You are on page 1of 10

BAB I

ARTIKEL

Gunung Tambora (Tomboro) 2851 m dpl, adalah gunung berapi aktif yang berdiri tegak
di Pulau Sumbawa, yang juga bagian dari kepulauan Nusa Tenggara. Karena bentukan Tambora
oleh Zona Subduksi dibawahnya, sehingga bisa meningkatkan ketinggian puncaknya mencapai
4.300 m dpl, dan dipastikan sebagaii salah satu puncak gunung tertinggi di seluruh nusantara
setelah Puncak Jaya (Carstensz Piramid 4884 m dpl), namun ini terjadi sebelum bulan April
1815 sebagai puncak meletusnya gunung Tambora dengan skala letusan mencapai angka tujuh,
sebuah ukuran dengan diskripsi super kolosal menurut Volcanic Explosivity Index (VEI).

Secara administratif Gunung Tambora terletak diantara dua Kabupaten, yaitu Kabupaten
Dompu (sebagian kaki sisi selatan sampai barat laut), dan Kabupaten Bima (bagian lereng sisi
selatan hingga barat laut, dan kaki hingga puncak sisi timur hingga utara) Provinsi Nusa
Tenggara Barat dengan garis koordinat tepatnya pada 8°15' LS dan 118° BT. Disamping
kalangan wisatawan dan pendaki gunung yang menikmati panorama dan pesona alam unik,
Gunung Tambora juga masih dipantau aktifitasnya secara rutin oleh ahli gempa dan
Vulcanologist, Gunung Tambora juga menarik minat untuk studi Arkeologi dan Biologi.

Kata Tambora menurut cerita rakyat nusantara secara turun menurun ada dua versi, yang
pertama yang berasal dari kata Lakambore - Bahasa Bima yang artinya "Mau Kemana?", kalimat
pertanyaan kepada seseorang yang hendak bepergian. Versi kedua berasal dari dua kata Ta dan
Mbora, juga dari bahasa Bima, "ta" yang berarti mengajak dan "mbora" yang artinya
menghilang, sehingga secara keseluruhan berarti mengajak menghilang.

Gambar 1.1 kawah gunung tambora

Dengan sejarah letusannya yang cukup panjang, letusan Tambora terbesar terjadi pada
April 1815, lebih awal dari meletusnya Gunung Krakatau (1883) yang ditulis oleh anak negri
dalam bentuk Syair Lampung Karam. Gunung Tambora menyisakan panorama unik dan pesona
alam yang menawan bagi para wisatawan, lebih-lebih bagi kalangan pencinta alam dan pendaki
gunung. Di kalangan internasional, Tambora memiliki julukan sebagai The Greatest Crater in
Indonesia atau gunung yang memiliki kawah terbesar di Indonesia. Lebar kawah Gunung
Tambora sepanjang 7 Kilometer dengan keliling kawahnya sepanjang 16 Km dan memiliki jarak
antara puncak dengan dasar kawah sedalam 800 meter. Kawasan Gunung Tambora terbagi
menjadi dua lokasi konservasi yaitu: Tambora Utara Wildlife Reserve dengan luas 80.000 hektar
dan Tambora Selatan Hunting Park dengan luas 30.000 hektar.

Dari puncak Gunung Tambora, anda akan dapat memandang lebih leluasa pemandangan
kawah, padang pasir, samudra lautan, dan Pulau Satonda. Pulau Satonda sangat indah dengan
pemandangannya yang masih alami, di tengah-tengah pulau tersebut terdapat danau yang jernih
dan dikelilingi oleh tebing-tebing dari perbukitan yang masih alami. Pulau Satonda dengan
ketinggian antara 0 sampai 300 mdpl merupakan taman rekreasi (recreation park) dengan
wilayah seluas 1.000 Ha mempunyai ciri-cirinya yang unik.

Sekarang pulau tersebut telah menjadi kawasan yang dilindungi (strict nature reserve).
Pulau Satonda sangat baik untuk menjadi tempat untuk mempelajari hutan, karena hutan di pulau
tersebut hancur akibat letusan Gunung Tambora pada tahun 1815. Juga banyak ditemukan jenis-
jenis ikan yang baru dan hanya ditemukan di Danau Satonda saja. Pulau tersebut menjadi habitat
sejumlah besar jenis-jenis burung yang dilindungi. Kesemua keindahan alam yang menjadi satu
kesatuan menciptakan suatu fenomena indah, unik.

Letusan Gunung Eyjafjallajokull di Islandia menyemburkan abu vulkanik yang


memusingkan, karena mengacaukan lalu lintas udara Eropa. Ribuan penumpang tertahan di
bandara, perekonomian terganggu, barang-barang komoditas pertanian membusuk karena tak
bisa dikirim. Namun, menurut laman Wall Street Journal, Sabtu 24 April 2010 dampak letusan
Gunung Eyjafjallajökull tak sebanding dengan letusan Gunung Tambora di Sumbawa Indonesia.

Pada 5 April 1815 sore, gunung berapi Tambora mulai bergemuruh dan 'batuk -batuk'. Kondisi
ini terjadi dalam beberapa hari. Beberapa hari kemudian, pada 11 dan 12 April letusan Gunung
Tambora mencapai klimaksnya. Gunung besar itu meletus, getarannya mengguncangkan bumi
hingga jarak ratusan mil. Selama lebih dari 10 hari kemudian, Tambora mengeluarkan 24 kubik
mil (1 mil = 1,6 kilometer) lava dan bebatuan gunung. Saking dahsyatnya, di puncak Tambora
tercipta kawah selebar tiga mil dan dalamnya hampir 1 mil.
Lelehan lava panas, batu yang berterbangan, dan gas mematikan yang keluar dari perut Tambora
saat itu menewaskan puluhan ribuan orang. Jutaan ton abu dan debu memenuhi udara, mengubah
siang hari menjadi gelap gulita. Debu tebal menyelimuti wilayah kaki gunung dan bahkan Bali.
Debu menutup semua vegetasi di Pulau Bali dan menyelimuti lautan. Sekitar 117.000 orang di
wilayah yang dulu dikenal sebagai Hindia Belanda tewas. Banyak dari mereka terkena imbas
letusan, jadi korban kelaparan dan penyakit. Itu baru permulaan. Letusan gunung di Islandia
sama sekali bukan bandingan untuk Tambora. Badan Geologi Amerika Serikat atau US
Geological Survey bahkan menobatkan letusan Tambora sebagai "yang terkuat sepanjang
sejarah".

Letusan Tambora bahkan lebih dahsyat dari Krakatau. Menurut data Volcanic
Explosivity Index (VEI), indeks letusan gunung yang mirip skala Richter untuk mengukur
kekuatan gempa. Perhitungan VEI ada pada skala 1 hingga 8, setiap satu angka adalah 10 lebih
besar dari sebelumnya. Tambora ada di level tujuh, Krakatau enam. Ini berarti Tambora lebih
kuat 10 kali lebih besar dari letusan Krakatau. Bagaimana letusan gunung Islandia? Leel VEI-
nya hanya dua atau tiga. Atau 10.000 kali lebih lemah dari Tambora. Letusan Eyjafjallajökull
'saja' bisa mempengaruhi atmoser dan membuat dunia penerbangan kalang kabut.
Tak terbayang jika Tambora meletus di era ini. Seperti meriam raksasa, tambora
menyemburkan abu, debu, dan setidaknya 400 juta ton gas sulfur ke udara, hingga 27 mil tegak
lurus ke strastofer, jauh di atas awan cuaca. Ini mengakibatkan ledakan di lapisan troposfer
lapisan terdekat dari permukaan Bumi, di mana awan, angin, dan hujan, serta 75 persen dari
berat atmosfer berada. Semburan Tambora juga menyobek lapisan tipis ozon yang melindung
Bumi dari radiasi sinar matahari.

Karena daya tarik grafitasi yang ringan di angkasa, abu dan debu Tambora melayang dan
menyebar mengelilingi dunia. Debu Tambora menetap di lapisan troposfer selama beberapa
tahun dan turun melalui angin dan hujan kembali ke Bumi. Letusan gunung Tambora berakibat
luar biasa. Gagal panen di China, Eropa, dan Irlandia. Hujan tanpa henti selama delapan minggu
memicu epidemi tifus yang menewaskan 65.000 orang di Inggris dan Eropa. Kelaparan
melumpuhkan di Inggris. Kegelapan menyelimuti Bumi, menginspirasi novel-novel misteri
legendaris misalnya, 'Darkness' atau 'Kegelapan' karya Lord Byron, 'The Vampir' atau 'Vampir'
karya Dr John Palidori dan novel 'Frankenstein' karya Mary Shelley. Tambora juga jadi salah
satu pemicu kerusuhan di Perancis yang warganya kekuarangan makanan. Juga mengubah
sejarah saat Napoleon kalah akibat musim dingin berkepanjangan dan kelaparan pada 1815 di
Waterloo.
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Tipe-Tipe gunungapi

2.1.1 Berdasarkan bahan lepas yang dihasilkan

 Gunungapi lava/gunungapi tameng (shield volcano) yang menghasilkan lava


basalan.Gunungapi tameng dibentuk oleh lava yang sangat cair dari lava basalan atau
andesitan.Ada dua tipe jenis gunungapi tameng,yaitu tipe Hawaii dan tipe Iceland yang
dibedakan berdasarkan skala dan jalur retakan yang ada:
o Tipe Hawaii : Tipe ini akan membentuk gunungapi tameng yang dibangun oleh
leleran lava yang keluar dari beberapa retakan dan memencar membentuk suatu
jalur celah yang cukup besar contoh : mauna Loa di Hawaii.
o Tipe Iceland : Dicirikan dengan lavanya yang keluar dari kawah utama dan
mempunyai skala yang lebih kecil dari tipe Hawaii.contoh : Izu peninsula
(Iceland),Hakone (jepang), dan fase pertama gunung Tambora (Sumbawa)
 Gunungapi piroklastik,merupakan gunungapi yang dibentuk oleh bahan lepasgunungapi
piroklastik.Contoh gunung Lamongan,Gunung Tambora (Sumbawa)
 Gunungapi gas yaitu gunungapi yang terjadi karena kegiatan magmatik umumnya
membentuk mar yaitu suatu lekukan yang disebabkan oleh letusan tunggal yang bersifat
meledak,dikelilingi oleh kawah berbentuk cincin dan umumnya terisi air.contoh : kaki
uatar pegunungan tengger (jawa timur), Iwo Jima (Jepang).

2.2 Bentuk-bentuk Gunungapi

 Bentuk kerucut, umumnya dijumpai pada gunungapi berlapis.Bentuk kerucut ini dapat
dibangun oleh bahan lepas gunungapi.Onggokan batuapung akan membentuk kerucut
batuapung.

 Bentuk kubah,biasanya dijumpai pada gunungapi lava.Kubah lava merupakan bentukan


dari leleran lava kental yang keluar melalui celah dan dibatasi oleh sisi curam di
sekelilingnya.Bentuk-bentuk kubah sangat dipengaruhi oleh viskositas lava.Contoh :
disepanjang sesar lampung

 Bentuk maar yaitu pada gunungapi gas.

 Bentuk datar tinggi dijumpai pada gungapi lava,berupa datartinggi yang relatif menonjol
pada daerah sekitarnya yang tersusun oleh lava tebal dan umumnya bersifat basalan
sehingga disebut juga dengan basal tinggi.Tapi ada juga yang dikenal dengan datar tinggi
bahan lepas gunungapi,yang tersusun oleh endapan batuapung dan abu yang diletuskan
dari celah dan mempunyai struktur kaldera atau lekuk ambrukan.Contoh : daerah
disekitar danau Toba (Sumatera Utara).
 Bentuk barangko (barronco), yaitu alur-alur pada tubuh gunungapi yang kasar dan tak
teratur yang disebabkan oleh erosi dan sesar

 Cinder Cones, merupakan tipe gunungapi yang sederhana yang terbentuk oleh partikel
dan lava yang dikeluarkan oleh vent tunggal.Karena tekanan gas, lava tersembur keras ke
udara dan pecah menjadi fragmen kecil yang padat sehingga jatuh sebagai cinder di
sekitar vent yang kemudian membentuk melingkar atau cone yang oval.Sebagian cinder
cone mempunyai kawah berbentuk mangkok dan jarang muncul lebih dari seratus kaki
atau di bawah lingkungannya, cinder core ini kebanyakan terdapat di Amerika Utara
bagian barat sebagai bagian dari terrain vulkanik dunia.

gambar 2.1 Cinder cones

 Composite Volcanoes, kadang-kadang dinamakan stratovolcanoes,biasanya saaling


bersisisan,berbentuk kerucut simetris yang besar sengan lapisan berasal daria aliran
lava,debu vulkanik,cinder,block dan bomb yang dimungkinkan muncul di sekitar 8000
kaki di atas pusatnya.Contoh composite volcano adalah gunung fuji di Jepang,Gn st
Helens,Gunung Merapi,Gunung Agung.Gunung Rinjani. Pada puncak composite volcano
kebanyakan terdapat kawah yang berisikan vent utama atau kumpulannya.lava yang
mengalir memecah dinding kawah atau melalui sisi cone.Bagian terpenting dari
composite volcano adalah sebuah sistem conduit (saluran), dimana magma dari reservoir
di bawah kerak bumi meningkat ke permukaan volcano dibangunoleh ekumulasi material
yang tererupsi melalui conduit dengan meningkatnya ukuran lava,cinder,debu serta yang
lainnya, yang menambah kemiringan volcano. Apabila composite volcano sedang tidak
aktif, erosi atau pengikisan terjadi pada cone.Magma yang telah keras/beku mengisi
saluran (sumbat vulkanik) mengikuti jalur pada cone,dan rekahan (dikes) membuka
dimana prosesnya akan berkurang perlahan-lahan oleh adanya erosi.Sampai akhirnya,
dari proses lengkapnya hanya tersisa plug dan dike di bawah permukaan tanah, tinggal
volcano dengan kenampakan bagian yang hilang.
gambar 2.2 Composite volcano

 Shield Volcano, merupakan tipe gunungapi yang terbentuk kebanyakan dari aliran lava
cair, aliran setelah tertuang ke segala arah dari vent pusat atau kumpulan vent, yang
meluas,menumpahkan vent dari daratan,domical shape, dengan profil dengan tameng
prajurit.Aliran tsb terbentuk secara perlahan dengan akresi ribuan lava cair yang disebut
lava basalt, yang melebar seiring bertambahnya jarak.lava juga biasanya bererupsi dari
vent selama retakan yang berkembang di pinggir cone.

gambar 2.3 Shield volcano

 Lava Domes, tipe ini terbentuk relative kecil, berbentuk seperti umbi lava,
konsekuensinya, timbunan lava yang berasal dari sekitar vent.Sebuah dome (kubah)
tumbuh besar dengan ekspansi dari dalam.ketika tumbuh, permukaan luarnya dingin dan
keras,kemudian hancur, menumpahkan fragmen di sis-sisinya. Beberapa dome berbentuk
tonjolan karang atau spine yang bentuk lainnya pendek,aliran lava bersisisan (steep
side).Volcanic dome biasanya berada dalam kawah atau pada sisi composite volcano.
gambar 2.4 Lava dome

2.2 Struktur Gunungapi


 Main Vent
Merupakan tempat yang diterobos oleh batuan cair dari magma chamber ke
permukaan.Ini seperti pipa dimana lava dapat mengalir.Terkadang main vent memiliki
cabang, jika mereka mencapai permukaan dari bentukan secondary cone atau
fumarole.Ketika gunungapi meletus, lava, gas, dan fragmen batuan menuju ke main vent
dan bergerak keluar melalui crater.Ketika letusan berhenti,lava dapat turun kembali ke
pipa atau membentuk danau lava di dalam crater.
 Lava Flow
Aliran lava merupakan letusan yang berupa molten rock di bawah permukaan
bumi yang keluar dari vulkanik vent (magma).Lava berwarna merah panas saat keluar
dari vent,tetapi secara cepat berubah menjadi warna merah gelap. Abu-abu, hitam atau
warna yang lain berdasarkan pengaruh proses yang dialaminya.Lava yang sangat panas
mengandung gas yang terdiri dari besi dan magnesium berupa cairan, yang mengalir
seperti tar panas.sedangkan yang agak dingin, mengandung silicon, sodium dan
potassium yang berupa cairan dan mengalir seperti madu yang kental.

 Strata lava dan Abu


Strata lava dan abu merupakan lapisan yang terbentuk pada gunungapi ketika lava
dan abu dari gunungapi aktif terlempar keluar.Abu berisikan fragmen kecil batuan,
beberapa sama baiknya dengan partikel debu kecil, bongkahan lainnya dapat lebih besar
dari kepalan tangan.Abu gunungapi biasanya keluar dari gung berapi sebelum lava. Abu
yang mengendap ke bawah dan membentuk kumpulan di pinggir yang curam.

 Secondary Cone

Merupakan kerucut yang brau terbentuk pada gunungapi, ketika saluran utama
membentuk cabang.Lapisan batuan and abu yang membentuk gunung berapi sering retak
dan terlemahkan oleh ledakan yang terjadi selama letusan gunung berapi.jika retakan ini
membentuk garis/jalur dari main vent ke permukaan,magma mampu bergerak ke saluran
baru dan mencapai permukaan.Karena letusan, abu dan lava menyebar ke udara seperti
air mancur
 Magma chamber

Magma chamber atau dapur magma merupakan daerah sebagai tempat induk
magma berada.Ukuran magma chamber baik yang berhubungan langsung dengan
gunungapi ataupun yang terpisah hanya berupa tubuh magma dapat mencapai ratusan
ribu kilometer kubik.Pembentukan magma chamber primer pada kerak sangat
dipengaruhi oleh ukuran, pola dan kecepatan gerak rekahan,disamping macam batuan dan
ketebalan kerak bumi.Titik potong dua rekahan akan mempermudah jalannya
magma,sedangkan jalur gerus akan memperlambat pergerakannya karena selain sifat
bidang rekahan yang rapat,juga adanya milonit.

 Fumarole

Fumarole merupakan retak pada terusan permukaan dimana uap panas dan gas
dapat keluar.Magma di bawah permukaan memanaskan air sampai titik dimana air
berubah menjadi uap panas dan mampu melarutkan mineral dari batuan di sekitarnya.
Ketika gas mencapai permukaan maka gas tersebut panas dan bertekanan rendah.Gas ini
mendingin dan mngembang,mengendapkan mineral yang terlarut di sekitar saluran.

 Crater

Crater gunungapi merupakan struktur amblesan yang terjadi di permukaan


gunungapi karena kegiatan gunungapi biasanya membuat lubang di bagian atas saluran.
Kawah dibentuk dari lava, gas, dan debu yang meledak kea rah aras dari main
vent.materila jatuh kembali ke bumi di sekitar saluran dan secara perlahan menumpuk
membentuk rim di sekitarnya.Di dalam kawah selalu tetap bersih disebabkan adanya gaya
gerakan ke atas material yang secara konstan memindahan runtuhan yang jatuh.
BAB III

KESIMPULAN

Ada 4 Jenis gunung berapi berdasarkan bentuknya, antara lain :

 Stratovolcano yaitu Tersusun dari batuan hasil letusan dengan tipe letusan berubah-ubah
sehingga dapat menghasilkan susunan yang berlapis-lapis dari beberapa jenis batuan,
sehingga membentuk suatu kerucut besar (raksasa), kadang-kadang bentuknya tidak
beraturan, karena letusan terjadi sudah beberapa ratus kali.
 Perisai Tersusun dari batuan aliran lava yang pada saat diendapkan masih cair, sehingga
tidak sempat membentuk suatu kerucut yang tinggi (curam), bentuknya akan berlereng
landai, dan susunannya terdiri dari batuan yang bersifat basaltik. Contoh bentuk gunung
berapi ini terdapat di kepulauan Hawai.
 Cinder Cone Merupakan gunung berapi yang abu dan pecahan kecil batuan vulkanik
menyebar di sekeliling gunung. Sebagian besar gunung jenis ini membentuk mangkuk di
puncaknya. Jarang yang tingginya di atas 500 meter dari tanah di sekitarnya.
 Kaldera Gunung berapi jenis ini terbentuk dari ledakan yang sangat kuat yang melempar
ujung atas gunung sehingga membentuk cekungan.
DAFTAR PUSTAKA
www.ardianrisqi.com/2010/02/macam-macam-tipe-letusan-gunung-berapi.html diakses pada
tanggal 13 Maret 2011 pukul 03.00

ndeso-net.blogspot.com/2010/04/ternyata-letusan-gunung-tambora-110000.html diakses pada


tanggal 13 Maret 2011 pukul 02.45

udhnr.blogspot.com/2009/02/bentuk-dan-tipe-letusan-gunung-berapi.html diakses pada tanggal


14 Maret 2011 pukul 13.00

You might also like