Professional Documents
Culture Documents
MINUMAN ISOTONIK
MAKALAH
Oleh:
Offering AA Kelompok 1
Neni Eka Suryani (207331405949)
Nurul Fibriana (207331408066)
Lina Ariyanti (207331408074)
Anindya Kristanti (207331408086)
PENDAHULUAN
I. Latar Belakang
Minuman dalam kemasan isotonik saat ini menjadi kecenderungan
konsumsi masyarakat. Publik menilai minuman isotonik berfungsi
mengganti cairan tubuh yang hilang setelah beraktivitas. Keyakinan itu
diperkuat gencarnya produsen minuman itu mempromosikan produknya.
Cairan tubuh berperan penting dalam metabolisme, di antaranya
mengangkut dan menyerap zat-zat gizi di dalam darah, membantu proses
pencernaan dan menjaga suhu tubuh. Mengingat fungsinya maka manusia
membutuhkan cairan setiap hari untuk mengganti cairan yang keluar melalui
pernapasan, keringat, dan urine. Jika cairan yang keluar tidak segera digan-
tikan maka tubuh dapat mengalami dehidrasi. Gejala yang muncul antara
lain badan lemas, mata berkunang-kunang hingga konsentrasi menurun.
Aktivitas fisik yang terlampau berat juga bisa menyebabkan tubuh
kehilangan banyak cairan yang ditandai dengan gejala mual, lelah, nyeri
kepala, muntah, bahkan kejang otot.
Perbedaan antara minuman isotonik dan air putih biasa adalah
minuman isotonik mengandung berbagai mineral yang diperlukan tubuh,
antara lain natrium, kalium, kalsium, magnesium, karbohidrat, vitamin dan
sebagainya. Selain itu minuman isotonik dapat segera mengganti cairan
tubuh yang hilang (mengganti ion atau elektrolit tubuh). Berdasarkan hasil
riset Komite Masyarakat Anti Bahan Pengawet (Kombet) dan LP3ES
menyatakan 70% minuman isotonik mengandung bahan pengawet.
Kandungan pengawet yang ditemukan oleh Kombet salah satunya, yaitu
natrium benzoat (Suara Karya, 2006).
Dengan adanya fenomena di atas, maka perlu diketahui lebih lanjut
tentang pengaruh bahan pengawet natrium benzoat terkait pemakaiannya di
dalam minuman isotonik.
II. Tujuan
Tujuan dari pembuatan makalah ini antara lain adalah:
1) mengetahui peran natrium benzoat dalam minuman isotonik,
2) mengetahui dampak yang ditimbulkan akibat pemakaian natrium
benzoat sebagai bahan pengawet dalam minuman isotonik,
3) memperoleh cara penanggulangan terhadap dampak yang
diakibatkan oleh bahan pengawet natrium benzoat pada minuman
isotonik, dan
4) mengetahui langkah-langkah dalam memilih makanan dan minuman
yang aman untuk dikonsumsi.
6) kriteria aman itu bervariasi. Aman buat satu orang belum tentu aman
buat yang lainnya. Pada beberapa orang bahan pengawet tertentu dapat
menimbulkan reaksi alergi.
KESIMPULAN
Nurcahyani. 2005. Analisis Kadar Natrium Benzoat dan Jenis Zat Aditif
Pewarna Pada Saus tidak Bermerk di Pasar Dinoyo Malang. (Online),
(http://digilib.umm.ac.id/go.php?id=jiptummpp-gdl-s1-2005-nurcahyani-
3390, diakses tanggal 13 Maret 2009).