You are on page 1of 1

ABSTRAK

Bendung merupakan bangunan air yang berfungsi untuk menaikkan


elevasi muka air. Bendung sungai Ular di Pulau Gambar direncanakan dapat
mensuplai kebutuhan air irgasi untuk lahan pertanian yang sebelumnya hanya
mengandalkan free intake. Maka, fenomena peninggian elevasi muka air banjir
akan terjadi pada aliran sungai Ular sehubungan dengan adanya bendung
khususnya daerah di bagian hulu. Salah satu cara yang paling tua dan dipakai
secara luas untuk melindungi lahan dari air banjir akibat banjir adalah pendirian
suatu penghalang untuk mencegah luapan atau biasa disebut tanggul banjir.

Untuk menghitung panjang dan elevasi tanggul di sepanjang sungai


untuk banjir dengan periode ulang yang berbeda-beda digunakan kurva
pengempangan. Perhitungan yang tepat untuk kurva pengempangan dapat
dikerjakan dengan metode tahapan standar (standard step method) bila potongan
melintang, kemiringan dan faktor kekasaran sungai ke arah hulu lokasi bendung
sudah diketahui sampai jarak yang cukup jauh.
Dalam penentuan debit banjir rencana terlebih dahulu dilakukan analisa
frekuensi dan penetapan sebaran data curah hujan kemudian diuji dengan chi
kuadrat, dimana distribusi yang sesuai adalah distribusi Log Pearson Type III
sehingga curah hujan rencana menggunakan distribusi Log Pearson Type III. Dari
hasil analisa debit banjir rancangan, untuk merencanakan tanggul banjir
digunakan debit banjir kala ulang 50 tahun dengan metode kombinasi Haspers-
Log Pearson III dimana Q50 = 1.051,691 m3/detik, kombinasi Haspers-Haspers
Q50 = 1.199,099 m3/detik, metode Hidrograf Satuan Sintetik Nakayasu Q50 =
1.144,483 m3/detik, metode Melchior-Log Pearson III Q50 = 990,736 m3/detik dan
Melchior-Haspers Q50 = 1.169,636 m3/detik. Hasil perhitungan dengan
menggunakan standard step method menunjukkan bahwa terjadi peninggian
elevasi muka air banjir setinggi 1,391 m sepanjang 1.700 m.
Berdasarkan analisa perhitungan didapat bahwa dengan adanya bendung
terjadi peningkatan tinggi muka air sehingga direncanakan tanggul banjir yang
mampu menahan debit banjir kala ulang 50 tahun dengan metode kombinasi
Haspers-Haspers dengan panjang 1.700 m dengan tinggi jagaan 0,80 m dan
kemiringan talud sebsar 1 : 2 agar dapat melindungi sawah dan pemukiman warga
di Pulau Tagor dan Pulau Gambar.

Universitas Sumatera Utara

You might also like