Professional Documents
Culture Documents
D
I
S
U
S
U
N
Oleh :
PENDAHULUAN ……………………………………………………….. 1
KESIMPULAN ………………………………………………………….. 13
Latihan bengkel semester VI ini tertuju pada instalasi kontrol listrik pada
pada pompa air bersih yang diperkecil yang bertujuan agar kelak dapat
menginstalasi pada proyek yang sebenarnya .
Pada semester VI ini setiap mahasiswa dibagi atas 2 group, yaitu kontrol
pompa air bersih dan kontrol pencegah air melimpah. Masing-masing group berbeda
pada sistem operasinya, dengan maksud agar mahasiswa dapat menyerap informasi
teknik sebanyak mungkin.
Pada akhir praktek semester VI ini mahasiswa akan mendapat tugas membuat
laporan praktek. Maksud dari pembuatan laporan praktek ini adalah membimbing
mahasiswa untuk mencapai tujuan utama yakni menghasilkan mahasiswa yang
memiliki nalar, kreatifitas, dan kemampuan/skill yang tinggi sebagai modal dalam
menghadapi dan menguasai keadaan lapangan kelak
Karena hal-hal di atas maka pemasangan instalasi kontrol listrik harus benar-
benar di rencanakan dari awal hingga selesai. Untuk lebih maksimal sebaiknya
pekerjaan tersebut mengikuti sistem yang di sarankan pada PUIL. Karena disana
telah di jelaskan dengan rinci bagaimana tentang instalasi kontrol listrik yang baik
dan benar serta memenuhi standard. Disana juga diterangkan beberapa teknik
pemasangan instalasi kontrol listrik sebagaimana mestinya. Misalnya ; melakukan
pengawatan, penarikan kabel, penempatan peralatan, penyambungan kabel, serta
mencari kesalahan ( trouble shooting ).
Ingat :
Instruktur hanya memberikan instruksi dan teknis pemasangannya, maka
keaktifan Anda pada praktek bengkel listrik semester VI ini untuk mengelola semua
perencanaan yang bersangkut paut dengan teknis pemasangannya sangatlah
diharapkan.
Setiap pekerjaan selalu utamakan keselamatan diri Anda.
Keamanan
Keandalan
Ketercapaian
Ketersediaan
Keindahan
Ekonomis
1. Tujuan Khusus
1. Praktikan dapat memahami diagram rangkaian kontrol pompa air bersih
sekaligus mengetahui cara kerja dari rangkaian kontrol pompa air bersih.
3. Praktikan mampu menganalisa rangkaian kontrol air bersih, dan memperbaiki
rangkaian kontrol air bersih jika ditemukan kesalahan.
2. Praktikan diharapkan mampu mengetahui letak kesalahan/trouble dari sistem
kontrol pompa air bersih dan sekaligus mampu untuk memperbaikinya.
4. Melatih praktikan agar mampu bekerja dengan cepat dan tepat sesuai dengan
skedul/jadwal yang telah disepakati bersama.
2. Deskripsi Kerja
Kontrol pompa air bersih berfungsi untuk memompakan air dari sumur A ke
tangki B. Pompa akan bekerja jika sumur A berisi air yang ditandai dengan S11 On
dan air dalam tangki B berada di bawah level 3. Akan tetapi, sebelum kontrol pompa
air bersih dioperasikan maka langkah pertama yang harus dilakukan operator adalah
melakukan pengecekan apakah kedua motor dalam keadaan baik dan sudah siap
untuk dioperasikan. Hal ini dilakukan dengan memutar selector switch S12 dan S16
pada posisi Jmp. Apabila motor 1 dan motor 2 selesai diperiksa maka sistem kontrol
sudah siap untuk dioperasikan. Secara normal, urutan kerja kontrol pompa air bersih
adalah sebagai berikut :
1. Jika air pada tangki B berada dibawah level 2 maka kedua pompa (M1
dan M2) akan bekerja untuk mengisi tangki B.
2. Jika air pada tangki B berada di atas level 2 maka salah satu pompa saja
yang bekerja mengisi tangki B hingga sampai ke level 3.
3. Jika ketinggian air pada tangki B naik-turun di antara level 2 dan ketika
ketinggian air pada tangki B diatas Level 2, M1 dan M2 akan bekerja
secara bergantian.
4. Jika air pada tangki B berada di atas level 3 maka kedua pompa akan
berhenti bekerja.
5. Jika ketinggian air pada tangki B naik-turun di antara level 3 dan ketika
ketinggian air pada tangki B dibawah level 3, M1 dan M2 akan bekerja
secara bergantian.
3. Deskripsi Kerja
Bila main switch S01 ON dan S11 ON (pelampung pada sumur A) yang
menandakan air pada sumur A ada, dan tangki B dalam keadaan kosong (S26 OFF)
maka kedua motor akan langsung bekerja untuk mengisi tangki B dengan air, sampai
mencapai level 2. Setelah air mencapai level 2 maka salah satu motor (M1) akan
bekerja sampai level 3. Bila air kembali surut (air yang keluar lebih besar dari air
yang masuk), dalam hal ini air berada antara level 1 dan level 2 maka kedua pompa
1. No Flow
Pada kenyataannya no flow terjadi pada sistem karena pada pipa tidak ada aliran
air pada saat pompa bekerja.
Untuk simulasi agar no flow terjadi pada pompa 1 (M1) dan atau pompa 2 (M2)
maka pengaturan waktu pada K13T harus lebih cepat dari pada pengaturan waktu
pada K10T (untuk M1), sedangkan agar no flow terjadi pada M2 maka
pengaturan waktu pada K17T harus lebih cepat dari pada pengaturan waktu pada
K15T.
3. M2 Over Load
Over load adalah keadaan dimana motor (M2) mengalami beban lebih
Bila M2 over load, maka lampu tanda H43 akan menyala.
7. Over Flow
Yaitu air dalam tangki B berlebih (air mecapai level 4).Hal ini harus diantisipasi
karena mengakibatkan kerja sistem menjadi tidak efektif dan efisien. Cara
mengantisipasinya adalah dengan membuat pelampung pada level 4 yang
megakibatkan alarm berbunyi dan lampu tanda over flow (H47) menyala. Ketika
operator mendengar alarm tanda over flow maka alarm harus dimatikan terlebih
8. Main Switch
Main switch berfungsi sebagai saklar utama yang menghubungkan sistem dengan
supply PLN.
9. Jmp
Untuk mencek apakah motor dalam keadaan baik atau tidak, kita hanya memutar
switch pump 1 (untuk M1) dan switch pump 2 (untuk M2) pada posisi jmp.
10. Auto
Pada pintu panel terdapat switch pump 1 (untuk M1) dan switch pump 2 (untuk
M2). Bila switch pump 1 dan 2 kita arahkan pada posisi auto maka
pengoperasian sistem kontrol air bersih ini sudah dapat kita operasikan
sebagaimana mestinya.
KESIMPULAN
1. Untuk merancang dan merakit kontrol pompa air bersih kita harus dapat
membaca diagram rangkaian dan mengetahui sistem kerja rangkaian serta
mengetahui fungsi setiap komponen dengan pasti.
2. Untuk merancang dan merakit panel kontrol, posisi komponen-komponen
haruslah tepat agar dalam pengawatannya mudah, dan pada umumnya
komponen-komponen yang berat diletakkan pada posisi paling bawah pada
rangka / landasan panel komponen.
3. Dalam melakukan pengawatan rangkaian kontrol pompa air bersih, penarikan
kabel dari terminal utama panel ke komponen-komponen yang terpasang di
pintu panel haruslah memiliki toleransi agar pintu panel dapat dibuka dan
ditutup dengan mudah (leluasa).