Professional Documents
Culture Documents
Modul III:
Analisis Sistem
Manufaktur
Modul ini berisi tahapan-tahapan yang dilakukan
untuk mendesain sebuah proses produksi. Berawal
dari spesifikasi produk yang diperoleh dari studi
konsumen, pada modul ini akan diidentifikasi dan
dirancang proses manufaktur yang kemudian akan
dikembangkan menjadi rancangan sistem
manufaktur untuk memenuhi permintaan
konsumen
Analisis Sistem Manufaktur 2
S
istem manufaktur mempunyai definisi sebagai keseluruhan entitas yang bekerja
dalam suatu aturan tertentu untuk mengubah resource (material, modal, tenaga,
energi dan keterampilan) menjadi produk (barang atau jasa) yang dapat dijual oleh
perusahaan dengan melakukan proses produksi tertentu untuk meningkatkan added value
suatu resource (Wignjosoebroto, 2006). Kegiatan menambah daya guna suatu benda tanpa
mengubah bentuknya dinamakan produksi jasa. Sedangkan kegiatan menambah daya guna
suatu benda dengan mengubah sifat dan bentuknya dinamakan produksi barang.
Dari paparan diatas, dapat dilihat bahwa fungsi utama sistem manufaktur adalah
memproduksi permintaan pelanggan. Ada dua aspek dari permintaan pelanggan yang harus
dapat dipenuhi oleh sistem manufaktur yaitu aspek jumlah dan aspek rancangan. Aspek
rancangan meliputi bentuk, warna, kemampuan, ketahanan dan lain-lain, sedangkan aspek
jumlah berhubungan dengan kuantitas. Untuk memenuhi kedua aspek permintaan tersebut
maka sistem manufaktur harus dirancang seoptimal mungkin. Perancangan tersebut akan
meliputi pemilihan material, pemilihan peralatan, alur produksi, tata-letak lantai produksi,
rancangan kualitas, perancangan peralatan material handling hingga biaya yang dibutuhkan
untuk melaksanakan rancangan tersebut.
Maka modul ini dirancang, untuk membantu dalam melakukan perancangan sistem
manufaktur. Modul ini terbagi atas tiga fokusan yaitu analisis proses produksi, analisis sistem
produksi dan analisis tata letak lantai produksi. Untuk melengkapi tiga fokusan tersebut,
maka di akhir perancangan, akan dilakukan kalkulasi biaya manufaktur akibat perancangan
yang telah dibuat pada sub-modul sebelumnya. Pada sub-modul analisis proses produksi,
akan dibahas bagaimana cara memproduksi sebuah produk, dimulai dari tahap pemilihan
material, peralatan dan alur produksinya hingga dokumentasi terkait perancangan proses
produksi. Untuk sub-modul analisis sistem manufaktur, akan dibahas bagaimana mendesain
konfigurasi sistem produksi yang tepat berdasarkan data permintaan dan desain proses
produksi pada sub-modul sebelumnya. Sedangkan dalam sub-modul analisis tata letak lantai
produksi, akan dibahas mengenai tata letak lantai produksi berdasarkan alur produksi. Dan
sebagai penutup modul, akan dilakukan rekapitulasi biaya-biaya yang muncul akibat
perancangan sistem manufaktur secara umum, yaitu fix cost dan variable cost.
Sebagai gambaran umum, berikut flow-chart yang dapat digunakan sebagai kerangka
berpikir dalam memahami alur pengerjaan dari modul tiga ini :
Analisis Sistem Manufaktur 2
START
Penentuan
Keputusan Make or BOM Table
Buy Produk
Pemilihan Raw
Material
Penentuan Alur
Produksi
Operation
Process Chart
Perhitungan Waktu
Penentuan Operator
Produksi
Penentuan Kebutuhan
Energi
FINISH
START
Penentuan Avaibilitas
Tiap unit kerja
Perhitungan
Kapasitas Produksi
Perhitungan kebutuhan
unit kerja
Target
produksi Pembentukan
BOM Tree konfigurasi lini produksi
Alur produksi
Perhitungan kebutuhan
jumlah unit kerja
Perhitungan kebutuhan
jumlah tenaga kerja
dalam unit kerja
Analisis sensitivitas
dengan mengubah
jumlah shift
FINISH
START
Perencanaan material
handling
Penentuan
karakteristik
material handling
Penentuan jenis
material handling
Perencanaan fasilitas
Ukuran dan
jumlah mesin
Identifikasi mesin dan
Luas total Flow diagram
departemen dalam
pabrik
pabrik
Routing
OPC
Penetapan kedekatan
dan hubungan antar
mesin dan departemen
Pengelompokkan mesin
dan departemen
berdasarkan kedekatan
Analisis layout
FINISH
Proses produksi adalah aplikasi dari proses kimia dan fisik yang mengubah geometri,
spesifikasi, dan/atau tampilan dari material awal untuk membuat komponen produk atau
produk (groover,2001) . Proses manufaktur harus dirancang seefektif dan seefisien mungkin
karena biaya produksi diperkirakan menelan biaya 50%-80% dari harga total produk.
Semakin rumit dan customized proses produksi yang diperlukan maka biaya yang tertelan
untuk proses manufaktur akan semakin besar.
Pagar Geser
1 2 3
Level 1
Batang
Pagar Rel
Penyangga
Besi dan L =3 m
1 Pagar 1 Buat
aluminium T = 2.5 m
Besi dan L =3 m
1.1 Bagian atas 1 Buat
aluminium T = 1.5 m
1.1.1 Jeruji 19 Besi ulir Buat
Batang
3 1 Pipa besi silinder P= 1.5 m Buat
penyangga
Berikut ini merupakan langkah– langkah yang dilakukan dalam pembuatan bill of
material :
1. Menginputkan hasi breakdownan dari BOM Tree.
2. Menentukan level dari setiap komponen yang breakdown
3. Memberikan urutan nomer ke setiap komponen berdasarkan level
4. Menentukan jumlah atau banyaknya dari tiap komponen yang menyusun didalam satu
unit produk tersebut
5. Menambahkan keterangan–keterangan yang dibutuhkan dalam pembuatan BOM
Table seperti jumlah, dimensi, fungsi raw material serta keterangan asal komponen
(make or buy) seperti dalam tabel lampiran 4.
tersebut melibatkan menentuan metode proses produksi, peralatan (mesin) dan tenaga kerja
yang dibutuhkan, hingga perhitungan waktu produksi dan penentuan sistem parallel-seri
proses sehingga dapat ditentukan waktu total pembuatan produk.
Ballpoint jadi
Merakit tutup
ballpoint dengan
badan ballpoint
Merakit ujung
Membuat ujung depan Membuat ujung
ballpoint, tabung tinta
ballpoint belakang ballpoint
dan tinta isi ballpoint
sehingga perusahaan perlu membuat spesifikasi peralatan produksi agar pemilihan mesin
dapat berjalan lebih efektif. Spesifikasi dapat berupa ukuran kecepatan, defect rate, kapasitas
produksi, hingga batasan harga. Berikut tahapan yang dapat membantu dalam melakukan
penentuan mesin yang dibutuhkan :
1. Dari penentuan metode yang telah dibuat di tahap sebelumnya, identifikasi
kebutuhan spesifikasi (kekuatan mesin, kepresisian dll) untuk masing-masing proses.
(lampiran 7)
2. Kemudian dari spesifikasi proses, cari 2 jenis (merek, tipe) peralatan yang mampu
memenuhi spesifikasi proses (lampiran 8)
3. Pilih satu alternatif yang menurut anda paling sesuai dengan spesifikasi untuk
digunakan
masing komponen dan mengelompokkan waktu dengan stasiun kerja dan mesin yang sama.
Data ini dibutuhkan untuk menghitung lamanya proses produksi produk keselurhan dan
mengidentifikasi biaya keseluruhan proses produksi. Berikut tahapan yang dapat membantu
dalam melakukan perhitungan waktu proses :
1. Dari data urutan proses produksi, metode dan peralatan yang digunakan tentukan waktu
proses untuk masing-masing komponen. (lampiran 10)
2. Kelompokkan dan jumlahkan waktu proses yang dilakukan dengan peralatan yang
sama dalam stasiun kerja yang sama.
3. Bila mesin mengeluarkan hasil produksi berupa batch maka jangan membagi waktu
prosesnya dengan besar batch, tuliskan tetap dengan waktu proses batch dan sertakan
ukuran batch.
4. Hitung total waktu proses produksi untuk menghasilkan satu produk tersebut. Waktu
total produksi merupakan penjumlahan dari total waktu operasi dan waktu non operasi.
5. Untuk membuat perhitungan waktu proses telah disediakan petunjuk berupa tabel untuk
membantu dalam menghitung waktu proses yang dapat dilihat pada lampiran 11.
6. Untuk menentukan total waktu proses, dapat pula digunakan pembuatan ganttchart
dengan menggunakan software Ms. Project.
Dalam OPC ini terdapat langkah sederhana dalam pembuatannya yang akan
dijelaskansebagai berikut:
1. Menentukan Raw material ( Bahan, jenis, dan dimensi awal) dari setiap komponen
yang akan dilakukan proses produksi
2. Mengurutkan setiap komponen berdasarkan proses assembly nya ( dimana komponen
yang ditaruh paling ujung sebelah kiri merupakan komponen yang paling banyak
dikenai proses assembly)
3. Jika terdapat komponen yang sama maka di dalam OPC tidak boleh dilakukan
penggabungan, akan tetapi harus tetap dipisah
4. Dari setiap komponen yang telah diurutkan tersebut, kemudian tentukan urutan
proses pengerjaan (operasi) dari setiap komponen dan diberi tanda operasi ( O )
5. Dari setiap operasi yang dikenai pada setiap komponen tentukan mesin atau tools apa
yang melakukan proses tersebut kemudian ditambahkan dengan waktu prosesnya.
6. Untuk node yang digunakan di dalam OPC mengikuti simbol – simbol yang telah
terstandarisasi seperti yang telah dijelaskan sebelumnya.
7. Dalam melakukan peng-assemblyan antara komponen yang satu dengan yang lain di
harapkan jangan sampai terjadi penumpukan garis.
8. Untuk komponen penunjang seperti mur,baut,welding rod,dsb maka penginsertannya
dilakukan dengan menguunakan tanda “ “ sebelum memasuki node
operasi berukutnya
9. Untuk komponen beli, maka penginsertannya dilakukan dengan menggunakan tanda
“ “ sebelum memasuki node operasi berikutnya
Analisis Sistem Manufaktur 16
10. Setelah semua komponen telah ter-assembly keseluruhan dalam satu komponen
utama (yang berada di sebelah ujung kiri ) beserta dengan proses inspeksi lainnya dan
menjadi sebuah uni produk maka aliran material tersebut telah dikatakan selesai.
Berikut merupakan contoh hasil Outputan dari OPC
Besi pipa Besi pipa Besi pipa Besi pipa Besi pipa
5 4 3 2 1
(60x60)mm x 6 m (60x60)mm x 6 m (60x60)mm x 6 m (60x60)mm x 6 m (60x60)mm x 6 m
Bending
Penghalusan Penghalusan Penghalusan Penghalusan
6' O-15 60' O-14 Bending 6' O-13 6' O-12 6' O-11
M. Gerinda M. Gerinda M. Gerindao- M. Gerinda
Machine
Assembly
4' O-113 Welding
Frame
Assembly
4' O-114 Welding
Frame
Assembly
4' O-115 Welding
Frame
Assembly
4' O-116 Welding
Frame
3. Mengisi setiap tabel yang telah dibuat dengan mengurutkan no operasi dari setiap
komponen beserta keterangan – keterangan yang ada pada OPC dari setiap operasi
4. Dalam Production Routing , tidak boleh memasukan operasi yang melakukan
proses assembly ( proses assembly ditaruh pada assembly routing)
5. Melakukan langkah 3 untuk setiap komponen dalam keseluruhan tabel production
routing
Berikut ini diberikan sebuah contoh outptan dari production routing yang diambil dari
hasil contoh OPC sebelumnya
No. Waktu
Jenis Assembly Mesin Tool,Jig,Fix
Assembly assembly
Menggabungkan
Welding
O-113 hasil operasi O- 4 menit
machine
12 dengan O-11
Analisis Sistem Manufaktur 18
Menggabungkan
hasil operasi O- Welding
O-114 4 menit
13 dengan O- machine
113
Menggabungkan
hasil operasi O- Welding
O-115 4 menit
14 dengan O- machine
114
LAMPIRAN MODUL 3 PSI 1
Daftar Komponen Produk
ACC Asisten
---------------------------------
LAMPIRAN MODUL 3 PSI 2
Keputusan Buat Beli
ACC Asisten
---------------------------------
LAMPIRAN MODUL 3 PSI 3
Daftar Raw Material
Alternatif Material
No. Nama Komponen Material Dipilih
Alternatif 1 Alasan Alternatif 2 Alasan
ACC Asisten
---------------------------------
LAMPIRAN MODUL 3 PSI 4
ACC Asisten
---------------------------------
LAMPIRAN MODUL 3 PSI 5
Penentuan Proses Produksi
Rangkaian Proses
No. Nama Komponen
1 2 3 4
ACC Asisten
---------------------------------
LAMPIRAN MODUL 3 PSI 6
Penentuan Metode Proses Produksi
Alternatif Metode
No. Nama Proses Metode Dipilih
Alternatif 1 Alasan Alternatif 2 Alasan
ACC Asisten
---------------------------------
LAMPIRAN MODUL 3 PSI 7
Spesifikasi Peralatan
Kecepatan proses
No. Nama Peralatan Deskripsi Fungsi Harga Dimensi Defect Rate Keterangan lain
per satuan waktu
ACC Asisten
---------------------------------
LAMPIRAN MODUL 3 PSI 8
Penentuan Peralatan
Alternatif Peralatan
No. Nama Proses Peralatan Dipilih
Alternatif 1 Alasan Alternatif 2 Alasan
ACC Asisten
---------------------------------
LAMPIRAN MODUL 3 PSI 9
Penentuan Paralel -Seri
ACC Asisten
---------------------------------
LAMPIRAN MODUL 3 PSI 10
Perhitungan Waktu Proses Per komponen
Set Up Time
Tool
No Nama Komponen yang per stasiun Waktu aktual Handling Waktu non Output per
Handling
. mesin dikenai (waktu Proses (min) Time (min) Operasi batch
Time (min)
Persiapan)
ACC Asisten
---------------------------------
LAMPIRAN MODUL 3 PSI 11
Perhitungan Waktu Produksi
N Nama Nama Set Up Time per stasiun (waktu Waktu aktual Handling Time Tool Handling Waktu non Output per
o. Stasiun Mesin Persiapan) Proses (min) (min) Time (min) Operasi batch
ACC Asisten
---------------------------------
LAMPIRAN MODUL 3 PSI 12
Penentuan Operator
No Nama Stasiun Nama Mesin Keahlian Operator yang dibutuhkan Jumlah Operator Waktu Kerja/shift Shift kerja/hari
ACC Asisten
---------------------------------
LAMPIRAN MODUL 3 PSI 13
Perhitungan kebutuhan Energi
No. Nama Stasiun Nama Mesin Daya mesin (watt) Penggunaan dalam satu kali proses Besar Energi (kwh) Output produk setiap proses
ACC Asisten
---------------------------------