Professional Documents
Culture Documents
PENDAHULUAN
Pemanfaatan agens hayati dalam menekan perkembangan penyakit terus
dikembangkan dan dimasyarakatkan ke petani. Agens hayati yang digunakan untuk
mengendalikan penyakit disebut dengan agens antagonis. Agens antagonis yang
banyak dikembangkan untuk mengendalikan penyakit antara lain dari jenis jamur dan
bakteri. Jamur agens antagonis yang sudah banyak diuji, baik pada tingkat laboratorium
maupun tingkat lapang dan telah dimasyarakatkan ke petani saai ini adalah Trichoderma
sp dan Gliocladium sp. Sedang bakteri agens antagonis yang mulai dimasyarakatkan ke
petani adalah Corynebacterium dan Pseudomonas fluorescens. Agens antagonis
tersebut dapat dimanfaatkan untuk tujuan pengendalian penyakit tanaman yang ramah
lingkungan, baik pada penyakit tanaman pangan maupun hortikultura.
1
para petani (kelompok tani) dapat memperbanyak massal sendiri dan efektif oleh karena
penyakit HDB dapat ditekan secara nyata.
2
Dari tabel 1. Tingkat penekanan 100% yang diperoleh adalah bahwa pada lokasi
endemis penyakit layu pisang, penanaman pisang baru menunjukkan keberhasilan
sampai dengan panen, setelah sebelumnya diaplikasi dengan kompos plus Trichoderma
sp.
Pemanfaatan agens antagonis selain pada tanaman hortikultura, juga pada tanaman
pangan. 2 (dua) jenis bakteri antagonis yang telah menunjukkan keefektifitasannya
untuk menekan penyakit kresek yang disebabkan oleh patogen Xanthomonas oryzae
adalah Pseudomonas fluorescens dan Corynebacterium. Hasil pengujian kedua jenis
bakteri antagonis tersebut adalah sebagai berikut:
Dari tabel 2 (dua), dapat dilihat bahwa Corynebacterium mampu menggeser masa
inkubasi sampai 5 minggu, sedangkan Pseudomonas fluorescens 4 minggu. Hal ini
berkaitan erat dengan intensitas penyakit pada masa kritis (fase pengisian malai) dan
pada masa panen. Kontrol menunjukkan tingkat intensitas penyakit yang lebih tinggi
(pada 12 mst).
Pada uji lapang di Cianjur dan Purwakarta, Corynebacterium mampu menekan HDB
berkisar antara 52,27% - 81,85% dibandingkan dengan tanpa aplikasi, seperti pada
tabel 3 berikut ini:
3
Efektifitas Corynebacterium ditingkat lapang cukup menjanjikan, oleh karena sampai
saat ini sarana pengendalian untuk penyakit kresek tersebut masih sangat terbatas.
Corynebacterium dapat diperbanyak secara massal oleh petani dengan biaya cukup
murah, sehingga para petani sebenarnya mampu menyediakan sarana pengendalian
penyakit kresek yang efektif dan efisien secara mandiri.