You are on page 1of 40

NSPM

PERSIMPANGAN DAN
JARAK PANDANG
OLEH: TATANG BAHLAWAN
(2TPJJ 08124027)
PENGERTIAN
Persimpangan adalah simpul pada jaringan jalan dimana ruas
jalan bertemu dan lintasan arus kendaraan berpotongan. Lalu
lintas pada masing-masing kaki persimpangan menggunakan
ruang jalan pada persimpangan secara bersama-sama dengan
lalu lintas lainnya. Olehnya itu persimpangan merupakan faktor
yang paling penting dalam menentukan kapasitas dan waktu
perjalanan pada suatu jaringan jalan khususnya di daerah -
daerah perkotaan.
Tujuan utama
Mengurangi kemungkinan terburuk antara kendaraan
bermotor,pejalan kaki,dan fisilatas lain yang memberikan
kemudahan dan ketenanganterhadap pemakai jalan yang
memakai persimpangan.
Masalah utama yang saling kait mengkait pada persimpangan
adalah :
a. Volume dan kapasitas, yang secara lansung mempengaruhi
hambatan.
b. Desain geometrik dan kebebasan pandang
c. Kecelakaan dan keselamatan jalan, kecepatan, lampu jalan
d. Parkir, akses dan pembangunan umum
e. Pejalan kaki
f. Jarak antar simpang
Jenis-Jenis persimpangan
Secara garis besarnya persimpangan terbagi dalam 2
bagian :
1.Persimpangan sebidang.
2. Persimpangan tak sebidang.
Persimpangan sebidang
Persimpangan sebidang adalah persimpangan dimana berbagai jalan
atau ujung jalan masuk persimpangan mengarahkan lalu lintas masuk
kejalan yang dapat berlawanan dengan lalu lintas.

Pada persimpangan sebidang menurut jenis fasilitas pengatur lalu


lintasnya dipisahkan menjadi 2 (dua) bagian :
1. Simpang bersinyal (signalised intersection) adalah persimpangan
jalan yang pergerakan atau arus lalu lintas dari setiap pendekatnya
diatur oleh lampu sinyal untuk melewati persimpangan secara bergilir.
2. Simpang tak bersinyal (unsignalised intersection) adalah pertemuan
jalan yang tidak menggunakan sinyal pada pengaturannya.
Faktor yang mempengaruhi persimpangan
sebidang

Lalu lintas : pada persimpangan harus diperhatikan mengenai


volume lalu lintas,kecepatan kendaraan,banyaknya kendaraan
yg yangmembelok serta pejalan kaki dan tipe pengendalian lalu
lintas yang akan diambil
Topografi dan lingkungan : lokasi dan desain persimpangan
dipengaruhi oleh alinemen jalan,jalan masuk dan lainnya
Ekonomi : estimasi biaya persimpangan akan mempengaruhi
perencanaan dan desain.
Manusia : dalam mendesain persimpangan perlu diperhatikan
mengenai kebiasaan pengendara atau pemakain jalan
Geometrik Persimpangan

Geometrik persimpangan merupakan dimensi yang nyata dari suatu


persimpangan. Oleh karenanya perlu di ketahui beberapa defenisi berikut
ini :
1. Approach (kaki persimpangan), yaitu daerah pada persimpangan yang
digunakan untuk antrian kendaraan sebelum menyeberangi garis henti.
2. Approach width (WA) yaitu lebar approach atau lebar kaki persimpangan
3. Entry Width (Qentry) yaitu lebar bagian jalan pada approach yang
digunakan untuk memasuki persimpangan, diukur pada garis perhentian
4. Exit width (Wexit) yaitu lebar bagian jalan pada approach yang digunakan
kendaraan untuk keluar dari persimpangan
5. Width Left Turn On Red (WLTOR) yaitu lebar approach yang digunakan
kendaraan untuk belok kiri pada saat lampu merah
Prioritas pergerakan kendaraan
Kapasitas persimpangan sebidang
Rata-rata arus kendaraan minor
Gap kritis dan headway pada
persimpangan
Jarak pandang persimpangan sebidang

Padadesain persimpangan yang baik digunakan


untuk mengurangi konflik kendaraan harus
diberi prioritas jalan pada salah satu ruas
jalannya.pemberian prioritas jalan dilakukan
dengan penyediaan lampu pangatur lalu
lintas,tanda stop,atau tanda prioritas(give way
sign). Jarak pandang sangat tergantung sekali
pada alinemen jalan.
Tipe jarak pandang

1.Jarak pandang pendekat


jarak pandang pendekat disediakan pada masing-masing
kaki dan lajur belok persimpangan.jarak pandang pendekat
dihitung dari tinggi mata pengendara ke permukaan
jalan(1,5m).

Tabel jarak pandang pendekat


Koreksi pada tanjakan atau turunan
2. Jarak pandang masuk (JPM)
Jarak pandang masuk diperlukan untuk pengendara di jalan
minor membelok ke kanan atau ke kiri masuk ke jalan
major.jarak ini didasarkn kepada mobil penumpang dengan
asumsi kendaraan pada jalan major tidak mengurangi
kecepatan

Jarak pandang pada persimpangan


3. Jarak pandang aman persimpangan.
Jarak pandang aman persimpangan untuk kendaraan di jalan major cukup
untuk menyebrang ke kaki persimpangaan yang lainnya.

Jarak pandang pada persimpangaan


Kaki persimpangan sebidang

Jumlah kaki pada suatu persimpangaan sebidang tidak


melebihi 4 kaki. Jalan baru sebaiknya tidak dirancang untuk
dihubungkan dengan suatu persimpangan yang telah
ada,walaupun persimpangan tersebut berupa persimpangan
jalan lokal

Jari-jari minimum
Persimpangan taksebidang

persimpangan tak sebidang yaitu memisah-misahkan lalu


lintas pada jalur yang berbeda sedemikian rupa sehingga
persimpangan jalur dari kendaraan-kendaraan hanya terjadi
pada tempat dimana kendaraan-kendaraan memisah dari atau
bergabung menjadi satu lajur gerak yang sama. (contoh jalan
layang), karena kebutuhan untuk menyediakan gerakan
membelok tanpa berpotongan, maka dibutuhkan tikungan yang
besar dan sulit serta biayanya yang mahal. Pertemuan jalan
tidak sebidang juga membutuhkan daerah yang luas serta
penempatan dan tata letaknya sangat dipengaruhi oleh
topografi
Ketentuan pertemuan tidak sebidang

 Jalan tipe Idan tipe II yang akses langsungnya


dibatasi(partial access control), setiap persilangan atau
pertemuan pada jalan tersebut pada umumnya tidak
seimbang.
 Persilangan atau pertemuan jalan tipe II yang berjalur 4
atau lebih pada umumnya tidak sebidang tetapi dalan
keadaan yang tidak dapat dihindari seperti misalnya
keadaaan topografi dan kondisi lainnnya, persilangan
atuau pertemuaannya dapat dibuat sebidang.
 Persilangan atau pertemuaan pada jalan tipe II pada
umumnya dibuat tidak sebidang atau memenuhi
kebutuhan lalu lintas utamanya.
Kombinasi jalur utama dan persimpangaan

Persimpangaan jalan tidak sebidng merupakan kombinasi dari


jalur-jalur utama yang berada pada level yang berbeda, dengan
jalur-jalur penghubung. Jalur penghubung dapat berupa
hubungan langsung(direc) untuk arus lalu lintas yang relatif
besar,semi-langsung,dan tidak langsung(indirect),untuk arus
yang relatif kecil tikal dari jalurpenghubung ditunjukkan pada
gambar.
Matriks pemilihan jenis persimpangan tidak
sebidang
Matriks pemilihan jenis persimpangan jalan tidak sebidang mempunyai karakteristik masing-
masing persimpangan jalan tidak sebidang.
Kodefikasi jenis-jenis persimpangan jaln tidak sebidang
 Kaki tiga
01= trumpet(terompet)
02=doubel trumpet(terompet ganda)
03=segitiga langsung
 Diaomond
04=conventional diamond(diamond biasa)
05=compressed diamond (diamond rapat)
06=split diamond (diamond terpisah)
07=spilt diamond with frontage road (diamond terpisah dengan jalur lambat)
08=conventional diamond with frontage road (diamond bisanya dengan jalur lambat)
09=reverse dioamond with X-patten (diamond dengan pola X)
 Singel point urban interchange(SPUI)/singel point diamond interchange (SPDI)
10=SPUI/SPDI
 Full cloverleaf
11=full cloverleaf(daun semanggi baku)
 Semanggi parsial
12=semanggi parsial A- 2 kuadran
13=semanggi parsial A- 4 kuadran
14=semanggi parsial B- 2 kuadran
15=semanggi parsial B- 2 kuadran
16=semanggi parsial AB/diamond terlipat
Matriks jenis pemilihan persimpangan
Kebutuhan luas lahan persimpang tidak sebidang
Tipe-tipe persimpangan jalan tak
sebidang
Jarak pandang

 Jarak pandang henti


Jarak pandang henti minimum harus selalu
diberikan pada setiap bagian jalan
 Jarak pandang( sr)terdiri darl dua elemenia jarak
yaitu:
a) jarak awal reaksi (Sr) adalahjarak pergerakan
kendaraan sejak pengemudi melihat suatu halangan
yang menyebabkan ia harus berhenti sampai saat
pengemudi menginjak rem dan
b)jarak awal pengereman (sb) adalah jarak pergerakan
kendaraan sejak pengemudi menginjak rem sampai
dengan kendaraan tersebut berhenti.
 Jarak pandang menyiap
Jarak pandang menyiah harus ditentukan pda
bagian jalan yang dipilih ,padan jalan dua lajur
dua arah.
Penerapan jarak pandang
Disarankan untuk senantiasa menyediakan jarak pandang
menyiap yang cukup dalam merencanakan jalan dua jalur.tetapi
oleh kerana adanya kendala dalam memenuhi kondisi
tersebut,menimbang besarnya biaya pembangunan,hanya bagian
jalan tertentu
1. Untuk jalan tipe I dan II,persentasi panjang dengan jarak
pandang lebih besar dari pada jarak pandang menyiap standar
sebaiknya lebih besar dari 30%
2. Untuk jalan tipe II dan II,persentasi panjang dengan jarak
pandang lebih besar dari pada jarak pandang menyiap
minimum sebaiknya lebih besar dari 30%
3. Untuk jalan tipe II dan III,persentasi panjang dengan jarak
pandang lebih besar dari pada jarak pandang menyiap
minimum sebaiknya lebih besar dari 10%
Methode jarak pandang

Jarak pandang di ukur dari tinggi pandangan mata ke puncak


sebuah obyek. Untuk jarak pandang henti,tinggi mata 100 cm
dan tinggi obyek 10 cm, untuk jarak pandang menyiap,tinggi
mata 100 cm dan tinggi obyek 100 cm
Ketentuan Umum

Pemilihan jenis persimpangan jalan tidak seimbang:


1. Perlu memperhatikan aspek biaya dan manfaat.
2. Perlu memperhatikan keserasian dengan lingkungan
sekitarnya.
3. Perlu memperhatikan peran,fungsi dan kelas dari jalan-jalan
yang dihubungakan.
4. Perlu memperhatikan faktor kesedian lahan.
5. Perlu memperhatikan rencana pembangunan secara bertahap.
6. Memberikan kebebasan kepada perencanauntuk memiliah
tipe yang paling sesuai di antara yang memenuhi syarat.
7. Dapat berupa tipe yang lain,karena pedoman ini tidak
mancakup seluruh variasi yang mungkin ada.
TERIMA KASIH

DISUSUN OLEH :
TATANG BAHLAWAN
08124027
D4 TPJJ

You might also like