You are on page 1of 20

PARADIGMA PERTUMBUHAN

PERTUMBUHAN SEIMBANG (BALANCED GROWTH):


“The synchronised application of capital to a wide
range of different industries”
- Nafziger (1990, p. 85)
Dua Versi Pendapat
 Suatu usaha minimum diperlukan untuk mengatasi
saling-keterkaitan diantara proses produksi pada kedua
sisi pasar, yaitu perlu adanya sebuah “dorongan besar”
(big push) (Rosenstein-Rodan and Nurkse)

 Jalur pembangunan dan pola investasi harus dibuat


seimbang untuk memastikan bahwa ekonomi akan
berfungsi dengan baik. (Nurkse and Lewis)
Big Push: Rosenstein-Rodan
 Rosenstein-Rodan mula-mula prihatin
dengan keadaan di Eropa Timur dan
Eropa Tenggara pada masa sesudah
perang.
 Dia berpendapat bahwa
industrialisasi merupakan satu-satunya
cara untuk memecahkan angka
pengangguran yang ketika itu
mencapai 25% karena melimpahnya
tenaga kerja pertanian.
Paul Rosenstein-Rodan  Namun demikian, dia yakin bahwa
1902 - 1985 investasi semacam itu tidak akan
terwujud tanpa koordinasi.
INDUSTRI YANG SALING
MELENGKAPI (COMPLIMENTARY)

 Perangsang investasi terbatas oleh besaran pasar


 Dalam ekonomi agraris yang tidak ada surplus, tidak
ada kebutuhan atas barang-barang manufaktur
 Meskipun Hukum Alam menunjukkan bahwa ketika para
pekerja beralih ke industri tertentu (misalnya pembuatan
sepatu) maka mereka akan menggerakkan konsumsi
sepatu, Rosenstein-Rodan menunjukkan bahwa mereka
itu tidak akan menghabiskan uang belanjanya hanya
untuk membeli sepatu saja.
INDUSTRI YANG SALING MELENGKAPI

 Namun demikian, jika para pekerja itu masuk ke


sejumlah industri untuk memproduksi berbagai macam
barang dan mereka juga membelanjakan upah mereka
untuk membeli barang-barang itu, maka industri-industri
itu akan saling melengkapi dan saling menunjang.
Oleh sebab itu yang diperlukan adalah koordinasi
diantara industri-industri tersebut.
EKONOMI EKSTERNAL
Di negara-negara berkembang, tingkat eksternalitas
kemungkinan besarnya sama dengan tingkat laba secara
keseluruhan.
Keputusan-keputusan untuk melakukan Investasi di pasar
swasta seringkali tidak mempertimbangkan eksternalitas.
Akan tetapi, jika ekonomi secara keseluruhan dilihat
sebagai sebuah unit investasi, maka ekonomi eksternal itu
bisa menjadi keuntungan internal.
WIRAUSAHA KURANG PENGALAMAN
 Kekuatan pendorong bagi investasi adalah harapan
untuk memperoleh keuntungan (profit expectation),
yang biasanya ditentukan oleh pengalaman.
Di negara-negara berkembang, tidak banyak
pengalaman yang bisa menjadi petunjuk bagi para
wirausaha.
Karena itu, risiko subjektif menjadi lebih tinggi
daripada risiko objektifnya sehingga investasi
terhalang.
Sebuah lembaga koordinasi, yang menunjang
dengan banyak informasi, akan lebih mampu untuk
menilai risiko ketimbang wirausaha secara individual.
“DORONGAN BESAR” YANG
TERKOORDINASI
 Intervensi pemerintah dalam bentuk investasi yang
terkoordinasi akan mampu mengatasi masalah-masalah
d8i atas dengan cara: mengkoordinasi industri yang saling
melengkapi, melihat eksternalitas sebagai keuntungan,
dan mengumpulkan informasi yang cukup agar bisa
memperhitungkan risiko dengan benar.
Setelah titik-ambang industri tertentu dapat dicapai,
insentif swasta yang normal bagi investasi dapat
diserahkan kembali ke pasar.
Jadi, sebuah dorongan besar akan memutus lingkaran-
setan dan memungkinkan terbentuknya sebuah siklus
PERTUMBUHAN SEIMBANG:
Nurkse
 Nurkse mengikuti tesis Rosenstein-
Rodan’s dan sekaligus mengantisipasi
gagasan-gagasan dari Lewis
 Dia setuju dengan teori ‘Big Push’,
tetapi berpendapat bahwa koordinasi
juga dapat dilakukan oleh lembaga-
lembaga swasta, misalnya perbankan.
Sumbangan pemikirannya yang pokok
Ragnar Nurkse ialah menjelaskan pentingnya mencapai
1907 - 1959 keseimbangan diantara berbagai sektor
dalam ekonomi.
SEBUAH EKONOMI YANG SEIMBANG

 Nurkse tertarik kepada jalur pertumbuhan dan pola


investasi
 Dia berpendapat bahwa keduanya harus menjadi bagian
yang alami dari pertumbuhan sehinga tercipta
keseimbangan diantara berbagai sektor dan tidak ada
penghalang maupun ekses dari kapasitas yang terus
meningkat itu.
Yang paling pokok dari proposisi ini ialah bahwa sektor-
sektor agraris dan industri harus berjalan seimbang.
Pendapat di atas adalah sumbangan pemikiran Lewis
Model Lewis
“Pembangunan Ekonomi dengan Penawaran
Tenagakerja Tak Terbatas”, 1954, Manchester School

 Merumuskan
pembangunan
dalam ekonomi
negara berkembang
yang mengalami
surplus tenaga-
kerja.
 Dasar pemikiran: …
Dasar Pemikiran
 Diasumsikan hanya ada dua sektor: Pertanian dan
Industri

 Semua tenaga-kerja memulai dari sektor pertanian

 Ini mengakibatkan tenagakerja sangat tidak


efisien

 Produktivitas = sangat rendah atau mendekati nol


Dasar pemikiran (lanjutan)
 Tenagakeja dari pertanian pada akhirnya
akan beralih ke industri, apabila industri itu
menawarkan upah yang lebih tinggi dibanding
tingkat subsistensi
 Semakin sedikit tenagakerja di sektor
pertanian = semakin tinggi efisiensi dan
produktivitas tidak akan terpengaruh
GAMBAR 2 – Grafik MODEL LEWIS

Surplus labour
p Market determined wage in
w economy with surplus labour
Capitalistic wage
Subsistence wage earners
Earners/Industry sector

o m
Quantity of labour
Dasar Pemikiran (Lanjutan)
 Lewis berasumsi bahwa jika suatu industri
memperoleh laba maka, ia akan selalau
MENABUNG dan melakukan INVESTASI
 Kuncinya adalah bahwa tabungan dan
investasi akan mampu mengatasi kecepatan
inflasi dan kenaikan upah
 Ini akan terus meningkatkan kebutuhan akan
tenaga kerja (sedangkan tenaga kerja masih
surplus)
KRITIK TERHADAP MODEL LEWIS:
MODEL SOLOW-SWAN
 Akselerasi pertumbuhan
karena meningkatnya
tabungan dan investasi
hanya sementara
 Hanya untuk JANGKA
PENDEK
 Pertumbuhan jangka-
panjang akan kembali
ke tingkat sebelumnya.
PERTUMBUHAN TAK
SEIMBANG
 Kasus yang berlawanan dengan pertumbuhan
seimbang
 Alternatif – pertumbuhan tak seimbang
 Investasi harus diprioritaskan ke sektor tertentu
 Masalahnya: bagaimana prioritas itu
ditentukan?
 Pergeseran ke industrialisasi
 Keuntungan dan kerugian
 Implikasi kebijakan ?
TEORI PERTUMBUHAN
TAK SEIMBANG
 Big Push tidak selalu dapat dilakukan
 Harus berkonsentrasi pada sektor-sektor
tertentu
 Menentukan prioritas berdasarkan keterkaitan
(linkages) antar sektor
 Keterkaitan itu di negara-negara berkembang
seringkali sulit dipahami
 Pergeseran ke industrialisasi mungkin tetap
akan membantu pertumbuhan ekonomi.
KEUNGGULAN, KELEMAHAN
TEORI DAN IMPLIKASINYA
 Kedua teori (pertumbuhan seimbang
atau pertumbuhan tak seimbang) punya
keunggulan dan kelemahan masing-
masing
 Tidak harus dipilih salah satu saja, bisa
saling melengkapi
 Pertimbangkan untuk menerapkan di
negara-negara berkembang

You might also like