Professional Documents
Culture Documents
TUGAS AKHIR
Diajukan Dalam Rangka Penyelesaian
Studi Diploma III
Disusun oleh:
Nama : Setyoadi Daru U.
Nim : 5250301032
Jurusan : Teknik Mesin DIII
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
2004
i
ABSTRAK
Setyoadi Daru U. 2004. Analisa Sistem Pengisian pada Gemini Turbo. Proyek
Akhir. Teknik Mesin DIII. Fakultas Teknik. Universitas Negeri Semarang.
ii
HALAMAN PENGESAHAN
Proyek Akhir Teknik Mesin Fakultas Teknik Universitas Negeri Semarang pada:
Hari :
Tanggal :
Panitia Ujian
Ketua, Sekretaris,
Pembimbing, Penguji I,
Penguji II,
Drs. Suratno
NIP. 130368005
Mengetahui
Dekan Fakultas Teknik,
iii
MOTTO DAN PERSEMBAHAN
MOTTO
1. Gapailah langit, karena jika terlepas kau masih tetap berada diantara bintang-
bintang.
2. Lihatlah kesempatan dalam setiap kesulitan dan jangan lihat kesulitan jika ada
kesempatan.
PERSEMBAHAN
iv
KATA PENGANTAR
Semarang
2. Drs. Boenasir, M.Pd, selaku dosen pembimbing laporan proyek akhir jurusan
yang dimiliki dalam menyusun laporan ini. Namun penulis sadar sepenuhnya
bahwa laporan ini masih banyak kekurangan, sehingga penulis sangat berharap
adanya kritik dan saran yang membangun demi kesempurnaan laporan ini.
v
Akhirnya dengan segala kerendahan hati penulis berharap semoga
laporan ini memberikan manfaat, baik kepada penulis khususnya maupun pada
umumnya
Penulis
DAFTAR ISI
Halaman
ABSTRAK ........................................................................................................ ii
BAB I. PENDAHULUAN
B. Permasalahan.......................................................................................... 2
vi
B. Prinsip Pembangkitan Tenaga Listrik...................................................... 6
2. Kontruksi .......................................................................................... 12
D. IC Regulator ........................................................................................... 14
vii
1. Lampu warning charge tidak menyala saat kunci kontak ON ............ 26
A. Simpulan ................................................................................................ 30
B. Saran ...................................................................................................... 31
LAMPIRAN
viii
DAFTAR GAMBAR
Halaman
ix
Gambar 16. Cara kerja saat kunci ON mesin mati ............................................. 20
x
BAB I
PENDAHULUAN
dalam jumlah yang cukup besar pada bagian–bagian kelistrikan mobil tersebut,
seperti motor stater, Wiper (penghapus kaca), dan lampu–lampu besar. Akan
tetapi, kapasitas baterai terbatas dan tidak mampu memberikan semua tenaga yang
Beterai harus selalu terisi penuh agar dapat mensuplai kebutuhan listrik
yang diperlukan pada saat diperlukan oleh tiap–tiap bagian kelistrikan. Untuk itu
pada mobil diperlukan sistem pengisian yang akan memproduksi listrik agar
yang cukup selama mesin bekerja. Sebagian besar mobil dilengkapi dengan
altenator yang menghasilkan arus bolak balik, kemudian arus ini akan disearahkan
Sistem pengisian yang digunakan oleh mobil terdapat dua macam yaitu
sistem pengisian dengan regulator tipe point dan sistem pengisian dengan
menggunakan regulator tipe tanpa point (pointless type) yang biasa disebut IC
regulator.
xi
Regulator tipe point maupun IC regulator mempunyai fungsi dasar yang
sama yaitu membatasi tegangan yang dikeluarkan altenator dengan mengatur arus
(integrated circuit), sedang pada regulator tipe point pemutusan arus dilakukan
oleh relay.
M, dimana pada isitem pengisian ini letak IC berada menjadi satu dengan
altenator. Berbeda dengan Regulator type point, IC regulator lebih tahan terhadap
getaran dan dapat digunakan dalam waktu lama karena tidak mempunyai bagian-
bagian bergerak.
dan lain-lain) yang dipasang atau dibuat pada substrate (bahan dasar semacam
Oleh sebab itu penulis mengambil judul “Analisa Sistem Pengisian Pada
Gemini Turbo”
B. Permasalahan
xii
3. Apa komponen-komponen sistem pengisian
pengiasian IC regulator.
Regulator
3. Untuk mengkaji cara kerja sistem pengisian dan cara mengatasi kerusakan
Manfaat yang dapat diperoleh dari pelaksanaan Proyek akhir ini adalah :
Turbo.
E. Sistematika Penulisan
BAB I. PENDAHULUAN
B. Permasalahan
xiii
C. Tujuan Proyek Akhir
E. Sistematika Penulisan
A. Landasan Teori
C. Altenator
D. IC Regulator
A. Simpulan
B. Saran
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
xiv
BAB II
PEMBAHASAN
Landasan Teori
yang cukup selama mesin bekerja. Sebagian besar mobil dilengkapi dengan
altenator yang menghasilkan arus bolak balik yang lebih baik daripada dinamo
yang menghasilkan arus searah dalam hal tenaga listrik yang dihasilkan maupun
daya tahannya.
biasa, namun kerja dari IC regulator berbeda dengan point type regulator biasa.
yang built-in monolitic integrated circuit (MIC), IC ini berfungsi juga sebagai
detector rotor coil open circuit dan untuk lampu peringatan charge.
1. Induksi Elektromagnet
melintas garis-garis gaya magnet, maka pada penghantar tersebut akan mengalir
arus listrik, apabila dipasang sebuah galvanometer (1) dan penghantar digerakan
xv
maju-mundur diantara kutub utara dan kutub selatan magnet, maka jarum
magnet dan besarnya gerakan jarum galvanometer akan semakin besar sebanding
penghantar akan terbangkit gaya gerak listrik. Peristiwa ini disebut dengan induksi
Keterangan:
1. Galvanometer
2. Konduktor
medan magnet bervariasi mengikuti perubahan arah garis gaya magnet dan
xvi
kaidah ini digunakan ibu jari, jari telunjuk dan jari tengah tangan kanan dibuka
dengan sudut yang tepat satu sama lain. Jari telunjuk (1) akan menunjukan arah
gerakan penghantar dan jari tengah (2) menunjukan arah gaya gerak listrik.
1 Keterangan:
2 1. Direction of flux
3
2. Direction of curren
3. Direction of motion
banyaknya garis gaya magnet yang dipotong pada suatu satuan waktu dan gaya
xvii
3. Prinsip Generator
gaya gerak listrik yang sangat kecil, sedangkan dua buah penghantar disambung
ujung ke ujung, maka akan timbul gaya gerak listrik pada keduanya akan berlipat
ganda, jadi semakin banyak penghantar yang berputar dalam medan magnet
semakin besar pada gaya gerak listrik yang dihasilkan penghantar tersebut.
xviii
Gambar 4. Prinsip Generator 2
(Sumber. Toyota Astra Motor, Step 2 Electrical Group 1993:5)
berbentuk kumparan akan menjadi lebih besar, demikian juga besarnya tenaga
listrik dengan cara memutarkan sebuah kumparan didalam medan magnet, ada dua
macam listrik yaitu arus searah dan arus bolak balik, maka generator juga
dibedakan dalam generator jenis arus searah dan arus bolak balik, perbedaan
Arus listrik yang dibangkitkan oleh kumparan mengalir melalui slip ring
dan brush (kumparan dapat berputar), sedangkan besarnya arus dan arah alirannya
xix
Altenator
berfungsi untuk merubah energi mekanis yang dihasilkan dari mesin menjadi
energi listrik. Energi mekanik dari mesin disalurkan sebuah sebuah pully yang
memutarkan rotor dan menghasilkan arus listrik bolak–balik pada stator, arus
listrik yang dihasilkan kemudian dirubah menjadi arus searah oleh rectifier
(dioda)
Gambar 6. Penyearahan
(Sumber. Toyota Astra Motor, Step 2 Electrical Group 1993:10)
magnet listrik, stator yang menghasilkan arus bolak–balik, dan rectifier sebagai
xx
yang memungkinkan rotor dapat berputar lembut dan sebuah kipas untuk
kontruksinya sama dengan alternator biasa, namun kerja dari IC regulator berbeda
1
2 5 Keterangan:
3 1. Terminal
6 2. Stator
4 3. Rear end frame
7
4. Drive end frame
8 5. Connector
9 6. IC Regulator
10 7. Spring
8. Brush
9. Slip ring
11 10. Rectifier
12
11. Rear end cover
12. Rotor
13. Bearing
14 13 14. V-ribbed pully
a) Lebih ringan dan lebih kecil sehingga dalam pemasangan lebih efektif
b) Penguatan fan dan rator. Kecepatan putar compact alternator lebih tinggi dari
alternator biasa, sehingga akan cepat pula timbul panas dan untuk mencegah
xxi
hal itu fan yang diletakkan diluar dijadikan satu dengan rotor di dalam
alternator.
2. Kontruksi
dimana alternator asembly terdiri atas magnetik core (3), field coil (4),
slipring (2) shaft (6) rotornya mempunyai fan yang disatukan dengan kedua
sisi poros.
Keterangan:
1. Bearing
2. Slip ring
6
3. Core
4. Coil
5
4 5. Core
3
2
1 6. Shaft
Gambar 8. Rotor
(Sumber. Toyota Astra Motor, Step 2 Electrical Group 1993:17)
b) End Frame. Frame mempunyai dua fungsi yaitu sebagai pendukung rotor dan
c) Stator. Stator asembly terdiri dari strator core dan stator coil yang dipasang
dengan jalan dipress dengan drive and frame (disatukan), panas yang
xxii
ditimbulkan pada strator dipindahkan ke drive frame untuk ,meningkatkan
efesiensi pendinginan.
Keterangan:
1. Coil
2. Stater core
1
2
Gambar 9. Stator
(Sumber. Toyota Astra Motor, Step 2 Electrical Group 1993:16)
IC Regulator
fungsi yang sama yaitu untuk membatasi tegangan output yang dihasilkan oleh
altenator dengan cara mengatur arus field yang mengalir pada rotor coil.
1 2 Keterangan:
1. Screw hole
2. Screw hole
4. Srew hole
3
4
Gambar 10. IC Regulator
(Sumber. Toyota Astra Motor, Step 2 Electrical Group 1993:18)
yang tinggi karena tidak mempunyai titik kontak mekanik. IC regulator biasa
terpasang langsung pada altenator, sehingga lebih efektif bila dibandingkan tipe
point
b. Tahan terhadap getaran dan dapat digunakan dalam waktu lama karena tidak
dengan baik.
regulator tipe point yaitu mudah terpengaruh oleh tegangan dan suhu yang
xxiv
Saat tegangan output diterminal B rendah, tegangan baterai mengalir ke
base Tr1 melalui resistor R1 dan Tr1 ON, pada saat itu arus field ke rotor coil
Saat tegangan output pada terminal B tinggi (14,8 Volt), tegangan ini
mencapai tegangan zener, maka zener dioda akan menjadi penghantar, akibatnya
Tr2 ON sedangkan Tr1 OFF ini akan menghambat field dan mengatur tegangan
output.
xxv
Gambar 12. Prinsip kerja IC Regulator (2)
(Sumber. Toyota Astra Motor, Step 2 Electrical Group 1993:24)
detector rotor coil open circuit dan untuk lampu peringatan charge, dengan
ditiadakannya tiga buah field diode dan initial exiting resistor, sistem pengisian
menjadi sederhana, lampu charge akan menyala apabila terdapat tiga gangguan
berikut:
maka arus akan mengalir sama seperti pada dioda biasa, tetapi bila pada arah
mundur yaitu arah B ke A dialirkan tegangan dibawah 14,6 Volt, maka dioda
Perbedaan antara dioda zener dengan dioda biasa adalah bila pada arah
mundur dialirkan tegangan diatas 14,6 Volt, dioda zener akan menjadi penghantar
xxvi
Gambar 13. Prinsip kerja dioda zener
(Sumber. Toyota Astra Motor, Step 2 Electrical Group 1993:25)
(tidak lebih dari 0,1-0,2 volt) yang disebabkan oleh perubahan alternator, dan
tidak ada hysteresis characteristic seperti pada tipe titik kontak (point type)
Tegangan output menjadi turun bila arus beban bertambah dan tidak ada
karakteristik histeris seperti halnya pada regulator tipe titik kontak, variasi
xxvii
tegangan, bahkan pada beban yang diperhitungkan, arus output maksimum dari
5. Karakteristik temperatur
konduktif bila temperatur sekelilingnya naik, tegangan output biasanya turun bila
temperatur naik.
panas) dan pada temperatur rendah tegangan output naik (misalnya pada musim
dingin), maka pada segala kondisi dapat dilakukan pengisian yang baik terhadap
baterai. Karakteristik temperatur dari IC regulator tipe M berbeda dari tipe A dan
xxviii
Sistem Pengisian IC Regulator
Kunci kontak ON, maka tegangan dari baterai akan mengalir ke terminal
IG regulator. Tegangan ini dideteksi oleh MIC dan Tr1 ON,hal ini menyebabkan
arus initial exiting mengalir ke rotor coil melalui baterai dan terminal B. Untuk
mengurangi pengeluaran arus baterai pada saat kunci kontak ON seperti ini, MIC
mempertahankan arus exiting pada harga yang kecil yaitu arus 0,2 A dengan ON-
adalah nol, kemudian akan dideteksi oleh MIC dan mengakibatkan Tr2 OFF dan
xxix
BAB III
PENUTUP
A. Simpulan
alternator dengan built in IC regulator dimana alternator ini ukurannya lebih kecil
daripada alternator biasa 17% lebih kecil dan 18% lebih ringan dari alternator
b. Tahan terhadap getaran dan dapat digunakan dalam waktu lama karena tidak
xxx
Komponen-komponen sistem pengisian IC regulator terdiri dari
alternator dan regulator. Komponen utama dari alternator adalah rotor yang
Saran
xxxi
DAFTAR PUSTAKA
Drs, Sumadi, 1978, “Sistem kelistrikan dan Bahan Bakar Otomotif” Jakarta :
Depdikbud
xxxii
xxxiii