1. Ada beberapa jenis angkur yang digunakan pada sistem baja strand berdasarkan fungsi dan kondisinya, seperti angkur SD untuk pelat tipis dan angkur SDR untuk pelat lebar dengan mutu beton sedang.
2. Beton prategang adalah beton yang telah diberi tegangan internal sebelumnya untuk mengimbangi tegangan akibat beban eksternal.
3. Perubahan bentuk beton yang perlu diperhatikan antara lain perpendekan elast
1. Ada beberapa jenis angkur yang digunakan pada sistem baja strand berdasarkan fungsi dan kondisinya, seperti angkur SD untuk pelat tipis dan angkur SDR untuk pelat lebar dengan mutu beton sedang.
2. Beton prategang adalah beton yang telah diberi tegangan internal sebelumnya untuk mengimbangi tegangan akibat beban eksternal.
3. Perubahan bentuk beton yang perlu diperhatikan antara lain perpendekan elast
Copyright:
Attribution Non-Commercial (BY-NC)
Available Formats
Download as DOCX, PDF, TXT or read online from Scribd
1. Ada beberapa jenis angkur yang digunakan pada sistem baja strand berdasarkan fungsi dan kondisinya, seperti angkur SD untuk pelat tipis dan angkur SDR untuk pelat lebar dengan mutu beton sedang.
2. Beton prategang adalah beton yang telah diberi tegangan internal sebelumnya untuk mengimbangi tegangan akibat beban eksternal.
3. Perubahan bentuk beton yang perlu diperhatikan antara lain perpendekan elast
Copyright:
Attribution Non-Commercial (BY-NC)
Available Formats
Download as DOCX, PDF, TXT or read online from Scribd
Untuk mendapatkan gaya Prategang F, baja ditarik dengan balok-balok beton prategang, seperti juga balok beton bertulang,
on bertulang, TEGANGAN PADA REGANGAN BATAS(εcul)
tegangan lebih kecil dari tegangan ijin (σ<σ). Umpama=120MPa, praktis tidak pernah runtuh akibat geseran langsung atau punching ADA TIGA JENIS ANGKER DITINJAU DARI FUNGSINYA: maka didapat ε==0,0576%.σ Oleh susut dan rangkak shear. Mereka hancur sebagai akibat tegangan tarik akibat geseran, 1. ANGKER HIDUP E dikenal sebagai tegangan tarik diagonal pada beton bertulang dan 2. ANGKER MATI ~0.08%, lebih besar dari Jadi untuk ε c=( ε sr + ε cr ) εs jangka panjang tidak effective. pada beton prategang dikenal sebagai tegangan tarik utama. 3. ANGKER PENYAMBUNG (COUPLE) Susut : Memendeknya beton karena sifat beton itu sendiri (air Sebelum retak, beton prategang dapat dianggap terbuat dari bahan KEHILANGAN PRATEGANG ; Berkurangnya gaya prategang lebih yang dipakai untuk mencampur menguap meninggalkan yang homogen; perhitungan tegangan-tegangan tarik utama dibuat dalam tendon pd saat tertentu dibanding saat stressing. Gaya pori, terjadi tegangan pori, susut). dengan metaie kekuatan bahan yang biasa dipakai untuk benda prategang saat stressing Fo, setelahny turun menjadi Fe atau F. Rangkak (creep): Memendeknya beton karena menerima beban dengan bahan yang homogen. SUMBER KEHILANGAN PRATEGANG : terus-menerus. Geseran, Tegangan Talk Utama 1.Pergerakan dudukan angker Jadi susut dan rangkak merupakan perpendekan yang terus Desain konvensional untuk retak akibat geser di badan pada balok 2.Perpendekan elastis beton berlanjut atas fungsi waktu(time dependent). beton prategang didasarkan pada perhitungan tegangan tarik 3.Rangkak beton Beton prategang adalah beton yang diberi tegangan terlebih utama pada badan dan batas tegangan itu sampai pada nilai 4.Susut beton dahulu, untuk mengantisipasi beban yang akan bekerja. tertentu. Bagian pertama dari metode ini, yaitu perhitungan 5.Relaksasi tegangan tendon Rekayasa beton prategang adalah sebuah seni (art) menempatkan tegangan tarik utama berdasarkan pendekatan klasik, merupakan 6.Friksi akibat lengkungan tendon letak tendon agar mencapai hasil yang maksimal. prosedur yang benar sepanjang beton tidak retak. Bagian kedua SULIT MEMBUAT PREDIKSI YANG TEPAT KARENA Sifat Fisik Beton dari metode ini, yaitu pembatasan tegangan tarik utama pada nilai KOMPLEX & BANYAK FAKTOR YANG Rangkak (creep) pada dasarnya adalah sifat beton yang cenderung tertentu, tidak selalu merupakan pendekatan yang teliti, karena BERPENGARUH, SEPERTI: mengalami perpendekan berkelanjutan akibat bekerjanya beban kenyataan menunjukkan bahwa daya dukung beton terhadap ●Sifat dan karakter material yang dipakai secara terus menerus. tegangan tarik utama tidak merupakan nilai yang konsisten tetapi (beton & baja), Susut adalah perpendekan yang terjadi akibat terjadinya tegangan bervariasi terhadap besar tekanan aksial. ●Treatment (proses pengerasan) beton, pori akibat menguapnya akibat sisa pencampuran dalam Metode konvensional untuk menghitung tegangan tarik utama ●Kondisi lingkungan:temperatur,kelembaban, memproduksi beton. pada penamPang balok beton prategang didasarkan pada teori ●Besarnya prosentase tegangan (stress level), Tegangan tarik beton diperlukan apabila ingin menentukan elastik dan pada metode klasik untuk menentukan keadaan ●Proses stressing, ukuran dan bentuk elemen kemampuan retak sebuah elemen struktur misal untuk balok beton tegangan pada sebuah titik seperti dijelaskan pada setiap uraian yang harus ditinjau,dsb prategang. mekanika bahan. KEHILANGAN LANGSUNG Geseran, Pertimbangan Umum Untuk balok-balok dengan bagian flens atas yang kecil dibuat – AKIBAT PERPENDEKAN ELASTIS : BERPENGARUH Kekuatan beton prategang di dalam menahan lenturan telah cukup komposit dengan pelat-pelat yang dicor-di-tempat, kait-kait LANGSUNG PADA METHODE dikenal, tetapi kekuatannya di dalam menahan geseran atau hampir selalu dibutuhkan. Meskipun didesain atas dasar PRATARIK,SEDANGKAN UNTUK PASCA TARIK, kombinasi geser dan lentur tidak dapat diramalkan dengan teliti. perlawanan terhadap geseran, fungsi utama kait-kait adalah untuk BARU BERPENGARUH JIKA ELEMEN STRUKTUR Pada kenyataannya, dapat dikatakan bahwa balok beton prategang mencegah terpisahnya elemen-elemen komponen pada arah yang MEMILIKI TENDON LEBIH DARI SATU DENGAN lebih dapat diandalkan untuk menahan geseran daripada balok tegak lurus terhadap permukaan bidang kontak. Sehingga kait-kait PENARIKAN TIDAK BERSAMAAN. beton bertulang, karena dengan membuat prategang biasanya akan harus diberikan jika ada bahaya pemisahan, tanpa memandang – AKIBAT FRIKSI/GESEKAN mencegah terjadinya retak akibat susut yang akan merusak tegangan geser. – ADANYA SLIP ANGKER : PHENOMENANYA ketahanan balok beton bertulang terhadap geser, terutama dekat TERBALIK DENGAN KEHILANGAN AKIBAT FRIKSI. titik contraflexure (lokasi tegangan geser terbesar) begitu banyak TERDAPAT BEBERAPA JENIS PERUBAHAN BENTUK DENGAN ADANYA PENOMENA SLIP balok beton prategang yang dirancang dan dibangun atas dasar BETON YANG PERLU DICERMATI: ANGKER,JUSTRU DAPAT DIMANFA-ATKAN UNTUK teori-teori anggapan mengenai kekuatan geser, dan karena balok- 1. PERPENDEKAN ELASTIS (εc) ‘OVER TENSION’ balok tidak runtuh akibat geseran, dapat disimpulkan bahwa 2. PERUBAHAN BENTUK LATERAL, DIKAITKAN PADA KEHILANGAN TIDAK LANGSUNG metode perancangan kita saat ini, (pada dasarnya tidak berubah KOEFISIEN POISSON (UNTUK BETON NILAINYA – RANGKAK sejak Peraturan ACI 1963) cukup aman. BERKISAR 0,15-0,22) – SUSUT Persamaan Peraturan ACI yang sekarang untuk kekuatan geser 3. RANGKAK (εCr) – RELAXASI : Definisi:berkurangnya tegangan dalam baja jauh lebih rumit daripada persamaan sebelumnya yang sederhana, 4. SUSUT (εsh) akibat berjalannya waktu pada panjang tetap. tetapi didasarkan pada teori dan percobaan yang memperlihatkan SIFAT MEKANIK (σ-ε) BETON : dengan jelas bahwa kita merefleksikan penampilan yang MODULUS ELASTISITAS (Ec) sebenarnya. Faktor keamanan yang lebih merata untuk kekuatan REGANGAN PADA PUNCAK TEGANGAN (εco). geser adalah hasil usaha tambahan kita di dalam desain. REGANGAN BATAS MAXIMUM (εcul). TEGANGAN MAXIMUM (σcu). POST TENSIONING Sistem Baja Strand Angkur SD digunakan pada struktur pelat atau pelat melintang segmental, maka penggunaan coupler D adalah sangat tepat. • Balok yg mempunyai Mm/Mt kecil (20 – 30) % dimana Mm jembatan, karena penampangnya yang kecil sehingga bisa cocok Splice chuck terdiri dari dua spring-loaded wedges yang biasanya = MG PENYAMBUNG untuk pelat yang tidak terlalu tebal. menghubungkan 2 strand secara individu. • Balok yg mempunyai Mm/Mt besar, balok ini umumnya BAJA UNTAIAN SELONGSONG ANGKUR (Wire Strands) (Sheating/ Ducting) (Anchorage) (Coupler) Angkur SDR digunakan untuk pelat dengan lebar yang cukup Beton Pratekan: Beton yang mengalami tegangan internal dengan untuk bentang panjang Diameter 13mm (0.5") Corrugated (Sheating) Multiplane Anchor MA Coupler M/ME besar dan mempunyai mutu beton yang tidak terlalu tinggi yaitu besar dan distribusi sedemikian rupa hingga dapat mengimbangi BERBEDA DENGAN PADA BETON BERTULANG,UNSUR Diameter 15mm (0.6") sekitar (C20/25 according to EC2). sampai batas tertentu tegangan yang akan terjadi beban luar. KEKUATAN MENJADI ISU UTAMA,TETAPI UNTUK PE/PP Sheating Plate Anchorage SD Coupler R Angkur tipe EV hanya menggunakan satu buah tendon. Biasanya Konsep untuk menganilis sifat-sifat dasar beton pratekan : PRATEKAN MASALAH PRILAKU BETON ATAS FUNGSI Plate Anchorage SDR Coupler P digunakan pada struktur pelat atau pekerjaan struktur lainnya. 1. Konsep pertama : Mengubah beton menjadi bahan elastis, WAKTU SANGAT PERLU DIPAHAMI,INI MENYANGKUT Plate Anchorage EV Coupler D Detail daerah pengangkuran untuk tipe EV didasarkan pada gaya internal dan eksternal DNG ADANYA PERUBAHAN BENTUK JANGKA pertimbangan : pemasangan dengan jarak tulangan minimum, dan 2. Konsep kedua : Sistem Prategang untuk kombinasi PANJANG,SEKALIGUS MENYANGKUT KEHILANGAN Loop Anchorage HV jarka minimum, dan beban. Baja Mutu tinggi dengan Beton, baja menahan tarik (T) dan PRATEGANGAN Flat Anchorage FA Angkur tipe ZF/ZR (Bond Head Anchorage ZF/ZR) : Pada beton menahan tekan (C), sehingga T dan C membentuk KRITERIA MUTU : Karakteristik Baja untaian (Strands Steel) : umumnya digunakan yang sudah fabrikasi, juga memungkinkan kopel untuk menahan gaya eksternal (M). • 20 MPa<fc’<50 MPa,Normal (NS) dibuat dalam satu paket yang disebut coils yang mempunyai berat untuk dibuat dilapangan. Untaian kawat dapat berdeformasi secara 3. Konsep ketiga : Sistem prategan untuk mencapai • 50MPa <fc’<80 MPa,Mutu Tinggi (HSC) sampai dengan 3.5 ton plastis untuk menjamin beban saat transfer sampai beban kapasitas perimbangan beban (load balancing), membuat seimbang • >80 MPa,Mutu Tangat Tinggi (VHSC) dibuat dari 7 untaian kawat, yang terdiri dari 1 kawat didalam disekitar kepala grouting yang banyak diaplikasikan untuk beban gaya-gaya pada sebuah batang SEBAGAI MATERIAL UTAMA STRUKTUR BETON yang disebut king Wire dan 6 buah yang melilitnya. dinamis. Klasifikasi BP dari Sistem Beban : PRATEKAN, mutu beton yang sering dipakai 35<fc’<60 MPa, Pencegahan dan perawatan terhadap kawat dari korosi mutlak Angkur Flat tipe HV (Flat Anchorage FA) : Flat Anchorage Pratekanan internal : dengan memberi gaya pratekanan, sdh bergerak kedaerah beton mutu tinggi. diperlukan. maksimum berisi 4-0.62" atau 5-0.52" strands pada satu arah/ seperti yang dimaksudkan dalam kuliah ini Pemesanan kawat dapat dipilih dalam bentuk sudah digalvanize, plane untuk penyimpangan dalam selongsong bentuk oval Pratekanan Eksternal : dengan menekan tekanan kedinding sudah atau tanpa lapisan epoksi tanpa mengurangi kekuatan dari digunakan untuk dipasang pada member seperti pelat atas dari melalui jack (dongkrak) dengan maksud untuk menghasilkan material baja. jembatan box-girder dan plat slab prestress. tekanan pada serat bawah dan tarikan pada serat atas Pencegahan korosi yang maksimum biasanya digunakan sistem PENYAMBUNG (COUPLER) : Coupler atau penyambung pada Klasifikasi BP dari Sistem Penarikan: isolasi elektrical dengan menggunakan lapisan Polyeethylene beton pratekan untuk menyambungkan baja prestress sehingga Sistem Pratarik (Pretension) : Kabel ditegangkan terlebih (PE) atau Polypropylene (PP). didapatkan kesinambungan atau kontinuiti antara baja prestress dahulu baru dicor. Tendon harus diangkurkan ke abutment Karakteristik Selongsong (Ducting, Sheating) : yang akan disambung. Jenisnya : atau penahan atau lantai penahan. Biasa dibuat dipabrik/ lab Selongsong atau ducting atau sheating berfungsi untuk membuat Floating Anchorage Block : Coupler jenis M/E digunakan pada Sistem Paska tarik (Post tension) : beton dicor terlebih rongga sehingga baja prategang dapat dimasukkan dengan mudah struktur silindrical (misal tangki air, tangki digestor, pipa dengan dahulu dengan memberikan selongsong pada jalur kabel dan dapat dilakukan penarikan tanpa ada hambatan akibat friksi ukuran yang besar atau dome dalam bentuk shell) yang pratekan. dengan beton. membutuhkan posttensioning berbentuk circumferential. Angkur Klasifikasi BP dari Sistem Pengecoran: 1. Selongsong tipe corrugated, ketebalannya antara 0.25 – 0.35 tendon terdiri dari sebuah blok angkur dengan lubang pada kedua Sistem Cor ditempat : yaitu dengan melakukan pengecoran mm. berfungsi dalam menciptakan grouting yang akan ujungnya untuk memasukkan pelumas dan selongsong dari dilapangan. Cara ini membutuhkan biaya bekisting, tetapi dilakukan dapat berkerja dengan baik, sehingga baja strand tendon. Strand biasanya overlap pada blok angkurnya dan menghemat biaya transportasi dapat terhindar dari korosi dengan baik. menggunakan prinsip seperti avelappingnya ikat pinggang. Ring- Sistem Pracetak : yaitu dengan membuat cor di pabrik atau 2. Selongsong tipe PE/PP Sheating, terbuat dari dinding plastic tendon adalah sangat kompak dan membutuhkan tempat/ pocket tempat yang tetap kemudian diangkut ke lokasi / lapangan menjamin untuk ketahanan terhadap korosi dalam jangka yang sangat kecil sekali. Sistem Komposit : dengan membuat sebagian komponen waktu yang cukup lama terutama lingkungan yang sangat Penyambung jenis R (Coupler R) : Coupler jenis R dirancang adalah pracetak dan member lainnya dicor setempat. agrasive seperti waste water plan, silo atau tangki untuk untuk menggabungkan suatu tendon yang sudah terpasang. Misalnya : balok dibuat pracetak dan Flen berupa pelat cairan asam. Panjang selongsong ini berkisar antara 4 sd 6m Coupler ini terdiri dari batang angkur multiplane dan ujung dibuat cor setempat. Karakteristik Angkur (Anchorages) : coupler adalah merupakan tendon strand yang di overlapping. Tahapan Pembebanan Beton Pratekan: dimaksudkan untuk menahan baja prategang yang telah dilakukan Strand yang kontinyu dapat dipasang secara mudah dan kontinyu. Tahap Awal(Initial Stage) : Saat awal / Jacking / Stressing. stressing, tipe antara lain : Penyambung jenis P (Coupler P) : Coupler P terdiri dari bentuk Tahap Peralihan (Transfer Stage) : Alat dilepas (Semua Angkur Tipe MA : Biasanya dipakai pekerjaan balok dan angkur multiplane, sayap pelat and ring coupler menerima strand dipegang oleh alat kemudian dipegang oleh angker. jembatan. Agkur yang dililitkan pada plate digunakan untuk yang menerus dengan anchorages swaged sebagai pengganti Tahap pemasangan (Intermediate/ Installation Stage) : Beban mengantisipasi gaya membelah akaibat prestressing. Pemisahan wedges. Untuk suatu struktur yang mirip untuk coupler R maka Transfer + Beban beban diskolasi / Plasmaan amtara selongsong dengan plat akan memudahkan dalam kedua coupler tersebut dapat dipakai sebagai alternative. Tahap Service (Final Stage) : Beban pelaksanaan keluar + pemasangan strand setelah pengecoran beton. Penyambung jenis D (Coupler D): Untuk struktur dengan tendon beban hidup (beban lalu lintas) yang panjang tanpa prategang, misalnya konstruksi jembatan Desain Elastis, tanpa tarikan pada beton Dua keadaan akan dijumpai dalam hal ini :