You are on page 1of 12

MAKALAH

PRINSIP – PRINSIP MANAJEMEN KELAS

Disusun unutk memenuhi tugas mata kuliah Manajemen Kelas

Dosen Pengampu : Ibu Arini Esti Astuti

Disusun Oleh

1. WAHYU RINA S 1401409061


2. SISWANTO 1401409146
3. ENDANG PALUPI 1401409212
4. RULITA KRISTALINA 1401409225
5. CATUR PUTRI R 1401409236
6. RIFKI ARIFUTAL U 1401409251
7. ASRI YUNIATI 1401409272

ROMBEL : 06

PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR


FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
2011
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar belakang

Keberhasilan siswa dalam belajar sangat ditentukan oleh strategi pembelajaran yang
dilakukan oleh guru. Guru dituntut untuk memahami komponen – komponen dasar dalam
melaksanakan kegiatan pembelajaran di dalam kelas. Oleh karena itu guru dituntut untuk
paham tentang filosofis dari mengajar dan belajar itu sendiri. Mengajar tidak hanya sekedar
mentransfer ilmu pengetahuan, akan tetapi juga sejumlah perilaku yang akan menjadi
kepemilikan siswa. Menurut Mulyasa (2006:3) “ Setidaknya terdapat tiga syarat utama yang
harus diperhatikan dalam pembangunan pendidikan agar dapat berkontribusi terhadap
peningkatan kualitas sumber daya manusia (SDM) yakni: (1) sarana gedung, (2) buku yang
berkualitas, (3) guru dan tenaga kependidikan yang profesional”.

Pengaturan metode, strategi, dan kelengkapan dalam pengajaran bagian dari


kegiatan menajemen pembelajaran yang harus dilakukan oleh guru. Untuk mewujudkan
manajemen kelas di sekolah dasar, lingkungan fisik yang menguntungkan dan memenuhi
syarat akan mendukun meningkatnya intensitas pembelajaran siswa dan mempunyai
pengaruh positif terhadap pencapaian tujuan pengajaran. Manajemen kelas di sekolah dasar
tidak hanya pengaturan belajar, fasilitas fisik dan rutinitas, tetapi meniapka kondisi kelas dan
lingkungan sekolah agar tercipta kenyamanan dan suasana belajar yang efektif. Oleh
karena itu sekolah dan kelas perlu dikelola secara baik, dan menciptakan iklim belajar yang
menunjang.

Proses belajar mengajar merupakan inti dari proses pendidikan secara keseluruhan
dengan guru sebagai pemegang peranan yang utama. Peranan guru adalah menciptakan
serangkaian tingkah laku yang saling berkaitan yang dilakukan dalam suatu situasi tertentu
serta berhubungan dengan kemajuan perubahan tingkah laku dan perkembangan siswa yag
menjadi tujuannya. (Wrightman, 1997)

Guru merupakan jabatan profesi yang memerlukan keahlian khusus sebagai guru.
Keberadaan guru bagi suatu bangsa amatlah penting terlebih – lebih bagi keberlangsungan
ihidup bangsa ditengah – tengah lintasan perjalanan jaman dengan teknologi yang kian
canggih dan segala perubahan serta pergeseran nili yang bervariasi. Hal ini membawa
konsekuensi kepada guru untuk meningkatkan peranan dan kompetensinya

Dalam pelaksanaannya, guru dituntut memiliki berbagai keterampilan mengajar,


strategi belajar mengajar yang tepat dan kemampuan melaksanakan evaluasi yang
baik.Sesuai dengan tuntutan perubahan, maka gurupun dituntut untuk memiliki kemampuan
dalam penyesuaian – penyesuaian dengan kebutuhan perubahan tersebut. Perubahan
dalam kurikulum diantaranya menuntut guru untuk dapat mempersiapkan, melaksanakan,
dan menyesuaikan berbagai kebutuhan dalam proses belajar mengajar dari sisi pemahaman
secara teoritik. Keterampilan dalam pelaksanaan pembelajaran sesuai dengan kurikulum
yang diberlakukan dan kemampuan untuk melakukan kegiatan evaluasi atas proses yang
dilakukannya.
B. Rumusa Masalah
1. Apakah yang dimaksud dengan manajemen kelas?
2. Apakah tujuan, aspek, fungsi dan masalah dari manajemen kelas?
3. Bagaimanakah prinsip – prinsip dalam manajemen kelas?
4. Bagaimanakah pengaruh manajemen kelas dalam meningkatkan kualitas
pembelajaran di kelas?
C. Tujuan
Berdasarkan rumusan masalah di atas maka tujuan dari penulisan makalah ini adalah:
1. Untuk menjelaskan pengertian manajemen kelas.
2. Untuk menjelaskan tujuan, aspek, fungsi dan masalah dari manajemen kelas.
3. Untuk mendeskripsikan prinsip – prinsip dalam manajemen kelas
4. Untuk mendeskripsikan pengaruh manajemen kelas dalam meningkatkan kualitas
pembelajaran di kelas.
BAB II

PEMBAHASAN

1. MENGAJAR DAN MANAJEMEN KELAS

Kegiatan guru dalam kelas meliputi 2 hal pokok, yaitu: kegiatan mengajar
(edukasional) dan kegiatan menajerial (Depdikbud, 1983: 9; Entang dan Raka Joni,
1983). Kegiatan mengajar dimaksudkan secara langsung menggiatkan peserta didik
mencapai tujuan-tujuan pembelajaran. Mengajar adalah segala upaya yang disengaja
dalam rangka memberi kemungkinan bagi siswa untuk terjadinya proses belajar sesuai
dengan tujuan yang dirumuskan. Kegiatan manajerial kelas dimaksudkan menciptakan
dan mempertahankan suasana kelas agar kegiatan belajar mengajar dapat berlangsung
secara berkelanjutan. Dengan demikian, dalam proses belajar mengajar di sekolah
dapat dibedakan adanya 2 kelompok masalah, yaitu masalah pengajaran dan masalah
menajemen kelas.
Istilah mengajar (teaching) dan pengajaran (instruction) sering digunakan dalam
arti yang sama, adalah sangat berguna apabila memandang mengajar sebagai sesuatu
yang memiliki 2 dimensi yang saling berhubungan, yaitu pengajaran dan manajemen.
Mengajar dengan manajemen dapat dibedakan, tetapi dalam pelaksanaan
pembelajaran keduanya sulit dipisahkan. Manajemen kelas bermaksud menegakkan
dan memelihara perilaku siswa menuju pembelajaran yang efektif dan efisien,
memudahkan pencapaian tujuan pengelolaan. Pengajaran dan menajaemen bertujuan
menyiapkan atau memproses, yaitu memproses atau menyiapkan perilaku-perilaku guru
dan/atau siswa yang diharapkan memberikan kemudahan dalam pencapaian tujuan
tertentu (Weber, 1993: 1).
Di bawah ini adalah gambaran proses pengajaran dan proses menajerial yang
masing-masing meliputi 4 proses:
1. Proses pengajaran
a. Mengidentifikas tujuan pengajaran
b. Mendiagnosis kebutuha siswa
c. Merencanakan dan menerapkan aktifitas pengajaran
d. Mengevaluasi keberhasilan siswa
2. Proses manajerial
a. Menetapkan tujuan manajerial
b. Menganilisis kondisi yang ada
c. Memilih dan menetapkan strategi manajerial
d. Menilai keefektifan menajerial

2. PENGERTIAN DAN TUJUAN MANAJEMEN KELAS


Manajemen dari kata management yang diterjemahkan menjadi pengelolaan yang
berarti proses penggunaan sumber daya secara efektif untuk mencapai sasaran.
Kelas adalah sekelompok siswa yang ada pada waktu yang sama, menerima
pelajaran yang sama , dari guru yang sama pula.
Berdasarkan uraian diatas, maksud enajemen kelas adalah mengacu pada
penciptaan suasana atau kondis yang memungkinkan siswa dalam kelas tersebut dapat
belajar dengan baik, terus-menerus, dan berkelanjutan. Berikut ini adalah definisi
tentang manajemen kelas dari sudut pandang yang berbeda:
a. Berdasarkan konsepsi lama dan modern
Menurut konsepsi lama manajemen kelas adalah sebagai upaya
mempertahankan ketertiban kelas. Sementara itu, menurut konsepsi modern,
manajemen kelas adalah proses seleksi yang menggunakan alat yang tepat
terhadap problem dan situasi manajemen kelas. Dalam konsepsi lama, guru
bertugas menciptakan, memperbaiki, dan memelihara sistem atau organisasi
kelas sehingga indivisu dapat memanfaatkan kemampuannya, bakatnya, dan
energinya pada tugas-tugas individual (Johnson dan Mary Bani, 1970).
b. Berdasarkan pandangan operasional oleh Cooper (1986), definisi manajemen
kelas adalah:
1. Menurut pandangan otoratif bahwa manajemen kelas sebagai proses
untuk mengontrol tingkah laku siswa. Manajemen kelas adalah
seperangkat kegiatan guru untuk menciptakan dan mempertahankan
ketertiban suasana.
2. Menurut pandangan yang bersifat pesimis, manajemen kelas adalah
seperangkat kegiatan guru untuk memaksimalkan kebebasan siswa.
3. Menurut pandangan proses pengubahan tingkah laku, manajemen kelas
adalah seperangkat kegiatan guru untuk mengembangkan tingkah laku
siswa yang diinginkan dan mengurangi atau meniadakan tingkah laku
yang tidak diinginkan.
4. Menurut pandangan proses penciptaan iklim sosio-emosional yang positif
dari dalam kelas, manajemen kelas asalah seperangkat kegiatan guru
untuk mengembangkan hubungan interpersonal yang baik dan iklim sosio-
emosional kelas yang positif.
5. Menurut pandangan kelas merupakan sistem sosial dengan proses
kelompok sebagai kuncinya, manajemen kelas adalah seperangkat
kegiatan guru untuk menumbuhkan dan mempertahankan kelas sebagai
kelompok yang efektif.
c. Pengertian lain manajemen kelas adalah segala usuha yang diarahkan untuk
mewujudkan suasana belajar mengajar yang efektif dan menyenangkan serta
dapat memotivasi siswa utuk belajar dengan baik. Dengan demikian,
manajemen kelas merupakan usaha sadar untuk mengatur kegiatan proses
belajar mengajar secara sistematis. Usaha sadar itu mengarah pada
penyiapan bahan belajar, penyiapan sarana dan alat peraga, pengaturan
ruangan belajar, mewujudkan situasi atau kondisi proses belajar mengajar dan
pengaturan waktu sehingga pembelajaran berjala dengan baik dan tujuan
kurikuler dapat tercapai (Dirjen PUOD dan Dirjen Dikdasmen, 1996).
Sementara itu tujuan manajemen kelas adalah:
a. Mewujudkan situasi dan kondisi kelas, baik sebagai lingkungan belajar
maupun sebgai kelompok belajar, yang memungkinkan peserta didik untuk
belajar dan berbuat lebih baik.
b. Menghilangkan hambatan yang dapat menghalangi terwujudnya interaksi
pembelajaran.
c. Menyediakan dan mengatur fasilitas serta perlengkapan belajarserta yang
mendukung dan memungkinkan siswa belajar sesuai dengan lingkungan
sosial, emosional, dan intelektual siswa dalam kelas.
d. Membina dan membimbing siswa sesuai dengan latar belakang sosial,
ekonomi, budaya, serta sifat-sifat individunya (Dirjen PUOD dan Dirjen
Dikdasmen, 1996: 2).
3. ASPEK, FUNGSI, DAN PENGATURAN SISWA DALAM MANAJEMEN KELAS
a. Aspek manajemen kelas
Mengelola kelas merupakan ketrampilan yang harus dimiliki guru dalam
memutuskan, memahami, mendiagnosa, dan kemampuan bertindak, menuju
perbaikan suasana kelas terhadap aspek-aspek manajemen kelas. Adapun aspek-
aspek manajemen kelas yaitu:
 Sifat kelas
 Pendorong kekuatan kelas
 Situasi kelas
 Tindakan selektif
 Tindakan kreatif
 Kondisi kelas (Johson dan Bany, 1970)
Sedangakan aspek-aspek manajemen kelas dalam Petunjuk Pengelolaan Kelas di
Sekolah Dasar (Dirjen PUOD dan Dirjen Dikdasmen, 1996) adalah:
 Mengecek kehadiran siswa
 Mengumpulkan hasil pekerjaan siswa
 Mendistribusikan bahan dan alat
 Mengumpulkan informasi identitas siswa
 Mencatat siswa
 Memelihara arsip
 Menyampaikan bahan pelajaran
 Memberikan tugas/PR
b. Fungsi manajemen kelas
 Memberikan dan melengkapi fasilitas untuk segala macam tugas seperti
membantu kelompok dalam pembagian tugas, membantu dalam pembentukan
kelompok, membantu kerjasama dalam menemukan tujuan-tujuan organisasi,
membantu individu agar dapat bekerjasama dengan kelompok atau kelas,
membantu prosedur kerja, mengubah kondisi kelas.
 Memlihara agar tugas-tugas itu agar berjalan lancar.
c. Pengaturan Siswa dalam Manajemen Kelas
Pengaturan swa dapat dikelompokkan ke dalam dua kategori (Entang dan Raka
Joni, 1983:12), yaitu :
1. Masalah individual
Munculnya masalah individu didasarkan pada anggapan dasar bahwa semua
tingkah laku individu merupakan upaya mencapai tujuan tertentu yaitu
pemenuhan kebutuhan untuk diterima oleh kelompok atau masyarakat dan
untuk mencapai harga diri. Bila kebutuhan tersebut tidak terpenuhi maka akan
terjadi beberapa kemungkinan tindakan siswa seperti berikut (Entang dan Raka
Joni 1983:13; Omstein, 1990:75):
 Tingkah laku yang ingin mendapatkan perhatian orang lain.
Gejala yang tampak dari tingkah laku ini adalah siswa membadut di kelas
(aktif), atau dapat juga berbuat serba lamban sehingga perlu mendapat
pertolongan ekstra(pasif)
 Tingkah laku yang ingin menunjukkan kekuatan.
Gejalanya adalah siswa selalu mendebat, kehilangan kendali emosional,
marah – marah, menangis, atau selalu lupa pada aturan – aturan penting
dikelas.
 Tingkah laku yang bertujuan menyakiti orang lain
Gelaja yang muncul dari tingkah laku ini adalah tindakan menyakiti orang
lain seperti mengata – ngatai, memukul, menggigit, dan sebagainya.
 Peragaan ketidakmampuan
Gejalanya adalah dalam bentuk sama sekali tidak mau mencoba
melakukan apapun, karena beranggapan bahwa apapun yang dilakukan
maka kegagalanlah yang dialaminya.

Keempat kemungkinan cara atau tindakan yang dilakukan individu tersebut


mengakibatkan terbentuknya empat pola tingkah laku yang nampak pada usia
sekolah ;

 Pola aktif-konstruktif yaitu pola tingkah laku yang ekstrim dan ambisius
untuk menjadi super star di kelasnya, dan mempunyai daya usaha untuk
membantu guru dengan penuh vitalitas dan sepenuh hati.
 Pola aktif-destruktif yaitu pola yingkah laku yang diwujudkan dalam
bentuk membuat banyolan, suka marah, kasar dan memberontak.
 Pola pasif-konstruktif yaitu pola yang menunjuk kepada satu bentuk
tingkah laku yang lamban dengan maksud supaya selalu dibantu dan
mengharapkan perhatian.
 Pola pasif-destruktif yaitu pola tingkah laku yang menunjukkan
kemalasan (sifat pemalas) dan keras kepala.
2. Masalah kelompok
Masalah – masalah kelompok yang mungkin muncul dalam manajemen kelas
adalah :
a. Kelas kurang kohesif lantaran alasan jenis kelamin, suku, tingkatan sosial
ekonomi, dan sebagainya.
b. Penyimpangan dari norma – norma tingkah laku yang telah disepakati
sebelumnya, misalnya sengaja berbicara keras – keras ca perpustakaan.
c. Kelas mereaksi negatif terhadap salah seorang anggotanya, misalnya
mengejek anggota kelas yang dalam pengajaran seni suara menyanyi
dengan suara sumbang.
d. “membombong” anggota kelas yang justru melanggar norma kelompok,
misalnya pemberian semangat kepada badut kelas.
e. Kelompok cenderung mudah dialihkan perhatiannya dari tugas yang tengah
dikerjakan.
f. Semangat kerja rendah atau semacam aksi protes kepada guru karena
menganggap tugas yang diberikan kurang fair.
g. Kelas urang mampu menyesuaikan diri dengan keadaan baru seperti
gangguan jadwal, guru kelas terpaksa diganti sementara oleh guru lain, dan
sebagainya (Entang dan Raka Joni, 1983)
Lebih lanjut Johnson dan Bany mengemukakan ciri – ciri kelompok dalam kelas
seperti berikut :
a. Kesatuan kelompok
Kesatuan kelompok memegang peranan penting dalam mempengaruhi anggota
– anggotanya dalam bertingkah laku. Kesatuan dapat dikembangkan dengan
menolong siswa agar menyadari hubungan mereka satu sama lain sebagai alat
pemersatu.
b. Interaksi dan komunikasi
Agar terjadi interaksi dan komunikasi yang diharapkan, guru perlu membantunya
supaya tugas – tugas belajar dapat berlangsung secara wajar. Komunikasi
verbal maupun nonverbal, bila tidak terselesaikan dapat membuat situasi rusak.
Untuk membantu mereka, guru perlu mengetahui latar belakang mereka.
c. Sruktur kelompok
Tempat anggota dalam kelompok perlu sekali diusahakan agar menarik baginya.
Posisi di atas bila perlu bisa dibuat berganti – ganti.
d. Tujuan – tujuan kelompok
Apabila tujuan – tujuan kelompok ditentukan bersama oleh siswa dan guru
dalam hubungan denga tujuan pendidikan, anggota – anggota kelompok akan
bekerja lebih produktif dalam menyelesaikan tugasnya.
e. Kontrol
Hukuman – hukuman yang diciptakan bersama antara guru dan siswa yag akan
dikenakan kepada siswa yang melanggar, mungkin dapat memperkecil
pelanggaran, kendatipun beberapa anak tetap dapat belajar dengan baik.
f. Iklim kelompok
Iklim kelompok adalah hasil dari aspek – aspek yag saling berhubungan dalam
kelompk atau produk semua kekuatan dalam kelompok. Iklim kelompok
ditentukan oleh tingkat keakraban kelompok sebagai hasil dari aspek – aspek
tersebut di atas.
Disamping masalah individu dan masalah kelompok, hal lain yang erat kaitannya
dengan manajemen kelas adalah organisasi sekolah. Pengaruh organisasi sekolah
dipandang menentukan di dalam pengarahan perilaku siswa.

4. PRINSIP – PRINSIP DALAM MANAJEMEN KELAS


“Secara umum faktor yag mempengaruhi manajemen kelas dibagi menjadi dua
golongan yaitu, faktor intern dan faktor ekstern siswa” (Djamarah 2006:184). Faktor
intern siswa berhubungan dengan masalah emosi, pikiran, dan perilaku. Kepribadian
siswa dengan ciri – ciri khasnya masing – masing menyebabkan siswa berbeda dari
siswa lainnya seara individual. Perbedaan secara individual ini dilihat dari segi aspek
yaitu perbedaan biologis, intelektual, dan psikologis.
Faktor ekstern siswa terkait dengan masalah suasana lingkungan belajar, penempatan
siswa, pengelompokan siswa, jumlah siswa, dan sebagainya. Masalah jumlah siswa di
kelas akan mewarnai dinamika kelas. Semakin banyak jumlah siswa di kelas misalnya
dua puluh orang ke atas akan cenderung lebih mudah terjadi konflik. Sebaliknya
semakin sedikit jumlah siswa di kelas cenderung lebih kecil terjadi konflik.
Djamarah (2006:185) menyebutkan “dalam rangka memperkecil masalah gangguan
dalam pengelolaan kelas dapat dipergunakan”. Prinsip – prinsip pengelolaan kelas yang
dikemukakan oleh Djamarah adalah sebagai berikut :
1. Hagat dan Antusias
Hangat da antusias diperlukan dalam proses belajar mengajar. Guru yang hangat
dan akrab pada anak didik selalu menunjukkan antusias pada tugasnya atau pada
aktifitasnya akan berhasil dalam mengimplementasikan pengelolaan kelas.
2. Tantangan
Penggunaan kata – kata, tindakan, cara kerja, atau bahan – bahan yang menantang
akan meningkatan gairah siswa untuk belajar sehingga mengurangi kemungkinan
munculnya tingkah laku yang menyimpang.
3. Bervariasi
Penggunaan alat – alat atau media, gaya mengajar guru, pola interaksi antara guru
dan anak didik akan mengurangi munculnya gagguan, meningkatkan perhatian
siswa. Kevariasian ini merupakan kunci untuk tercapainya pengelolaan kelas yang
efektif dan menghindari kejenuhan.
4. Keluwesan
Keluwesan tingkah laku guru untuk mengubah strategi mengajarnya dapat
mencegah kemungkinan munculnya gangguan siswa serta menciptakan iklim
belajar mengajar yang efektif. Keluwesan pengajaran dapat mencegah munculnya
gangguan seperti keributan siswa, tidak ada perhatian, tidak mengerjakan tugas,
dan sebagainya.
5. Penekanan pada hal – hal yang positif
Pada dasarnya dalam mengajar dan mendidik, guru harus menekankan pada hal –
hal yang positif dan menghindari pemusatan perhatian pada hal – hal yang negatif.
Penekanan pada hal – hal yang positif yaitu penekanan yang dilakukan guru
terhadap tingkah laku siswa yang positif dari pada memarahi siswa karena tingkah
lakunya yang negatif. Penekanan tersebut dapat dilakukan dengan pemberian
penguatan yang positif dan kesadaran guru untuk menghindari kesalahan yang
dapat mengganggu jalannya proses belajar mengajar.
6. Penanaman disiplin diri
Tujuan akhir dari pengelolaan kelas adalah anak didik dapat mengembangkan
disiplin diri sendiri da guru sendiri hendaknya menjadi teladan mengendalikan diri
dan pelaksanaan tenggug jawab. Jadi, guru harus disiplin dalam segala hal bila
ingin anak didikya berdisiplin dalam segala hal.

5. PENGARUH MANAJEMEN KELAS DALAM MENINGKATKAN KUALITAS


PEMBELAJARAN DI KELAS

Pembelajaran yang berkualitas tidak hanya ditentukan oleh pembaharuan kurikulum,


fasilitas yang tersedi, kepribadian guru yang simpatik, pembelajaran yang penuh kesan,
wawasan pengetahuan guru yang luas tentang semua bidang, melainkan juga guru harus
menguasai kiat manajemen kelas
Pemahanman akan prinsip – prinsip manajemen kelas ini penting dikuasai sebelum
hal – hal khusus diketahui. Dengan dikuasai prinsip – prinsip manajemen kelas, hal ini akan
menjadi filter – filter penyaring yang menghilangkan kekeliruan umum dari manajemen.

Manajemen kelas dapat mempengaruhi tingkat kualitas pembelajaran di kelas


karena manajemen kelas benar – benar akan mengelola suasana kelas menjadi sebaik
mungkin agar siswa menjadi nyaman dan senang selama mengikuti proses belajar
mengajar. Oleh karena itu, kualitas belajar siswa seperti pencapaian hasil yang optimal dan
kompetensi dasar yang diharapkan dapat tercapai dengan baik dan memuaskan. Selain itu,
manajemen kelas juga akan menciptakan dan mempertahankan suasana kelas agar
kegiataan mengajar dapat berlagsug secara efektif dan efisien.

Di samping itu juga, dengan manajemen kelas tingkat daya serap materi yang telah
diajarkan guru akan lebih membekas dalam ingatan siswa karena adanya penguatan yang
diberikan guru selama proses belajar mengajar berlangsung.
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Manajemen atau pengelolaan diartikan proses penggunaan sumber daya
secara efektif untuk mencapai sasaran. Manajemen kelas adalah segala usaha yang
diarahkan untuk mewujudkan suasana belajar mengajar yang efektif dan
menyenangkan serta dapat memotivasi siswa untuk belajar dengan baik sesuai
dengan kemampuan.
Masalah pengelolaan kelas dikelompokkan mwnjadi sua kategori yaitu
masalah individual dan masalah kelompok. Tindakan pengelolaan kelas yang
dilakukan guru akan efektif apabila ia dapat mengidentifikasi dengan tepat hakekat
masalah yang sedang dihadapi, sehingga pada gilirannya ia dapat memilih strategi
penanggulangan yang tepat.

B. Saran
Di masa yang akam datang, diharapkan sistem manajemen kelas agar lebih
ditingkatkan lagi. Perkembangan pembelajaran di dunia global semakin pesat, oleh
karena itu guru kelas diwajibkan untuk memiliki kompetensi khusus dalam mengelola
kelas agar suasana belajar yang menyenangkan, efektif dan efisien dapat terlaksana
dengan baik.
DAFTAR PUSTAKA

Dirjen PUOD dan Dirjen Dikdasmen. 1996. Pengelolaan Kelas, Seri Peningkatan Mutu 2.
Jakarta : Depdagri dan Depdikbud.

Jones, Vernon F. Dkk. 1998. Comprehensive Classroom Management (creating


communities of support and solving problem)

Rachman, Maman. 1998. Manajemen Kelas. Jakarta. Departemen Pendidikan dan


Kebudayaan Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi.

http://gurukreatif.wordpress.com/2008/03/26/6-indikator-pengelolaan-kelas-yang-berhasil/

http://one.indoskripsi.com/node/10486

http://sekolah-dasar.blogspot.com/2009/02/pendekatan-dalam-pengelolaan-kelas-html

You might also like