Professional Documents
Culture Documents
Ê Ê
Sindrom mata kering adalah suatu gangguan pada permukaan mata yang
ditandai dengan ketidakstabilan produksi dan fungsi dari lapisan air mata. Angka
kejadian Sindroma Mata Kering ini lebih banyak pada wanita dan cenderung
mata kering mempengaruhi lebih dari satu komponen film air mata atau berakibat
perubahan permukaan mata yang secara sekunder menyebabkan film air mata
pada kornea dan epitel konjungtiva, pembentukan filamen, hiangnya sel goblet
Pasien dengan mata kering paling sering mengeluh tentang sensasi gatal
atau berpasir (benda asing). Gejala umum lainnya adalah gatal, sekresi mukus
merah, sakit, dan sulit menggerakkan palpebra.2 Pada kebanyakan pasien, ciri
paling luar biasa pada pemeriksaan mata adalah tampilan yang nyata-nyata
normal. Ciri yang paling khas pada pemeriksaan slitlamp adalah terputus atau
c
c
c
inferior. Pada konjungtiva bulbi tidak tampak kilauan yang normal dan mungkin
Mata kering merupakan salah satu gangguan yang sering pada mata,
persentase insidenisanya sekitar 10-30% dari populasi, terutama pada orang yang
usianya lebih dari 40 tahun dan 90% terjadi pada wanita. Frekuensi insidensia
sindrom mata kering lebih banyak terjadi pada ras Hispanik dan Asia
Untuk itulah penulis ingin mengupas lebih dalam mengenai sindrom mata
kering, selain sebagai tugas telaah ilmiah sebagai syarat untuk menjalani kegiatan
ini juga diharapkan dapat digunakan pembaca untuk menambah ilmu, khususnya
c
c
c
Ê Ê
c
temporal atas anterior dari orbita, dipisahkan dari bagian palpebra oleh
bagian ini dari kelenjar secara bedah, harus diiris kulit, muskulus
c
c
c
dari sakus dan bermuara ke dalam meatus inferior dari rongga nasal,
punktum oleh isapan kapiler dan gaya berat dan berkedip. Kekuatan
gabungan dari isapan kapiler dalam kanalikuli, gaya berat dan dan
Pasokan darah dari glandula lakrimalis bersal dari arteria lakrimalis. Vena
yang mengalir pergi dari kelenjar bergabung dengan vena oftalmika. Drenase lime
limfonodus pra-aurikula.1,6
4.c Persarafan
c
c
c
lakrimalis.1,6
c
c
c
c
produksi dan drenase air mata. Komponen sekresi terdiri atas kelenjar yang
merupakan unsur eksresi sistem ini, yang mecurahkan sekret kedalam hidung.
Cairan air mata disebarkan di atas permukaan mata oleh kedipan mata. 6
Volume terbesar air mata dihasilkan oleh kelenjar air mata utama yang
berbentuk kenari ini dibagi oleh kornu lateral aponeurosis levator menjadi lobus
orbita yang lebih besar dan lobus palpebra yang lebih kecil, masing-masing degan
superior. Sekresi dari kelenjar lakrimal utama dipicu okeh emosi atau iritasi fisik
(epiphora). Persarafan kelenjar utama datang dari nucleus lakrimalis pons melalui
nervus intermedius dan menempuh jalur rumit dari cabang maxillaris nervus
trigeminus. Denervasi adalah konsekuensi yang terjadi dari neuroma akustik dan
utama, mempunyai peran penting. Kelenjar Krause dan Wolfring identik dengan
c
c
c
kelenjar utama namun tidak memiliki sistem saluran. Kelenjar-kelenjar ini terletak
di dalam konjungtiva, terutama di fornix superior. Sel goblet uniseluler, yang juga
Modifikasi kelenjar sebasea meibom dan zeis di tepian palpebra memberi lipid
pada air mata. Kelenjar Moll adalah modifikasi kelenjar keringat yang juga ikut
untuk memelihara kornea, tanpa sekresi dari kelenjar lakrimal utama. Tetapi
hilangnya sel goblet berakibat mengeringnya kornea, meskipun banyak air mata
Sistem sekresi air mata terdiri atas puncta, kanalikuli, sakus lakrimalis,
lateral, menyebarkan air mata secara merata di atas kornea, dan menyalurkannya
ke sistem eksresi pada aspek medial palpebra. Dalam keadaan normal, air mata
dihasilkan dengan kecepatan yang sesuai dengan jumlah yang diuapkan, dan
itulah sebabnya hanya sedikit yang sampai ke sistem eksresi.6 Bila memenuhi
sakus konjungtivae air mata akan memasuki puncta sebagian karena sedotan
palpebra ditarik ke arah krista lakrimalis posterior, dan traksi fascia mengelilingi
c
c
c
negatif di dalam sakus. Kerja pompa dinamik ini menarik air mata kedalam sakus
mirip katup dari epitel pelapis sakuscenderung menghambat aliran balik air
matadan udara. Yang paling berkembang di antara lipatan ini adalah katup Hasner
di ujung distal duktus nasolakrimalis. Strukrur ini penting karena bila tidak
menahun.1
1.c lipid atau lapisan luar. Lipid ini dapat dihasilkan oleh kelenjar-kelenjar
2.c akuos. Lapisan ini merupakan lapisan bagian tengah dari apa yang kita
3.c lapisan yang paling dalam yang terdiri dari lendir yang dihasilkan oleh
sel lain di konjungtiva. Musin ini memungkinkan air mata tersebar rata
c
c
c
lapisan ini, air mata tidak akan menempel ke mata. Air mata pun terdiri
dari dua macam. Air mata yang menjadi pelumas dan air mata yang
diproduksi berlebihan jika mata terangsang oleh benda asing atau jika
Volume air mata normal diperkirkan 7+/- 2 mikroliter pada setiap mata.
Albumin merupakan 60% dari protein total dalam air mata. Globulin lan lisozim
berjumlah sama banyak pada bagian sisanya. Terdapat immunoglobulin IgA, IgG,
dan IgE. Yang paling banyak adalah IgA, yang berbeda dari IgA serum, yaitu
bukan berasal dari transudat serum saja, namun diproduksi sel-sel plasma yang
ada di dalam kelenjar lakrimal. Pada keadaan alergi tertentu, seperti konjungtivitis
vernal, konsentrasi IgE dalam cairan air mata meningkat. Lisozim air mata
merupakan 21-25% dari protein total dan bekerja secara sinergis dengan gamma
globulin dan faktor anti bakteri non lisozim lain merupakan mekanisme
pertahanan penting terhadap infeksi. Enzim air mata lain juga berperan dalam
penyakit tay-sachs.1
K+, Na +, Cl ± terdapat dalam konsentrasi lebih tinggi dalam air mata dari
dalam plasma. Air mata juga mengandung sedikit glukosa (5 mg/dL) dan urea
konsentrasi glukosa dan urea air mata. pH rata-rata air mata adalah 7.35, meski ad
c
c
c
variasi normal yang besar (5.20-8.35). dalam keadaan normal, cairan air mata
adalah isotonik. Osmolalitas film air mata bervariasi dari 295 sampai 309
mosm/L.
c
c
c
Ê Ê
1.c Definisi
penyakit mata dimana jumlah atau kualitas produksi air mata berkurang atau
2.c Etiologi
satu komponen film air mata atau berakibat perubahan permukaan mata yang
secara sekunder menyebabkan film air mata menjadi tidak stabil. Ciri
keratinasi.1,2,6
1.c Kongenital
c
c
c
2.c Didapat
3)c Sarkoidosis
5)c Amiloidosis
6)c Hemokromatosis
b.c Infeksi
1)c Trachoma
c.c Cedera
2)c Iradiasi
d.c Medikasi
1)c Antihistamin
c
c
c
1.c Avitaminosis A
2.c Blepharitis
2)c Hipertiroid
4)c Obat
6)c Lepra
c
c
c
e.c Lagophthalmus
2)c Hipertiroidi
3)c Lepra
a.c Pterygium
b.c Symblepharon
3.c Proptosis1,2,6
3.c Epidemiologi
Mata kering merupakan salah satu gangguan yang sering pada mata,
persentase insidenisanya sekitar 10-30% dari populasi, terutama pada orang yang
usianya lebih dari 40 tahun dan 90% terjadi pada wanita. Frekuensi insidensia
sindrom mata kering lebih banyak terjadi pada ras Hispanic dan Asia
Pasien dengan mata kering paling sering mengeluh tentang sensasi gatal
atau berpasir (benda asing). Gejala umum lainnya adalah gatal, sekresi mukus
merah, sakit, dan sulit menggerakkan palpebra.2 Pada kebanyakan pasien, ciri
paling luar biasa pada pemeriksaan mata adaah tampilan yang nyata-nyata normal.
Ciri yang paling khas pada pemeriksaan slitlamp adalah terputus atau tiadanya
c
c
c
Pada konjungtiva bulbi tidak tampak kilauan yang normal dan mungkin menebal,
epitel konjungtiva dan kornea yang rusak terpulas dengan bengal rose 1% dan
defek pada epitel kornea terpulas dengan fluorescein. Pada tahap lnjut
filamen melekat pada epitel kornea dan ujung lain bergerak bebas. Pada pasien
sindrom sjorgen. Diagnosis dan penderajatan keadaan mata kering dapat diperoleh
c
c
c
Tes Schirmer adalah tes saringan bagi penilaian produksi air mata.
kadang dijumpai pada orang normal, dan tes normal dijumpai pada
berakibat tidak stabilnya film air mata. Ini yang menyebabkan lapisan
itu mudah pecah. Bintik-bitik kering terbentuk dalam film air mata,
c
c
c
dibasahi flourescein.
lebih dari 15 detik, namun akan berkurang nyata oleh anestetika lokal,
Waktu ini lebih pendek pada mata dengan defisiensi air pada air mata
dan selalu lebih pendek dari normalnya pada mata dengan defisiensi
musin.1,5
c
c
c
kornea.1,5,6
c
c
c
konjungtiva.1,5
ini. Air mata ditampung pada kertas Schirmer dan diuji kadarnya. Cara
c
c
c
I.c Lactoferrin
Lactoferrin dalam cairan air mata akan rendah pada pasien dengan
5.c Terapi
Pasien harus mengerti bahwa mata kering adalah keadaan menahun dan
pemulihan pemulihan total sukar terjadi, kecuali pada kasus ringan, saat
perubahan epitel pada kornea dan konjungtiva masih reversibel.1 Air mata buatan
adalah terapi yang kini dianut. Salep berguna sebagai pelumas jangka panjang,
adalah tugas yang lebih berat. Tahun-tahun belakangan ini, ditambahkan polimer
larut air dengan berat molekul tinggi pada air mata buatan, sebagai usaha
mukomimetik lain termasuk Na-hialuronat dan larutan dari serum pasien sendiri
sebagai tetesan mata. Jika mukus itu kental, seperti pada sindrom Sjorgen, agen
Àc Topikal cyclosporine A
Àc Topikal corticosteroids
c
c
c
sintesis dari mediator lemak dan memblok produksi dari IL-1 and TNF-
alpha. Pasien dengan kelebihan lipid dalam air mata memerlukan instruksi
punktum yang bersifat temporer (kolagen) atau untuk waktu lebih lama (silikon),
untuk menahan sekret air mata. Penutupan puncta dan kanalikuli secara permanen
dapat dilakukan dengn terapi themal (panas), kauter listrik atau dengan laser.1,2,6
c
c
c
6.c Prognosis
7.c Komplikasi
Pada kasus lanjut, dapat timbul ulkus kornea, penipisan kornea, dan perforasi.
vaskularisasi pada kornea, yang sangat menurunkan penglihatan. Terapi dini dapat
c
c
c
Ê Ê
Sindrom mata kering adalah suatu gangguan pada permukaan mata yang
ditandai dengan ketidakstabilan produksi dan fungsi dari lapisan air mata. Angka
kejadian Sindroma Mata Kering ini lebih banyak pada wanita dan cenderung
meningkat sesuai dengan peningkatan usia. Pasien dengan mata kering paling
sering mengeluh tentang sensasi gatal atau berpasir (benda asing). Gejala umum
lainnya adalah gatal, sekresi mukus berlebihan, tidak mampu menghasilkan air
palpebra. Pada kebanyakan pasien, ciri paling luar biasa pada pemeriksaan mata
adaah tampilan yang nyata-nyata normal. Ciri yang paling khas pada pemeriksaan
slitlamp adalah terputus atau tiadanya meniskus air mata di tepian palpebra
inferior.
dihasilkan juga oleh kelenjar air (kelenjar lakrimal). Lapisan ini berfungsi untuk
satu komponen film air mata atau berakibat perubahan permukaan mata yang
secara sekunder menyebabkan film air mata menjadi tidak stabil. Pasien dengan
mata kering paling sering mengeluh tentang sensasi gatal atau berpasir (benda
c
c
c
asing). Gejala umum lainnya adalah gatal, sekresi mukus berlebihan, tidak mampu
menghasilkan air mata, sensasi terbakar, fotosensitivitas, merah, sakit, dan sulit
menggerakkan palpebra. Air mata buatan adalah terapi yang kini dianut. Salep
berguna sebagai pelumas jangka panjang, terutama saat tidur. Bantuan tambahan
berenang. Secara umum, prognosis untuk ketajaman visual pada pasien dengan
sindrom mata kering baik. Pada kasus lanjut, dapat timbul ulkus kornea, penipisan
c
c
c
1.c Vaughan D.G. Oftalmologi Umum. Jakarta: Widya Medika, 2000: 91-98
2.c Ilyas S. Ilmu penyakit mata edisi ketiga. Jakarta: Balai penerbit FK UI, 2009
4.c Moss S, Klein R, Klein B. Prevalence and risk factors for dry eye syndrome.
Juli 2010
c
c