You are on page 1of 20

OPINI PUBLIK

Taufik Nurohman, S.IP


Pengertian Opini Publik
 Istilah opini publik dapat dipergunakan untuk
menandakan setiap pengumpulan pendapat yang
dikemukakan individu-individu.
 Menurut William Albiq (1990), Opini publik adalah suatu
jumlah dari pendapat individu-individu yang diperoleh
melalui perdebatan dan opini publik merupakan hasil
interaksi antar individu dalam suatu publik.
 Menurut Emory S. Bogardus, opini publik merupakan
hasil pengintegrasian pendapat berdasarkan diskusi
yang dilakukan dalam masyarakat demokratis. Opini
publik bukan merupakan seluruh jumlah pendapat
individu-individu yang dikumpulkan.
 Menurut Leonard W. Doob, opini publik mempunyai
hubungan erat dengan sikap manusia, yaitu sikap pribadi
atau sikap kelompok.
Faktor-faktor yang membentuk opini
publik :
 Adanya (Presence of an issue). Harus terdapat konsensus
yang sesungguhnya, opini publik berkumpul di sekitar isu. Isu
dapat didefinisikan sebagai situasi kontemporer yang
mungkin tidak terdapat kesepakatan, paling tidak unsur
kontroversi terkandung didalamnya dan juga isu mengandung
konflik kontemporer.
 Nature of Publics. Harus ada kelompok yang dikenal dan
berkepentingan dengan persoalan itu.
 Pilihan yang sulit (complex of preference), mengacu pada
totalitas opini para anggota masyarakat tentang suatu isu.
 Suatu pernyataan atau opini (expression of opinion)
 Jumlah orang yang terlibat (number of persons involved)
Pembentukan Opini
Menurut santoso Sastroputro (1990), opini adalah suatu
pernyataan tentang sikap mengenai suatu masalah yang bersifat
kontroversial. Opini timbul sebagai hasil pembicaraan tentang
masalah yang kontroversial yang menimbulkan pendapat yang
berbeda-beda.
Sikap atau attitude, adalah kecenderungan untuk memberi
respon terhadap suatu masalah atau situasi tertentu. Opini dan
sikap terdapat suatu kerjasama yang berkesinambungan dalam
diri manusia dalam menghadapi suatu masalah atau suatu situasi
tertentu.
Untuk memungkinkan suatu opini baru diterima masyarakat,
maka harus diusahakan supaya sikap masyarakat yang
bersangkutan bisa menguntungkan dan mendukung penyebaran
opini baru. Selanjutnya diusahakan sikap yang bertentangan
dapat dinetralisisr atau dibelokan sehingga opini baru dapat
dimenangkan.
Proses Pembentukan Opini Publik
Menurut Santoso Sastropoetro (1990), kalau publik menghadapi
isu maka timbul perbedaan opini, yang dikarenakan :
1. Perbedaan pandangan terhadap fakta.
2. Perbedaan pemikiran tentang cara-cara terbaik untuk mencapai
tujuan.
3. Perbedaan motif yang serupa guna mencapai tujuan.
Dalam hubungannya dengan penilaian terhadap suatu opini
publik, perlu diperhitungkan empat pokok, yaitu :
 Difusi, yaitu apakah opini yang timbul merupakan suara
terbanyak, akibat adanya kepentingan golongan
 Persistense, yaitu kepastian atau ketetapan tentang masa
berlangsungnya isu, karena disamping itu opinipun perlu
diperhitungkan.
 Intensitas, yaitu ketejaman terhadap isu
 Reasonableness, atau pertimbangan-pertimbangan yang tepat
dan beralasan.
Sampai tahun 2008 ini, di negara kita muncul berbagai masalah
yang menimbulkan kontroversi di dalam masyarakat,
bermunculan berbagai pendapat yang saling bertentangan dalam
menghadapi masalah tersebut, masalah-masalah tersebut dapat
kita ambil contoh sebagai berikut :
 Konflik pilkada yang terjadi di beberapa daerah misalnya di
Sulawesi Utara, Depok dan di daerah-daerah lainnya.
 Demo korban lumpur Lapindo
 Foto-foto vulgar artis yang tersebar di internet
 Masalah banjir yang terjadi di Jakarta dan di beberapa daerah
lainnya.
 Masalah pornoaksi goyangan penyanyai dangdut
Contoh-contoh tersebut tidak henti-hentinya menjadi pembicaraan
publik, karena masalah-masalah tersebut menyangkut
kepentingan publik. Sehingga kelompok-kelompok di masyarakat
yang sama-sama dihadapkan pada suatu itu, terlibat diskusi
mengenai itu tertentu, dan memiliki perbedaan opini tentang cara
mengatasi isu tersebut. Kelompok-kelompok tersebut pada
akhirnya akan terlibat pada suatu diskusi yang membicarakan
isu-isu tersebut.
Dalam pembentukan opini publik, kelompok-
kelompok masyarakat diatas memiliki ciri-ciri
sebagai berikut :
 Kehadiran kelompok tidak direncanakan, tetapi merupakan
respons yang bersifat alamiah terhadap suatu isu.
 Kelompok tersebut bukan merupakan suatu kelompok yang
didirikan secara resmi.
 Bertemu individu-individu dalam kelompok terbentuk karena
spontanitas.
Contoh-contoh isu diatas selalu menjadi pembicaraan dalam
masyarakat dan lambat-laun masyarakat akan terlibat dalam
diskusi.
Masing-masing individu mengemukakan pandangan sehingga
timbul saling melempar argumentasi dari pertentangan
pertentangan tersebut maka akan timbullah suatu opini publik
Kekuatan Opini Publik.
Opini publik atau pendapat publik sebagai suatu kesatuan
pernyataan tentang suatu hal yang bersifat kontroversial
merupakan suatu penilaian sosial, maka opini publik
memiliki kekuatan yang perlu di perhatikan kekuatan-
kekuatan tersebut adalah :

 Opini Publik dapat menjadi suatu hukuman sosial terhadap


orang atau sekelompok orang dalam bentuk rasa malu, rasa
dikucilkan, rasa dijauhi, rasa rendah diri. Contohnya
almarhum Pak Harto disebut sebagai raja KKN, tanpa
hukuman pun Pak Harto semasa hidupnya secara
psikologis mendapat tekanan.
 Opini publik sebagai pendukung bagi kelangsungan
berlakunya norma sopan santun dan susila. Contohnya sikap
seorang murid terhadap gurunya,yang tidak lagi
mencerminkan penghormatan, sekalupun berpapasan tidak
memberi salam atau tegur sapa. Hal itu terjadi karena tidak
ada yang melarangnya, memperingkatkannya atau
menindaknya sebagai hukuman sehingga dianggap benar
dan wajar
 Opini publik dapat mempertahankan eksistensi suatu
lembaga atau juga menghancurkan suatu lembaga institusi.
Contohnya:
 TNI adalah salah satu lembaga yang melakukan
rekonstruksi ulang tentang paradigmanya karena pengaruh
opini publik. Lembaga ini sudah terlalu jauh masuk di
bidang politik.
 PKI yang menganut paham komunis harus bubar karena
paham yang dianutnya dianggap membahayakan.
 Opini publik dapat mempertahankan atau
menghancurkan kebudayaan. Contohnya :
 RRI Jakarta pada bulan Juni 2006 menyelenggarakan

lomba keroncong yang diikuti banyak peserta pria


maupun wanita. RRI merasa dan menganggap bahwa
untuk melestarikan kebudayaan lagu keroncong harus
diadakan lomba seperti itu.

 Opini publik dapat pula melestarikan norma sosial.


Misalnya dalam penikahan, setiap pasangan terutama di
Jakarta tetap membawa ciri daerahnya masing-masing.
Kelompok Sosial Pembentuk Opini
Publik
 Massa
 Crowd
 Mob
 audiens
Massa
Pengertian :
 Menurut Bouman, massa adalah manusia dengan
jumlah besar yang secara kebetulan bersama-sama
pada suatu waktu.
 Menurut Dr.Gerhart D.Wiebe, massa secara psikologis
tidak menunjukan suatu status dalam masyarakat atau
tanpa hubungan, tetapi yang jelas massa menunjukan
suatu jumlah orang yang sangat banyak.
 Menurut Drs.J.B.A.F Mayor Poak, massa merupakan
orang yang tidak berkumpul di suatu tempat tertentu,
tetapi mengikuti kejadian dan peristiwa penting dengan
perantaraan peralatan komunikasi modern. Massa
merupakan orang bantak yang tersebar, anonim dan
heterogen, sepanjang mengeai persoalan,mereka
terpisah satu sama lain.
Tipe-Tipe Massa
 Massa abstrak, yaitu sejumlah atau sekumpulan manusia
sama sekali belum mempunyai ikatan yang berupa satu
kesatuan norma, emosi, motif dan berbagai kepentingan.
Mereka berkumpul menjadi satu sebagai akibat adanya
dorongan yang sama, mungkin karena adanya perhatian,
kepentingan dan nasib yang menjadi dasar mereka
berkumpul. Karena dorongan belum begitu kuat kemungkinan
sewaktu-wakt mereka masih dapat bubar atau membubarkan
diri.
 Massa konkret, yaitu sekelompok manusia yang sudah terikat
oleh suatu norma tertentu, mempunyai ikatan batin, ikatan
motif tertentu. Dengan kata lain massa konkret mempunyai
ikatan batin, persamaan solidaritas, rencana kerja,
persamaan norma, mempunyai struktur yang jelas, sudah
terbentuk suatu organisasi dengan pemimpin yang tetap.
Contohnya gerakan pramuka, gerakan pemuda.
 Massa yang tidak tersusun, contohnya kerumunan orang
yang sedang menyaksikan banjir di Jakarta.
 Massa yang tersusun, yaitu massa yang terorgnisir.
 Massa terlihat, yaitu massa yang terlihat di suatu tempat,
misalnya massa menghadiri rapat raksasa pada hari
kemerdekaan
 Massa tidak terlihat, yaitu masa yang tidak harus terlihat
di suatu tempat tertentu, tak perlu saling kenal dan
bertemu, misalnya pembaca surat kaba, pendengar
radio, penonton televisi.
Ciri-Ciri Massa
 Tidak mampu bertindak secara teratur karena longgar
dalam ikatan organisasi.
 Massa yang terlihat maupun tidak terlihat, terdapat
ikatan pikiran, pertalian jiwa atau persamaan perasaan.
 Massa tidak dapat berfikir sacara kritis, mudah percaya
dan amat tersugesti.
 Massa sangat mudah tersinggung, sangat fanatik,
bersemangat dan berani, dapat berbuat sesuatu tanpa
memikirkan tanggung jawab.
Crowd
Pengertian Crowd

 Secara sederhana crowd berarti kerumunan orang.


 Ukuran adanya crowd dengan kehadiran orang-orang
secara fisik.
 Crowd segera hilang atau lenyap pabila orang-orang
bubar, bersifat sementara dan tidak terorganisir.
 Crowd mempunyai pimpinan, tetapi tidak mengenal
pembagian kerja, iteraksi spontan, tidak terduga dan
tidak direncanakan.
Tipe-tipe Crowd
 Crowd yang berartikulasi dengan struktur sosial.
Misalnya:
a. Penonton atau pendengar yang formal, mempunyai
pusat perhatian dan persamaan tujuan, sifatnya
pasif. Contohnya penonton film, konser, wayang,
peserta pengajian atau khotbah
b. Planned expressive group, yaitu kelompok
ekspresif yang direncanakan, mempunyai
persamaan tujuan yang tersimpul dalam aktivitas
crowd tersebut.
 Crowd yang bersifat sementara
 Kerumunan yang berlawanan degan norma-norma
Mob
 Mob diterjemahkan sebagai kerumunan (crowd) yang aktif.
 Tindakan mengarah pada kekacauan (riots)

 Terbentuknya secara spontan tanpa tata cara atau hal yang

mengaturnya
 Tanpa organisasi, pembagian kerja dan aturan.

 Bersifat destruktif atau merusak

Persamaan Crowd dengan Mob


 keduanya merupakan perkumpulan orang banyak
 terbentuknya karena suatu peristiwa
Tidak ada diskusi
Dimotivasi oleh emosi
Peserta terpadu sebagai suatu kesatuan yang dikuasai oleh
emosi kolektif
Perbedaan Mob dengan Crowd : mob adalah crowd yang
sudak dalam keadaan agresif. Mob senantiasa
berhubungan dengan tindakan-tindakan kekerasan,
pengrusakan atau kerusuhan

Audiens
 Banyak sarjana yang menyamakan dengan publik
 Publik menunjukan sejumlah orang yang berada dalam
kontak jauh atau interaksi terjadi secara tidak langsung
yang biasanya melalui media masa. Sedangkan audiens
berada dalam situasi kontak langsung
 Ditinjau dari kepentingan komunikasi, penguasaan terhadap
publik yang jumlahnya besar lebih sukar dibanding
penguasaan terhadap audiens
 Feedback, dari audiens segera diketahui.

You might also like