Professional Documents
Culture Documents
S
DENGAN PRE OPERASI ASD CLOSURE
DI RUANG INTERMEDIATE BEDAH
Disusun oleh :
Robiatul Adawiyah
DEFINISI
Atrialseptal defect adalah penyakit jantung bawaan berupa lubang (defect) pada
septum interatrial yang terjadi karena kegagalan fusi septum interatrial semasa janin.
KLASIFIKASI
Berdasarkan lokasi lubang, diklasifikasikan dalam 3 type, yaitu :
1. Ostium Primum (ASD 1)
Defek terjadi dibawah/akhir dari pada septum. Dapat dihubungkan dengan
kelainan katup mitral.
PATOFISIOLOGI
Pasien dengan defek septum atrium mempunyai beban pada sisi kanan jantung, akibat
pirau dari atrium kiri ke atrium kanan. Left to right shunt menyebabkan atrium kanan
dilatasi, volume ventrikel kanan overload dan terjadi peningkatan aliran darah
pulmonal.
ETIOLOGI
ASD merupakan penykit congenital, terjadi bila ada kesalahan dalam jumlah absorbsi
atau proliferasi jaringan selama perkembangan embriologi pada minggu ke-empat
sampai minggu ke-enam kehamilan, maka dapat terjadi defect.
1
MANIFESTASI KLINIK
- Pasien mungkin asimptomatik
- Gagal jantung kongestif (ASD yang besar): sesak nafas , kesulitan menyusu,
gagal tumbuh kembang pada bayi atau cepat capai saat aktivitas fisik pada
anak yang lebih besar.
PEMERIKSAAN FISIK
Auskultasi jantung
- Bunyi jantung dua yang terpisah, lebar dan menetap
- Bunyi jantung dua komponen pulmonal mengeras bila ada hipertensi pulmonal
- Bising sistolik ejeksi yang halus disela iga 2 parasternal kiri
- Bising mid diastolic yang bertambah keras pada inspirasi di daerah katup
tricuspid akibat aliran yang deras.
- Bising pansistolik mitral insufisiensi di daerah apeks bila terdapat celah pada
katup mitral (pada ASD primum) atau penyulit prolaps katup mitral (pada
ASD sekundum).
PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK
1. Elektrokardiogram
2. Foto roentgen toraks
3. Echocardiogram
4. TEE
5. Kateterisasi
TERAPI MEDIS
1. Tindakan operasi
2. Tanpa operasi
2
TINJAUAN KASUS
ASUHAN KEPERAWATAN PADA Nn. S
DENGAN PRE OPERASI ASD CLOSURE
PENGKAJIAN
1. Identitas Pasien
Nama : Nn. S
Umur : 24 tahun
Jenis Kelamin : Perempuan
Agama : Islam
Suku : Sunda
Status : Belum Menikah
Pendidikan : SMA
Alamat : Batu I no 21 RT 04 RW 016 Cibodas Tangerang
Medrec : 2007238678
Tanggal Masuk : 11 September 2007
Tanggal Pengkajian : 11 September 2007
Diagnosa Medis : ASD II Pro ASD Closure 12 September 2007
2. Keluhan Utama
Cepat cape bila melakukan aktivitas
3
Pasien mengatakan sering mengalami batuk pilek dan cepat cape saat aktivitas
dan pasien datang ke RSU Tangerang untuk berobat, dan dilakukan
pemeriksaan RO thorak dan Echocardiografi dan didapatkan adanya
kebocoran pada sekat jantung, sehingga pasien dirujuk ke poli RSJHK untuk
dilakukan tindakan selanjutnya. Pasien mengetahui ada bocor pada sekat
jantung 6 bulan yang lalu.
5. Faktor Resiko
Tidak ada
6. Pemeriksaan Fisik
a. Keadaan Umum
Kesadaran : Composmentis
BB : 46,5 kg
TB : 158 cm
Tekanan Darah : 119/58 mmHg
Nadi : 70 x/mnt
Pernafasan : 20 x/mnt
Suhu : 36 C
b. Keadaan Khusus
- Rambut : Tidak ada kelainan
- Mata : Konjuntiva tidak anemis, sclera tidak icteric
- Hidung : Nafas spontan tanpa menggunakan otot bantu
pernafasan atau oksigen
- Mulut dan Tenggorokan : Tidak ada kelainan
- Telinga : Tidak ada kelainan
- Leher : JVP 3 +5
- Jantung : - Palpitasi tidak ada
- Bunyi jantung S1-S2
- Bising sistolik ejeksi halus di sela iga 2 parasternal kiri
- Paru-paru : - Auscultasi suara nafas vesikuler
- Bentuk dada symetris
- Ronchi/ Wheezing tidak ada
4
- RR 20 x/mnt pergerakan dada symetris, tidak menggunakan
otot acesoris.
7. Pola Nutrisi
Frekuensi makan 3x/hari, mual muntah tidak ada, nafsu makan baik, minum +
1550 cc/hari
8. Pola Eliminasi
BAB 1x/hari terakhir tanggal 11 September 2007 pada pagi hari dengan
konsistensi lunak warna kuning dan jumlah banyak.
BAK 3-5x/hari dan Bak lebih sering pada hari senin dan kamis karena minum
obat lasix.
9. Pola Aktivitas
Pasien mampu melakukan aktivitas yang ringan saja seperti menyapu lantai,
karena bla melakukan aktivitas yang berat akan terasa cape sakali.
5
12. Pemeriksaan Penunjang
a. Electrocardiogram
Irama teratur QRS rate 70x/mnt, gel.P normal interval PR 0,20 dtk, gel.QRS
>0,12 dtk, M Shape di V2-V4, II, III, aVF, gel R lebih tinggi di precordial
kanan
( Kesan RBBB, RVH )
b. RO Thorax
CTR 55%. Segmen pulmonal menonjol, vaskularisasi meningkat, tulang baik,
costoprenik dan cardioprenik baik.
c. Echocardiografi
ASD II L-R shunt, TR moderate, PH moderate, fungsi sistolik LV dalam
batas normal dengan EF 55%, fungsi diastolic normal, kontraksi RV baik.
d. Consul Gigi
Tidak ada fokal infeksi.
e. Catheterisasi
Tidak dilakukan
f. Laboratorium
Hematologi
Hb 13,1 gr/dl HT 41 Leucosit 6300 Trombosit 184.000 Gol. Darah B/+
Coagulasi
BT 2 CT 4 PT 12,5 (NK 11,9) APTT 23,0 (NK 33,2)
Liver Fungsi
Albumin 4,6 Globulin 2,7 Bil.Total 1,46 Bil. Direx ),41 Bil. Indirex 1,05
SGOT 19 SGPT 17
Renal Fungsi
Ureum 17 BUN 7,94 Creatinin 0,9
AGDA
pH 7,43 PCO2 37 PO2 108 HCO3 24,3 ABE 0,8 SaO2 95,2%
6
Electrolit
Natrium 138 Kalium 3,9 Clorida 101 Magnesium 1,8
GDS 92
HbSAg Negatif
7
ANALISA DATA
8
NURSING CARE PLAN
9
CATATAN PERKEMBANGAN
2. 11-09-2007 Mengkaji aktivitas yang dapat dilakukan oleh 12-09-2007 jam 07.00
22.00 pasien (pasien masih mampu melakukan S : Pasien mengatakan
aktivitas sendiri dengan perlahan seperti BAK, masih mampu melakukan
BAB ke kamar mandi, makan minum sendiri ) aktivitas sendiri dan rasa
cape sedikit setelah mandi
23.30 Memonitor respon pasien terhadap aktivitas O:-
setelah ke kamar mandi untuk BAK (tidak ada A : Masalah teratasi
keluhan cape/sesak) sebagian
P : Lanjut intervensi
04.15 Memonitor respon pasien saat BAB setelah - Monitor respon pasien
10
diberi YAL solution dan menganjurkan pasien setelah aktivitas
untuk tidak mengejan ( BAB keluar sudah cair,
keluhan cape tidak ada)
11