Magazine for Ekamant’s Premier Customer

Juni 2005

Menyoal Usia Pakai Amplas


JOWAT (Indonesia) Rep. Office
PT. Unitec Artha Makmur
Jl. Agung Utara I Blok A 2 No. 27
Sunter Agung, Jakarta Utara 14350
Indonesia
Tel :+62-21-6514475 (Hunting), Fax :+62-21-65308073
E-mail:jowat.ind@dnet.net.id
Pengetahuan Jowat untuk Profil Anda
Pembungkusan profil (profile wrappers)
dari waktu ke waktu mengarah pada
metoda pengaplikasian perekat dengan
slot nozzles yang bisa disesuaikan.
Perekat khusus dikembangkan dengan
tujuan memperoleh keuntungan dari
kelebihan-kelebihan teknologi
aplikasi yang dapat mengurangi
tingkat konsumsi.
Pengaplikasian teknologi slot nozzle baru
membutuhkan perekat dengan rheological
properties yang sangat spesifik, dan filtrasi
teramat baik. Jumlah aplikasi lem yang
rendah dapat mengantisipasi masalah hasil
yang kurang rata, aplikasi lem berbentuk
garis-garis , atau aplikasi pada paper foils
yang basah bahkan paper foils yang
mengandung gelembung udara.
Jowat telah memperkenalkan rangkaian
produk hot melt baru, dimana dapat
menjangkau berbagai aplikasi dan feed speed
bahkan memungkinkan pengaplikasian
dengan feed speed hingga 80 meter
permenit. Kelebihan ini terdapat pada
produk Jowatherm 291.60, unfilled EVA
Wide slot nozzle application
Jowatherm 291.60
Adjustable Nordson Slot Nozzle
holt melt untuk pembungkusan
dengan finish foils. Produk ini dapat
diaplikasikan dengan perangkat
inovasi terbaru berteknologi slot
nozzle dan sama baiknya dengan
aplikasi pada metode roller
konvesional.
Produk terbaru unfilled APAO hot
melt Jowat-Hightherm 230.00 dan
221.70 telah memperoleh sambutan
hangat memiliki high heat resistance
data yang tidak seperti biasanya.
Kelebihan ini membuat teknologi slot Drawing of an adjustable slot nozzle by
nozzle bisa diterima meluas dalam
urusan pembungkusan profil.
RATA/MULUS. Pembungkusan
profil yang menggunakan holt melt
dengan sistem tertutup dan jumlah
lem yang tepat menghasilkan
kesempurnaan kualitas permukaan
untuk lembaran pembungkus high
gloss dan tipis. Ini menghasilkan
tampilan permukaan yang rata/mulus
tak bercela.
Profile Wrapping
HEMAT. Tingkat konsumsi berkisar
antara 40-45 g/m2, mengurangi
pemakaian perekat dan mengarah
pada penghematan yang berarti.
TIPIS. Pembungkus thermoplastic
dapat dengan mudah diproses
sehingga mengatasi keterbatasan
waktu kontak dalam sistem
aplikasinya serta tidak mudah teregang.
Sistem aplikasi tertutup dapat mengurangi
kemungkinan pengotoran yang biasa
terjadi.
Friz Kaschiertechnik
Editorial note
4
Contents
Menyoal
6
Usia Pakai
S
urprise! Mulai edisi ini, akan setia menemani para pembaca dengan penampilan yang baru.
Tujuannya adalah meningkatkan ketertarikan pembaca terhadap penampilan yang lebih
Amplas
baru dan lebih segar, sekalipun ini berdampak juga pada perubahan desain logo yang
selama ini digunakan.
Dengan penampilan baru ini, kolega desainer grafis akan memainkan peran lebih besar dalam
Pengamplasan
perubahan yang dilakukan saat ini. Tentu dengan semua perhatian dan kreativitasnya harus
dilimpahkan sepenuhnya agar menjadikan majalah ini tetap menarik di mata para pembaca dari
waktu ke waktu.
8 Tangan:
Kebiasaan
Di sisi lain, redaksi tetap berusaha mempertahankan komitmen agar dapat menyajikan tulisan- versus Metoda
tulisan yang membumi. Redaksi mencoba mengangkat persoalan-persoalan penata laksanaan
sehari-hari dalam proses produksi di lingkungan industri kayu olahan. Demikian juga engan
penyajiannya yang menarik, serta mudah dimengerti oleh siapa pun. Sehingga pembaca tak perlu Redaksi
mengerenyitkan dahinya ketika membaca majalah WoodMag.
Dalam edisi ini, redaksi mencoba menampilkan sejumlah persoalan yang ditemui selama kunjungan Managing Director
Jodi H. Susanto
di lapangan. Persoalan pengamplasan dengan tangan, baik tangan telanjang maupun dengan
menggunakan mesin pengamplas tangan merupakan salah satu tema yang diangkat.
Editor-in-Chief
Pengamplasan dengan tangan ternyata sedikit berbeda dengan pengamplasan dengan mesin, Arief Odon
seperti Wide belt sander atau Stroke sander. Pengamplasan tangan banyak dipengaruhi dengan
kebiasaan. Kebiasaan yang sudah dilakukan secara bertahun-tahun dan sudah menjadi habits. Editor
Tak sedikit dari kebiasaan itu justru berada di luar ruang lingkup metoda pengamplasan baku, Emir Wiraatmadja
atau bahkan berseberangan. Itu sebabnya, edisi ini banyak mengulas berfokus pada persoalan ini.
Technical Editor
Redaksi juga mengulas secara deskriptif persoalan usia pakai amplas. Persoalan ini sebenarnya Tandiono
lebih banyak merupakan standar yang idealnya dibangun para pengguna amplas. Begitu
Sirkulasi & Iklan
banyaknya faktor yang berpengaruh atas usia pakai amplas, sehingga bisa berbeda dari satu Anggie Mokoginta
pelanggan ke pelanggan lain dan dari satu periode produksi ke periode produksi lainnya. Standar
yang dibangun diharapkan bisa menjadi SOP pengamplasan masing-masing pengguna. Bila
diminta, PT. Ekamant Indonesia dengan senang hati akan membantu penyusunan standar Published by:
PT. EKAMANT INDONESIA
tersebut. Jl. Rawa Sumur Timur
BPSP Blok K 3-4
Edisi kali ini juga menampilkan sejumlah artikel mitra kerja selama ini. Artikel mitra kerja diharapkan Kawasan Industri Pulogadung
Jakarta 13930 - Indonesia
tak hanya menggugah para pembaca, tapi juga memberikan pengkayaan dan perluasan Telp: +6221 468 26 220
wawasan pembaca. Fax: +6221 461 4318
As an educational and commu-
Selamat membaca.
nication media for woodworking
industry community, the editor
of WoodMag receives contri-
butions of articles dealing with
production process and
technology in the industry.
1
 Technology 01
Nilai Lebih Amplas
Berbacking Film
Pengguna amplas umumnya lebih mengenal
amplas berbacking kertas dan kain. Kini,
amplas berbacking film pun sudah tersedia di
pasar.
PT. Ekamant Indonesia telah mengedarkan
amplas SunMight L312T berbacking film.
Amplas yang diproduksi Sun Abrasives Co.,
Ltd., Korea Selatan, diharapkan bisa
memenuhi keinginan pelanggan yang
mementingkan hasil akhir berkualitas tinggi.
Amplas berbacking film bisa dibilang sebagai
hasil rekayasa teknologi dalam dunia industri
amplas. Dewasa ini hanya sedikit produsen
amplas kelas dunia yang mampu
mengaplikasikan teknologi ini, dan salah
satunya adalah Sun Abrasives Co., Ltd.
Perusahaan ini telah mengaplikasikan
teknologi ini, mulai dari amplas cakram (disc)
hingga wide belt. Untuk saat ini, hanya
amplas disc SunMight yang telah memasuki
pasar Indonesia.
Menurut Tandiono, Support Engineer
PT. Ekamant Indonesia, dari hasil uji coba bisa
disimpulkan amplas berbacking film ini memiliki
keunggulan dibandingkan dengan jenis
backing lainnya. Film sebagai bahan backing
memiliki karakter yang sangat spesifik. Film
memiliki tekstur yang jauh lebih halus namun
lebih liat dibanding kain dan kertas. Halusnya
tekstur film memungkinkan kerapatan dan
kepadatan lebih tinggi sehingga rata
permukaannya mendekati kondisi sempurna.
Ini memungkinkan permukaan pasir amplas
jauh lebih merata (Lihat diagram 1), sehingga
2 3
memungkinkan lebih meratanya pengikisan
oleh pasir amplas.
Lebih ratanya permukaan backing film dan
butiran pasir amplas mengurangi kemung-
kinan terjadinya cacat hasil pengamplasan. Itu
sebabnya pilihan menggunakan amplas disc
berbacking film dari SunMight sesuai dengan
tujuan koreksional, dan untuk pencapaian
hasil akhir berkualitas tinggi.
Sun Abrasives menyempurnakan kelebihan itu
dengan menggunakan larutan pengikat atau
lem berdaya rekat tinggi, sehingga dapat
mencegah terjadinya deformasi dan
kerontokan butiran pasir saat dipergunakan.
Deformasi dan hilangnya butiran pasir dapat
mengakibatkan terjadinya cacat hasil
pengamplasan, sehingga diperlukan
koreksional lanjutan yang menambah waktu,
tenaga dan biaya.
Amplas SunMight dengan backing film juga
berdaya tahan lebih tinggi terhadap tarikan
dan panas dibanding kedua backing lainnya.
Panas berlebih akibat pergesekan saat
dipergunakan merupakan pemicu penurunan
tegangan permukaan backing. Ini
memungkinkan peregangan tekstur yang
mendorong robeknya backing dan pelipatan
(folding).
Hadirnya amplas SunMight berbacking film
bisa menjadi pilihan bagi pelanggan.
Pelanggan yang mementingkan kualitas hasil
akhir yang tinggi. Kualitas utama yang selama
ini dicapai dengan proses panjang, kini bisa
dicapai dengan lebih singkat dan lebih efektif.
Technology 02
Baru! EKA-Orange
dan EKA-Orange S
Ekamant AB, Swedia, baru-baru ini telah
EKA Orange/EKA Orange S
meluncurkan produk terbarunya, EKA-Orange dan
EKA-Orange S. Produk ini bisa disebut sebagai
kelanjutan produk KBN atau KB terdahulu. Lantas Backing Paper
Paper Backing Surface
apa yang membedakannya?
Grit P100 – P 500 B-Paper
Produk ini memiliki muatan teknologi lebih dari P80 – P40 C-Paper
pendahulunya. EKA-Orange dan EKA-Orange S
Pengikat Resin over resin
sama-sama menggunakan teknologi pengikat resin
Jenis Pasir White aluminium oxide
over resin.
Coating Semi-open
Dengan teknologi itu, EKA-Orange dan EKA-Orange Warna Orange
S lebih fleksibel dipergunakan. Fleksibilitas itu juga
Stearate Calcium-stearate
memungkinkan lebih efektifnya daya kikis butir pasir
Ukuran Grit
amplas White Aluminium Oxide yang
dipergunakannya. Eka Orange P40, 60, 80, 100, 120, 150,
180
Kelebihan itu ditunjang dengan pemakaian Calcium
Stearate. Calcium Stearate merupakan jenis stearate Eka Orange S P120, 150, 180, 220, 240,
yang lebih ramah lingkungan, sehingga mengurangi 280, 320, 400
tingkat polusi lebih rendah lagi dan dapat membantu Lebar 1370 mm
peningkatan kesehatan para pekerja di bagian
pengamplasan.
Ekamant news 01
Ekamant Berpameran di Surabaya
PT. Ekamant Indonesia untuk pertama kalinya
mengikuti Pameran Machine Tools &
Cloth Backing Surface
Manufacturing di Surabaya, Jawa Timur.
Pameran ini diselenggarakan di Surabaya
Convention Center & Hall pada 1-4 Juni lalu.
Booth PT. Ekamant Indonesia menampilkan
sejumlah lini produk, mulai dari Ekamant,
Kovax, Taiyo dan SunMight. Selain itu, stand
Ekamant juga memperkenalkan lini produk
baru, yaitu Air Tools. Serangkaian Air Tools ini
merupakan peralatan bantu yang
menggunakan kompresi udara sebagai sumber
tenaganya.
Kehadiran Ekamant cukup menarik perhatian
pengunjung dan peserta pameran, apalagi
nama Ekamant sudah cukup dikenal untuk
industri kayu olahan yang banyak terdapat di
Surabaya dan sekitarnya. Dengan
menampilkan rangkaian produk Air Tools,
Ekamant telah mempermudah para
pelanggannya untuk menemukan solusi
pengamplasan secara lengkap.
 Feature 01
Menyiasati Berakhirnya
Keberlimpahan Kayu Jati
Dampak dari penjarahan besar-
besaran hutan Jati di Pulau Jawa 2-3
tahun silam berdampak atas merosot
drastisnya suplai kayu Jati.
Kemerosotan itu membumbungkan
harga kayu ini di pasar nasional. Ini
merupakan ancaman serius atas
industri kayu olahan nasional yang
selama ini mengandalkan kayu Jati
sebagai bahan baku utamanya.
Belum hilang persoalan ini, kenaikan
harga pun berlangsung untuk
berbagai jenis kayu di pasar
Internasional. Di pasar Jakarta,
kenaikan harga-harga kayu pun
cukup mencengangkan padahal itu
bukan kayu Jati. Kenaikan harga
kayu bulat memicu kenaikan harga di
sektor lain, seperti properti dan
industri kayu olahan.
Industri Pengolahan Kayu
Lebih Terpukul.
Bedanya, kebanyakan konsumen
membeli produk properti sebagai
kebutuhan utama dan dibantu
perbankan dalam mendanainya
untuk masa panjang. Ini cenderung
membuat konsumen produk ini
mengabaikan permasalahan, apalagi
persentase kayu dalam properti juga
terbatas dan bisa tergantikan material
lain seperti besi.
Di sektor kayu olahan, kenaikan
yang meroket itu cukup
menjengkelkan. Apalagi terjadi
4 5
ditengah meningkatnya pesanan dari buyers di
luar negeri. Situasi ini tak urung membuat
sebagian buyers memutar langkahnya karena
takut ordernya tidak terealisasi akibat
kelangkaan itu. Kalaupun terealisasikan maka
industri furnitur terpaksa menekan
keuntungannya, karena umumnya posisi buyers
cukup kuat dalam tawar-menawar sehingga
sulit mengoreksi harga jual produk yang
dipesannya. Sebuah dilema yang sudah pasti
tidak menyenangkan.
Operasi besar-besaran terhadap pembalakan liar
dan ekspor kayu bulat hasil pembalakan liar
dituding sebagai penyebab utama dari kejadian
ini. Toh semuanya tidak bisa mengubah kondisi
yang ada. Suksesnya operasi di atas ternyata
tidak mampu merubah kondisi yang sudah
tercipta. Harga-harga sudah meroket, dan
mohon maaf bila tidak bisa terkoreksi lagi. Yang
harus dilakukan pada saat ini adalah penyesuaian
terhadap kondisi yang ada.
Masalah ini justru kurang menguntungkan
posisi produsen outdoor furniture. Salah satu
ketertarikan buyers untuk datang
membelanjakan uangnya adalah karena kayu
Jati sebagai bahan bakunya. Citra klasik yang
menempel pada jenis kayu inilah yang
membuat mereka datang dan datang lagi
untuk keperluan itu. Mengoreksi harga jual
dengan 1-2 sen Dolar AS justru membuat
buyers angkat kaki. Situasi juga diperunyam
dengan tingginya cost of money yang ada.
Kondisi semacam ini melahirkan pilihan
menggunakan kayu jenis lain ke dalam
pertimbangan. Kini, berbagai jenis kayu keras
asal Kalimantan, Sulawesi dan Papua pun
menjadi amat familiar dari waktu sebelumnya.
Kayu Merbau asal Papua, yang tingkat
kekerasannya di atas kayu Jati, pun sudah
termasuk ke dalam daftar belanja berbagai
perusahaan. Sekalipun untuk
mendapatkannya mereka harus bersaing
dengan sesama perusahaan domestik, dan
yang lebih payah bersaing dengan para
Tidak heran bila banyak industri kayu olahan di
Jawa terpaksa antri membeli kayu Jati rakyat, yang
harganya juga sudah meroket sekalipun kualitasnya
tak bisa digolongkan baik. Sebuah pemandangan
yang tidak pernah terlihat sebelumnya. Sedemikian
parahnya kondisi, pucuk pimpinan sejumlah
perusahaan kayu olahan di Jawa Tengah terjun
berburu kayu Jati idaman hingga ke berbagai
pelosok daerah. Ada yang berinisiatif hingga
bertandang ke Jawa Barat dan Jawa Timur,
bahkan di antaranya juga menyeberang lautan
guna tujuan itu.
Bila pasokan Jati tidak mencukupi, maka pilihan
tersedia berbagai opsi untuk itu. Untuk produsen
indoor furniture, pilihan menggunakan engineering
wood untuk menggantikan solid wood sudah lama
diterapkan. Umumnya buyers juga tidak terlalu
mempermasalahkannya. Kondisi serupa juga
menguntungkan bagi produsen lantai kayu yang
jumlahnya cukup banyak. Engineering wood sudah
lama menjadi pilihan bahan baku mereka.
eksportir ilegal yang kebanyakan berasal dari
negeri Jiran.
Menyiasati Kayu Keras.
Tingkat kekerasan kayu Merbau dan berbagai
kayu serupa asal Kalimantan ternyata
memunculkan masalah baru dalam proses
produksi. Di banyak perusahaan, persoalan
treatment kayu jenis ini sempat memusingkan
terutama saat proses pengamplasan. Standar
yang sudah ada harus disesuaikan dengan
metode trial & error guna dapat memberi
kualitas hasil akhir seoptimal mungkin, namun
tetap harus efesien dan efektif.
Dalam proses pengamplasan misalnya,
sejumlah perusahaan mengeluhkan borosnya
amplas yang dipergunakan dalam proses
pengamplasan. Beberapa di antaranya bahkan
memperlihatkan hangusnya permukaan amplas
yang sudah dipergunakannya. Semuanya
cukup me-musingkan apalagi bila dilakukan
dengan metoda trial & error, dalam waktu
sempit sembari diburu jadwal produksi yang
sudah demikian ketat.
Tandiono, Support Engineer PT Ekamant
Indonesia, menyebutkan bahwa untuk proses
pengamplasan kayu keras sejenis Merbau
Papua maka kombinasi grit yang
dipergunakan sebaiknya diturunkan
tingkatnya. Bila toleransi finishing pada kayu
Jati menggunakan grit 240, maka untuk
kayu Merbau finishing grit yang digunakan
setingkat atau dua tingkat di bawahnya.
Grit 150 ke bawah ditujukan untuk
pengamplasan kalibrasi dan intermediate,
sedangkan grit 180 ke atas ditujukan untuk
pengamplasan finishing. Gunakan pula
kombinasi lompatan grit berselang seperti
yang direkomendasikan agar tidak terjadi
scratch atau goresan yang tidak bisa tertutupi
saat finishing. Perlu juga diperhatikan tentang
kemampuan pengikisan maksimal dari masing-
masing grit.
Agar tidak terjadi kehangusan pada amplas
maka tingkat kecepatan konveyor (conveyor
speed) yang dipergunakan juga diturunkan.
Menurut Tandiono, ini merupakan cara untuk
menyiasati ketidakadaan bila tidak terdapat
tombol penyesuaian kecepatan putaran belt
amplas pada mesin wide belt sander.
Tujuannya adalah membuat amplas bekerja
secara efektif dalam melakukan pengikisan.
Menurut Tandiono, kecepatan konveyor
yang terlalu tinggi akan membuat amplas
tidak bekerja semestinya. Bahkan bisa
mengakibatkan hangusnya sebagian atau
seluruh permukaan amplas.
Untuk lebih mengefektifkan kerja amplas,
perlu juga diperhatikan jenis pasir amplas yang
dipergunakan. Pasir Aluminium Oxide sangat
tajam sehingga cocok untuk melakukan
pengikisan awal dan menengah, sedang pasir
Silicon Carbide yang lebih tumpul sangat
sesuai dengan keperluan finishing.
Penyiasatan dan penyesuaian semacam ini
diperlukan guna dapat keluar dari tekanan.
Ini akan membantu industri woodworking
dapat menikmati kualitas hasil akhir tanpa
harus menghabiskan waktu berdasarkan
metode trial & error. Satu tantangan depan
sudah terlampaui, bila diterapkan secara
konsisten. Satu peluang bisa direngkuh untuk
menjalin masa depan dan eksistensi industri
pengolahan kayu nasional di pasar
Internasional.
 Feature 02
Persoalan usia pakai atau keawetan amplas
tampaknya menjadi sebuah pertanyaan yang
selalu dijumpai ketika tim pelatihan
PT. Ekamant Indonesia terjun ke lapangan.
Pertanyaannya ini selalu terkait dengan kinerja
dari selembar amplas yang dipergunakan
dalam proses produksi.
Menurut Tandiono, Support Engineer PT.
Ekamant Indonesia, standar lama pemakaian
amplas, sebaiknya disusun masing-masing
industri penggunanya. Banyaknya variabel
yang mempengaruhi keawetan dan kinerja
amplas, sehingga standar akan sangat variatif
dari industri ke industri lainnya bahkan dari
satu periode produksi ke periode produksi
lainnya. Standar juga dipengaruhi kualitas hasil
akhir yang dapat diterima masing-masing
pelanggannya. Sejauh ini, tambahnya,
Ekamant akan membantu penyusunan standar
tersebut.
Keawetan amplas sebenarnya bisa lebih
mudah diperhitungkan bila dilakukan
pengamplasan dengan mesin Wide belt
sander. Pengamplasan mesin akan mudah
membantu pembakuan itu, terutama bila
benda kerja memiliki dimensi fisik yang
memudahkan perhitungannya, seperti dalam
meter persegi. Untuk melakukan pembuatan
standar perlu diperhatikan bila lama pemakaian
amplas dipengaruhi oleh banyak variabel.
6 7
Menyoal Usia Pakai Amplas
Variabel itu mulai dari kekerasan, kerapatan
(Density), kandungan air (Moisture content)
dan kandungan getah kayu; kecepatan belt
dan kecepatan konveyor; fungsi dan kondisi
jet blower serta penyedot debu (Dust
collector); kondisi graphit concact roller dan
pad; kelembaban, jenis pasir dan tipe coating,
serta ukuran fisik dan kombinasi grit amplas.
Untuk sejumlah industri diperlukan tambahan
variabel seperti tipe lem, coating dan lacquer
yang dipergunakan.
Kian keras kayu atau panel yang
dipergunakan maka berdampak pada
peningkatan konsumsi amplas. Untuk kayu
keras seperti Merbau Papua, perlu disiasati
dengan memperlambat kecepatan konveyor
saat pengamplasan dilakukan, sehingga tidak
mengakibatkan kehangusan amplas. Perlu
juga dilakukan penyesuaian grit yang
digunakan, seperti menurunkan grit akhir
sekaligus menyesuaikan ulang kombinasi grit
yang akan dipergunakan.
Dampak kian rapatnya serat (density) mirip
dengan dampak kekerasan kayu, karena
berdampak naiknya konsumsi amplas. Ini mirip
dengan problem moisture content yang
mengakibatkan pemborosan amplas. Pada
berapa kasus, perpindahan kelembaban dari
panel ke permukaan amplas berakibat
perenggangan serat-serat backing sehingga
bisa memicu pengenyalan serta robeknya
amplas.
Kekentalan getah juga mempengaruhi usia
amplas. Getah kental cenderung menempel
pada permukaan amplas dengan membentuk
noktah-noktah kecil dipermukaan. Amplas
tidak bisa mengikis maksimal dan
mengakibatkan cacat pengamplasan di
permukaan benda kerja. Kalau sudah begini,
amplas dan benda kerja terpaksa diafkir.
Kecepatan belt dan konveyor juga
berpengaruh. Variabel ini sebenarnya tidak
berdiri sendiri tapi terhubung dengan tingkat
kekerasan kayu, kerapatan serat, moisture
content dan residu getah. Umumnya,
kecepatan belt tidak bisa disesuaikan sehingga
kecepatan konveyorlah yang harus
disesuaikan dengan keempat faktor di atas.
Misal, untuk jenis kayu keras maka kecepatan
konveyor harus diturunkan agar daya kikis
amplas berlangsung maksimal.
Faktor mesin Wide belt sander juga
berpengaruh pada keawetan amplas.
Perhatikan dengan seksama kondisi jet
blowernya. Apakah jet blower berfungsi
dengan baik dan dapat dipergunakan pada
kecepatan maksimal. Ini perlu untuk
menyingkirkan penumpukan hasil pengikisan
dari amplas secara maksimal. Bila jet blower
tidak berfungsi secara baik, sebaiknya
dilakukan perbaikan terlebih dulu. Penyedot
debu (dust collector) pun harus dalam kondisi
baik dan dapat berfungsi maksimal. Bila
penyedot debu tidak berfungsi baik maka
akan terjadi penumpukan hasil pengikisan
yang mengisi celah-celah di antara butir pasir
amplas. Tumpukan itu kian padat dan bisa
menutupi puncak pasir amplas karena
kepadatannya. Ini tentu merusak kinerja
amplas dan menurunkan usia pakai amplas.
Variabel lain yang sering diabaikan adalah celah butiran pasir, sehingga tidak menutupi pasir dan bila menumpuk akan menyebabkan
kondisi graphit pada contact roller dan pad. ujung pasir dan lebih mudah dibersihkan jet cacat pengamplasan. Pada berapa kasus,
Bila kondisi graphit di kedua benda ini tidak blower. bahaya kebakaran juga mengancam karena
lagi utuh, maka hasil pengamplasan kandungan dalam lem yang belum mengering
Kian lebar ukuran amplas Wide belt sander
permukaan benda kerja tidaklah merata. memang mudah terbakar akibat bergesekan.
akan memperbesar keawetan dan kinerjanya.
Sekilas gejala ini mirip dengan cacat
Bidang yang lebih lebar memuat butiran pasir Untuk sejumlah industri yang menghasilkan
pengamplasan, namun sebenarnya lebih
lebih banyak, sehingga pengamplasan lebih produk akhir jadi (finishing products), maka
disebabkan oleh tidak utuhnya lapisan
merata ke seluruh bidang amplas. Gerak osilasi sebaiknya ditambahkan juga variabel jenis
graphit. Hal ini bisa dicegah dengan
yang sempurna juga membuat pemerataan coating atau lacquer yang digunakan. Ini
pengecekan rutin dan pemeliharaan berkala.
beban pengikisan ke seluruh bidang amplas. berpengaruh terhadap keawetan amplas,
Kelembaban berpengaruh atas keawetan Kombinasi grit yang lebih beragam akan termasuk pula amplas yang menggunakan
amplas. Itu sebabnya penting sekali memperpanjang usia keawetan tiap amplas. lapisan stearate atau anti statex.
memperhatikan kondisi penyimpanan amplas. Asalkan kombinasi yang digunakan sesuai
Standarisasi usia pakai amplas bisa dilakukan di
Amplas yang baru tiba, setelah pengecekan rekomendasi kombinasi grit, akan membuat
tiap industri, dengan memperhatikan beragam
fisik, sebaiknya disimpan kembali secara rapat tiap amplas bekerja maksimal dan
variabel termasuk kualitas yang diterima
dalam kotaknya. Relaksasi dilakukan dengan menyuguhkan kualitas hasil akhir seperti yang
buyers. Bisa jadi ada perbedaan dalam standar
menggantung amplas dalam kotak diharapkan.
seperti jenis kayu yang digunakan dan
penyimpanan selama 24 jam sebelum
Sama dengan getah, penggunaan lem juga finishing yang diminta oleh buyers. Namun
dipergunakan. Untuk kotak penyimpanan
berdampak serupa. Penggunaan lem yang standarisasi ini penting agar tercipta standar
amplas sebaiknya diperhatikan sirkulasi udara
berlebih atau masih belum mengeringnya saat operasional baku di dalam perusahaan,
dan penghangatan yang memenuhi
dilakukan pengamplasan akan berpengaruh sehingga tingkat efektivitas dan efisiensi kerja
persyaratan suhu dan tingkat
pada usia pakai amplas. Lem yang belum pun terukur secara pasti.
kelembabannya. Sebelum dipergunakan
mengering biasanya menempel pada ujung
sebaiknya amplas dihangatkan dengan
menjalan mesin Wide belt sander selama 5-10
menit tanpa mengoperasikan benda kerja.
Variabel yang juga penting adalah kesesuaian
jenis pasir amplas dengan beban kerja. Untuk
industri kayu olahan secara umum dikenal
jenis pasir Aluminium Oxide dan Silicon
Carbide. Aluminium Oxide yang tajam dan
agresif lebih sesuai untuk kalibrasi dan
intermediate. Sedang Silicon Carbide yang
tumpul lebih sesuai untuk finishing. Perlu
diperhatikan jenis coatingnya. Untuk kayu
keras dan bergetah kental, open coating akan
lebih seusai dibandingkan dengan close
coating. Kotoran pengamplasan masuk ke
 Ekamant Solution 01
Pengamplasan Tangan:
Kebiasaan
versus Metoda
Kebiasaan (habits) bisa menjadi kendala bagi
peningkatan kualitas hasil akhir. Salah satu
kendala yang pernah ditemukan berkaitan
dengan kebiasaan adalah afdol tidaknya
pengamplasan tangan selepas pengamplasan
wide belt sander. Hanya karena belum merasa
afdol, dilakukanlah pengamplasan tangan
selepas pengamplasan mesin wide belt sander.
Kebiasaan atas nama afdol ini jelas merusak
kualitas hasil pengamplasan yang dihasilkan
mesin wide belt sander. Kebiasaan semacam ini
telah menghasilkan pemborosan yang
seharusnya bisa dicegah dengan kehadiran
mesin wide belt sander.
Kebiasaan lain yang juga sama buruknya
adalah pergantian amplas dari satu merek ke
merek lain, tanpa memahami karakter amplas
dan mesin amplas yang dipergunakan dalam
proses kerja. Sebenarnya tujuan dari tindakan
ini adalah mencari solusi terhadap persoalan
goresan (scratch) yang selalu muncul dalam
proses pengamplasan terutama pengamplasan
tangan. Mengganti amplas dari satu merek ke
merek lain, bukanlah tindakan yang tepat.
Solusi yang paling tepat justu memahami
karakter amplas dan mesin amplas yang
dipergunakan dalam proses pengamplasan.
8 9
Kebiasaan yang menjadi kendala peningkatan
kualitas justru banyak ditemukan dalam
proses pengamplasan tangan. Kebiasaan ini
sering berseberangan dengan metoda
pengamplasan yang diperkenalkan produsen
amplas, seperti PT. Ekamant Indonesia.
Pengamplasan tangan memiliki kelemahan
yaitu perbedaan tekanan tangan yang
fluktuatif. Fluktuasi semacam ini terlihat tajam
bila pengamplasan dilakukan untuk tahap
kalibrasi dan intermediate yang banyak
menguras tenaga pekerja pada 10-15 menit
awal. Selepas itu, tekanan tangan pekerja
akan merosot sejalan terkurasnya tenaga
pengamplas, sehingga ketebalan pengikisan
menjadi tidak rata.
Untuk pengamplasan tangan pada permukaan
panel yg lebih rata, idealnya dilakukan
dengan menggunakan bantalan berupa pad
bergraphit. Pad Ini berguna mengurangi
fluktuasi tekanan tangan, sehingga diperoleh
tekanan yang lebih konstan. Bentuk pad
juga bisa disesuaikan dengan lebar dari benda
kerja yang harus diamplas, sehingga diharap
bisa mengikis hingga ke bagian tersulit.
Kebiasaan lain yang ditemukan adalah pekerja
tidak acuh terhadap karakter amplas yang
Gambar 1, Kombinasi Grit
digunakan. Ketidak tahuan sekaligus ketidak
acuhan pekerja tentang karakter amplas, mulai
dari jenis pasir, backing, dan kombinasi grit
ternyata berpengaruh besar pada kualitas hasil
akhir. Kebanyakan dari mereka tidak bisa
membedakan antara pasir Aluminium Oxide
dengan Silicon Carbide. Pasir Aluminium Oxide
sangat tajam dan memiliki daya kikis sangat
agresif, sehingga hanya cocok untuk kerja
kalibrasi dan intermediate. Pasir Silicon Carbide
yang lebih tumpul lebih sesuai untuk
finishing.
Akan lebih baik lagi bila untuk kerja finishing
digunakan amplas berbacking kertas. Ini
karena tekstur backing kertas relatif lebih
halus dibanding dengan tesktur backing kain.
Akan lebih sempurna lagi bila digunakan
amplas berbacking film, seperti amplas disc
SunMight L312T. Amplas dengan backing
film ini memiliki kelebihan pada permukaannya
yang lebih rata, dibanding dengan amplas
berbacking kertas atau kain. Sedang amplas
berbacking kain idealnya digunakan untuk
kerja kalibrasi dan intermediate.
Untuk mencegah terjadinya cacat
pengamplasan tangan, seperti timbulnya
goresan yang terlalu dalam maka perlu
diperhatikan secara khusus tentang kombinasi
grit. Kombinasi grit yang disarankan adalah
melompati satu grit (lihat Gambar 1.
Kombinasi Grit).
Bila grit melompat terlalu jauh maka sudah
dapat dipastikan timbulnya soal goresan yang
tidak dapat dihilangkan tanpa menggunakan
kombinasi grit yang sesuai.
Cara yang paling mudah untuk menghitung
grit mana saja yang akan dipergunakan dalam
proses pengamplasan tangan, sebenarnya
tidak berbeda dengan metode yang
diterapkan untuk pengamplasan dengan
widebelt sander. Kombinasi grit yang benar
dihitung mundur dari patokan grit standar
finishing yang diminta buyers. Perhitungan
mundur dengan melompati satu grit,
memungkinkan diperolehnya grit awal yang
penggunaan keduanya tidak dibarengi
pemahaman atas karakter keduanya.
Double action sander, yang menggunakan
amplas cakram (disc) memiliki dua gerak
sekaligus, yaitu berputar dan memotong atau
mengikis dalam satu pergerakan. Ini bisa dilihat
dari jejak goresan yang ditinggalkannya yang
hampir menyerupai per yang melingkar.
Gambar 2A.
Orbital Sander, Karena pergerakan gandanya, double action
2B. Double Action Sander sander lebih sesuai untuk kerja kalibrasi dan
intermediate. Ini berarti double action sander
akan dipergunakan dalam proses akan lebih berdaya maksimal dengan
pengamplasan dengan tangan. Patokan yang menggunakan grit P150 ke bawah, sehingga
paling mudah diingat adalah grit P150 ke daya kikisnya pun maksimal.
bawah biasanya ditujukan untuk kerja
Orbital sander, yang menggunakan amplas
kalibrasi. Sedang grit P180 ke atas ditujukan
lembaran yang dijepit di kedua ujungnya,
untuk kerja finishing (Lihat Tabel Daya Kikis
memiliki gerak bergetar secara ringan. Jejak
Maksimal per Grit).
goresan yang ditinggalkannya berbentuk
Grit Daya Kikis Maksimal spiral yang memanjang. Jejak goresannya pun
tidak sedalam seperti yang ditinggalkan
P 40 1,30 mm double action sander. Itu sebabnya, orbital
P 60 0,90 mm sander dengan gerakan-gerakan halusnya
P 80 0,60 mm
lebih sesuai untuk penggunaan grit P180 ke
P 100 0,40 mm
atas.
P 120 0,25 mm
P 150 0,15 mm Dengan pemahaman atas karakter amplas dan
P 180 0,10 mm alat bantu produksi, sebenarnya bisa dicapai
P 240 0,05 mm
pengurangan atas kebiasaan lama yang
bertentangan dengan metoda aplikasi. Ini
Kebanyakan dari kerja pengamplasan tangan penting karena dengan metode yang lebih
saat ini mempergunakan alat bantu. Alat terstruktur, dapat dilakukan peningkatan
bantu ini berupa orbital sander atau double kualitas hasil akhir sehingga bisa
action sander (lihat gambar 2A. Orbital sander, mendongkrak efisiensi dan efektifitas proses
dan 2B. Double action sander). Sayangnya, produksi.
 Milesi Solution 02
Wood Stain
Wood Stain atau pewarnaan dalam proses
finishing di industri wood furniture selama ini
kurang mendapat perhatian karena dianggap
tidak mempengaruhi hasil akhir (performance)
dari wood finishing, padahal stain
peranannya sangat penting sekali dalam
penentuan hasil finishing yang baik.
Selama ini orang tidak menyadari atau
kemungkinan tidak mengetahui bahwa
pemakaian stain yang salah sering sekali
mengakibatkan hasil finishing yang
didapatkan tidak sempurna penampilannya.
Problem yang sering ditemukan adalah warna
stain yang belang-belang (tidak merata) dan
hasil finishing yang kurang bersih dan rapi.
Pada kayu-kayu lunak seperti cherry, beech,
bird eyes, maple, sycamore dan lain-lain orang
tidak pernah mengaplikasikan stain langsung
di atas kayu karena penyerapan kayu yang
tidak merata menyebabkan hasil pewarnaan
juga meninggalkan bercak-bercak di beberapa
tempat.
Untuk jenis-jenis kayu tersebut di atas orang
biasa mengaplikasikan stain di atas sanding
sealer atau dicampur ke dalam sanding sealer
maupun top coat, hasilnya akan berbeda
dengan aplikasi langsung di atas kayu karena
efek tiga dimensi dari kayu tersebut tidak
berhasil di tonjolkan padahal kayu-kayu di
atas keindahannya justru terdapat pada efek
tiga dimensinya.
Masih banyak lagi problem yang selama ini
disebabkan oleh stain atau pewarnaan yang
tidak disadari oleh konsumen bahan finishing
wood coating.
Satu hal lagi yang mempengaruhi terhadap
hasil aplikasi dengan pewarnaan adalah
pengamplasan dengan grade yang tepat
ukurannya sebelum proses pewarnaan
wiping stain di atas kayu, kalau amplas terlalu
halus stain tidak dapat penetrasi ke pori-pori
10
kayu kalau terlalu kasar hasilnya akan kurang
rata.
Milesi spa sebagai produsen wood coating
terkemuka di Italia mempunyai range produk
stain dengan berbagai jenis warna yang
mempunyai fungsi yang berbeda untuk setiap
kebutuhan akan pewarnaan.
CIT STAIN SERIES adalah jenis pigmen stain
yang mempunyai sifat yang sangat baik di
dalam hal transparansi dan warna yang sangat
terang juga tahan terhadap sinar ultra violet
dari matahari. Stain ini dapat diaplikasikan
dengan roller coater, kuas, spray dan dengan
cara di lap dengan kain ball di atas Melamine,
NC, PU, PE dan UV Coating. Keunggulan dari
stain ini adalah apabila diaplikasikan di atas
bidang yang sangat lebar hasilnya tidak
belang-belang walaupun kita aplikasi
berulang kali.
CLT KROMOLUX STAIN SERIES adalah
jenis dyes yang sangat transparan dan sangat
baik digunakan untuk aplikasi spray kayu
langsung maupun di atas sanding sealer NC,
Melamine, PE dan PU. Keistimewaan dari stain
jenis ini adalah bisa dilarutkan dengan solvent
dan juga dengan air menjadi water stain.
CKT STAIN SERIES adalah stain dengan
kombinasi pigmen dan dyes yang sangat baik
digunakan untuk toning color atau stain
yang dicampurkan ke dalam sanding sealer
ataupun top coat. Biasanya stain ini
digunakan untuk NC dan PU lacquer tetapi
pada konsentrasi tertentu juga bisa
ditambahkan ke dalam UV coating.
CPT IRIDOL STAIN adalah jenis water stain
yang bisa memberikan efek positif dari serat
kayu terutama kayu pinus.
CQT STAIN atau biasa juga disebut “Patina”
adalah jenis stain untuk menghasilkan efek
antik pada kayu terutama pada jenis furniture
yang banyak ukirannya yang memerlukan
efek antik dicelah-celah ukiran dengan hasil
yang sangat natural.
Aplikasi dengan cara di spray di atas sanding
sealer NC atau PU sangat cepat sekali
keringnya setelah itu di lap dengan steelwool.
CBT STAIN atau biasa juga disebut “Glaze”
merupakan jenis stain yang juga menghasilkan
efek antik yang diaplikasikan dengan cara di
poleskan, keringnya lebih lambat sehingga
baik digunakan untuk American finish style.
CFT KROMOLIGHT WATER STAIN
adalah jenis water stain yang baik sekali
diaplikasikan langsung di atas kayu-kayu
yang penyerapannya tidak merata seperti
cherry, beech, maple, sycamore dan lain-lain.
Semua range stain yang sudah dijelaskan di
atas diharapkan mampu menjadi solusi bagi
permasalahan hasil finishing yang tidak
sempurna selama ini.
Jowat Solution 03
Pengeleman Veneer dan
Solusinya
Veneer akan menjadi pilihan bagi banyak
industri kayu olahan nasional di masa depan.
Opsi ini merupakan jawaban terhadap
kelangkaan kayu solid sejak berapa waktu
lalu. Aplikasi veneer juga bukannya tidak
bermasalah. Pengalaman di lapangan
menunjukkan diperlukan pemahaman atas
karakter veneer, lem dan kecermatan serta
ketrampilan operatornya.
Bagus tidaknya produk pelapisan dengan
veneer ini dipengaruhi faktor-faktor, seperti
ketebalan veneer yang digunakan, kondisi
seperti bergelombang, berminyak, atau
berdebu dan jenis veneer. Kadar air veneer
dan bahan yang akan dilapisi, jenis dan
komposisi lem yang digunakan, jumlah lem
yang diaplikasikan serta tekanan, temperatur
dan lamanya pengepresan.
Jowat memiliki sejumlah produk untuk
aplikasi veneering seperti lem PVAc dan Urea
Formaldehyde (UF Powder), namun Jowat
lebih merekomendasikan pemakaian lem UF
Powder untuk keperluan ini.
Lem UF Powder paling sesuai untuk aplikasi
veneer karena produk yang dihasilkan
mempunyai kekuatan rekat sangat bagus,
dan tahan terhadap berbagai finishing
chemical. Pemakaiannya harus menggunakan
mesin hotpress dengan temperatur minimum
70oC. Lem ini akan mengering dan melekat
sempurna kalau menggunakan panas.
Bila tidak memiliki hotpress dapat digunakan
lem PVAc tapi kualitasnya tidak sebagus
produk yang menggunakan UF Powder. Lem
PVAc cukup fleksibel karena pengaplikasian
pengeleman veneer dapat menggunakan
mesin hot press atau cold press. Ketebalan
Veneer dan jenis veneer yang digunakan akan
mempengaruhi jumlah lem, temperatur
pressing dan tekanan press serta waktu
pengepresan.
Problem delaminasi, penembusan lem,
keretakan dan bergelombangnya veneer
sering dijumpai. Delaminasi atas sebagian
veneer bisa disebabkan terlalu lamanya open
time sehingga lem mengering sebelum
pengepresan. Penyebab lainnya adalah terlalu
sedikitnya jumlah lem yang diaplikasikan
sehingga lem mengering sebelum
pengepresan. Terlalu rendahnya tekanan dan
temperatur yang digunakan juga
berpengaruh.
Tidak ratanya benda kerja, plate press atau
glue spreader juga berpengaruh. Ceceran
tumpahan minyak atau debu pada permukaan
veneer dan benda kerja yang akan dilapisi
juga berpengaruh. Perlu pula diperhatikan
keras lunaknya veneer yang akan
dipergunakan. Untuk mengatasinya perlu
diperhatikan open time yang tepat, jumlah
lem, besar tekanan dan tingginya temperatur,
kesiapan bahan dan alat penunjang, serta
kebersihan bahan dan jenis dari veneer yang
akan ditempel.
Penembusan cairan lem ke lapisan atas veneer
setelah dilakukan pengepresan juga sering
ditemui. Ini terjadi karena kemungkinan terlalu
banyak air yang digunakan untuk mencampur
lem. Ini juga bisa karena jumlah lem yang
diaplikasikan terlalu banyak. Penyebab lainnya
adalah terlalu tingginya tekanan atau
temperatur yang digunakan. Tingginya
densitas bahan board yang akan ditempel
juga berpengaruh, selain jenis veneer yang
digunakan porous atau berdensitas rendah.
Untuk mengatasinya perlu diperhatikan
pencampuran lem yang tepat, tekanan atau
temperatur, serta bahan yang ditempel dan
jenis veneer yang digunakan.
Masalah keretakan veneer disebabkan
sambungan lem terlalu keras atau kurang
fleksibel. Terlalu tingginya tekanan atau
temperatur juga bisa menjadi penyebabnya.
Penyebab lainnya adalah densitas veneer yang
digunakan terlalu tinggi atau keras, atau
karena veneer masih basah serta terlalu
lamanya waktu pengepresan. Untuk itu perlu
diperhatikan tekanan, temperatur, waktu
press dan keadaan atau jenis veneer yang
akan digunakan. Sebagai alternatif dapat
dilakukan pencampuran lem PVAc dengan lem
UF, dengan perbandingan 10-30% PVAc dan
UF untuk mendapatkan sambungan lem yang
lebih fleksibel.
Bergelombangnya veneer juga sering dijumpai.
Ini dikarenakan saat penyimpanannya tidak
pada kondisi yang lurus, sehingga
menyebabkan veneer bergelombang dan
masalahnya muncul saat proses pelapisan
dilakukan. Untuk itu perlu diperhatikan
penyimpanan dan penumpukan veneer dalam
kondisi selurus mungkin.
Penggunaan veneer yang sulit atau berminyak
juga sering menimbulkan masalah, sehingga
perlu dilakukan penurunan temperatur press
guna menurunkan penetrasi minyak. Atau
dibutuhkan waktu press lebih lama, tapi
tekanannya tidak terlalu tinggi (Ir. Riky,
Country Manager of Jowat Indonesia)
11
 Ekamant news 02

PT. Citra Jepara

Wawasan dan Kualitas

Awal Mei lalu, bertempat di Semarang, dilangsungkan pelatihan di PT.
Citra Jepara. Pelatihan kali ini lebih memfokuskan pada persoalan yang
timbul ketika dilakukan pengamplasan tangan. Pelatihan yang milesi is one of the leading
berlangsung satu sesi ini diikuti sekitar 40 karyawan dan staf bagian company in the world
produksi. specialised in the
Pelatihan dibuka dengan materi dasar tentang karakter amplas. production of wood
Pembahasan ini diharap membuka wawasan peserta, dengan bekal
painting,
pengetahuan ini diharapkan peserta bisa mengaplikasikan sehingga
kualitas akhirnya pun meningkat. Pelatihan membahas pengunaan
with production plants and
orbital sander dan double action sander yang dipergunakan pada tahap trade offices in most
awal pengamplasan. Peserta juga diajak mengenali karakter kedua mesin European countries and
ini. Dengan mengenali keduanya, para pekerja bisa mencegah Tujuannya adalah mengurangi munculnya cacat pengamplasan, seperti
with distributors in
munculnya cacat pengamplasan sehingga meningkatkan kualitas hasil baret atau goresan yang dapat mengurangi kualitas akhir.
akhirnya. Latin America, Asia and
Northern Africa.
Instruktur PT. Ekamant Indonesia, Tandiono, juga membeberkan agar
pengamplasan tangan pada tahap akhir tidak dilakukan dengan tangan
PT. Marcelindo Jaya Pratama Milesi offers its customers

Amplas dan Mesin

telanjang. Ia merekomendasikan penggunaan pad guna optimalisasi hasil the best solutions to
kerja, sekaligus mempertahankan stabilitas tekanan pengamplasan. protect and improve any

Amplas
kind of wood, its wide
products range is fit for any
application system.

Tim pelatihan PT. Ekamant Indonesia juga mengadakan pelatihan di PT.

Marcelindo Jaya Pratama. Pelatihan yang berlangsung di Semarang
pada awal Mei lalu berlangsung secara interaktif. Pertanyaan peserta
dibahas ditengah-tengah presentasi oleh instruktur PT Ekamant
Indonesia, Tandiono.

Awalnya pelatihan menyungguhkan pengetahuan dasar tentang

karakter amplas dan pengamplasan. Demikian juga mengenai jenis-jenis stain
pasir dan aplikasinya yang sesuai keperluan industri woodworking. Glaze –stains for old stile furniture
kromofix-water
Seusai pembahasan itu, pertanyaan para peserta pun bermunculan. born stains for dipping and spray.
Salah seorang peserta, misalnya mempertanyakan masa pakai efektif Pastel-water born pigmented based
Kromolux-water and solvent based
selembar amplas. Menurut Tandiono, masa pakai amplas tidak memiliki stains for spray use.
standar atau bakuan karena dipengaruhi pada banyak faktor seperti Iridol-satin for positive effect
tingkat kekerasan dan densitas panel, serta kecepatan belt dan meja Roller coater solvent based stains
PT. Harrison & Gil Java konveyor. Itu sebabnya disarankan bakuan itu disusun oleh masing- Concentrated solvent based dyes
“Patinas” for antique effect.
masing pengguna dengan memasukan faktor-faktor yang
Polyester products
Wax p.e. base-coats for spray
And curtain-coater
Clear p.e. base-coast
Pigmented p.e. base-coast
Water borne products
Clear sanding sealers
Matt clear finishes
Universal matt clear finishing
Parquet floor top-coats
Out-door products
Hydrocrom-water born products
Protectives water born stains
Clear w.b. sealers
Pigmented w.b. sealers
Clear w.b. matt top-coast
Clear w.b. semi-glossy top –coast
Xilocrom-solven based products
Protectives oil stains
Clear s.b. sealers
Pigmented s.b. sealers

Problem Pengamplasan
Clear s.b. matt top-coats
dipergunakan. Nitrocellulose product Clear s.b. glossy top-coats
Ultra-violet products
Permasalahan lain seperti kelembaban amplas, jenis dan warna backing Clear sanding sealers
Roller-coater u.v. clear ground- Auxiliary products
Pigmented sanding sealers

Tangan
yang bisa mengelabui sensor tepian, dan asimetrisnya contact drum coats
Universal matt clear finising Thinners
juga dibahas. Asimetrisnya contact drum juga berpengaruh terhadap Roller-coater u,v clear top-coats
Matt clear finishes Additives
masa pakai amplas. Itu sebabnya direkomendasikan pengecekan Curtain-coater u.v. clear base-
Matt pigmented finishes Pigmented pastes
coats
berkala dan sebelum dioperasikannya mesin wide belt sander. Glossy clear finishes Special effect products
Curtain-coater u.v. clear top-coats
Spray gun u.v. base-coast U.V. promoters
Di Semarang, awal Mei lalu, juga belangsung pelatihan di Harrison & Gil. Polyurethane products
Spray gun u.v. glossy and maat P.E. promoters
Pelatihan ini dilakukan dalam 2 sesi, dan masing-masing diiikuti sekitar Clear p.u. sealer A.C catalysts
base-coats
25 karyawan dan staf di lingkungan perusahaan ini. Pelatihan yang Clear p.u. sealer for electrostatic Photokrom-pigmented u.v. finishs
berlangsung di ruang pelatihan H&G yang mirip teater berlangsung equipment
secara interaktif. Pigmented p.u. base-coats Acid-curing products
Matt p.u. clear h.s. finishing
Clear matt top-coats PT. QUALITECH INDOPIRANTI
Instruktur PT. Ekamant Indonesia, Tandiono, membiarkan peserta Matt p.u. clear h.s. finishing for
Clear glossy top-coats Pusat Niaga Terpadu
pelatihan bertanya disela-sela presentasinya sehingga kondisi interaktif electrostatic
equiptment
Daan Mogot Raya Blok HH No. 8U
pun berlangsung. Dalam pelatihan ini, direkomendasikan penggunaan Daan Mogot KM 19,6 Tangerang 15122
Glossy p.u. clear finishes Telp. (021) 543-65036, Fax. (021) 543 65037
kombinasi grit untuk mengganti kombinasi grit yang diaplikasikan Pigmented p.u.matt finishes Email : qtech@cbn.net.id
selama ini. Pigmented p.u. glossy finishes
Insulators for exotic veneers PT QUALITECH INDOPRIMA
Direkomendasikan juga tipe pasir amplas yang dipergunakan agar Primers for impregnated papers Komplek Pergudangan Mutiara
diganti oleh Silicon Carbide yang lebih tumpul saat di tahap akhir. Second p.u. components Margo Mulyo Indah Blok C No. 11
Surabaya-Jawa Timur
Penggunaan pasir Aluminium Oxide yang lebih tajam tetap Telp : (031) 749-9793, Fax: (031) 748-3760
dipertahankan untuk pengamplasan tahap kalibrasi dan intermediate.

12