekul gas
C = faktor ekspansi
Faktor ekspansi dicari dengan:
1/ 2
  2 (γ +1) /( γ −1) 
C = 520 γ 
 γ +1 
 

   
 (7.25)
dengan:
γ = cp/cv= rasio panas spesifik
KD = koefisien discharge
Pmax = (tekanan yang ditentukan, psig) x (1.1) + ( tekanan atmosfir,
psia)

7.7 INSULASI
Ada beberapa tipe insulasi yang dapat digunakan :
• Expanded foams
• Gas filled powders and fibrous materials
• Vacuum
• Evacuated powder and fibrous material
• Opacified powders
• Multilayer insulations

243
KRIOGENIK BAB 7 TANGKI PENYIMPANAN CAIRAN KRIOGENIK DAN
SISTEM TRANSPORT CAIRAN KRIOGENIK

7.7.1 Expanded foam


Beberapa jenis insulasi ini adalah busa dari poliuretan, busa
polistiren, karet, silikon dan busa gelas. Karena busa adalah bahan
yang tidak homogen, maka konduktivitas termal dari insulasi jenis
ini bergantung dari densitas insulasi itu sendiri dan juga gas yang
digunakan untuk membuat foam tersebut. Gas yang biasanya
digunakan untuk membuat foam insulation adalah karbon dioksida.
Konduktivitas termal dari foam yang baru akan turun ketika salah
satu sisi insulasi mulai terdinginkan oleh nitrogen cair (cairan
kriogenik) karena CO2 akan terkondensasi.
Salah satu kerugian dari penggunaan jenis insulasi ini adalah
besarnya ekspansi termal. Jika foam dipasang dengan dekat
mengelilingi tangki maka foam dapat retak atau pecah jika suhu
terlalu dingin karena foam akan lebih menyusut dibandingkan
tangki. Sehingga uap air dan udara dapat masuk melalui retakan
tersebut dan akan menurunkan keefektifan insulasi. Foam dapat
digunakan sebagai insulasi apabila contraction joint digunakan di
dalam foam dan jika foam ditutupi dengan plastik liner, seperti
Mylar untuk mencegah masuknya uap air dan udara.

7.7.2 Gas filled powders and fibrous materials


Beberapa contoh jenis insulasi ini adalah fiber glass,
powdered cork, wol yang keras, perlit (bubuksilika), Santocel, dll.
Mekanisme utamadari jenis insulasi ini adalah mengurangi atau
menghilangkan transfer panas konveksi karena adanya sedikit
kekosongan gas di dalam bahan. Konduktivitas termal jenis insulasi
ini lebih kecil dibandingkan jenis foam hal ini dikarenakan lintasan
konduksi sepanjang bahan insulasi ini lebih berliku-liku dan tidak
kontinu.
−1
r 1 
ka =  +  (7.26)
 k s k g /(1 − r ) + 4σT d / r 
3
 

dimana r = volume solid/total volume


ks= konduktivitas termal dari bahan solid

244
KRIOGENIK BAB 7 TANGKI PENYIMPANAN CAIRAN KRIOGENIK DAN
SISTEM TRANSPORT CAIRAN KRIOGENIK

kg = konduktivitas termal dari gas didalam insulasi


σ = konstanta Stefan – Boltzmann ( 0.1714 x 10 -4
Btu/hr.ft.°R)
T = suhu rata-rata dari insulasi
d = diameter rata-ratadari bubuk atau fiber

Pada suhu kriogenik, T3 biasanya jauh lebih kecil dibandingkan


kg, sehingga persamaan 7.26 menjadi:
kg
ka = (7.27)
1 − r (1 − k g / k s )

Jika konduktivitas termal dari bahan solid sangat jauh lebih


besar dari konduktivitas termal gas di dalam insulasi, maka
persamaan 7.27 menjadi:
kg
ka = (7.28)
1−r
Salah satu kekurangan dari insulasi jenis ini adalah
kelembaban (uap air) dan udara dapat berdifusi melalui ke dalam
bahan insulasi kecuali bila digunakan sebuah penghalang uap.
Proses difusi uap air pada tangki nitrogen atau oksigen dapat pula
dicegah dengan melakukan pembersihan insulasi secara kontinu
dengan menggunakan gas nitrogen kering pada tekanan sedikit di
atas tekanan atmosfir. Sedangkan untuk tangki hidrogen cair harus
menggunakan helium sebagai gas pembersihnya.

7.7.3 Vacuum Insulation (Insulasi vakum)


Penggunaan insulasi jenis ini berfungsi untuk menghilangkan
dua komponen yang berhubungan dengan transfer panas, yaitu
konduksi solid dan konveksi gas Insulasi ini biasanya digunakan
untuk ukuran tangki skala laboratorium.
Laju transfer panas secara radian antara dua permukaan dapat
ditentukan dengan persamaan:
Q = σ Fe F1-2 A1 ( T24 – T14 ) (7.29)

245
KRIOGENIK BAB 7 TANGKI PENYIMPANAN CAIRAN KRIOGENIK DAN
SISTEM TRANSPORT CAIRAN KRIOGENIK

Diamana σ = konstanta Stefan – Boltzmann


Fe = faktor emisitivitas
F1-2= faktor konfigurasi
A1 = luas area permukaan 1
T = suhu absolut

Untuk tangki penyimpanan fluida kriogenik, dimana tangki


dalamnya ditutupi secara keseluruhan dengan tangki luar, maka F1-2
= 1, dimana subscript 1 menandakan permukaan yang ditutupi
(tangki dalam) dan subscript 2 menandakan permukaan yang
menutupi (tangki luar). Faktor emisivitas untuk radiasi difusi untuk
silinder konsentrik atau spheres (bola) dapat dicari dengan:
−1
 1 A  1  
Fe  + 1  − 1 
 (7.30)
 e1 A2  e2  
dimana e adalah emisivitas dan adalah luas permukaan.
Untuk N silinder konsentrik atau bola, maka laju transfer panasnya
adalah:
Q = σ Fe,0 ( TN4 – T14 ) (7.31)
Dimana TN adalah suhu permukaan paling luar dan T1 adalah suhu
permukaan paling dalam.

Gambar 7.9 Suhu molekul gas untuk konduksi molekular bebas

Bayangkan dua permukaan paralel berada pada suhu T1 dan


T2, seperti terlihat pada gambar 7.9. Molekul gas bertubrukan

246
KRIOGENIK BAB 7 TANGKI PENYIMPANAN CAIRAN KRIOGENIK DAN
SISTEM TRANSPORT CAIRAN KRIOGENIK

dengan permukaan dingin pada suhu T1 dan mentransfer sebagian


energi pada permukaan. Karena molekul tidak bertahan cukup lama
di permukaan untuk mencapai kesetimbangan termal, melainkan
molekul tersebut akan meninggalkan permukaan dengan membawa
energi kinetik dengan suhu sedikit lebih tinggi, T1’. Lalu molekul ini
akan berjalan sepanjang ruang vakum dan bertubrukan dengan
permukaan hangat yang bersuhu T2. Molekul tidak bertahan terlalu
lama pada permukaan untuk mencapai kesetimbangan termal dan
akhirnya meninggalkan permukaan hangat dengan sejumlah energi
kinetik pada suhu sedikit dibawah T2, yaitu T2’. Derajat pendekatan
molekul untuk kesetimbangan termal disebut koefisien akomodasi,
a:
energi aktual yang ditransfer
a= (7.32)
energi maksimum yang mungkin ditransfer

Koefisien akomodasi untuk kedua permukaan pada gambar 7.14:


T2' − T1'
a1 = permukaan dingin
T21 − T1

T2' − T1'
a2 = permukaan hangat
T2 − T1'

Perbedaan suhu antara permukaan dan dingin dapat dinyatakan


dengan:
1  ' T2' − T1'
− 1(T2 − T1 ) =
1

T2 − T1 =  +  '
(7.33)
 a1 a 2  Fa

Fa adalah faktor koefisien akomodasi


−1
1 A  1 
Fa =  + 1  − 1 (7.34)
 a1 A2  a2 
Subscript 1 menandakan permukaan yang ditutupi dan 2
menandakan permukaan yang menutupi.

Energi yang ditransfer oleh silinder konsentrik atau bola :


Q = G p A1 (T2 – T1)
(7.35)

247
KRIOGENIK BAB 7 TANGKI PENYIMPANAN CAIRAN KRIOGENIK DAN
SISTEM TRANSPORT CAIRAN KRIOGENIK

1/ 2
γ +1  g c R 
dimana G=   Fa (7.36)
γ −1  8πMT 

konstanta R adalah konstanta gas universal (1545 ft.lb/mol .°R) dan


M adalah berat molekul (Mr).
Agar konduksi free molecular dapat terjadi, maka jarak bebas
rata-rata dari molekul gas harus lebih besar dibandingkan jarak
antar permukaan. Jarak bebas rata-rata dapat ditentukan dengan:
λ = 3µ / p ( π RT/ 8 gcM) (7.37)
dimana µ = viskositas gas pada suhu T
R = konstanta gas universal
p = tekanan gas absolut
M = Mr

Contoh 7.3
Tentukan total laju panas yang pindah dari tangki luar ke tangki
dalam. Diameter tangki dalam 5 ft sedangkan diameter tangki luar 7
ft. Suhu tangki luar 80 °F dan memiliki emisivitas sebesar 0.1 dan
koefisien akomodasinya sebesar 0.9. Suhu tangki dalam 140 °R,
memiliki emisivitas sebesar 0.05 dan koefisien akomodasi sebesar
1. Gas di dalam ruang annular dalah udara dengan tekanan 10 -1
mmHg abs yang diukur pada suhu 80 °F. Tangki diinsulasi dengan
vakum.

Jawab:
Laju emisivitas:
−1
 1 2
5  1  
Fe =  +   −1  = (20 + 4.6)-1 = 0.0406
 0.05  7   0.9  

Luas permukaan tangki dalam :


A1 = π D12 = π (5)2 = 78.5 ft2

Dengan menggunakan persamaan 7.29, perpindahan panas radian:


Qr = (0,1714) (10-4) (0,0406) (1) (78.5) (5404 – 1404) = 463 Btu/hr

248
KRIOGENIK BAB 7 TANGKI PENYIMPANAN CAIRAN KRIOGENIK DAN
SISTEM TRANSPORT CAIRAN KRIOGENIK

Faktor koefisien akomodasi:


−1
1  5  2  1 
Fa =  +    −1 = (1+ 0.057)-1 = 0.946
1  7   0.9
 

Dari persamaan 7.36


1/ 2
1.40 +1  (32 .2)(1545 )  °
G=   0.946 = 2.02 fps R
1.40 −1  
 (8π )( 29 )( 540 ) 

Tekanan gas adalah (10-1 mm Hg) (0.01934 psia/mm Hg) (144)=


2.79 x 10-1 psia.
Dengan menggunakan persamaan 7.35 , laju perindahan panas
konduksi free molecular:

Qo = (2.02) (2.79) (10-½) (78.5) (540–140) = 1,770 ft – lbf /sec


(1.770 )( 3600 sec/ hr )
Qo = = 8.2 Btu/hr
778 ft − lb f / Btu

Total perpindahan panas:


Q = Qr + Qo = 463 + 8 = 471 Btu/hr

Kita harus mencek jarak bebas rata-rata dari gas, untuk memastikan
apakah konduksi free molecular terjadi. Viskositas udara pada 80°F
adalah 1.241 x 10-6 lbm/ sec.ft
1/ 2
(3)(1.241 )(10 −6 ) (π)(1545 )( 540 ) 
λ=   = 25 ft
(2.79 )(10 −6 )  (8)( 32 .2)( 29 ) 

jarak bebas rata-rata sebesar 25 ft jauh lebih besar dibandingkan


jarak antara tangki dalam dan tangki luar (1ft) yang menandakan
bahwa konduksi free molecular terjadi di dalam ruang annular.

7.7.4 Evacuated powder bahan fiber


Laju perpindahan panas melalui insulasi jenis ini dapat
ditentukan dengan:
k t Am (Th − Tc )
Q= (7.38)
∆x
dimana ∆ x adalah ketebalan insulasi, sedangkan Th dan Tc adalah
suhu permukaaan hangat dan suhu permukaan dingin dari insulasi.
Dan Am adalah rata-rata luas tempat terjadinya perpindahan panas.

249
KRIOGENIK BAB 7 TANGKI PENYIMPANAN CAIRAN KRIOGENIK DAN
SISTEM TRANSPORT CAIRAN KRIOGENIK

A2 − A1
Am = untuk silinder konsentrik
ln( A2 / A1 )

(7.39)
Am = ( A1 A2 ) 1 / 2 Am untuk bola konsentrik (7.40)
Dimana A1 adalah luas daerah yang ditutupi dan A2 adalah luas
daerah yang menutupi.

Luas permukaan untuk head jenis torispherical :


A = 0.264 π D2 (7.41)
dimana D adalah diameter flange dari head tersebut. Sedangkan
untuk head jenis elliptical:
 1 −ε 2 1 +ε 
A = 1 πD 2 1 + ln  (7.42)
4
 2ε 1 − ε 

dimana D = major diameter head


ε = [1 – (D1/D)2]1/2
D1 = minor diameter of ellipse

7.7.5 Opacified powders


Fungsi dari opacifier powder (misal tembaga atau aluminium)
adalah untuk meningkatkan kinerja dari insulasi jenis evacuated
powder. Dengan menggunakan campuran ocifier yang optimum,
maka konduktivitas termal dari evacuated powder dapat berkurang
dari 10 x 10-4 menjadi sekitar 2 x 10-4 Btu/hr.ft.°F. Salah satu
kekurangan dari opacifier powder adalah jika ada getaran dapat
menyebabkan packing pada bubuk metal. Jika bubuk metal tersebut
saling menyatu/menjadi padat, maka konduktivitas termalnya akan
meningkat.

7.7.6 Insulasi multilayer


Penyekat jenis ini terdiri dari beberapa lapisan material yang
memiliki kemampuan untuk memantulkan panas, seperti aluminium
foil, tembaga foil atau Mylar dan material-material lain yang

250
KRIOGENIK BAB 7 TANGKI PENYIMPANAN CAIRAN KRIOGENIK DAN
SISTEM TRANSPORT CAIRAN KRIOGENIK

memiliki konduktivitas yang sangat rendah seperti kertas, glass


fabric, jaring nylon. Insulasi multilayer ini biasanya bekerja dalam
keadaan vakum agar lebih efektif.
Konduktivitas yang kecil pada penyekat banyak lapis bisa
terjadi karena semua jenis aliran panas ditekan sampai batas yang
paling kecil. Perpindahan panas secara radiasi berlawanan dengan
banyaknya media pemantul dan berbanding lurus dengan emisi
bahan pelindung. Radiasi bisa dikurangi dengan lapisan material
yang mempunyai emisi yang rendah. Konveksi dikurangi dengan
cara memvakum tekanan dalam tangki sehingga jarak bebas rata-
rata dari molekul akan lebih besar daripada jarak antara lapisan
penyekat. Konduksi bisa dikurangi dengan menggunakan material
yang mempunyai konduktivitas rendah.
Untuk penyekat dengan tekanan yang sangat rendah, yaitu
0.13 MPa, panas ditransmisikan oleh radiasi dan konduksi material
pengisi ruang. Konduktivitas termal pada kondisi ini ditentukan
dengan persamaan:

1  σ eTh2   T  2   T  
kt = h
 c + 1 +  c    1 + c   (7.43)
N / ∆x  2−e   Th    Th  

Dengan N/∆ x = jumlah lapisan
hc = konduktivitas bahan pengisi ruang
σ = konstanta Boltzman
e = emisi lapisan pelindung
Th,Tc= suhu bagian insulasi yang panas dan dingin

Perbandingan Kinerja dari berbagai jenis insulasi


1. Expanded Foams, keuntungan: biaya tidak mahal, tidak
memerlukan jaket vakum. Kekurangan: kontraksi panas tinggi,
konduktivitas mungkin berubah terhadap waktu, konduktivitas
termalnya paling besar diantara jenis insulasi yang lain.
2. Gas filled powders and fibrous materials, keuntungan: biaya
rendah, dapat mengurangi terjadinya bentuk permukaan

251
KRIOGENIK BAB 7 TANGKI PENYIMPANAN CAIRAN KRIOGENIK DAN
SISTEM TRANSPORT CAIRAN KRIOGENIK

insulasi yang tidak rata. Kekurangan: harus tetap dijaga dalam


keadaan kering dengan menggunakan penghalang uap, bubuk
dapat saling menyatu/memadat sehingga konduktivitas termal
meningkat.
3. Vacuum alone, keuntungan: heat flux lebih rendah untuk
ketebalan yang kecil, losses dalam pendinginan sangat kecil,
dapat digunakan dengan mudah walau bentuk tangki rumit.
Kekurangan: memerlukan pemvakuman yang permanen,
batas permukaan harus memiliki emisivitas yang rendah.
4. Evacuated powder and fibrous material, keuntungan: heat flux
lebih rendah dari vacuum alone untuk ketebalan lebih dari 4
in, tingkat pemvakuman tidak seketat vacuum alone dan
insulasi multilayer, bentuk yang rumit dapat dengan mudah
diinsulasi. Kekurangan: bubuk dapat memadat bila ada
getaran, diperlukan vacuum filter untuk mencegah bubuk
masuk ke sistem vakum.
5. Opacified powders, keuntungan: kinerja yang lebih baik
dibandingkan evacuated powder, tingkat pemvakuman tidak
seketat vacuum alone dan insulasi multilayer, bentuk yang
rumit dapat dengan mudah diinsulasi. Kekurangan: ada
kemungkinan meledak dengan aluminium di dalam atmosfir
oksigen, biaya tinggi dibandingkan evacuated powder.
6. Multilayer Insulations,keuntungan: memiliki kinerja yang
paling bagus diantara jenis insulasi lainnya, ringan, kehilangan
pendinginan yang lebih rendah dibandingkan evacuated
powder, lebih stabil (tidak ada permasalahan dengan
terjadinya pemadatan bubuk). Kekurangan: biaya per unit
volume lebih tinggi (walaupun biaya untuk mendapatkan
kinerja yang sama lebih rendah, karena bahan yang
dibutuhkan lebih sedikit), susah diaplikasikan untuk bentuk
yang rumit, membutuhkan tingkat pemvakuman yang tinggi
dibandingkan evacuated powders.

252
KRIOGENIK BAB 7 TANGKI PENYIMPANAN CAIRAN KRIOGENIK DAN
SISTEM TRANSPORT CAIRAN KRIOGENIK

7.8 SISTEM TRANSPORT CAIRAN KRIOGENIK


7.8.1 Kapal tanker
Dua desain dasar untuk mengangkut LNG telah mendominasi
sejarah dibuatnya kapal-kapal tanker penampung LNG yang sangat
besar. Desain pertama memakai membran dimana kontainernya
bergantung pada struktur kapal untuk mensupport keseluruhan
permukaan tangki. Desain yang satunya menggunakan struktur
penyangga sendiri dimana tangki akan berada pada daerah hold
bottom dan bebas untuk dilebarkan dan di kerutkan sesuai dengan
lambung kapal.
Perlahan-lahan, tangki dengan membran mulai mendominasi,
mungkin dikarenakan rendahnya biaya kapital untuk pemasangan-
nya. Bagaimanapun juga, baru-baru ini, trend-nya mulai kembali lagi
kepada desain yang menggunakan penyangga sendiri, kebanyakan
dikarenakan biaya life-cycle nya yang lebih murah.
Faktor-faktor yang harus diperhatikan ketika mendesain
kapal-kapal tangki kriogenik ini termasuk ukuran optimum kapal
yang ekonomis, termasuk penyimpanan di pantai (shore), biaya
kapital dan biaya operasi, serta kecepatan service; batasan operasi,
termasuk panjang dan lebar dan batasan kecepatan yang
dibebankan oleh pelabuhan; rasio boiloff; bahan untuk konstruksi,
dimana untuk kontainer termasuk 9% baja Ni, stainless steel, dan
invar, dan untuk insulasinya menggunakan kayu balsa, plywood,
PVC, poliuretan, dan wol kaca; kemudahan konstruksi; dan
ketahanan uji, yang diperlihatkan dari pengalaman operasi yang
telah terbukti. Gambar 7.10a mengilustrasikan sebuah desain kapal
tanker kontemporer. Konfigurasi ini memperlihatkan karakteristik
lambung kapal yang besar dalam kaitannya dengan pusat gravitasi
yang lebih rendah dan sebuah sistem insulasi yang mengganti
kerugian terhadap pengkerutan dan ekspansi dari kontainer.
Desain kontainer menggabungkan tiga geometri, seperti yang
diperlihatkan pada Gambar 7.10b. Bagian atas hemisphere
menggabungkan sebuah bagian silindris pada ekuator. Bagian

253
KRIOGENIK BAB 7 TANGKI PENYIMPANAN CAIRAN KRIOGENIK DAN
SISTEM TRANSPORT CAIRAN KRIOGENIK

silindris ini digabungkan ke bagian corong (cone) melalui sebuah


transisi knuckle. Bentuk ini bertujuan untuk mengurangi stress pada
tangki dan di dalam lambung kapal. Kapal-kapal ini mampu
mentransport lebih dari 125,000 m3 LNG pada tiap-tiap
pengirimannya.

Gambar 7.10 Diagram skematik dari kapal tanker LNG dengan


perbesaran salah satu kontainernya

7.8.2 Truk tangki


Truk-truk tangki untuk mentransport cairan kriogenik memiliki
struktur yang hampir sama dengan kapal tanker dan didesain
secara tipikal dengan tujuan yang sama. Penekanan utama dalam
desain ini adalah untuk meminimisasi keseluruhan berat tanker dan
memaksimalkan kapasitas kargo sekaligus mengatasi cukup atau
tidaknya kekuatan stukturnya. Untuk truk tangki ini, baik rel
maupun jalan biasa, sebuah percobaan dibuat untuk membangun
sebuah sistem loading dan discharging yang sesuai dan efisien
untuk dapat cepat merubah haluan dengan kehilangan transfer
yang sedikit. Tangki-tangki kontemporer di konstruksi dari
aluminium atau stainless steel dengan insulan bubuk MLI.

254
KRIOGENIK BAB 7 TANGKI PENYIMPANAN CAIRAN KRIOGENIK DAN
SISTEM TRANSPORT CAIRAN KRIOGENIK

Ukuran dari tangki-tangki modern seperti yang ditunjukkan


pada Gambar 7.11 beragam dari 5 hingga 20 m3 kapasitas cairan.
Sebuah unit yang tipikal dapat menampung 13,600 kg (13 m3) dari
oksigen cair dengan berat keseluruhan 25,400 kg ketika diisi sesuai
dengan kapasitasnya. Laju kehilangan untuk truk tangki biasanya
kurang dari 2.0 % dari kapasitas tangki per harinya.
Tanker dengan rel memiliki kapasitas sekitar 2.5 kali daripada
truk tangki biasa atau sekitar 50 m3. Laju kehilangannya keseringan
dibawah 0.6 % dari kapasitas tangki per hari dengan menggunakan
insulasi bubuk. Tangki dengan rel biasanya memiliki panjang 17.4 m
dan diameter 2.7 m. Desain untuk load adalah 1 G menyamping, 2
G vertikal, dan 4 G longitudinal, hal ini mengharuskan sistem
suspensi yang sesuai.

Gambar 7.11 Truk tangki kriogenik

255

You might also like