Professional Documents
Culture Documents
Melalui pidato Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dalam G20 Leaders Summit 25
September 2009, di Pittsburgh, Amerika Serikat, Indonesia telah berkomitmen untuk
menurunkan emisi gas rumah kacanya setidaknya 26 % (business as usual) atau 41 %
(dengan bantuan internasional) dari skenario normal pada tahun 2020. Sebagailangkah tindak
lanjut, disusun roadmap penurunan emisi GRK per sektor termasuk sektor energi. Dalam
roadmap tersebut sektor energi dan transportasi diberikan tugas untuk menurunkan emisi
GRK sebesar 5% dari skenario 26%.
Dari sisi legislasi Indonesia sudah selangkah lebih maju. Hal ini bisa dilihat dari adopsi
substansi mengenai emisi GRK dalam Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2009 tentang
Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup. Pasal 63 undang-undang tersebut
menyatakan bahwa pemerintah pusat dan daerah memiliki tugas untuk menyelenggarakan
inventarisasi emisi GRK sesuai kewenangannya. Selain inventarisasi, juga dilakukan mitigasi
perubahan iklim melalui serangkaian kegiatan yang dilakukan dalam upaya menurunkan
tingkat emisi GRK tersebut (pasal 57).
Bagaimana hubungan emisi GRK dan manajemen energi?. Emisi GRK memiliki kaitan erat
dengan manajemen energi. Manajemen energi terkait dengan strategi optimalisasi energi,
penggunaaan sistem dan prosedur untuk menurunkan kebutuhan energi per unit output
produk namun dengan tetap mempertahankan atau memperkecil total biaya produksi. Tujuan
utamanya adalah menurunkan energi dengan mempertahankan atau mengurangi biaya
produksi. Sehingga pembahasan mengenai emisi GRK akan selalu berdampingan dengan
manajemen energi.
Dari segi perangkat hukum, Indonesia sudah memiliki legislasi terkait energi yaitu Undang-
Undang No. 30 Tahun 2007 tentang Energi dan Peraturan Pemerintah No. 70 Tahun 2009
tentang Konservasi Energi. Dengan adanya PP tentang Konservasi Energi ini, bagi pengguna
energi yang menggunakan energi sama atau lebih besar dari 6000 setara ton minyak (TOE)
per tahun wajib melakukan konservasi energi melalui manajemen energi yang meliputi
penunjukan manajer energi, penyusunan program konservasi energi, pelaksanaan audit energi
secara berkala, melaksanakan rekomendasi hasil audit energi, dan pelaporan pelaksanaan
konservasi energi setiap tahun kepada Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral.
Hal yang paling mendasar adalah membangun kesadaran (awareness raising) terhadap
pengendalian emisi GRK dan manajemen/konservasi energi. Kesadaran yang dimaksud
tentunya bertahap dalam tingkatan sektor, institusi hingga individu. Hal yang harus sama-
sama disadari adalah bahwa emisi GRK yang berasal dari kegiatan manusia berkontribusi
terhadap perubahan iklim. Perubahan iklim akibat kegiatan manusia bersifat global sehingga
seluruh dunia harus menjadikannya sebagai tujuan internasional. Oleh karena itu dunia harus
memandang upaya penurunan emisi GRK adalah penting adanya guna mitigasi perubahan
iklim. Dengan menjadikan entry point melalui isu emisi GRK, kita dapat menangani
manajemen energi secara paralel.
Perusahaan-perusahaan yang leading di dunia sudah mulai mengadopsi isu emisi GRK ke
dalam corporate values mereka bahkan beberapa juga sudah menjadikan emisi GRK menjadi
key performance indicator (KPI) mereka. Kita tidak usah berbicara panjang lebar mengenai
memasukkan emisi GRK ke dalam KPI, karena hal itu merupakan langkah sudah jauh,
namun hal tersebut merupakan keniscayaan di masa depan. Untuk itu kita akan belajar dari
learning curve perusahaan-perusahaan tersebut dalam penanganan emisi GRK (dan
manajemen energi).
tahun 1980 dan mulai tahun 1999 menjadi guru besar dengan bidang keahlian
optika. Andrianto Handojo mengajar sebagai guru besar dengan bidang keahlian
optika pada Program Studi Teknik Fisika ITB, tetapi secara umum menyukai
fisika, gemar membaca dan ingin berbagi keingin-tahuannya lewat ...
Selengkapnya »
Twitter
• Share
• No thanks
Sharing this page …
Thanks! Close
Tambahkan Komentar Baru
Post as …
Showing 8 comments
Terbaru dulu
•
sam sukarno pohlmann 11/05/2009
12:32 PM
sukarno pohlmann
• thank yo so much..
you are very help me to make some essay for my assignment in my
college.
• Flag
• Setuju Banget Jawab Jawab
•
iena aceh 11/04/2009
04:44 PM
to iena aceh
• Reaksi fotosintesis terjadi pada daun tumbuhan, yaitu mengambil CO2 dan
uap air dari udara, yang dengan bantuan cahaya matahari diubah menjadi
senyawa karbon untuk hidup tumbuhan, termasuk menimbunnya sebagai
kayu. Hasil lain reaksi ialah dilepasnya oksigen ke udara. Jadi secara
ringkas, tumbuhan melalui fotosintesis mengambil CO2 dari udara dan
menggantinya dengan O2.
Gas rumah kaca CO2 sejauh ini dituduhkan sebagai yang bikin gara-gara
pemanasan global. Di samping ditimbulkan oleh asap pembakaran,
kendaraan dan industri, penebangan hutan dipandang besar kontribusinya
karena menyebabkan berkurangnya daun yang menyerap CO2. Oleh
karena itu penanaman kembali hutan dan penghijauan dipandang sangat
penting untuk memelihara bumi dan manusianya.
• Flag
• Setuju Banget Jawab Jawab
•
Rina Yuliani 10/13/2009
06:48 PM
• tugas file dan gambar T.I.K IX F
• Flag
• Setuju Banget Jawab Jawab
•
westy 07/29/2008
06:29 PM
hehehe
• Flag
• Setuju Banget Jawab Jawab
•
Ddew 05/20/2008
12:10 PM
reply to Ddew
Reactions
•
netsains 08/29/2009
07:32 AM
UberVU
URL Lacakbalik
blog comments powered by Disqus
• Arsip
• Tentang Kami
• Privasi
• Banner
NetSains.Com adalah sebuah website yang memiliki tujuan untuk membuat sains dan
teknologi jadi menarik bagi tunas bangsa Indonesia. Siapa saja dapat bergabung dan menjadi
kontributor NetSains dengan cara mengirimkan tulisannya beserta biodata singkat mereka.
Bidang yang dicakup sangat luas dan tak hanya bidang eksakta. Siapapun dapat membaca,
membagi, ataupun mencatut konten dari NetSains asalkan memberikan penghargaan setinggi-
tingginya kepada penulis aslinya (berupa link balik dengan nama penulis). Setiap tulisan
disini berlisensi dan dilindungi Undang-Undang Hak Kekayaan Intelektual (HAKI)
Indonesia.
Copyright © Netsains.com 2007 - 2011
Close
Highlighter
Thank you for your comment!
Your comment will be shown publicly once it is approved by site moderator.
Highlighter
What is on
Name (require
Email (required
Website (optio
On
Post Comment ›
• Comment
• Share via Facebook
• Share via Twitter
• Email This
• Comment ()
• Share via Facebook
• Share via Twitter
• Email This
• Comment ()
• Share via Facebook
• Share via Twitter
• Email This
what is Highlighter?
highlighter.com
Annotype allows you to highlight any text or image on this page, then leave an annotation
right there for everyone to see! It's just like leaving a comment.
Watch the video below to see it in action!
Highlighter
Your Name
Your Email
Friend's Name
Friend's Email
Send Now ›
233 ANNOtype_share
Bottom of Form
What is Highlighter?
Highlight. Comment. Share. It really is that simple!
0
Efek rumah kaca
Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Untuk grup musik bernama sama, lihat Efek Rumah Kaca (grup musik).
Efek rumah kaca, yang pertama kali diusulkan oleh Joseph Fourier pada 1824, merupakan
proses pemanasan permukaan suatu benda langit (terutama planet atau satelit) yang
disebabkan oleh komposisi dan keadaan atmosfernya.
Mars, Venus, dan benda langit beratmosfer lainnya (seperti satelit alami Saturnus, Titan)
memiliki efek rumah kaca, tapi artikel ini hanya membahas pengaruh di Bumi. Efek rumah
kaca untuk masing-masing benda langit tadi akan dibahas di masing-masing artikel.
Efek rumah kaca dapat digunakan untuk menunjuk dua hal berbeda: efek rumah kaca alami
yang terjadi secara alami di bumi, dan efek rumah kaca ditingkatkan yang terjadi akibat
aktivitas manusia (lihat juga pemanasan global). Yang belakang diterima oleh semua; yang
pertama diterima kebanyakan oleh ilmuwan, meskipun ada beberapa perbedaan pendapat.
Daftar isi
• 1 Penyebab
• 2 Akibat
• 3 Lihat pula
• 4 Referensi
[sunting] Penyebab
Efek rumah kaca disebabkan karena naiknya konsentrasi gas karbon dioksida (CO2) dan gas-
gas lainnya di atmosfer. Kenaikan konsentrasi gas CO2 ini disebabkan oleh kenaikan
pembakaran bahan bakar minyak, batu bara dan bahan bakar organik lainnya yang
melampaui kemampuan tumbuhan-tumbuhan dan laut untuk menyerapnya.
Energi yang masuk ke Bumi:
• 25% dipantulkan oleh awan atau partikel lain di atmosfer
• 25% diserap awan
• 45% diserap permukaan bumi
• 5% dipantulkan kembali oleh permukaan bumi
Energi yang diserap dipantulkan kembali dalam bentuk radiasi inframerah oleh awan dan
permukaan bumi. Namun sebagian besar inframerah yang dipancarkan bumi tertahan oleh
awan dan gas CO2 dan gas lainnya, untuk dikembalikan ke permukaan bumi. Dalam keadaan
normal, efek rumah kaca diperlukan, dengan adanya efek rumah kaca perbedaan suhu antara
siang dan malam di bumi tidak terlalu jauh berbeda.
Selain gas CO2, yang dapat menimbulkan efek rumah kaca adalah belerang dioksida,
nitrogen monoksida (NO) dan nitrogen dioksida (NO2) serta beberapa senyawa organik
seperti gas metana dan klorofluorokarbon (CFC). Gas-gas tersebut memegang peranan
penting dalam meningkatkan efek rumah kaca.
[sunting] Akibat
Meningkatnya suhu permukaan bumi akan mengakibatkan adanya perubahan iklim yang
sangat ekstrim di bumi. Hal ini dapat mengakibatkan terganggunya hutan dan ekosistem
lainnya, sehingga mengurangi kemampuannya untuk menyerap karbon dioksida di atmosfer.
Pemanasan global mengakibatkan mencairnya gunung-gunung es di daerah kutub yang dapat
menimbulkan naiknya permukaan air laut. Efek rumah kaca juga akan mengakibatkan
meningkatnya suhu air laut sehingga air laut mengembang dan terjadi kenaikan permukaan
laut yang mengakibatkan negara kepulauan akan mendapatkan pengaruh yang sangat besar.
Menurut perhitungan simulasi, efek rumah kaca telah meningkatkan suhu rata-rata bumi 1-
5 °C. Bila kecenderungan peningkatan gas rumah kaca tetap seperti sekarang akan
menyebabkan peningkatan pemanasan global antara 1,5-4,5 °C sekitar tahun 2030. Dengan
meningkatnya konsentrasi gas CO2 di atmosfer, maka akan semakin banyak gelombang panas
yang dipantulkan dari permukaan bumi diserap atmosfer. Hal ini akan mengakibatkan suhu
permukaan bumi menjadi meningkat.
[sunting] Lihat pula
• Pendorong iklim
• Perdagangan emisi
• Protokol Kyoto
• Rumah kaca surya
[sunting] Referensi
• Earth Radiation Budget, [1]
• Fleagle, RG and Businger, JA: An introduction to atmospheric physics, 2nd
edition, 1980
• Fraser, Alistair B., Bad Greenhouse [2]
• Giacomelli, Gene A. and William J. Roberts1, Greenhouse Covering
Systems, Rutgers University, [3].
• Henderson-Sellers, A and McGuffie, K: A climate modelling primer (quote:
Greenhouse effect: the effect of the atmosphere in re-readiating longwave
radiation back to the surface of the Earth. It has nothing to do with
glasshouses, which trap warm air at the surface).
• Idso, S.B.: Carbon Dioxide: friend or foe, 1982 (quote: ...the phraseology is
somewhat in appropriate, since CO2 does not warm the planet in a
manner analogous to the way in which a greenhouse keeps its interior
warm).
• Kiehl, J.T., and Trenberth, K. (1997). Earth's annual mean global energy
budget, Bulletin of the American Meteorological Society 78 (2), 197–208.
• Piexoto, JP and Oort, AH: Physics of Climate, American Institute of Physics,
1992 (quote: ...the name water vapor-greenhouse effect is actually a
misnomer since heating in the usual greenhouse is due to the reduction of
convection)
• Wood, R.W. (1909). Note on the Theory of the Greenhouse, Philosophical
Magazine 17, p319–320. [4]
Diperoleh dari "http://id.wikipedia.org/wiki/Efek_rumah_kaca"
Ruang nama
• Halaman
• Pembicaraan
Varian
Tampilan
• Baca
• Sunting
• Versi terdahulu
Tindakan
Cari
Top of Form
Istimew a:Pencari
Bottom of Form
Navigasi
• Halaman Utama
• Perubahan terbaru
• Peristiwa terkini
• Halaman sembarang
Komunitas
• Warung Kopi
• Portal komunitas
• Bantuan
Wikipedia
• Tentang Wikipedia
• Pancapilar
• Kebijakan
• Menyumbang
Cetak/ekspor
• Buat buku
• Unduh sebagai PDF
• Versi cetak
Kotak peralatan
• Pranala balik
• Perubahan terkait
• Halaman istimewa
• Pranala permanen
• Kutip halaman ini
Bahasa lain
• Afrikaans
• العربية
• Български
• বাংলা
• Bosanski
• Català
• Česky
• Cymraeg
• Dansk
• Deutsch
• Zazaki
• Ελληνικά
• English
• Esperanto
• Español
• Eesti
• Euskara
• فارسی
• Suomi
• Français
• Gàidhlig
• Galego
• עברית
• िहनदी
• Hrvatski
• Magyar
• Interlingua
• Íslenska
• Italiano
• 日本語
• ქართული
• ಕನನಡ
• 한국어
• Lietuvių
(CH4)