You are on page 1of 82

Definisi (Psl 1)

Pajak adalah kontribusi wajib


kepada negara yang terutang
oleh orang pribadi atau badan
yang bersifat memaksa
berdarakan undang-undang,
dengan tidak mendapatkan
imbalan secara langsung dan
digunakan untuk keperluan
negara bagi sebesar-beasrnya
kemakmuran rakyat
UU Perpajakan di Indonesia menganut
system “self assessment”

yang memberikan kepercayaan kepada


Wajib Pajak untuk memperhitungkan,
membayar dan melaporkan sendiri
kewajiban pajaknya.

Konsekuensi dari sistem ini adalah laporan


yang disampaikan oleh Wajib Pajak
dianggap benar selama tidak ada data yang
sebaliknya,

Misalnya:Pengaduan masyarakat, info dari


pihak ketiga, hasil konfirmasi data, dll.

Untuk meyakinkan bahwa perhitungan pajak


yang dilakukan Wajib Pajak sudah sesuai
dengan ketentuan UU, maka dikembangkan
suatu sistem pengawasan kewajiban
perpajakan
melalui
PEMERIKSAAN
PAJAK
MATERI KUP
NPWP Pengukuhan PKP

SPT PEMBUKUAN

PEMERIKSAAN

PRODUK:
 STP
 skp: SKPN, SKPKB, SKPKBT,
SKPLB

KEBERATAN BANDING

PENAGIHAN
KETENTUAN
PENYIDIKAN KHUSUS
Wajib Pajak
(psl 1)
 Wajib Pajak (WP) adalah orang
pribadi atau badan yang menurut
ketentuan peraturan perundang-
undangan perpajakan ditentukan
untuk melakukan kewajiban
perpajakan, termasuk pemungut
pajak atau pemotong pajak tertentu.
PKP

Pengusaha
 Pengusaha adalah orang pribadi atau badan
dalam bentuk apapun yang dalam kegiatan
usaha atau pekerjaannya menghasilkan barang,
mengimpor barang, mengekspor barang,
melakukan usaha perdagangan, memanfaatkan
barang tidak berwujud dari luar Daerah Pabean,
melakukan usaha jasa, atau memanfaatkan
jasa dari luar Daerah Pabean.

 Pengusaha Kena Pajak


 Pengusaha Kena Pajak (PKP) adalah
Pengusaha  yang melakukan penyerahan
Barang Kena Pajak dan atau penyerahan Jasa
Kena Pajak yang dikenakan pajak berdasarkan
Undang-undang Pajak Pertambahan Nilai (UU
PPN) 1984 dan perubahannya, tidak termasuk
Pengusaha Kecil yang batasannya ditetapkan
dengan Keputusan Menteri Keuangan,  kecuali
Pengusaha Kecil yang memilih untuk 
dikukuhkan sebagai Pengusaha Kena Pajak.
NPWP

Nomor Pokok Wajib Pajak 

adalah nomor yang diberikan kepada Wajib


Pajak sebagai sarana dalam administrasi
perpajakan yang dipergunakan sebagai tanda
pengenal diri atau identitas Wajib Pajak dalam 
melaksanakan hak dan kewajiban
perpajakannya.
KEWAJIBAN MENDAFTARKAN
DIRI & MELAPORKAN USAHA
Pasal 2 ayat (2) dan (3) UU KUP & Penjelasan
jo. KEP- 161/PJ./2001

1. KEWAJIBAN MENDAFTARKAN DIRI UNTUK


MENDAPATKAN NPWP :
 Orang Pribadi Usahawan/Pekerjaan Bebas
 Orang Pribadi Non Usahawan (Karyawan)
berpenghasilan diatas PTKP
 Semua badan
 WP OP Pengusaha Tertentu

Setiap WP hanya diberikan satu NPWP.

2. MELAPORKAN USAHA UNTUK DIKUKUHKAN MENJADI


PKP :
- Pengusaha yang telah memenuhi syarat sbg PKP
- Pengusaha yg telah melampaui batasan pengusaha
Kecil pada suatu masa dalam suatu tahun buku.
- Pengusaha Kecil yang memilih menjadi PKP

3. SANKSI PERPAJAKAN
Wajib pajak yang tidak mendaftarkan diri atau melaporkan
usahanya akan dikenakan sanksi menurut peraturan
perundang-undangan yang berlaku.
Pemberian, Pengukuhan, Penghapusan
NPWP & Pengukuhan PKP

Pasal 2 UU NO. 28/ 2007

1. Kewajiban Perpajakan dimulai sejak


memenuhi syarat Subyektif dan Obyektif

2. “Wanita kawin yang tidak pisah harta”


dapat mendaftarkan diri untuk
memperoleh NPWP
Syarat Memperoleh NPWP

WP Orang Pribadi Non-Usahawan:


 Fotocopy KTP/Kartu Keluarga/SIM/Paspor.
WP Orang Pribadi Usahawan:
 Fotocopy KTP/Kartu Keluarga/SIM/Paspor;
 Fotocopy Surat Izin Usaha atau Surat Keterangan
Tempat Usaha dari instansi yang berwenang.

WP Badan:
 Fotocopy akte pendirian;
 Fotocopy KTP salah seorang pengurus;
 Fotocopy Surat Izin Usaha atau Surat Keterangan
Tempat Usaha dari instansi yang berwenang.

Bendaharawan Pemungut/Pemotong:
 Fotocopy surat penunjukan sebagai
bendaharawan;
 Fotocopy tanda bukti diri KTP/Kartu
Keluarga/SIM/Paspor.

WP berstatus cabang
- fotocopy kartu NPWP atau Bukti Pendaftaran WP
Kantor Pusat
TEMPAT PENDAFTARAN
WAJIB PAJAK
Pasal 2 ayat (2) dan ayat (3) UU KUP

WAJIB PAJAK

ORANG PEMUNGUT/
PRIBADI PEMOTONG
BADAN

KANTOR PELAYANAN PAJAK


PENGUSAHA
TERTENTU

TEMPAT TINGGAL

TEMPAT KEDUDUKAN

DAN TEMPAT
KEGIATAN USAHA
TEMPAT
PELAPORAN USAHA
Pasal 2 ayat (2) UU KUP

WP SEBAGAI PENGUSAHA
YANG DIKENAKAN PAJAK MENURUT UU PPN

ORANG
BADAN
PRIBADI

KANTOR PELAYANAN PAJAK

TEMPAT TINGGAL TEMPAT KEDUDUKAN

DAN TEMPAT KEGIATAN USAHA


Pendaftaran
Pengusaha Tertentu
 KPP PND untuk BUMD di wilayah DKI Jakarta
dan seluruh BUMN kecuali ditentukan  lain.
 KPP PMA  Satu untuk wajib pajak PMA 
sektor Industri Kimia dan  barang galian non
logam  kecuali  ditentukan lain.
 KPP PMA Dua untuk wajib pajak PMA Industri
Logam dan Mesin, kecuali ditentukan lain.
 KPP PMA Tiga untuk wajib pajak PMA sektor
pertambangan dan perdagangan, kecuali
ditentukan lain.
 KPP PMA Empat untuk Wajib Pajak PMA
sektor industri tekstil, makanan, dan kayu,
kecuali ditentukan lain.
Pendaftaran
Pengusaha Tertentu
 KPP PND untuk BUMD di wilayah DKI Jakarta
dan seluruh BUMN kecuali ditentukan  lain.
 KPP PMA  Satu untuk wajib pajak PMA 
sektor Industri Kimia dan  barang galian non
logam  kecuali  ditentukan lain.
 KPP PMA Dua untuk wajib pajak PMA Industri
Logam dan Mesin, kecuali ditentukan lain.
 KPP PMA Tiga untuk wajib pajak PMA sektor
pertambangan dan perdagangan, kecuali
ditentukan lain.
 KPP PMA Empat untuk Wajib Pajak PMA
sektor industri tekstil, makanan, dan kayu,
kecuali ditentukan lain.
Pendaftaran
Pengusaha Tertentu
 KPP PMA Lima untuk Wajib Pajak
sektor Agribisnis dan Jasa, kecuali
ditentukan lain.
 KPP Perusahaan Masuk Bursa untuk
seluruh wajib pajak  Perusahaan
Masuk Bursa, kecuali ditentukan lain.
 KPP Badora untuk wajib pajak BUT
dan orang asing yang berkedudukan
/bertempat tinggal di wilayah DKI
Jakarta,  kecuali ditentukan lain.
PENERBITAN
NPWP DAN ATAU
PENGUKUHAN PKP
SECARA JABATAN
Pasal 2 ayat (4) UU KUP

DIRJEN PAJAK

MENERBITKAN
NPWP DAN ATAU PPKP
SECARA JABATAN

APABILA ORANG PRIBADI ATAU BADAN


YANG TELAH MEMENUHI SYARAT
SEBAGAI WP/PKP TETAPI TIDAK
MENDAFTARKAN DIRI DAN / ATAU TIDAK
MELAPORKAN USAHANYA
Fungsi NPWP Dan
Pengukuhan PKP

Fungsi NPWP
• Sarana dalam administrasi perpajakan;
• Tanda pengenal diri atau Identitas WP dalam melaksanakan
hak dan kewajiban perpajakannya
• Dicantumkan dalam setiap dokumen perpajakan
• Menjaga ketertiban dalam pembayaran pajak dan
pengawasan administrasi perpajakan.
• Setiap WP hanya diberikan satu NPWP

Fungsi  Pengukuhan  PKP


• Pengawasan dalam melaksanakan hak dan kewajiban PKP di
bidang PPN dan PPn BM
• Sebagai identitas PKP yang bersangkutan.
JANGKA WAKTU
PENDAFTARAN NPWP
DAN PELAPORAN PPKP
Pasal 2 ayat (5) UU KUP jo. Kep- 161/PJ./2001

NPWP PPKP

Paling lambat 1 bulan Non Pengusaha


setelah saat usaha Kecil Sebelum
mulai dijalankan melakukan
penyerahan
WP BADAN / OP Usahawan BKP/JKP
Pengusaha Kecil,
Paling lambat pada - Dapat memilih
akhir bulan sbg PKP
berikutnya apabila - Tidak memilih
sampai dengan sbg PKP, apabila
WP
suatu bulan dalam s/d suatu masa
ORANG
satu tahun buku
PRIBADI Peredaran Bruto >
Non
memperoleh
penghasilan yang
600 juta, wajib PKP
Usahawan paling lambat akhir
melebihi PTKP
masa pajak
berikutnya
PT K P

Tahun Pajak
Status
1999 – 2004 Mulai 2005

Diri Wajib Pajak Rp 2.880.000 Rp 12.000.000

Tambahan untuk Wajib Rp 1.440.000 Rp 1.200.000


Pajak kawin

Tambahan untuk setiap orang Rp 1.440.000 Rp 1.200.000


anggota keluarga sedarah
dan semenda dalam garis
keturunan lurus, serta anak
angkat yang menjadi
tanggungan sepenuhnya,

maks 3 (tiga) orang untuk


setiap keluarga.

Tambahan untuk seorang Rp 2.880.000 Rp 12.000.000


isteri yg mempunyai
penghasilan dari usaha atau
dari pekerjaan yang tidak ada
hubungannya dengan suami
atau anggota keluarga lain.
PT K P

Tahun Pajak
Status
Uu n0. 36 2008 ttg PPh

Diri Wajib Pajak Rp. 15.840.000,00

Tambahan untuk Wajib Rp. 1.320.000,00


Pajak kawin

Tambahan untuk setiap orang Rp. 1.320.000,00


anggota keluarga sedarah
dan semenda dalam garis
keturunan lurus, serta anak
angkat yang menjadi
tanggungan sepenuhnya,

maks 3 (tiga) orang untuk


setiap keluarga.

Tambahan untuk seorang Rp. 15.840.000,00


isteri yg mempunyai
penghasilan dari usaha atau
dari pekerjaan yang tidak ada
hubungannya dengan suami
atau anggota keluarga lain.
SYARAT-SYARAT UNTUK
MENDAPATKAN NPWP/ PPKP BAGI
WP ORANG PRIBADI DAN JANGKA
WAKTU PENERBITAN
Kep - 161/PJ./2001

WP ORANG PRIBADI

USAHAWAN NON USAHAWAN

MENGISI DAN MENANDATANGANI SENDIRI/


KUASA KHUSUS
FORMULIR PENDAFTARAN

DILAMPIRI FOTO KOPI : DILAMPIRI FOTO KOPI :KTP/


- KTP/PASPOR; PASPOR DITAMBAH SURAT
dan KETERANGAN TEMPAT TINGGAL
- SURAT IJIN USAHA/ DARI INSTANSI YANG
KETERANGAN TEMPAT BERWENANG SEKURANG-
USAHA. KURANGNYA LURAH BAGI
ORANG ASING

• UNTUK NPWP, PALING LAMA PADA HARI


KERJA BERIKUTNYA
• UNTUK SPPKP PALING LAMA 3 HARI KERJA
SISTEM PENGENAAN PAJAK
BERDASARKAN UNDANG-UNDANG INI
MENEMPATKAN

KELUARGA

SEBAGAI SATU KESATUAN EKONOMIS


Penjelasan Pasal 8 ayat (3)

ARTINYA:

penghasilan atau digabungkan


kerugian dari sebagai satu
seluruh anggota kesatuan
keluarga yang dikenakan
pajak
dan
pemenuhan
kewajiban dilakukan oleh
pajaknya kepala keluarga.

pemenuhan
Namun, dalam hal- kewajiban pajak
hal tertentu tersebut dilakukan
secara terpisah.
SUAMI-ISTRI DIKENAKAN PAJAK
SECARA TERPISAH
Pasal 8 ayat (2) dan (3)

MENGADAKAN
PERJANJIAN PEMISAHAN
HIDUP BERPISAH HARTA DAN
PENGHASILAN
SECARATERTULIS

PENGHITUNGAN PENGHITUNGAN
PKP DAN PAJAKNYA
PENGENAAN BERDASAR
PAJAKNYA - Penghasilan Neto
DILAKUKAN suami isteri digabung
SENDIRI-SENDIRI -Besarnya pajak yg
harus dilunasi oleh
masing-masing suami-
isteri, sebanding dgn
Penghasilan Neto
PENGHASILAN ATAU KERUGIAN
BAGI WANITA KAWIN
Pasal 8 ayat (1)

PENGHASILAN ATAU KERUGIAN BAGI WANITA


YANG TELAH KAWIN

DIANGGAP SEBAGAI
PENGHASILAN ATAU
KERUGIAN SUAMINYA

KECUALI
1. PENGHASILAN TSB SEMATA-MATA DITERIMA

ATAU DIPEROLEH DARI SATU PEMBERI KERJA

YG TELAH DIPOTONG PPh PASAL 21,


DAN
2. PEKERJAAN TSB TIDAK ADA HUBUNGANNYA
DENGAN USAHA ATAU PEKERJAAN BEBAS
SUAMI ATAU ANGGOTA KELUARGA LAINNYA
CONTOH Pasal 8 ayat (1)

WP ‘A” MEMPEROLEH PENGHASILAN Rp 100.000.000,00


MEMPUNYAI ISTRI SBG PEGAWAI DGN PENGHASILAN
SEBESAR Rp 50.000.000,00

TDK DIGABUNG DGN PENGHASILAN ‘A’ DAN SUDAH FINAL


JIKA :

-. PENGH. TSB DIPEROLEH DARI SATU PEMBERI KERJA YANG


TELAH DIPOTONG PPh 21
-. PEKERJAAN TSB TDK ADA HUB. NYA DGN USAHA/
PEKERJAAN BEBAS SUAMI/ANGGOTA KELUARGA LAINNYA.

TETAPI
BILA ISTRI “A” SELAIN MENJADI PEGAWAI JUGA
MEMPUNYAI USAHA SALON KECANTIKAN DGN
PENGHASILAN SEBESAR Rp 75.000.000,00;
SELURUH PENGH. ISTRI SEBESAR Rp 125.000.000

(50 JUTA + 75 JUTA) DIGABUNGKAN DGN PENGH. “A”.


DGN DEMIKIAN TOTAL PENGHASILAN “A” YG
DIKENAKAN PPh SEBESAR Rp 225.000.000,00.

POTONGAN PAJAK ATAS PENGHASILAN ISTRI TIDAK


BERSIFAT FINAL DAN DPT DIKREDITKAN DLM SPT
TAHUNAN PPh
PENGHASILAN ANAK YANG
BELUM DEWASA
Pasal 8 ayat (4)

DIGABUNG DENGAN
PENGHASILAN ORANG TUANYA

KECUALI

PENGHASILAN
DARI PEKERJAAN YANG TIDAK
ADA HUBUNGANNYA
DENGAN USAHA
ORANG YANG MEMPUNYAI
HUBUNGAN ISTIMEWA
WP ORANG PRIBADI PENGUSAHA TERTENTU
PASAL 25 ayat (7) dan (9)

 adalah Wajib Pajak yang melakukan kegiatan


usaha di bidang perdagangan grosir dan atau
eceran barang-barang konsumsi

 melalui tempat usaha/gerai (outlet) yang tersebar


di bebarapa lokasi,

 tidak termasuk perdagangan kendaraan bermotor


dan restoran.

Wajib Pajak tersebut


 wajib mendaftarkan diri untuk memperoleh
NPWP bagi setiap tempat usaha/ gerai (outlet)
 di Kantor Pelayanan Pajak yang wilayah
kerjanya meliputi tempat usaha/ gerai (outlet)
tersebut (KPP lokasi), dan
 di Kantor Pelayanan Pajak yang wilayah
kerjanya meliputi tempat tinggal Wajib Pajak
(KPP domisili).

PPh Ps 25 = 2% x Peredaran Bruto per bulan


PPh Pasal 25-nya sebesar 2% (dua
persen) dari jumlah peredaran
bruto setiap bulan dari masing-
masing tempat usaha tersebut.

Pasal 25 ayat (9)


Pajak yg telah dibayar sendiri dlm tahun
berjalan oleh WP Orang Pribadi
Pengusaha Tertentu
“merupakan pelunasan pajak yang
terutang untuk tahun pajak yang
bersangkutan”

Kecuali;
apabila WP yang bersangkutan
menerima atau memperoleh
penghasilan lain yang tidak dikenakan
PPh yang bersifat final
SYARAT-SYARAT UNTUK
MENDAPATKAN NPWP/ PPKP WP
BADAN & PEMUNGUT/PEMOTONG
DAN JANGKA WAKTU PENERBITAN
Kep -161 /PJ./2001

WAJIB PAJAK

PEMUNGUT/
BADAN JO
PEMOTONG

MENGISI DAN MENANDATANGANI SENDIRI/


KUASA KHUSUS
FORMULIR PENDAFTARAN

DILAMPIRI FOTO KOPI : DILAMPIRI FOTO KOPI :


- AKTE PENDIRIAN; dan - PERJANJIAN KERJA DILAMPIRI FOTO KOPI :
- KTP SALAH SEORANG SAMA SEBAGAI JO - SURAT PENUNJUKAN
PENGURUS; dan - NPWP MASING2 SBG. BENDHRW.; dan
- SURAT IJIN USAHA/ ANGGOTA JO - TANDA BUKTI DIRI
KETERANGAN TEMPAT - KTP SALAH SEORANG BENDAHARAWAN.
USAHA. PENGURUS

• UNTUK NPWP, PALING LAMA PADA HARI


KERJA BERIKUTNYA
• UNTUK SPPKP PALING LAMA 3 HARI KERJA
WAJIB PAJAK PINDAH
ALAMAT
Kep- 161 /PJ/2001

Permohonan WP dengan Surat


Pernyataan Pindah

KPP Lama KPP Baru

KPP Lama menerbitkan


SURAT PINDAH kepada Tindasan Pernyataan
WP untuk diserahkan ke Pindah, oleh WP
KPP Baru dikirimkan ke KPP Lama

KPP baru menerbitkan NPWP dan atau SPPKP


(menggunakan nomor lama dengan mengganti
kode KPP baru)
PENGHAPUSAN NPWP
KEP- 161 /PJ./2001

Dilakukan dalam hal :

WP meninggal dunia dan tidak meninggalkan


warisan

Wanita kawin tidak dengan perjanjian


Pemisahan harta dan penghasilan

Warisan yang belum terbagi (dalam kedudukan


sebagai subjek pajak) sudah selesai dibagi
WP badan yang telah dibubarkan secara resmi
berdasarkan ketentuan perundang-undangan
yang berlaku

WP BUT yang karena sesuatu hal kehilangan


statusnya sebagai BUT

WP Orang Pribadi yang tidak memenuhi syarat


lagi untuk dapat digolongkan sebagai Wajib
Pajak

Penghapusan NPWP harus diselesaikan dalam jangka waktu


12 bulan sejak tanggal diterimanya permohonan secara
lengkap
Penghapusan NPWP
Psl 3

Kriteria
• Mengajukan diri
• WP dilikuidasi
• BUT yg menghentikan kegiatan
usaha
• Diangap perlu oleh DJP

Setelah dilakukan pemeriksaan


• Utk WP OP max 6 bln
• Utk WP Badan max 12 bln
PENCABUTAN
PENGUKUHAN PKP
KEP- 516 /PJ./2000

Dilakukan dalam hal :

WP pindah alamat ke wilayah Kerja KPP Lain

WP Bubar

WP tidak memenuhi syarat lagi sebagai PKP

Pencabutan Pengukuhan PKP harus diselesaikan


dalam jangka waktu 12 bulan sejak tanggal
diterimanya permohonan secara lengkap
SANKSI NPWP

• Pasal 39 UU KUP
(1) Setiap orang yang dengan sengaja:
a. tidak mendaftarkan diri, atau
menyalahgunakan atau menggunakan tanpa
hak Nomor Pokok Wajib Pajak atau
Pengukuhan Pengusaha Kena Pajak
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2; atau
b. .........
..................., sehingga dapat menimbulkan kerugian pada
pendapatan negara, dipidana dengan pidana penjara paling
lama 6 (enam) tahun dan denda paling tinggi 4 (empat)
kali jumlah pajak terutang yang tidak atau kurang dibayar.

(2) Pidana sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) dilipatkan 2


(dua) apabila seseorang melakukan lagi tindak pidana di
bidang perpajakan sebelum lewat 1 (satu) tahun, terhitung
sejak selesainya menjalani pidana penjara yang dijatuhkan.

(3) Setiap orang yang melakukan percobaan untuk melakukan


tindak pidana menyalahgunakan atau menggunakan tanpa
hak Nomor Pokok Wajib Pajak atau Pengukuhan Pengusaha
Kena Pajak sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) huruf a,
atau ............., dipidana dengan pidana penjara paling
lama 2 (dua) tahun dan denda paling tinggi 4 (empat) kali
jumlah restitusi yang dimohon dan atau kompensasi yang
dilakukan oleh Wajib Pajak."
Kewajiban Setelah NPWP

1.    Pembayaran Masa


– a.    PPh Pasal 25
– b.    PPh Pasal 21 (PPh Karyawan)
– c.     PPh Pasal 22
– d.    PPh Pasal 23

2.    Pelaporan

3.    SPT Tahunan PPh (Badan/Orang


Pribadi/Pasal 21)

4. Pelunasan Utang Pajak


5. Pembukuan atau Pencatatan
Kewajiban Setelah NPKP

KEWAJIBAN SEHUBUNGAN DENGAN PAJAK


PERTAMBAHAN NILAI/PAJAK PENJUALAN
ATAS BARANG MEWAH (PPN/PPnBM)

1. Pembayaran/Penyetoran
2. Faktur Pajak
3. Pelaporan Pajak yang telah disetor
Pengertian  Pembukuan /
Pencatatan

Pembukuan
Pembukuan adalah suatu proses    
pencatatan    yang dilakukan secara    
teratur    untuk mengumpulkan  data  dan 
informasi  keuangan yang meliputi harta,
kewajiban, modal, penghasilan dan biaya,
serta jumlah harga  perolehan dan
penyerahan Barang atau Jasa,  yang ditutup
dengan menyusun laporan keuangan berupa
neraca dan laporan  laba rugi pada setiap
Tahun Pajak berakhir.

Pencatatan
Pencatatan   yaitu  pengumpulan data secara
teratur tentang peredaran bruto dan atau
penghasilan bruto sebagai dasar untuk
menghitung jumlah pajak yang terutang
termasuk penghasilan yang bukan objek pajak
dan atau yang dikenakan pajak yang bersifat
final .
Wajib
Menyelenggarakan
Pembukuan

a. Wajib Pajak (WP) Badan


b. Wajib Pajak Orang Pribadi
yang melakukan kegiatan
usaha atau pekerjaan bebas
memilikiperedaran brutonya
dalam satu tahun lebih dari 
Rp. 600. juta
Tujuan
Penyelenggaraan
Pembukuan/Pencatatan

Adalah untuk mempermudah:


 Pengisian SPT
 Penghitungan Penghasilan Kena
Pajak
 Penghitungan PPN dan PPnBM, 
 Untuk mengetahui posisi keuangan
dan hasil kegiatan usaha/pekerjaan
bebas.
SPT

adalah surat yang oleh Wajib


Pajak (WP) digunakan untuk
melaporkan penghitungan dan
atau  pembayaran pajak, objek
pajak dan atau bukan objek
pajak dan atau harta dan
kewajiban, menurut ketentuan
peraturan perundang-
undangan perpajakan.

Terdapat dua macam SPT yaitu:


SPT Masa
SPT Tahunan adalah Surat
Pemberitahuan untuk suatu
Tahun Pajak atau Bagian
Tahun Pajak
Fungsi SPT
Bagi Wajib Pajak PPh untuk melaporkan
dan mempertanggungjawabkan
perhitungan jumlah pajak yang
sebenarnya terutang untuk melaporkan
tentang :
– Pembayaran atau pelunasan pajak yang
telah dilaksanakan sendiri dan atau melalui
pemotongan atau pemungutan pihak lain
dalam 1 tahun pajak atau bagian tahun
pajak;
– Penghasilan yang merupakan obyek pajak
dan atau bukan obyek pajak;
– Harta dan kewajiban;
Mempertanggungjawabkan
penghitungan jumlah pajak yang
sebenarnya terutang;
Laporan tentang pemenuhan
pembayaran pajak yang telah
dilaksanakan sendiri dalam satu Tahun
Pajak atau Bagian Tahun Pajak;
Laporan pembayaran dari pemotong
atau pemungut tentang pemotongan
/pemungutan pajak orang atau badan
lain dalam satu Masa Pajak.
SPT TIDAK LENGKAP
(SPT TIDAK MEMENUHI
Pasal 3 ayatKETENTUAN)
(7) jo. KMK No.536KMK.04/2000

A. PENGISIANNYA TIDAK MEMENUHI


KETENTUAN FORMAL

APABILA

1. NAMA DAN NPWP TIDAK DICANTUMKAN


DALAM SPT;
2. ELEMEN SPT INDUK DAN LAMPIRAN
TIDAK/KURANG LENGKAP DI ISI;
3. SPT TIDAK DITANDATANGANI WP ATAU
DITANDATANGANI KUASA WP, TETAPI
TIDAK DILAMPIRI DENGAN SURAT KUASA
KHUSUS;
4. SPT TIDAK ATAU KURANG DILAMPIRI
DENGAN LAMPIRAN YANG DISYARATKAN;
ATAU
5. SPT KURANG BAYAR TETAPI TIDAK
DILAMPIRI DENGAN SSP.

B. SPT DIANGGAP TIDAK DISAMPAIKAN


APABILA TIDAK MEMENUHI
KETENTUAN FORMAL
PENGISIAN SPT
Pasal 3 ayat (1), (1a) UU KUP jo. KMK No.533/KMK.04/2000

SPT harus diisi


dengan :

a. Dalam Bahasa Indonesia


b. Huruf latin
c. Menggunakan angka arab
d. Satuan mata uang rupiah
( Kecuali WP yang telah mendapat izin
Menkeu untuk menyelenggarakan
pembukuan dengan menggunakan
bahasa
asing dan mata uang selain rupiah, yaitu
dalam mata uang US $ )
Penyampaian SPT

SPT dapat disampaikan secara


langsung Ke KPP

Batas waktu penyampaian:


SPT Masa max tgl 20 bln berikut
SPT Tahunan max 4 bulan dari
akhir Tahun Pajak.
SANKSI ADMINISTRASI
ATAS KETERLAMBATAN atau TIDAK
MENYAMPAIKAN SPT

Pasal 7 (1) UU KUP

• SPT Thn PPh OP Rp. 100.000,00

• SPT Thn Badan Rp. 1.000.000,00

• SPT Masa PPN Rp. 500.000,00

• SPT Masa lainnya Rp. 100.000,00


TIDAK Kena SANKSI ADMINISTRASI
TIDAK MENYAMPAIKAN SPT

Pasal 7 (2) UU KUP

1. WP OP:
– Meninggal dunia
– Tdk melakukan usaha
/pekerjaan bebas
– WNA sdh tdk tinggal di Indonesia

2. BUT tdk melakukan kegiatan di Ind


3. WP Badan tdk melakukan kegiatan
4. Bendahara tdk melakukan pembyr
5. WP kena bencana
6. Diatur PEMENKEU
Dianggap Tdk
Menyampaikan SPT
(psl 3 (7))

• Tdk di tandatangan
• Tdk dilampiri dokumen
• SPT lebih bayar sampai 3 tahun dan
sdh ada surat teguran
• SPT ddisampikan setelah
pemeriksaan atau diterbitkan SKP
DIKECUALIKAN DARI
KEWAJIBAN PENYAMPAIAN SPT
Pasal 3 ayat (8) UU KUP jo. KMK No.535/KMK.04/2000

WAJIB
WAJIB PAJAK
PAJAK TERTENTU
TERTENTU

DIKECUALIKAN DARI KEWAJIBAN


PENYAMPAIAN SPT ADALAH :
 WP OP BERPENGHASILAN NETO
DI BAWAH PTKP
(UNTUK SPT MASA DAN TAHUNAN)
 WP OP YANG TIDAK MENJALANKAN
USAHA ATAU MELAKUKAN PEKERJAAN
BEBAS (UNTUK SPT MASA)
PENGISIAN SPT
Pasal 4 UU KUP

PENGISIAN
PENGISIAN SPT
SPT

 BENAR
 LENGKAP
 JELAS
 DITANDATANGANI :
 BADAN : PENGURUS/DIREKSI ATAU KUASA KHUSUS
 ORANG PRIBADI :YG BERSANGKUTAN ATAU KUASA
KHUSUS

WP YANG WAJIB PEMBUKUAN,


DILENGKAPI DGN LAP. KEUANGAN
(NERACA, LABA RUGI DAN
KETERANGAN LAIN)
PEMBETULAN SPT
Pasal 8 ayat UU KUP

SPT YG PENGISIANNYA
TERDAPAT KEKELIRUAN

DENGAN KEMAUAN SENDIRI


WP DAPAT MELAKUKAN PEMBETULAN

SYARAT

 PERNYATAAN TERTULIS (dengan SPT


pembetulan ybs atau beserta lampiran
sendiri)
 DALAM JANGKA WAKTU 2 TAHUN
 BELUM DILAKUKAN PEMERIKSAAN
 APABILA KURANG BAYAR HARUS
DILUNASI TERLEBIH DAHULU,
TAMBAHAN SANKSI 2% DAPAT
DILUNASI BERSAMA DENGAN KURANG
BAYAR ATAU MENUNGGU DITAGIH
DENGAN STP
PENGUNGKAPAN KETIDAK-
BENARAN SPT ATAS KEMAUAN
SENDIRI
Pasal 8 ( 3 ) UU KUP

SPT TELAH
DISAMPAIKAN

TELAH DIPERIKSA, TETAPI BELUM


DISIDIK, sehubungan TINDAK PIDANA
PASAL 38

TIDAK DISIDIK

APABILA WP :
Mengungkapkan ketidakbenaran atas
kemauan sendiri
Melunasi pajak yg kurang dibayar + denda 2
kali dari jumlah pajak yang kurang dibayar
PENGUNGKAPAN KETIDAKBENARAN
SPT ATAS KESADARAN SENDIRI,
DENGAN LAPORAN TERSENDIRI
Pasal 8 ayat (4) dan (5) UU KUP

SEKALIPUN JANGKA WAKTU


PEMBETULAN 2 TAHUN TELAH LEWAT
DAN BELUM DITERBITKAN SKP

WP DAPAT MENGUNGKAPKAN KETIDAKBENARAN


SPT ATAS KESADARAN SENDIRI, DALAM LAPORAN
TERSENDIRI

SYARAT

 PAJAK YG HARUS DIBAYAR MENJADI LEBIH


BESAR ATAU
 RUGI FISKAL MENJADI LEBIH KECIL ATAU
 JUMLAH HARTA MENJADI LEBIH BESAR ATAU
 JUMLAH MODAL MENJADI LEBIH BESAR
 MELUNASI PAJAK YG KURANG DIBAYAR +
KENAIKAN 50 %
PEMBETULAN SPT TAHUNAN PPh
KARENA KEPUTUSAN KEBERATAN
ATAU PUTUSAN BANDING
Pasal 8 ayat 6 UU KUP

WP Menerima Keputusan Keberatan


atau Putusan Banding yang menyatakan
rugi fiskal yang berbeda dari yang diajukan

Dapat menyampaikan
pembetulan SPT sekalipun jangka
waktu 2 tahun telah terlampaui

Selama belum dilakukan tindakan pemeriksaan


dan disampaikan dalam jangka waktu 3 bulan setelah
Keputusan Keberatan atau Putusan Banding diterima
SANKSI ADMINITRASI
KETERLAMBATAN PEMBAYARAN
PAJAK
Pasal 9 ayat (2a) UU KUP

PEMBAYARAN/ PENYETORAN PAJAK


SETELAH TGL JATUH TEMPO PEMBAYARAN/
PENYETORAN PAJAK

DIKENAKAN SANKSI ADIMINITRASI

BERUPA BUNGA 2% SEBULAN DIHITUNG DARI JATUH


TEMPO PEMBAYARAN SAMPAI DENGAN TGL
PEMBAYARAN (DAN BAGIAN DARI BULAN
DIHITUNG PENUH SATU BULAN)
JATUH TEMPO
PEMBAYARAN KETETAPAN
PAJAK
Pasal 9 ayat (3) UU KUP

PAJAK TERUTANG ATAS :

 STP  SK PEMBETULAN
 SKPKB  SK KEBERATAN
 SKPKBT  PUTUSAN
BANDING

YG
MENGAKIBATKAN
PAJAK YG HARUS
DIBAYAR
BERTAMBAH

HARUS DILUNASI PALING LAMBAT 1 BULAN


SEJAK TANGGAL DITERBITKAN
PENGANGSURAN DAN PENUNDAAN
PEMBAYARAN PAJAK
Pasal 9 UU KUP

DIREKTUR JENDERAL PAJAK


DAPAT MEMBERIKAN PERSETUJUAN

ATAS PERMOHONAN WP UNTUK


MENGANGSUR/MENUNDA

PEMBAYARAN PAJAK TERUTANG


ATAS :

STP SK PEMBETULAN


SKPKB SK KEBERATAN
PUTUSAN BANDING
SKPKBT
Yg mengakibatkan
PPh Pasal 29 pajak yg harus dibayar
bertambah

Dikenakan sanksi bunga sebesar 2% sebulan


SYARAT PENGAJUAN PERMOHONAN
PENGANGSURAN DAN PENUNDAAN
PEMBAYARAN PAJAK
KMK No. 541/KMK.04/2000

PERMOHONAN
PENGANGSURAN/PENUNDAAN
PEMBAYARAN PAJAK

syarat

Diajukan secara tertulis kepada Kepala KPP


tempat WP terdaftar;
Diajukan paling lambat 15 hari sebelum jatuh
tempo pembayaran utang pajak berakhir,
kecuali dalam hal WP mengalami keadaan diluar
kekuasaannya;
Disertai alasan dan jumlah pembayaran pajak
yang dimohon diangsur/ditunda

Keputusan menerima atau menolak diberikan


dalam jangka waktu 10 hari sejak permohonan
diterima lengkap, lebih dari jangka waktu
tersebut
dianggap diterima
SURAT KETETAPAN
PAJAK
Pasal 1 angka 15 UU KUP

Surat Ketetapan Pajak

SURAT KETETAPAN PAJAK PASAL 13


KURANG BAYAR (SKPKB)

SURAT KETETAPAN PAJAK


KURANG BAYAR PASAL 15
TAMBAHAN (SKPKBT)

SURAT KETETAPAN PAJAK PASAL 17


NIHIL (SKPN) A

PASAL 17
SURAT KETETAPAN PAJAK DAN
LEBIH BAYAR (SKPLB) PASAL 17
B
KEWAJIBAN MEMBAYAR
PAJAK
Pasal 12 AYAT (1) UU KUP

WAJIB PAJAK

WAJIB MEMBAYAR PAJAK YANG


TERUTANG BERDASARKAN KETENTUAN
PERUNDANG-UNDANGAN
PERPAJAKAN

TIDAK MENGGANTUNGKAN PADA ADANYA

SURAT KETETAPAN PAJAK


Pembayaran Pajak

 SPT Tahunan paling lambat


sebelum SPT disampaikan (psl 9)

 Pelunasan utk UKM dan WP di


daerah tertentu paling lambat 2
bulan

 Pembayaran pajak dianggap sah


jika dibayar di tempat tertentu.
Batas Waktu Penyetoran
Pajak

a. PPh Pasal 25 selambat-lambatnya


tanggal 15 bulan berikutnya;

b. PPh Pasal 21 selambat-lambatnya


tanggal 10 bulan berikutnya;

c. PPh Pasal 22 :
  - Impor dilunasi bersamaan dengan
pembayaran Bea Masuk;
  - Yang pemungutannya Bea Cukai
disetor dlm satu hari;
  - Bendaharawan disetor pada hari
yang sama dengan pelaksanan
pembayaran;
  - Penyerahan dari Pertamina, Bulog
harus dilunasi sendiri oleh Wajib
Pajak sebelum Delivery Order ditebus;
  - Penyerahan yang selain Pertamina
dan Bulog harus disetor paling
lambat tanggal 10 bulan  berikut
JUMLAH PAJAK TERUTANG
Pasal 12 Ayat (2) & (3) UU KUP

JUMLAH PAJAK YANG TERUTANG


MENURUT SURAT PEMBERITAHUAN
YANG DISAMPAIKAN WP

JUMLAH PAJAK YANG TERUTANG


MENURUT KETENTUAN PERATURAN
PERUNDANG UNDANGAN PERPAJAKAN
Atau
Apabila

DIREKTUR JENDERAL PAJAK


MENDAPATKAN BUKTI BAHWA JUMLAH
PAJAK YANG TERUTANG MENURUT
SURAT PEMBERITAHUAN TIDAK BENAR

MAKA DJP MENETAPKAN JUMLAH


PAJAK TERUTANG YANG SEMESTINYA
SKPKB
Dapat diterbitkan dalam jangka waktu 10
tahun, dalam hal :
Pasal 13 ayat (1), (2) & (3) UU KUP

Berdasarkan SPT tidak di- Berdasarkan hasil Kewajiban:


hasil pemerik- sampaikan pemeriksaan, Pasal 28
saan/ket. lain da-lam jangka PPN/PPn BM : dan
pajak yg teru- waktu yg di-
- tidak seharusnya Pasal 29
tang tidak/ku- tentukan
dikompensasikan tidak
rang dibayar dalam surat dipenuhi
tegoran
- tidak seharusnya
dikenakan tarip
0%
PPh /PPN / PPh
PPn BM Sendiri PPN
PPh
/PPn.BM
Sendiri

BUNGA 2% PPh PPh


SEBULAN PEMOTONG/ PEMOTONG/
MAX 24 PEMUNGUTAN PEMUNGUTAN
BLN
Psl. 13 (2)

KENAIKAN KENAIKAN KENAIKAN KENAIKAN KENAIKAN


50% 100% 100% 100% 50%

Psl. 13 (3) a Psl. 13 (3) b Psl. 13 (3) c Psl. 13 (3) b Psl. 13 (3) a
STP
dapat diterbitkan dalam hal :
Pasal 14 UU KUP

PPh Kurang Dikenaka Pengusah Bukan •PKP


dalam bayar n Sanksi a tidak PKP tdk
tahun karena Adminis melapor membuat membuat
berjalan salah trasi kan Faktur FakturPajak
tidak/ tulis / berupa kegiatan Pajak •PKP
kurang salah denda usahanya membuat
dibayar hitung dan atau untuk Faktur Pajak
bunga dikukuhk tidak tepat
an sbg waktu
PKP •PKP
membuat
Faktur Pajak
tidak
lengkap
Psl 14 (1) c

Psl 14 (1) a Psl 14 (1) b Psl 14 (1) d Psl14(1) e Psl14(1) f

Bunga 2% sebulan paling Denda 2 % x DPP


lama 24 bulan

Psl 14 (3) Psl 14 (4)

Catatan: (Pasal 14 (2)


STP memiliki kekuatan hukum yang sama dengan skp
PEMBETULAN
KETETAPAN PAJAK
Pasal 16 ayat (1) dan Penjelasan UU KUP

DIREKTUR JENDERAL PAJAK


DAPAT MEMBETULKAN
skp, STP, SURAT KEPUTUSAN KEBERATAN,
SURAT KEPUTUSAN PENGURANGAN sanksi Adm
PENGHAPUSAN SANKSI ADMINISTRASI,
SURAT KEPUTUSAN PENGURANGAN
Ketetapan Pjk, PEMBATALAN KETETAPAN PAJAK, atau
SURAT KEPUTUSAN PENGEMBALIAN
PENDAHULUAN KELEBIHAN PAJAK

SALAH TULIS, SALAH HITUNG


DAN ATAU KELIRU PENERAPAN
UU
SECARA PERMOHONAN
JABATAN WP

DAPAT BERUPA
Menambah atau
Mengurangkan atau
Menghapuskan
Pembetulan Ketetapan
Pajak

Produk hukum ditambah SK


Pembetulan, SK Pemberian
Imbalan Bunga
Jangka waktu penyelesaian
sampai 6 bulan
Jika ada penolakan atau
diterima sebagian permintaan
WP akan diberikan alasan
Pengurangan dan
Pembatalan Ketetapan Pajak
(Psl 36)

1. Pengurangan/ Pembatalan atas


surat SKP yg tdk benar
2. Mengurangkan atau
membatalkan STP yg tdk benar
3. Membatalkan hasil pemeriksaan
atau SKP yg tdk sesuai prosedur
4. Pemohonan utk 1 dan 2 max 2
kali
5. Utk angka 3 max 1 kali
6. Penyeleaian max 6 bulan
SPTLB
dengan permohonan dalam SPT
(Selain WP Kriteria tertentu sebagaimana dalam
Pasal 17 C)
Pasal 17B ayat (1) UU KUP

Diteliti

SKPKB SKPN SKPLB

diterbitkan dalam jangka waktu 12 bulan


Sejak permohonan diterima secara lengkap
Tidak berlaku jika dalam pemeriksanan awal
bukti tindak pidana
PENAGIHAN PAJAK
Pasal 18 AYAT (1) UU KUP

DASAR PENAGIHAN PAJAK

 STP  SK PEMBETULAN
 SKPKB  SK KEBERATAN
 SKPKBT  PUTUSAN
BANDING

YG
MENGAKIBATKAN
PAJAK YG HARUS
DIBAYAR
BERTAMBAH
Daluwarsa Penetapan
dan Penagihan

 Penetapan (psl 13)


5 thn setelah Masa atau Thn
pajak
 Penagihan (psl 22)
 5 tahun sejak penerbitan
penetapan pajak
PENAGIHAN PAJAK
DENGAN SURAT PAKSA
Pasal 20 ayat (1), (3) UU KUP

 STP SK PEMBETULAN


 SKPKB SK KEBERATAN
 SKPKBT PUTUSAN BANDING
Yang mengakibatkan
pajak yg harus
dibayar bertambah

TIDAK DIBAYAR SESUAI


JANGKA WAKTU SEBAGAIMANA
DIMAKSUD DALAM PASAL 9 AYAT(3)

SURAT
PAKSA
Penagihan Pajak dengan Surat Paksa dilaksanakan
sesuai dengan ketentuan perundang-undangan
yang berlaku (UU PPSP)
PENAGIHAN
SEKETIKA & SEKALIGUS
Penjelasan Pasal 20 UU KUP

adalah :
Tindakan Penagihan Pajak yang
dilaksanakan oleh juru sita pajak
kepada penanggung pajak tanpa
menunggu tanggal jatuh tempo
pembayaran yang meliputi seluruh
utang pajak dari semua jenis pajak,
masa pajak dan Tahun Pajak
PENAGIHAN
SEKETIKA & SEKALIGUS
Pasal 20 ayat (2) UU KUP

 Dilakukan dalam hal :


 Penanggung pajak akan meninggalkan
Indonesia untuk selama-lamanya atau
berniat untuk itu;
 Penanggung pajak memindahtangankan
barang yg dimiliki atau dikuasai dalam
rangka menghentikan atau mengecilkan
kegiatan perusahaan, atau pekerjaannya di
Indonesia;
 Terdapat tanda-tanda bahwa Penanggung
pajak akan membubarkan Badan usahanya,
atau menggabungkan usahanya, atau
memekarkan usahanya, atau
memindahtangankan perusahaan yang
dimiliki atau yang dikuasainya, atau
melakukan berubahan bentuk lainnya;
 Badan usaha akan dibubarkan oleh negara;
 Terjadi penyitaan atas barang Penanggung
Pajak oleh pihak ketiga atau terdapat tanda-
tanda kepailitan.
HAK MENDAHULU
Pasal 21 ayat (1) dan ayat (2) UU KUP

Negara mempunyai
Hak Mendahulu untuk
Tagihan Pajak

Meliputi :
- Pokok Pajak
- Sanksi Administrasi :
 Bunga
 Denda
 Kenaikan
- Biaya Penagihan Pajak
ATAS

Barang- barang
milik Penanggung Pajak

Sampai dengan daluwarsa penagihan pajak


PENANGGUNG PAJAK
Pasal 1 angka 28 UU KUP

ORANG
BADAN
PRIBADI

YANG BERTANGGUNG JAWAB


ATAS PEMBAYARAN PAJAK

TERMASUK WAKIL

YANG MENJALANKAN HAK


DAN MEMENUHI KEWAJIBAN
WAJIB PAJAK MENURUT KETENTUAN
PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN
PERPAJAKAN
GUGATAN WP ATAU
PENANGGUNG PAJAK
TERHADAP :
Pasal 23 ayat (2) UU KUP

 Pelaksanaan Surat Paksa, Surat Perintah


Melaksanakan Penyitaan atau Pengumuman
Lelang
 Keputusan yang berkaitan dengan pelaksanaan
keputusan perpajakan , selain yang ditetapkan
dalam Pasal 25 (1) dan Pasal 26
 Keputusan Pencegahan
Penerbita SKetetapan Pjk atau S Keputusan
Keberatan yg tdk sesuai prosedur

Hanya dapat diajukan kepada :


badan peradilan pajak
Sanksi Pidana-Kealpaan
(Psl 38)

 Kealpaan pertama kali kenkan


denda adminstrasi kenaikan 200%
(Psl 13A)

 Kealpaan ke-2 dst pidana denda 1


kali max 2 kali atau penjara
minimal 3 bln dan max 1 th.
Sanksi Pidana-
Kesengajaan (Psl 39)

 Tidak menyimpa buku, dokumen (manual


dan elektronik)
 Pidana denda 2 kali max 4 kali atau
pidana penjara minimal 6 bln dan max 6
th
 Pidana ke-2 kali ditambah menjadi
menjadi dua kali sanksi sebelumnya
 Percobaan penyalah gunaan
NPWP/NPPKP utk tujuan pengurangan
atau restitusi pajak di pidana penjara min
6 bln dan max 2 tahun atau denda min 2
kali atau max 4 kali
Sanksi Pidana-Kesengajaan
(Psl 39 A)

Utk PKP yang:


Menerbitkan atau menggunan FP,
bukti pemungutan, bukti
pemotongan, bukti setor yang tdk
berdasarkan transaksi sebenarnya
Menerbitkan FP tapi belum PKP
Pajak di pidana penjara min 2 bln
dan max 6 tahun atau denda min
2 kali atau max 6 kali
Sanksi Pidana
Psl 41, 41A, 41B
Psl 41  Melanggar
kerahasiaandenda Rp 25 jt
Psl 41A  WP Tdk
memberikan data denda Rp
25 jt
Psl 41B  Menghalangi
penyidikan denda Rp 25 jt
Psl 41C  instansi
pemerintah, lembaga,
asosiasi, dan pihak lain Tdk
memberikan Informasi
denda Rp 75 jt
Data Bukan Rahasia
(psl 34)

• Indentitas WP
– Nama
– NPWP
– Alamat WP
– Alamat Usaha
– Merek Usaha
– Kegiatan Usaha
Data Bukan Rahasia
(psl 34)
 Informasi Umum
– Penerimaan pajak nasional
– Penerimaan pjk per Kanwil /KPP
– Penerimaan pjk per jenis pajak
– Penerimaan pjk per klasifikasi
lapangan usaha
– Jml WP atau PKP terdaftar
– Register permohonan WP
– Tunggakan pjk Nasional / Kanwil /KPP

You might also like