You are on page 1of 1

Optimalisasi Peran Aktif Karang Taruna Melalui Pendidikan Alternatif

dengan Metode KOALISI dalam Upaya Minimalisasi


Kasus Trafficking di Kalimantan Barat

Ridho Brilliantoro, Verry Andre Fabiani, Risya Sasri


Mahasiswa Jurusan Kimia Fakultas MIPA Universitas Tanjungpura

ABSTRAK

Permasalahan Child and Woman Trafficking atau yang lebih akrab dikenal sebagai
perdagangan anak dan wanita, saat ini kian marak terjadi di wilayah Kalimantan
Barat. Berdasarkan data dari Dinas Sosial dan Pemberdayaan Masyarakat Provinsi
Kalimantan Barat, angka terakhir menunjukkan bahwa pada tahun 2008, kasus
perdagangan anak dan wanita yang berhasil ditangani Kepolisian Daerah
(POLDA) Kalimantan Barat mencapai 36 kasus dan 37 kasus ditangani oleh
P2TP2A Provinsi Kalimantan Barat sehingga total kasus trafficking yang terjadi
pada tahun 2008 di provinsi Kalimantan Barat adalah 73 kasus. Korban
trafficking ini umumnya adalah wanita dengan pendidikan dan pengetahuan
terbatas, hidup dengan masalah ekonomi dan sosial yang serius, serta anak – anak
yang putus sekolah.

Salah satu faktor utama yang mempengaruhi permasalahan trafficking adalah


faktor pendidikan dan ekonomi. Faktor pendidikan adalah faktor penyebab utama
sedangkan faktor ekonomi adalah faktor pendorong utama bagi masyarakat
korban trafficking. Apabila tingkat pendidikan masyarakat rendah, maka dapat
mengakibatkan masyarakat tersebut tidak memiliki pengetahuan serta kemampuan
lebih dalam menjalani kelangsungan hidupnya. Faktor ini didukung pula dengan
tingkat perekonomian masyarakat yang masih dibawah rata-rata sehingga dapat
menjadi penyebab adanya tindakan dalam usaha pemenuhan kebutuhan hidup
dengan tidak lagi memperhatikan nilai-nilai hukum, sosial, maupun agama yang
berlaku di masyarakat.

Optimalisasi peran karang taruna sebagai wadah pendidikan dan sosial


kemasyarakatan, saat ini dapat dilakukan dalam upaya minimalisasi kasus
trafficking yang terjadi di wilayah Kalimantan Barat. Upaya yang dapat dilakukan
adalah dengan inovasi program karang taruna berbasis pendidikan alternatif.
Inovasi ini dapat berupa metode KOALISI (Konseling, Agama, Sekolah,
Wirausaha, dan Seni) yang secara umum berisi tentang program peningkatan mutu
pendidikan sosial kemasyarakatan dengan konseling umum, pembinaan
kegamaan, pembinaan potensi pendidikan berbasis sekolah, pembinaan dan
pengembangan keterampilan wirausaha, serta pengembangan minat bakat seni.
Melalui metode KOALISI yang programnya berisi tentang pendidikan sosial
kemasyarakatan, maka diharapkan metode ini dapat menjadi suatu alternatif
pemecahan masalah trafficking dari segi peningkatan mutu pendidikan
masyarakat.

ii

You might also like