Professional Documents
Culture Documents
A. PELAKSANAAN PRAKTIKUM
1. Tujuan ; a. membuat larutan Na2S2o3 0,1N
b. standarisasi larutan Na2S2o3 0,1N
c. penetapan klor aktif dalam tepung pemutih
2. hari/tanggal ; selasa, 8 desember 2009
3. tempat ; lantai 3, laboratorium kimia dasar fakultas MIPA
Universitas Mataram
B. LANDASAN TEORI
Bilangan oksidasi suatu unsur adalah muatan suatu atom dalam senyawa,
seandainya semua elektron yang dipakai bersama menjkadi milik atom yang lebih
elektronegatif. Contohnya molekul air. Karna oksigen lebih elektronegatif, maka ia
kelebihan elektron dari dua hidrogen. Akibatnya biloks oksigen = -2 dan hidrogen = +1.
biloks dapat positif,negatif atau pecahan. Reaksi redoks adalah reaki yang mengakibatkan
ada unsur yang mengalami perubahan bilangan oksidasi. Unsur yang mengalami
kenaikan biloks disebut teroksidasi, dan yang turun disebut tereduksi (Syukri.1999).
Macam-macam reaksi redoks diantaranya adalah iodometri dan iodimetri. Titrasi
langsung (iodimetri) merupakan titrasi yang dilakukan langsung dengan larutan standard
iod sebagai oksidator, karna larutan iod oksidator lemah, penggunaan terbatas, sedangkan
titrasi tak langsung (iodometri) merupakan zat yang akan direaksikan dengan iod iodenya
biasa digunakan larutan KI berlebih. Perbedaan yang lain antara iodometri dengan
iodimetri antara lain adalah pada iodometri perubahan warna pada titik ekivalen (TE) dari
warna biru menjadi tak bewarn, sedangkan pada iodimetri perubahan warna pada titik
ekivalen (TE) dari tak bewarna menjadi warna biru (Sodiq.2005).
Titrasi berdasarkan titrasi redoks terjadi dengan perpindahan elektron, disini
terdapat unsr-unsur yang mengalami perubahan tingkat valensi. Dalam melakukan titrasi
redoks, terlebih dahulu dilakukan penentuan sampai seberapa jauh reaksi redoks akan
berlangsung melalui perhitungan tetapan kesetimbangan. Sebagai contoh jika hendak
dilakukan titrasi Fe3+ dengan Sn2+, maka harus di periksa apakah tetapan kesetimbangn
untuk reaksi (Quintus.1997).
Alat Praktikum
Timbangan elektronik
Gelas kimia
Pemanas listrik
Pipet volum 5 ml
Erlenmeyer
Gelas ukur
Timbangan statif
Buret
Labu takar 250 ml
Pipet tetes
Bahan Praktikum
Larutan HCl pekat
Larutan Na2S2O3. 5H2O
Larutan K2Cr2O7 0,1 n
KI 0,1n
Asam asetat glaseal
Kaporit
Indikator amilum
Aquades
KI 10 %
D. SKEMA KERJA
Gelas kimia
2,5gr kaporit
Erlenmeyer
+ 2 ml aquades
+10 ml KI
+ 5 ml asam asetat gliseal
Iodium yang dibebaskan titrasi dengan Na2S2O3
E. HASIL PENGAMATAN
Volume
No parameter yang di ukur (mL)
1 volume Na2S2O3 stndar 1,5 mL
2 volume Na2S2O3 stndar untuk titrasi i2 3,2 mL
F. ANALISA DATA
A.Persamaan reaksi
1.Standarisasi Na2S2O3
Cr2O72 - + 2I - 2Cr3+ + I2
Cl2 + I- 2Cl - + I2
Menurut teori
0,05 N .10 mL
= 1,6mL
= 0,33 N
(V . N) Na2S2O3 = (V . N) Cl
Mg ArCl 2
3,2 Ml . 0,33 N = BE =
BE 2
35,5
BE =
2
BE = 17,7
Jadi,
Mg
3,2 Ml . 0,33 N =
BE
Mg
3,2 Ml . 0,33 N = 17,7
Mg = 18,744 mg
mgCl
% Cl dalam sample = mgSampel x100%
18,744
= x100%
2500
=0,75%
G. PEMBAHASAN
Pada percobaan kali ini tentang penetpan klor aktif(iodometri), dimana iodometri
merukan zat yang akan ditentukan direaksikan dengan iod iodenya yang biasanya
digunakan KI,dimana digunakan metode titrasi redoks, yaitu titrasi yang didasarkan pada
reaksi reaksi oksidasi reduksi yang berjalan secara kuantitatif dan terjadi perubahan
bilangan oksidasi. Titrasi redkos ini dilakukan secaa tak langsung dimana zat yang akan
di titrasi ,ditambahkan secara tidak langsung iodium sebagai larutan baku,yang
dilakukan melalui penambahan alam bentuk KI kedalam larutan. Ada pula kelemahan
dari larutan baku iod ini adalah oksidator lemah, tidakstabil karna mudah menguap,
dipengaruhi oleh udara dngan reaksi;
4I-- + O2 2I2 + 2H2O,
H. Kesimpulan
Berdasarkan hasil pengamatan dan pembhasan di atas dapt di simpulkan bahwa:
1. laerutan iod di gunakan sebagai titrasi redoks secara tidak langsung (iodometri)
dan larutan id bersifat oksidator lemah..
2. indikator amilum dapat bereaksi dengan larutan od sehingga dapat berubah warna
coklat menjadi hitam kehijauan, karena indikator amilum memiliki warna biru.
3. asam asetat glasial yang di gunakan pada penentuan kor aktif merubah warna
kunig pekat menjadi merah baata karena terjadi reaksi redoks.
4. volume yang diperlukan Na2S2O3 dalam proses titrasi untuk penetapan klor aktif
adalah 3,2 ml.
5. kadar klor aktifnya adalah o,75%.