Professional Documents
Culture Documents
M M
1/ 2
lbf ft 144 in 32.2lbm.ft
3 2
R 1 / 2 10.73 2 o 2 2
in lbmol R ft lbf .s
1/ 2 1/ 2
ft lbm m g
223 . o 91.2
s lbmol. R s mol.K
1/ 2 1/ 2 1/ 2
kT ft lbm 1.4 x 528 R
o
1126 ft / s 344m / s
Kecepatan suara adalah fungsi dari temperature
dan bukan fungsi dari velocity.
Kecepatan suara adalah sifat dari materi, bukan
sifat dari aliran. Kalau temperatur berubah,
maka kecepatan suara juga berubah apakah
fluida mengalir atau tidak
Steady, Frictionless, Adiabatic, One-
Dimensional Flow of Perfect Gas
. R 1
(8.14)
. Rk (lihat Appendix D deNevers)
Cp
M (k 1)
MV12 2 TR
. 1 (8.15)
RkT1 k 1 T1
M
. c ; V /c M ;
2
RkT
1 1 1 1
1
T k 1
. MR
1 2
(8.16)
T 2
1
1
V/c = M = Mach number = rasio kecepatan fluida
lokal terhadap kecepatan suara lokal.
Untuk aliran supersonic, M >1; aliran sonic, M
=1; aliran subsonic, M <1. Dengan
menggunakan rasio tekanan dan densitas pada
gas ideal
k /(k 1) k /(k 1)
. PR TR 2 k 1 (8.17)
M 1 1
P1 T1 2
1/(k 1) 1/(k 1)
. TR 2 k 1 (8.18)
R
M 1 1
1 T1 2
Contoh 8.3:
Udara mengalir dari reservoir dimana kecepatannya
dapat diabaikan pada temp 68oF.
Berapakah temperatur gas pada titik di mana
Mach number = 2?
Berapa kecepatan udara pada kondisi tsb. ?
Jika tekanan udara di reservoir 2 bar dengan
density sebesar 2.39 kg/m3, berapa tekanan dan
density pada titik tersebut ?
Jawab:
. T 1.4 1
R
2 2
1 1.80 (8.16)
T 1
2
. TR 68 o F 528 o R 293.15K
TR 528o R
. T1 293o R 167 o F 163K 110 o C
1.80 1.8
Temperatur gas turun ke -110oC menunjukkan
adanya konversi energi dari energi dalam ke
energi kinetik.
1/ 2 1/ 2 1/ 2
. kT ft lbm 1.4 x 293 R o
c R 223 .
1/ 2
o .
M s lbmol. R 29 lbm / lbmol
. 839ft / s
. V1 c1M1 839ft / s . 2.0 1678ft / s 511m / s
.
P 2bar
1.8
R 1.4 /(1.4 1)
7.82 ; P 0.256bar 3.71psia
P 7.82
1
1
(8.17)
R 2.39kg / m 3
1.81/(1.4 1)
4.35 ; 1 0.549kg / m 3
. 1 4.35
(8.18)
Jika A* dan V* adalah luas penampang dan kecepatan
kondisi kritis di mana Mach number = 1 sebagai referensi:
. A (8.20) *V*
1
A* 1 V1
Substitusi rasio = f(T), V* = c dan V = c M, maka
.
(k 1) / 2(k 1)
A1 1 M (k 1) / 2 1
2
(8.21)
1
A * M1 (k 1) / 2 1
A1
. Gambar
A * 8.3. Efek M
terhadap A dari M<1
hingga M >1
Gambar 8.3 menunjukkan, pada daerah M <1,
jika V ingin lebih besar, A diperbesar.
Sebaliknya pada daerah M >1, jika ingin V lebih
besar, A diperbesar.
Gambar 8.4. menunjukkan argumen di atas.
Gambar 8.4. Relasi antara jarak dengan , A dan
V pada sistem steady, frictionless, adiabatic, one
dimesional flow
Misalkan V mempunyai nilai kecil saat masuk
pipa dan bertambah secara linear dengan jarak.
Karena aliran ini mengembang dengan naiknya
A, berkurang dengan jarak.
Di daerah M <1, V naik lebih cepat dibanding
turunnya atau -(d/dx) < (dV/dx). Untuk
menjaga VA konstan, A harus diturunkan.
Tetapi ketika V makin besar, turun makin
besar, hingga pada M = 1, turun secepat V
naik atau -(d/dx) = (dV/dx).
Ketika M >1, turun jauh lebih cepat dibanding
naiknya V atau -(d/dx) > (dV/dx). Untuk
menjaga VA konstan, A harus dinaikkan.
Juga dapat diturunkan:
. m R (kRTR / M) 1/ 2
(8.23)
A* [(k 1) / 2 1]( k 1) / 2 ( k 1)
Untuk gas ideal:
. 1/ 2 (8.24)
m PR Mk 1
1/ 2
A * TR R [(k 1) / 2 1]( k 1) / 2 ( k 1 )
Contoh 8.6:
Udara pada 30 psia dan 200oF mengalir dari suatu
reservoir ke dalam saluran (duct). Aliran adalah
steady, adiabatic, dan frictionless. Laju alir massa
udara adalah 10 lbm/s.
Berapa luas penampang, temperatur, tekanan
dan bilangan Mach di suatu titik dimana
kecepatan udara tersebut adalah 1400 ft/s ?
Jawab:
k 1 M
.(8.14) T1 TR V12 660o R
k 2R
(1400ft / s) 2 (1.4 1)( 29lbm / lbmol)
4 2 2 o
2 x 1.4 x 4.98x10 ft / s [lbm / lbmol R ]
497 o R 276K
1/ 2 1/ 2 1/ 2
223 .
.
M s lbmol. R 29lbm / lbmol
1 o
1092ft / s 333m / s
1400ft / s
. M1 1.282
1092ft / s
1.059 ;
A * 1.282 0.4 / 2 1
A 1.059A* 17.0in 2 0.011m 2
Nozzle Choking
.
P1 P2
Gambar 8.11. Sistem untuk aliran adiabatik
dengan friksi. P0 > P3.
Momentum balance pada fraksi panjang di pipa:
. 0 AV dV A dP wallD dx (8.25)
V2
. wall f (8.26)
2
Sistem yang ditinjau adalah dari titik 1 ke titik 2
di mana ada friksi. Karena itu sistem tidak
isentropik; ada kenaikan entropi dari gas yang
mengalir. Dengan penurunan yang rumit
didapatkan (Streeter & Wylie):
.
4fx 1 1 1
k 1 M2 1
2 1 k 1 / 2 M 2
2 2 ln 2 2
0
D k M1 M2 2k M1 1 k 1 / 2 M2
(8.27)
Dalam system ini, dengan adanya friksi, tekanan
↙ (konversi energi tekanan ke energi panas).
Penurunan tekanan membuat densitas fluida ↙,
sehingga velocity ↗ (pada luas penampang
konstan).
Karena efek friksi ( V2 dan V selalu ↗), maka
-dP/dx tak sama untuk setiap titik (dP/dx ↗
ketika x ↗). Pipa dengan friksi memberi efek
seperti pipa konvergen.
Pada awalnya P0 = P3. Ketika P0 = konstan dan
P3 diturunkan, laju alir akan naik dan Mach
number akan naik hingga M = 1.
Penurunan P3 lebih lanjut tak menyebabkan laju
alir di outlet naik dan aliran tercekik (flow is
choked). Ketika aliran di outlet M ≤ 1, P2 = P3.
Ketika aliran di outlet M = 1, aliran tercekik (laju
alir konstan) dan P2 = P3.
Ketika P3 diturunkan lagi, M > 1 dan P2 tak
berubah walau P3 turun (P2 > P3). P2 tak berubah
karena laju alir konstan
Dari titik 0 ke titik 1, dianggap tak ada friksi
(gunakan rumus converging, isentropic nozzle).
Dari titik 1 ke 2 ada friksi dan gunakan Pers
8.27. Laju alir massa di titik 1 dihitung dengan
Pers 8.24.
Hubungan antara tekanan P3 dengan laju alir
ditunjukkan oleh Figure 8.12. di mana N = 4f x
D
Untuk memecahkan laju alir massa untuk nilai Po
dan P3 yang diketahui, terka harga M1.
Dari Pers 8.24, hitunglah (ṁ/A)1.
Dari Pers 8.16 hitunglah T1, dan dari Pers 8.11.
hitung V1
Dari Pers 8.27 (korelasi titik 1 dan 2) hitunglah M2
dan V2,
Sebab (ṁ/A)1 = (ṁ/A)2 atau (ρV)1 = (ρV)2, P2 bisa
dihitung dengan rumus gas ideal. Kalau tekanan
P2 sesuai dengan P3, maka terkaan M1 benar. Bila
tidak, ganti terkaan M1 dengan harga lain. Iterasi
mulai lagi.
Ini tedious job (ribet bangeet). Untuk
mengatasinya sebagai alternatif gunakan Gambar
8.12
.
1/ 2
P P D M / 4
2 2 5 2
.
m
1 2
(8.30)
4f x R T
Kalau f = 0,0080/(D in)1/3 disubstitusi ke Pers
19, maka akan diperoleh persamaan
Weymouth, yang banyak dipakai dalam
rancangan awal pipa gas.
Latihan
1. Udara mengalir melewati suatu nozzle secara
isentropic. Jika tekanan dan temperatur
reservoir adalah 60 psia dan 100oF, berapa
tekanan, temperatur dan kecepatan pada
suatu titik dimana bilangan Mach = 0,6 ?
2. Udara mengalir dari suatu reservoir melalui
suatu nozzle secara isentropic. Jika tekanan
dan temperatur reservoir adalah 60 psia dan
40oF, berapa tekanan, temperatur pada suatu
titik dimana kecepatan = 1300 ft/s?
3. Suatu saluran udara bertekanan di suatu
bengkel berisi udara bertekanan 50 psia pada
temperatur 70oF. Ketika kita membuka valve
dan udara mengalir menuju atmosfir, berapa
temperatur udara keluar ? Seringkali
temperatur ini cukup dingin untuk
menkondensasikan air yang ada di atmosfir.
Pernah lihat gejala ini ?
4. Udara mengalir melewati suatu nozzle secara
isentropic. Jika tekanan dan temperatur
reservoir adalah 60 psia dan 100oF, berapa
tekanan, temperatur dan kecepatan pada
suatu titik dimana bilangan Mach = 0,6 ?