Professional Documents
Culture Documents
Definisi Perencanaan
Adapun beberapa definisi tentang perencanaan dari para ahli:
1.Menurut Conyers Diana, perencanaan adalah proses yang berjalan terus
menerus yang melibatkan (cyclical process decision-making) berbagai tahapan
skematik dan berurutan untuk menghasilkan sesuatu yang lebih baik atau dengan
kata lain keputusan yang lebih rasional.
2.Menurut Anthony J. Catanese, Perencanaan merupakan suatu aktivitas universal
manusia, suatu keahlian dasar dalam kehidupan yang berkaitan dengan
pertimbangan suatu hasil sebelum diadakan pemilihan di antara berbagai alternatif
yang ada.
3.Menurut Ir. Mulyono Sadyohutomo, Perencanaan merupakan fungsi manajemen
pertama yang harus dilakukan oleh setiap manajer dan staf.
Dari ketiga pendapat para ahli di atas, dapat ditarik kesimpulan bahwa
perencanaan adalah suatu proses pengambilan keputusan yang melibatkan
berbagai tahapan skematik dan berurutan dengan mempertimbangkan berbagai
batasan-batasan sehingga dapat menghasilkan keputusan yang rasional.
Unsur-Unsur Perencanaan
Kata perencanaan (planning) merupakan istilah umum yang sangat luas cakupan
kegiatannya. Para ahli telah mendefinisikan kata perencanaan dengan kalimat-
kalimat berbeda-beda, tergantung aspek apa yang ditekankan. Akan tetapi, dapat
disimpulkan bahwa di dalam perencanaan mencakup pengertian sebagai berikut.
a.Penentuan terlebih dahulu apa yang akan dikerjakan
b.Penentuan serangkaian kegiatan untuk mencapai hasil yang diinginkan
Rencana (plan) adalah produk dari proses perencanaan yang dimaksudkan untuk
mencapai suatu tujuan tertentu melalui tahap-tahap kegiatan. Setiap rencana
paling tidak memiliki 3 unsur pokok, yaitu
a.Titik Tolak
Merupakan kondisi awal dari mana kita berpijak di dalam menyusun rencana dan
sekaligus dan sekaligus nantinya menjadi landasan awal untuk melaksanakan
rencana tersebut
b.Tujuan (Goal)
Suatu keadaan yang ingin dicapai di masa yang akan datang. Tujuan yang jelas
akan mempermudah perencana dalam penyusunan perencanaan.
c.Arah
Arah rencana merupakan pedoman untuk mencapai rencana dengan cara yang
legal, efisien, dan terjangkau oleh pelaksana. Apabila suatu rencana tidak
dilengkapi pedoman yang jelas maka pencapaian tujuan tidak efektif dan terjadi
pemborosan pemakaian sumber daya dan waktu.
Serta beberapa beberapa unsur pendukung lainnya :
a.Whiseses (keinginan, cita-cita)
Perencanan dibuat oleh perencana untuk mendapatkan hasil yang diinginkan.
Perencana memiliki keinginan dalam hasil yang akan dipacapai dan memiliki
perencanaan yang sesuai keinginan trsebut.
b. Resources (sumber daya alam, manusia, modal, dan informasi)
Sumber daya alam harus dimanfaatkan sesuai dengan kebutuhan untuk
mendukung suatu perencanaan. Perencana harus mampu mendayagunakan suber
daya alam dengan kemampuan sumber daya manusia yang bagus. Kelengkapan
informasi juga dibutuhkan dalam pentusunan perencanan sebab, informasi yang
valid memberikan masukan dalam pengambilan keputusan dalam perencanaan.
c. Effective and Efficient (hasil guna dan daya guna)
Perencanaan membutuhkan ketepatan dalam pengambilan keputusan yang sesuai
dengan tujuan.
e. Space, location (ruang)
Lokasi merupakan objek yang menjadi sasaran dalam suatu perencanaan. Lokasi
juga dianggap sebagai subjek perencanaan sebab, dalam merencanakan suatu
wilayah perencanan harus mengetahui kondisi lokasi tersebut dan
mengadaptasikan.
f. Time, future oriented
Hasil perencanaan tidak haya bertujuan untuk waktu sekarang tetapi juga
berorientasi untuk masa yang akan datang (sustainable).
Tiga unsur-unsur pokok rencana tersebut sifatnya wajib bagi setiap rencana.
Apabila salah satu unsur rencana tidak ada maka rencana menjadi tidak
bermanfaat atau sulit dilaksanakan. Seperti yang digambarkan pada ilustrasi
dibawah ini:
Tujuan Perencanaan
Perencanaan memiliki tujuan sebagai berikut.:
1. meningkatkan efisiensi dan rasionalitas. contoh gampang dari peningkatan
efisiensi adalah pengadaan publik transport. kan jadi lebih efisien tu dari segi
bahan bakar, jumlah kendaraan sampe polusi udara.
2. membantu/meningkatkan pasar, contoh adanya asuransi kesehatan, PLN, yang
menyediakan hal-hal esensial bagi masyarakat.
3. mengubah/memperlebar pilihan-pilihan, contohnya bisa dari public transport
juga, jadii ada berbagai macam pilihan moda transportasi yang bisa kita pake kalo
mau ke tempat2 tertentu.
4. Sebagai pedoman dalam pembangunan
5. Meminimalisasi ketidakpastian
6. Meminimalisasi inefisiensi sumber daya
7. Penetapan standard dan pengawasan kualitas
Jenis-Jenis Perencanaan
Perencanaan terdapat 8 jenis. Jenis-jenis perencanaan diantaranya adalah :
1. Perencanaan bertujuan jelas Vs perencanaan bertujuan laten
- Perencanaan bertujuan jelas menyebutkan tujuan dan sasaran yang dapat diukur
tingkat pencapaiannya.
- Perencanaan bertujuan laten tidak menyebutkan sasaran dan bahkan tujuannya
kurang jelas dan sulit diukur.
2. Perencanaan fisik Vs perencanaan ekonomi
- Perencanaan fisik lebih terfokus pada perencanaan sarana dan prasarana.
- Perencanaan ekonomi terfokus pada segi dana untuk pembangunan.
3. Perencanaan alokatif Vs perencanaan inovatif
- Perencanaan alokatif menyukseskan rencana umum yang telah disusun
- Perencanaan inovatif dimungkinkan adanya kebebasan.
4. Perencanaan bertujuan jamak Vs perencanaan bertujuan tunggal
- Perencanaan jamak bila tujuan dan sasaran bersifat jamak
- Perencanaan tunggal bila tujuan dan sasrannya bersifat tunggal
5. Perencanaan indikatif Vs perencanaan imperatif
- Perencanaan indikatif mempunyai output indikasi (tidak tegas) sedangkan
imperatif sudah diatur dengan tegas dan jelas dalam pelaksanaan di lapangan.
6. Top Down Vs Bottom up planning
- Top down adalah perencanaan yang langsung dari atas(pemerintah) ke bawah
(masyarakat)
- Bottom up adalah perencanaan yang mendengarkan aspirasi rakyat dan
kemudian menjadi pemikiran dalam perencanaan oleh pemerintah.
7. Vertical Vs Horizontal planning
- Vertical mengutamakan koordinasi antar berbagai jenjang pada sektor yang
sama.
- Horizontal menekankan keterpaduan program antar berbagai sektor pada level
yang sama.
8. Perencanaan pertisipatif Vs perencanaan non partisipatif
- Perencanaan partisipatif menggunakan masyarakat sebagai subjek dan objek
dalam perencanaan.
Metodologi Perencanaan
Perencana perkotaan mengamabil metode dari berbagai bidang illmu dan
memodifikasikannya dan/atau mengembangkan metode-metode baru untuk
memperoleh dan menyaring berbagai sumber informasi. Jenis-jenis metode :
1. Proses Perencanaan
2. Perencanaan sebagai rekayasa pengetahuan
3. Perencanaan sebagai problem solving
4. Perencanaan sebagai proses produksi
Daftar Pustaka