Professional Documents
Culture Documents
BAB VIII
HYDROGEN PRODUCTION UNIT
(HPU)
I. Pendahuluan
II.1. Desulfurization
ZnO + H 2 S ZnS + H 2 O
CmHn + mH 2 O m CO + ((2m+n)/2) H 2
CO + H2O CO 2 + H2
Keterangan : C m H n dapat berupa CH 4 , C 2 H 6 , C 3 H 8 , dan lain-lain.
Teknologi Proses Kilang Minyak Bumi Halaman 2 dari 17 Kontributor : Adhi Budhiarto
BUKU PINTAR MIGAS INDONESIA
CO + H 2 O CO 2 + H 2
Teknologi Proses Kilang Minyak Bumi Halaman 4 dari 17 Kontributor : Adhi Budhiarto
BUKU PINTAR MIGAS INDONESIA
K 2 CO 3 + H 2 O KOH + KHCO 3
KOH + CO 2 KHCO 3
K 2 CO 3 + H 2 O + CO 2 2KHCO3
Teknologi Proses Kilang Minyak Bumi Halaman 5 dari 17 Kontributor : Adhi Budhiarto
BUKU PINTAR MIGAS INDONESIA
CO 2 + R 2 NH R 2 NCOOH
R 2 NCOH + KOH R 2 NH + KHCO 3
Feed gas PSA adalah syntesis gas dari reformer furnace yang
carbon monoxide-nya telah diubah menjadi carbon dioxide di Shift
Converter. Biasanya HPU yang menggunakan PSA cukup memiliki
satu Shift Converter, yaitu High Pressure Shift Converter. Purity
hydrogen product HPU yang memiliki PSA dapat mencapai 99,9 %,
dengan recovery sekitar 90 % on feed gas PSA.
Teknologi Proses Kilang Minyak Bumi Halaman 6 dari 17 Kontributor : Adhi Budhiarto
BUKU PINTAR MIGAS INDONESIA
II.5. Methanation
CO + 3 H 2 CH 4 + H 2 O
CO 2 + 4 H 2 CH 4 + 2H 2 O
Teknologi Proses Kilang Minyak Bumi Halaman 8 dari 17 Kontributor : Adhi Budhiarto
BUKU PINTAR MIGAS INDONESIA
Process Flow Diagram Fixed Bed Catalytic Reforming dapat dilihat pada gambar berikut :
Gambar 1. Process Flow Diagram Hydrogen Production Unit dengan Benfield System
Teknologi Proses Kilang Minyak Bumi Halaman 9 dari 17 Kontributor : Adhi Budhiarto
BUKU PINTAR MIGAS INDONESIA
Gambar 2. Process Flow Diagram Hydrogen Production Unit dengan Pressure Swing Adsorber
Teknologi Proses Kilang Minyak Bumi Halaman 10 dari 17 Kontributor : Adhi Budhiarto
BUKU PINTAR MIGAS INDONESIA
V.1. Desulfurizer
Seperti telah dibahas pada point II.2, reaksi yang terjadi di dalam
steam reformer adalah sebagai berikut :
CmHn + mH 2 O m CO + ((2m+n)/2) H 2
CO + H2O CO 2 + H2
Keterangan : C m H n dapat berupa CH 4 , C 2 H 6 , C 3 H 8 , dan lain-lain.
Teknologi Proses Kilang Minyak Bumi Halaman 11 dari 17 Kontributor : Adhi Budhiarto
BUKU PINTAR MIGAS INDONESIA
V.4. Methanator
Teknologi Proses Kilang Minyak Bumi Halaman 12 dari 17 Kontributor : Adhi Budhiarto
BUKU PINTAR MIGAS INDONESIA
VI. Troubleshooting
Beberapa contoh permasalahan, penyebab, dan troubleshooting yang terjadi di Hydrogen Production Unit dapat dilihat dalam
table I berikut ini :
Tabel I. Contoh Permasalahan, Penyebab, dan Troubleshooting Hydrogen Production Unit
Teknologi Proses Kilang Minyak Bumi Halaman 13 dari 17 Kontributor : Adhi Budhiarto
BUKU PINTAR MIGAS INDONESIA
1. Tube overheating
Overheating pada tube dapat terjadi apabila terjadi kondisi-kondisi sebagai
berikut:
b. Tube Plugging
Apabila terjadi tube plugging, maka dapat terjadi hambatan aliran fluida
di dalam tube yang dapat berakibat penyerapan panas oleh fluida
berkurang, sehingga terjadi overheating pada tube tersebut. Adanya
tube plugging dapat ditandai dengan terjadinya kenaikan pressure drop
steam reformer, dan secara visual dapat terlihat permukaan luar tube
yang memerah atau belang merah-hitam, yang menandakan tidak ada
aliran (panas yang di-supply oleh burner hanya diserap oleh tube dan
tidak diserap oleh reaksi). Tube plugging dapat terjadi karena pressure
drop tube pada saat loading terlalu tinggi atau karena Steam/Carbon
ratio yang rendah yang menyebabkan terbentuknya coke pada
permukaan katalis atau feed gas mengandung olefin atau hydrocarbon
berat.
Pressure drop tube pada saat loading di HPU sangat penting karena
diameter tube yang kecil sehingga jika ada sesuatu yang masuk ke
dalam tube saat loading bisa sangat berpengaruh terhadap pressure
drop. Oleh karena itu prosedur loading katalis steam reformer dibuat
sangat ketat, yaitu pressure drop dicek sebelum loading (pressure drop
tube kosong) dan setelah selesai loading (setelah tube terisi katalis),
sehingga dapat diyakinkan bahwa loading telah dilaksanakan dengan
baik. Jika terjadi tube plugging, cek data pressure drop hasil loading.
d. Catalyst-Activity
Apabila catalyst activity menurun, maka reaksi reforming akan turun
sehingga panasan yang diberikan tidak digunakan seluruhnya sehingga
panas yang diterima tube akan menjadi lebih besar dan akibatnya
temperatur tube akan naik. Semakin tinggi catalyst activity maka akan
semakin tinggi juga daya absorb terhadap panas reaksi pada reaksi
steam reforming (reaksi endotermis), sehingga akan menghasilkan
temperature tube skin yang lebih rendah. Untuk menentukan
performance catalyst reformer dapat dilihat dari temperatur approach
(evaluasi katalis-katalis di Hydrogen plant biasanya menggunakan
pendekatan temperatur approach) dan methane slip.
i. Tube-Life-Time
Metal deterioration dapat terjadi apabila pada tube terjadi penurunan/
kenaikan temperatur yang sangat excessive. Penurunan/kenaikan
temperatur ini dapat terjadi akibat :
- Temperatur operasi
Temperatur operasi yang berlebihan dan bersifat terus menerus dapat
mengakibatkan life time tube yang pendek. Semakin tinggi temperatur
operasi semakin pendek life time tube.
Material tube sangat tergantung dari design dan kondisi operasi dari
peralatan, yaitu steam reformer, diantaranya : temperatur, tekanan, dan
feed/fluida yang mengalir (naphtha, natural gas, refinery/off gas, LPG,
light hydrocarbon). Oleh karena itu setiap pemilihan material harus
disesuaikan dengan kondisi operasi dan design peralatan. Semakin
tinggi temperatur, tekanan operasi maupun korosivitas dari fluida yang
digunakan, maka material yang digunakan harus mampu dan tahan
dengan kondisi temperatur dan tekanan yang tinggi serta korosifitas
yang tinggi juga. Jika hal ini diabaikan, maka akan terjadi kerusakan
material (creep) atau tube burst sebelum waktunya (life time tube
pendek). Sebagai contoh : HP-40 Nb adalah austenitic iron dengan
komposisi 35% Ni, 25% Chromium alloy dan Niobium. Material tube HP-
40 Nb ini mempunyai keunggulan dalam structural stability dan high
temperature stress rupture strength dan ketahanan terhadap
carburization, tetapi mempunyai kelemahan, diantaranya sangat rentan
terhadap impurities, terutama Chloride dan Sulfur.
Tube over pressure harusnya tidak terjadi, karena steam reformer biasanya
dilengkapi dengan safe guard seperti PSV di outlet steam reformer
disamping PSV yang ada pada discharge compressor feed gas. Namun jika
kedua PSV tersebut fail, maka tube over pressure dapat terjadi.
4. Tube expansion
VIII. Istilah-istilah
Teknologi Proses Kilang Minyak Bumi Halaman 17 dari 17 Kontributor : Adhi Budhiarto