Professional Documents
Culture Documents
belajarpsikologi.com/metode-permainan-dalam-pembelajaran/ - Tembolok
Menurut Hans Daeng (dalam Andang Ismail, 2009: 17) permainan adalah bagian mutlak
dari kehidupan anak dan permainan merupakan bagian integral dari proses pembentukan
kepribadian anak. Selanjutnya Andang Ismail (2009: 26) menuturkan bahwa permainan
ada dua pengertian. Pertama, permainan adalah sebuah aktifitas bermain yang murni
mencari kesenangan tanpa mencari menang atau kalah. Kedua, permainan diartikan
sebagai aktifitas bermain yang dilakukan dalam rangka mencari kesenangan dan
kepuasan, namun ditandai pencarian menang-kalah.
Menurut Kimpraswil (dalam As’adi Muhammad, 2009: 26) mengatakan bahwa definisi
permainan adalah usaha olah diri (olah pikiran dan olah fisik) yang sangat bermanfaat
bagi peningkatan dan pengembangan motivasi, kinerja, dan prestasi dalam melaksanakan
tugas dan kepentingan organisasi dengan lebih baik.
MEMBANGUN KECERDASAN ANAK DENGAN METODE
PERMAINAN | Bunda Zone
Pada saat dilahirkan, setiap anak memiliki sekitar seratus milyar sel otak. Akan tetapi
belum semua sel otak bayi saling terhubung dengan sempurna. Otak mengalami masa
konstruksi semenjak janin hingga dekade pertama masa kanak-kanak. Untuk
mengoptimalkan hubungan antarsel tersebut adalah melalui pemberian nutrisi dan
stimulasi yang bagus pada si anak.
Sehubungan dengan hal itu, Tutor Time bersama Anmum menyelenggarakan acara yang
bertemakan Building Your Childs Brain Connection (Through Hands-on Brain Games
Activities and nutrition). Acara ini bertujuan memberikan pengetahuan pada para
orangtua untuk mengajak anak-anaknya belajar sambil bermain, sehingga anak mendapat
stimulasi yang tepat sesuai dengan perkembangan usia mereka.
Lisa J. Redoble selaku Staff Development Manager of Tutor Time International
Preschool and Kindergarden, memberikan penjelasan pada para orangtua yang datang
bahwasanya membangun kecerdasan otak anak dimulai ketika anak memasuki Golden
Age yaitu satu hingga tiga tahun. Di usia itu otak anak menjadi semakin kritis dan terus
berkembang seiring usianya.
Ingin si kecil pintar? Mudah saja. Yang dibutuhkan anak untuk belajar adalah dengan
sentuhan, penciuman, mendengar dan melihat. Jangan banyak melarang, biarkan anak
Anda bereksplorasi sehingga otak mereka berkembang. Jika si kecil menyukai apa yang
Anda ajarkan maka kerja otaknya semakin bagus karena terhubung dengan syaraf
lainnya.
Lisa mencontohkan pada orangtua yang hadir untuk merangsang pendengaran anak
dengan suara-suara. Mulai dari suara yang lembut, sedang hingga keras. Tujuannya
adalah untuk merangsang kepekaan pendengaran si anak. Begitu juga dengan
penglihatan. Cobalah mengambil sehelai pita berwarna merah, kemudian ayunkan ke
atas-ke bawah, kanan-kiri dan gerakan melingkar. Biarkan mata anak Anda melihat dari
berbagai sudut, hal ini untuk melatih penglihatan si kecil.
Lisa pun memberikan beberapa tips bagaimana mengajak anak-anak bermain dan belajar
yang benar. Tipsnya adalah:
- Pada intinya ini merupakan permainan jadi harus menyenangkan untuk si anak
- Biarkan anak Anda berbuat kesalahan, sebab di situlah mereka akan belajar
- Biarkan si kecil menyukai aktivitasnya, itu menandakan otaknya bekerja dengan baik
- Lakukan pengulangan, hal ini dapat memaksimalkan otak sehingga hubungan otak dan
keterampilan anak berjalan dengan baik
- Sesuaikan permainan dengan usia anak
- Biarkan anak Anda berekspresi dan menjelaskan tentang sesuatu hal, bagaimana,
kenapa, apa yang terjadi, dan lain-lain.
- Perhatikan signal dari anak Anda, jika mereka sudah mulai tidak menyukai permainan
makan jangan dipaksakan.
Pada kesempatan itu, Lisa juga menyampaikan bahwa sebagai orangtua, Anda harus
pandai berkreativitas demi kecerdasan anak. Jangan berharap anak Anda menjadi jenius
jika Anda sendiri tidak jenius. Tidak perlu memaksakan bermain flash card pada anak
yang masih kecil, itu tidak akan berhasil meskipun tujuannya supaya si kecil menjadi
pintar.