You are on page 1of 32

BAB 1

PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pada 1789 Antoine Lavoisier mengelompokan 33 unsur kimia.
Pengelompokan unsur tersebut berdasarka sifat kimianya. Unsur-unsur kimia di bagi
menjadi empat kelompok. Yaitu gas, tanah, logam dan non logam. Pengelompokan
ini masih terlalu umum karena ternyata dalam kelompok unsur logam masih terdapat
berbagai unsur yang memiliki sifat berbeda.
Unsur gas yang di kelompokan oleh Lavoisier adalah cahaya, kalor, oksigen,
azote (nitrogen) dan hidrogen. Unsur-unsur yang tergolong logam adalah sulfur,
fosfor, karbon, asam klorida, asam flourida dan asam borak. Adapun unsur-unsur
logam adalah antimon, perak, arsenik, bismuth. Kobalt, tembaga, timah, nesi,
mangan, raksa, molibdenum, nikel, emas, platina, tobel, tungsten, dan seng. Adapun
yang tergolong unsur tanah adalah kapur, magnesium oksida, barium oksida,
aluminium oksida, dan silikon oksida.
Unsur pada golongan VA adalah Nitrogen (N), dimana bentuk diatomik dari
nitrogen adalah unsur yang paling utama dari udara. Unsur-unsur yang lain adalah
termasuk Fosfor (P), Arsen (As), Antimon (Sb), Bismut (Bi). Unsur-unsur golongan
ini menunjukkan bahwa semua komponen-komponen dari unsur ini mempunyai 5
elektron pada kulit terluarnya, 2 elektron terletak di subkulit s dan 3 terletak di
subkulit p. Oleh karena itu mereka kekurangan 3 elektron di kulit terluarnya.
Nitrogen biasanya ditemukan sebagai gas tanpa warna, tanpa bau, tanpa rasa
dan merupakan gas diatomik bukan logam yang stabil, sangat sulit bereaksi dengan
unsur atau senyawa lainnya. Nitrogen dinamakan zat lemas karena zat ini bersifat
malas, tidak aktif bereaksi dengan unsur lainnya. Nitrogen mengisi 78,08 persen
atmosfir Bumi dan terdapat dalam banyak jaringan hidup. Nitrogen membentuk
banyak senyawa penting seperti asam amino, amoniak, asam nitrat, dan sianida.
Unsur Fosfor ditemukan oleh Hannig Brand pada tahun 1669 di Hamburg,
Jerman. Hamburg menemukan unsur ini dengan cara 'menyuling' air urin melalui
proses penguapan dan setelah dia menguapkan 50 ember air urin, Hamburg baru

1
menemukan unsur yang dia inginkan. Namanya berasal dari bahasa Latin yaitu
phosphoros yang berarti 'pembawa terang' karena keunikannya yaitu bercahaya dalam
gelap (glow-in-the dark). dan kini hasil temuan itu telah sangat berkembang dan
sangat berguna bagi umat manusia.
Antimon merupakan unsur dengan warna putih keperakan, berbentuk kristal
padat yang rapuh. Daya hantar listrik (konduktivitas) dan panasnya lemah. Zat ini
menyublim (menguap dari fasa padat) pada suhu rendah. Sebagai sebuah metaloid,
antimon menyerupai logam dari penampilan fisiknya tetapi secara kimia ia bereaksi
berbeda dari logam sejati.
Bismut merupakan logam dengan kristal trivalen ini memiliki sifat kimia
mirip dengan arsen dan antimoni. Dari semua jenis logam, unsur ini paling bersifat
diamagnetik dan merupakan unsur kedua setelah raksa yang memiliki konduktivitas
termal terendah. Senyawa bismut bebas timbal sering digunakan sebagai bahan
kosmetik dan dalam bidang medis.
Arsenik secara kimiawi memiliki karakteristik yang serupa dengan Fosfor,
dan sering dapat digunakan sebagai pengganti dalam berbagai reaksi biokimia dan
juga beracun. Arsenik dan beberapa senyawa arsenik juga dapat langsung
tersublimasi, berubah dari padat menjadi gas tanpa menjadi cairan terlebih dahulu.
1.2 Tujuan
1. Mahasiswa mengetahui sejarah dari unsur-unsur golongan VA
2. Mahasiswa mengetahui sifat-sifat dari unsur golongan VA, baik sifat kimia
ataupun sifat fisika
3. Mahasiswa mengetahui manfaat dan bahaya dari masing-masing unsur
golongan VA
1.3 Manfaat
1. Mahasiswa dapat mengetahui sejarah dari unsur-unsur golongan VA
2. Mahasiswa dapat mengetahui sifat-sifat dari unsure golongan VA, baik
sifat kimia ataupun sifat fisika
3. Mahasiswa dapat mengetahui manfaat dan bahaya dari masing-masing
unsur golongan VA

2
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Nitrogen
Nitrogen atau zat lemas adalah unsur kimia yang memiliki lambang N dan
nomor atom 7. Biasanya ditemukan sebagai gas tanpa warna, tanpa bau, tanpa rasa
dan merupakan gas diatomik bukan logam yang stabil, sangat sulit bereaksi dengan
unsur atau senyawa lainnya. Dinamakan zat lemas karena zat ini bersifat malas, tidak
aktif bereaksi dengan unsur lainnya.

Gambar1 : Tampilan unsur nitrogen colorless (tanpa warna)

Nitrogen mengisi 78,08 persen atmosfir Bumi dan terdapat dalam banyak
jaringan hidup. Nitrogen ditemukan oleh Daniel Rutherford pada 1772, yang
menyebutnya udara beracun atau udara tetap. Pengetahuan bahwa terdapat pecahan
udara yang tidak membantu dalam pembakaran telah diketahui oleh ahli kimia sejak
akhir abad ke-18 lagi. Nitrogen pada masa yang lebih kurang sama oleh Carl Wilhelm
Scheele, Henry Cavendish, dan Joseph Priestley, yang menyebutnya sebagai udara
terbakar atau udara telah flogistat. Gas nitrogen adalah cukup lemas sehingga
dinamakan oleh Antoine Lavoisier sebagai azote, daripada perkataan Yunani αζωτος
yang bermaksud "tak bernyawa". Istilah tersebut telah menjadi nama kepada nitrogen
dalam perkataan Perancis dan kemudiannya berkembang ke bahasa-bahasa lain.
Senyawa nitrogen diketahui sejak Zaman Pertengahan Eropa. Ahli alkimia
mengetahui asam nitrat sebagai aqua fortis. Campuran asam hidroklorik dan asam
nitrat dinamakan akua regia, yang diakui karena kemampuannya untuk melarutkan
emas. Kegunaan senyawa nitrogen dalam bidang pertanian dan perusahaan pada
awalnya ialah dalam bentuk kalium nitrat, terutama dalam penghasilan serbuk

3
peledak (garam mesiu), dan kemudiannya, sebagai baja dan juga stok makanan ternak
kimia.
Unsur ini ditemukan oleh Hannig Brand pada tahun 1669 di Hamburg,
Jerman. Dia menemukan unsur ini dengan cara 'menyuling' air urin melalui proses
penguapan dan setelah dia menguapkan 50 ember air urin, dia baru menemukan unsur
yang dia inginkan. Namanya berasal dari bahasa Latin yaitu phosphoros yang berarti
'pembawa terang' karena keunikannya yaitu bercahaya dalam gelap (glow-in-the
dark). dan kini hasil temuan itu telah sangat berkembang dan sangat berguna bagi
umat manusia.
Pembentukan senyawa nitrogen sintetis pertama dilakukan oleh Priestley dan
Cavendish yang melewatkan percikan bunga api listrik di dalam bejana berisi udara
bebas dan akhirnya mendapatkan nitrat setelah sebelumnya melarutkan oksida yang
terbentuk dalam reaksi dengan alkali. Penemuan ini cukup besar di masanya,
mengingat kebutuhan senyawa nitrogen untuk pupuk yang besar namun sayangnya
alam tidak cukup untuk memenuhinya. Karena itu, adanya senyawa nitrogen yang
dapat dibuat di dalam laboratorium memberikan peluang baru.
Namun usaha dari proses ini tidak berjalan dengan mudah mengingat
banyaknya kebutuhan energi yang besar dan efisiensinya yang terlalu rendah. Setelah
ini banyak proses terus dikembangkan untuk perbaikan. Nitrogen pernah diikatkan
dari udara sebagai kalsium sianida, namun tetap saja proses ini masih terlalu mahal.
Proses-proses lain juga tidak terlalu berbeda, seperti pengolahan termal atas
campuran oksida nitrogen (NOX), pembentukan sianida dari berbagai sumber
nitrogen, pembentukan aluminium nitrida, dekomposisi amonia dan sebagainya.
Semuanya tidak menunjukkan harapan untuk dapat dikomersialkan walaupun secara
teknis semua proses ini terbukti dapat dilaksanakan.
Sampai akhirnya Haber dan Nernst melakukan penelitian yang menyeluruh
tentang keseimbangan antara nitogen dan hidrogen di bawah tekanan sehingga
membentuk amonia. Dari penelitian ini pula didapatkan beberapa katalis yang sesuai.
Reaksi ini sebenarnya membutuhkan tekanan sistem yang tinggi, tetapi pada masa itu

4
peralatan yang memadai belum ada dan mereka merancang peralatan baru untuk
reaksi tekanan tinggi (salah satu sumbangan dari perkembangan industri baru ini).
Bukan peralatan tekanan tinggi saja yang akhirnya tercipta karena dipicu oleh
tuntutan industri nitrogen ini. Haber dan Bosch, ilmuwan lain yang bekerjasama
dengan Haber, juga mengembangkan proses yang lebih efisien dalam usahanya
menghasilkan hidrogen dan nitrogen murni. Proses sebelumnya adalah dengan
elektrolisis air untuk menghasilkan hidrogen murni, dan distilasi udara cair untuk
mendapatkan nitrogen murni yang kedua usaha ini masih terlalu mahal untuk
diaplikasikan dalam mengkomersialkan proses baru pembuatan amonia mereka.
Maka mereka menciptakan proses lain yang lebih murah.
Usaha bersama mereka mencapai kesuksesan pada tahun 1913 ketika berhasil
membentuk amonia pada tekanan tinggi. Proses baru ini masih memerlukan banyak
energi namun pengembangan lebih lanjut terus dilakukan. Dengan cepat proses ini
berkembang melebihi proses sintetis senyawa nitrogen lainnya, dan menjadi dominan
sampai sekarang dengan perbaikan-perbaikan besar masih berlanjut.
Sifat-sifat
Nitrogen adalah zat non logam, dengan elektronegatifitas 3.0. Mempunyai 5
elektron di kulit terluarnya. Oleh karena itu trivalen dalam sebagian besar senyawa.
Nitrogen mengembun pada suhu 77K (-196oC) pada tekanan atmosfir dan membeku
pada suhu 63K (-210oC).
Sifat Fisik Nitrogen
1. Massa atom = 14.0067(2) g/mol
2. Konfigurasi elektron = 1s2 2s2 2p3
3. Fasa = gas
4. Massa jenis = (0 °C; 101,325 kPa) 1.251 g/L
5. Titik lebur = 63.15 K (-210.00 °C, -346.00 °F)
6. Titik didih = 77.36 K (-195.79 °C, -320.42 °F)
7. Titik kritis = 126.21 K, 3.39 MPa
8. Kalor peleburan = (N2) 0.720 kJ/mol
9. Kalor penguapan = (N2) 5.57 kJ/mol

5
10. Kapasitas kalor = (25 °C) (N2) 29.124 J/(mol·K)
11. Struktur kristal = Hexagonal
12. Bilangan oksidasi = ± 3, 5, 4, 2 (strongly acidic oxide)
13. Elektronegativitas = 3.04 (skala Pauling)
14. Jari-jari atom = 65 pm
15. Jari-jari atom (terhitung) = 56 pm
16. Jari-jari kovalen = 75 pm
17. Jari-jari Van der Waals = 155 pm
18. Tidak bersifat magnetik
19. Konduktivitas termal = (300 K) 25.83 mW/(m·K)
20. Kecepatan suara = (gas, 27 °C) 353 m/s
Sifat Kimia Nitrogen
Pada kondisi atau keadaan normal normal nitrogen tidak bereaksi dengan udara, air,
asam dan basa.
Senyawa
Hidrida utama nitrogen ialah amonia (NH3) walaupun hidrazina (N2H4) juga
banyak ditemukan. Amonia bersifat basa dan terlarut sebagian dalam air membentuk
ion ammonium (NH4+). Amonia cair sebenarnya sedikit amfiprotik dan membentuk
ion ammonium dan amida (NH2-) keduanya dikenal sebagai garam amida dan nitrida
(N3-), tetapi terurai dalam air.
Gugus bebas amonia dengan atom hidrogen tunggal atau ganda dinamakan
amina. Rantai, cincin atau struktur hidrida nitrogen yang lebih besar juga diketahui
tetapi tak stabil.
Peranan biologi
Nitrogen merupakan unsur kunci dalam asam amino dan asam nukleat, dan ini
menjadikan nitrogen penting bagi semua kehidupan. Protein disusun dari asam-asam
amino, sementara asam nukleat menjadi salah satu komponen pembentuk DNA dan
RNA.
Polong-polongan, seperti kedelai, mampu menangkap nitrogen secara
langsung dari atmosfer karena bersimbiosis dengan bakteri bintil akar.

6
Isotop
14 15
Ada 2 isotop Nitrogen yang stabil yaitu: N dan N. Isotop yang paling
14
banyak adalah N (99.634%), yang dihasilkan dalam bintang-bintang dan yang
selebihnya adalah 15N. Di antara sepuluh isotop yang dihasilkan secara sintetik, 1N
mempunyai paruh waktu selama 9 menit dan yang selebihnya sama atau lebih kecil
dari itu.
Nitrogen dalam perindustrian
Peranan nitrogen dalam perindustrian relatif besar dan industri yang
menggunakan unsur dasar nitrogen sebagai bahan baku utamanya disebut pula
sebagai industri nitrogen. Nitrogen yang berasal dari udara merupakan komponen
utama dalam pembuatan pupuk dan telah banyak membantu intensifikasi produksi
bahan makanan di seluruh dunia. Pengembangan proses fiksasi nitrogen telah berhasil
memperjelas berbagai asas proses kimia dan proses tekanan tinggi serta telah
menyumbang banyak perkembangan di bidang teknik kimia.
Sebelum adanya proses fiksasi (pengikatan) nitrogen secara sintetik, sumber
utama nitogen untuk keperluan pertanian hanyalah bahan limbah dan kotoran hewan,
hasil dekomposisi dari bahan-bahan tersebut serta amonium sulfat yang didapatkan
dari hasil sampingan pembuatan kokas dari batubara. Bahan-bahan seperti ini tidak
mudah ditangani belum lagi jumlahnya yang tidak mencukupi semua kebutuhan yang
diperlukan.
Salpeter Chili, salpeter dari air kencing hewan dan manusia, dan amonia yang
dikumpulkan dari pembuatan kokas menjadi penting belakangan ini tetapi akhirnya
disisihkan lagi oleh amonia sintetik dan nitrat. Amonia merupakan bahan dasar bagi
pembuatan hampir semua jenis produk yang memakai nitrogen.
Bahan baku
Bahan baku utama yang banyak digunakan dalam industri nitrogen adalah
udara, air, hidrokarbon dan tenaga listrik. Batubara dapat menggantikan hidrokarbon
namun membutuhkan penanganan yang lebih rumit, sehingga proses menjadi
kompleks dan berakibat pada mahalnya biaya operasi.

7
Penggunaan
Nitrogen memiliki berbagai keperluan. Selain pembuatan ammonia,
penggunaan terbesar, nitrogen digunakan dalam industri elektronik untuk flush udara
dari tabung vakum sebelum tabung dimeteraikan. Bola lampu pijar yang memerah
dengan gas nitrogen sebelum diisi dengan nitrogen argon gas campuran. Dalam
operasi pengerjaan logam, nitrogen digunakan untuk mengontrol furnace atmospheres
during annealing (heating and slowly cooling tungku atmosfer selama annealing
(pemanasan dan pendinginan perlahan metal for strengthening). logam untuk
memperkuat). Nitrogen digunakan untuk membuat berbagai bahan peledak termasuk
ammonium nitrate, amonium nitrat, nitroglycerin, nitrogliserin, nitrocellulose, and
nitroselulosa, dan trinitrotoluene (TNT). trinitrotoluene (TNT). Hal ini digunakan
sebagai refrigeran baik untuk pembekuan perendaman produk makanan dan untuk
transportasi makanan, dan dalam bentuk cair itu digunakan industri minyak untuk
membangun tekanan dalam sumur untuk memaksa. minyak mentah ke permukaan.
Penggunaan gas amonia bermacam-macam ada yang langsung digunakan
sebagai pupuk, pembuatan pulp untuk kertas, pembuatan garam nitrat dan asam nitrat,
berbagai jenis bahan peledak, pembuatan senyawa nitro dan berbagai jenis refrigeran.
Dari gas ini juga dapat dibuat urea, hidrazina dan hidroksilamina.
Gas amonia banyak juga yang langsung digunakan sebagai pupuk, namun
jumlahnya masih terlalu kecil untuk menghasilkan jumlah panen yang maksimum.
Maka dari itu diciptakan pupuk campuran, yaitu pupuk yang mengandung tiga unsur
penting untuk tumbuhan (N + P2O5 + K2O). Pemakaian yang intensif diharapkan akan
menguntungkan semua pihak.
Nitrogen dapat mempercepat penyulingan minyak, N2 cair digunakan untuk
mendinginkan hasil makanan dan ban yang memakai nitrogen punya banyak manfaat
dibanding jika ban yang masih menggunakan angin biasa. Manfaat yang didapat jika
ban memakai nitrogen diantaranya adalah :
1. Pertama yang bisa dirasakan adalah bantingan suspensi mobil akan terasa lebih
lembut dibandingkan jika ban masih menggunakan angin biasa. Hal ini karena gas

8
nitrogen mampu menjaga elastisitas ban yang dipakai, sehingga kelenturan karet
ban dapat terjaga.
2. Nitrogen dapat menutup pori-pori karet ban dengan baik, sehingga tekanan ban
dapat bertahan lebih lama, kurang lebih hingga 1 bulan lamanya, sangat berbeda
dengan angin biasa yang umumnya setelah 4 atau 5 hari tekanannya akan
berkurang. Selain itu nitrogen juga dapat memberi lapisan semacam oil, sehingga
bagian dalam ban tidak cepat kering.
3. Nitrogen tidak mudah memuai dan terpengaruh suhu panas, sehingga tekanan ban
dengan nitrogen akan mampu stabil saat kondisi ban sudah terpengaruh suhu
panas, entah itu saat mobil melaju pada kecepatan tinggi seperti saat melintasi
jalan tol ataupun saat kondisi pemukaan jalan mulai panas. Sehingga dengan
nitrogen resiko pecah ban akibat tekanan ban yang meningkat dapat dikurangi.
4. Dalam keadaan darurat, seperti saat ban bocor, nitrogen tetap dapat dicampur
dengan angin biasa. Namun sebaiknya, jika telah menemukan bengkel yang dapat
mengisi ban dengan nitrogen, maka secepatnya tekanan ban dikuras dan kembali
di isi dengan nitrogen.
Bahaya Nitrogen
Limbah baja nitrat merupakan penyebab utama pencemaran air sungai dan air
bawah tanah. Senyawa yang mengandung siano (-CN) menghasilkan garam yang
sangat beracun dan bisa membawa kematian pada hewan dan manusia.
2.2 Fosfor
Fosfor adalah unsur kimia yang memiliki lambang P dengan nomor atom 15.
Fosfor berupa nonlogam, bervalensi banyak, termasuk golongan nitrogen, banyak
ditemui dalam batuan fosfat anorganik dan dalam semua sel hidup tetapi tidak pernah
ditemui dalam bentuk unsur bebasnya. Fosfor amatlah reaktif, memancarkan pendar
cahaya yang lemah ketika bergabung dengan oksigen, ditemukan dalam berbagai
bentuk, dan merupakan unsur penting dalam makhluk hidup. Fosfor berupa berbagai
jenis senyawa logam transisi atau senyawa tanah langka seperti zink sulfida (ZnS)
yang ditambah tembaga atau perak, dan zink silikat (Zn2SiO4)yang dicampur dengan
mangan.

9
Gambar 2 : tampilan unsure fosfor
Bentuk
Fosforus dapat berada dalam empat bentuk atau lebih alotrop: putih (atau
kuning), merah, dan hitam (atau ungu). Yang paling umum adalah fosforus merah
dan putih, keduanya mengelompok dalam empat atom yang berbentuk tetrahedral.
Fosforus putih terbakar ketika bersentuhan dengan udara dan dapat berubah menjadi
fosforus merah ketika terkena panas atau cahaya. Fosforus putih juga dapat berada
dalam keadaan alfa dan beta yang dipisahkan oleh suhu transisi-3,8 °C. Fosforus
merah relatif lebih stabil dan menyublim pada 170 °C pada tekanan uap 1 atm, tetapi
terbakar akibat tumbukan atau gesekan. Alotrop fosforus hitam mempunyai struktur
seperti grafit atom-atom tersusun dalam lapisan-lapisan heksagonal yang
menghantarkan listrik.
Fosfor diproduksi dengan mereduksi kalsium fosfat, Ca3(PO4)2, dengan batuan
kuarsa dan batu bara. Alotrop fosfor meliputi fosfor putih, fosfor merah, dan fosfor
hitam.

Gambar Fosfor putih, merah, hitam

Fosfor putih adalah molekul dengan komposisi P4 (Gambar 4.7). Fosfor putih
memiliki titik leleh rendah (mp 44.1o C) dan larut dalam benzen atau karbon disulfida.
Karena fosfor putih piroforik dan sangat beracun, fosfor putih harus ditangani dengan
hati-hati.

10
Fosfor merah berstruktur amorf dan strukturnya tidak jelas. Komponen
utamanya diasumsikan berupa rantai yang dibentuk dengan polimerisasi molekul P4
sebagai hasil pembukaan satu ikatan P-P. Fosfor merah tidak bersifat piroforik dan
tidak beracun, dan digunakan dalam jumlah yang sangat banyak untuk memproduksi
korek dan sebagainya.
Fosfor hitam adalah isotop yang paling stabil dan didapatkan dari fosfor putih
pada tekanan tinggi (sekitar 8 GPa). Fosfor hitam memiliki kilap logam dan
berstruktur lamelar. Walaupun fosfor hitam bersifat semikonduktor pada tekanan
normal, fosfor hitam menunjukkan sifat logam pada tekanan tinggi (10 GPa).
Senyawa fosfor sebagai ligan
Fosfin tersier, PR3, dan fosfit tersier, P(OR)3, merupakan ligan yang sangat
penting dalam kimia kompleks logam transisi. Khususnya trifenilfosfin, P(C6H5)3,
trietil fosfin, P(C2H5)3, dan turunannya merupakan ligan yang sangat berguna dalam
banyak senyawa kompleks, sebab dimungkinkan untuk mengontrol dengan tepat sifat
elektronik dan sterik dengan memodifikasi substituennya (bagian 6.3 (c). Walaupun
ligan-ligan ini adalah donor sigma, ligan-ligan ini dapat menunjukkan karakter
penerima pi dengan mengubah substituennya menjadi penerima elektron Ph (fenil),
OR, Cl, F dan sebagainya.
Urutan karakter penerima elektron diperkirakan dari frekuensi uluran C-O dan
pergeseran kimia 13C NMR senyawa logam karbonil fosfin atau fosfit tersubstitusi
adalah sbb (Ar adalah aril dan R adalah alkil).
PF3 > PCl3 > P(OAr)3 > P(OR)3 > PAr3 > PRAr2 > PR2Ar > PR3

11
Di pihak lain, C. A. Tolman telah mengusulkan sudut pada ujung kerucut
yang mengelilingi substituen ligan fosfor pada jarak kontak van der Waals dapat
digunakan sebagai parameter untuk mengukur keruahan sterik fosfin atau fosfit.
Parameter ini, disebut sudut kerucut, dan telah digunakan secara meluas (Gambar
4.8). Bila sudut kerucut besar, bilangan koordinasi akan menurun karena halangan
sterik, dan konstanta kesetimbangan disosiasi dan laju disosiasi ligan fosfor menjadi
lebih besar (Tabel 4.2). Ungkapan numerik efek sterik sangat bermanfaat dan banyak
studi telah dilakukan untuk mempelajari hal ini.

Sifat-sifat
Secara umum fosforus membentuk padatan putih yang lengket yang memiliki
bau yang tidak enak tetapi ketika murni menjadi tak berwarna dan transparan.

12
Nonlogam ini tidak larut dalam air, tetapi larut dalam karbon disulfida. Fosforus
murni terbakar secara spontan di udara membentuk fosforus pentoksida.
Sifat Fisik Fosfor
1. Massa atom = 30,973761(2) g/mol
2. Konfigurasi elektron = [Ne] 3s2 3p3
3. Jumlah elektron tiap kulit = 2, 8, 5
4. Fase = padat
5. Massa jenis (sekitar suhu kamar) = (putih) 1,823 g/cm³
6. Massa jenis (sekitar suhu kamar) = (merah) 2,34 g/cm³
7. Massa jenis (sekitar suhu kamar) = (hitam) 2,69 g/cm³
8. Titik lebur = (putih) 317,3 K (44,2 °C, 111,6 °F)
9. Titik didih = 550 K (277 °C, 531 °F)
10. Kalor peleburan = (putih) 0,66 kJ/mol
11. Kalor penguapan = 12,4 kJ/mol
12. Kapasitas kalor = (25 °C) (putih) 23,824 J/(mol·K)
13. Struktur kristal = Monoklinik
14. Bilangan oksidasi = ±3, 5, 4 (oksida asam lemah)
15. Elektronegativitas = 2,19 (skala Pauling)
16. Jari-jari atom = 100 pm
17. Jari-jari atom (terhitung) = 98 pm
18. Jari-jari kovalen = 106 pm
19. Jari-jari Van der Waals = 180 pm
20. Tidak bersifat magnetik
21. Konduktivitas termal = (300 K) (putih) 0,236 W/(m·K)
Sifat Kimia Fosfor
1. Reaksi fosfor dengan Air
Fosfor putih bersinar dalam gelap saat terkena udara lembab dalam proses yang
dikenal sebagai chemiluminescence.

13
2. Reaksi fosfor dengan Udara
Fosfor putih harus ditangani dengan hati-hati. Hal spontanteously bila menyatu di
udara pada suhu kamar untuk membentuk "fosfor pentoksida" tetraphosphorus
desaoksida, P4O10.
P4 (s) + 5O2 (g) P4O10 (s)
kontrol hati-hati (75% O2, N2 25%, 50°C, 90 mm Hg), campuran terbentuk, salah
satu produk di mana adalah "fosfor trioksida" tetraphosphorus hexaoxide, P4O6.
P4 (s) + 3O2 (g) P4O6 (s)
3. Reaksi fosfor dengan halogen
Fosfor Putih, P4 bereaksi keras dengan semua halogen di temeperature ruang
untuk membentuk fosfor (III) trihalides.
P4 (s) + 6F2 (g) 4PF3 (g)
P4 (s) + 6Cl2 (g) 4PCl3 (g)
P4 (s) + 6Br2 (g) 4PBr3 (g)
P4 (s) + 6I2 (g) 4PI3 (g)
Fosfor putih bereaksi dengan yodium dalam karbon disulfida (CS2) untuk
membentuk fosfor (II) iodida. Senyawa yang sama terbentuk dalam reaksi antara
fosfor merah dan yodium pada 180°C.
P4 (s) + 4I2 (g) 2P2I4 (g)
4. Reaksi Fosfor dengan asam
Fosfor tidak bereaksi dengan larutan asam non oksidasi.
Manfaat atau Kegunaan
Dalam beberapa tahun terakhir, asam fosfor yang mengandung 70% – 75%
P2O5, telah menjadi bahan penting pertanian dan produksi tani lainnya. Permintaan
untuk pupuk secara global telah meningkatkan produksi fosfat yang banyak. Fosfat
juga digunakan untuk produksi gelas spesial, seperti yang digunakan pada lampu
sodium. Kalsium fosfat digunakan untuk membuat perabotan China dan untuk
memproduksi mono-kalsium fosfat. Fosfor juga digunakan dalam memproduksi baja,
perunggu fosfor, dan produk-produk lainnya. Trisodium fosfat sangat penting sebagai
agen pembersih, sebagai pelunak air, dan untuk menjaga korosi pipa-pipa. Fosfor

14
juga merupakan bahan penting bagi sel-sel protoplasma, jaringan saraf dan tulang.
Kegunaan fosfor yang terpenting adalah dalam pembuatan pupuk, dan secara luas
digunakan dalam bahan peledak, korek api, kembang api, pestisida, odol dan deterjen.
Kegunaan fosfor yang paling umum ialah pada ragaan tabung sinar katoda (CRT) dan
lampu pendar, sementara fosfor dapat ditemukan pula pada berbagai jenis mainan
yang dapat berpendar dalam gelap (glow in the dark).
Kegunaan fosforus yang terpenting adalah dalam pembuatan pupuk, dan
secara luas digunakan dalam bahan peledak, korek api, kembang api, pestisida, odol,
dan deterjen.
2.3 Arsen
Arsen, arsenik, atau arsenikum adalah unsur metaloid dalam tabel periodik
yang memiliki simbol As dan nomor atom 33. Arsen adalah bahan metaloid yang
terkenal beracun dan memiliki tiga bentuk alotropik; kuning, hitam, dan abu-abu.
Arsenik dan senyawa arsenik digunakan sebagai pestisida, herbisida, insektisida, dan
dalam berbagai aloy. Di alam biasanya arsen terdapat dalam bentuk mineral pada
kerak bumi seperti realgar (As4S4), orpiment (As2S2), arsenolit (As2O3) dan mineral
besi seperti arsenopirit (FeAsS) dan leolingit (FeAs2).

Gambar 3 : tampilan arsen berwarna abu-abu metalik


Arsenik dikenal dan digunakan di Persia dan di banyak tempat lainnya sejak
zaman dahulu. Bahan ini sering digunakan untuk membunuh, dan gejala keracunan
arsenik sulit dijelaskan, sampai ditemukannya tes Marsh, tes kimia sensitif untuk
mengetes keberadaan arsenik.
Karena sering digunakan oleh para penguasa untuk menyingkirkan lawan-
lawannya dan karena daya bunuhnya yang luar biasa serta sulit dideteksi, arsenik
disebut Racun para raja, dan Raja dari semua racun. Dalam zaman Perunggu, arsenik
sering digunakan di perunggu, yang membuat campuran tersebut lebih keras.

15
Warangan, yang sering digunakan sebagai bahan pelapis permukaan keris,
mengandung bahan utama arsen. Arsen membangkitkan penampilan pamor keris
dengan mempertegas kontras pada pamor. Selain itu, arsen juga meningkatkan daya
bunuh senjata tikam itu. Albertus Magnus dipercaya sebagai orang pertama yang
menemukan bagaimana mengisolasi elemen ini di tahun 1250. Pada tahun 1649 Johan
Schroeder mempublikasi 2 cara menyiapkan arsenik.

Lambang alkimia untuk arsenik


Pada zaman Ratu Victoria di Britania Raya, arsenik dicampurkan dengan cuka
dan kapur dan dimakan oleh kaum perempuan untuk meningkatkan penampilan
wajah mereka, membuat kulit mereka lebih putih untuk menunjukkan bahwa mereka
tidak bekerja di ladang. Arsenik juga digosokkan di muka dan di lengan kaum
perempuan untuk memutihkan kulit mereka. Namun ini sangat tidak dianjurkan
sekarang.
Sifat-sifat
Arsenik secara kimiawi memiliki karakteristik yang serupa dengan Fosfor,
dan sering dapat digunakan sebagai pengganti dalam berbagai reaksi biokimia dan
juga beracun. Ketika dipanaskan, arsenik akan cepat teroksidasi menjadi oksida
arsenik, yang berbau seperti bau bawang putih. Arsenik dan beberapa senyawa
arsenik juga dapat langsung tersublimasi, berubah dari padat menjadi gas tanpa
menjadi cairan terlebih dahulu. Zat dasar arsenik ditemukan dalam dua bentuk padat
yang berwarna kuning dan metalik, dengan berat jenis 1,97 dan 5,73.
Sifat Fisika Arsenik
1. Massa atom = 74,92160(2) g/mol
2. Konfigurasi elektron = [Ar] 3d10 4s2 4p3
3. Fase = solid
4. Massa jenis (suhu kamar) = 5,727 g/cm³
5. Massa jenis cair pada titik lebur = 5,22 g/cm³

16
6. Titik lebur = 1090 K (817 °C, 1503 °F)
7. Titik didih = 887 K (614 °C, 1137 °F)
8. Kalor peleburan = (abu-abu) 24,44 kJ/mol
9. Kalor penguapan = 34,76 kJ/mol
10. Kapasitas kalor = (25 °C) 24,64 J/(mol·K)
11. Struktur kristal = Rhombohedral
12. Bilangan oksidasi = ±3, 5 (oksida asam lemah)
13. Elektronegativitas = 2,18 (skala Pauling)
14. Jari-jari atom = 115 pm
15. Jari-jari atom (terhitung) = 114 pm
16. Jari-jari kovalen = 119 pm
17. Jari-jari Van der Waals = 185 pm
18. Tidak bersifat magnetik
19. Resistivitas listrik = (20 °C) 333 nΩ·m
20. Konduktivitas termal = (300 K) 50,2 W/(m·K)
Sifat Kimia Arsenik
1. Reaksi arsenik dengan air
Arsenik tidak bereaksi dengan air dalam ketiadaan udara dalam kondisi normal.
2. Reaksi arsenik dengan udara
Arsenik stabil di udara kering, tetapi permukaan mengoksidasi perlahan di udara
lembab untuk memberikan perunggu menodai dan akhirnya penutup hitam.
Ketika dipanaskan di udara, arsenik menyatu "arsenik trioksida" tetra-arsenik
hexaoxide, As4O6. Hal ini disertai dengan pendar di bawah beberapa kondisi.
Ketika dipanaskan dalam oksigen, arsenik menyatu untuk membentuk "arsen
pentoksida" tetra-arsenik decaoxide.
4As (s) + 5O2 (g) As4O10 (s)
4As (s) + 3O2 (g) As4O6 (s)
3. Reaksi arsenik dengan halogen
Arsenik bereaksi dengan fluor untuk membentuk arsen gas (V) fluoride
2As (s) + 5F2 (g) 2AsF5 (g)

17
Arsenik bereaksi dalam kondisi yang terkendali dengan halogen fluorin, klorin
bromin, dan yodium untuk membentuk arsen (III) trihalides.
2As (s) + 3F2 (g) 2AsF3 (l)
2As (s) + 3Cl2 (g) 2AsCl3 (l)
2As (s) + 3Br2 (g) 2AsBr3 (l)
2As (s) + 3I2 (g) 2AsI3 (l)
Arsen dan lingkungan
Beberapa tempat di bumi mengandung arsen yang cukup tinggi sehingga
dapat merembes ke air tanah. WHO menetapkan ambang aman tertinggi arsen di air
tanah sebesar 50 ppb (bagian per milyar). Kebanyakan wilayah dengan kandungan
arsen tertinggi adalah daerah aluvial yang merupakan endapan lumpur sungai dan
tanah dengan kaya bahan organik. Diperkirakan sekitar 57 juta orang meminum air
tanah yang terkontaminasi arsen berlebih, sehingga berpotensi meracun.
Arsenik dalam air tanah bersifat alami, dan dilepaskan dari sedimen ke dalam
air tanah karena tidak adanya oksigen pada lapisan di bawah permukaan tanah. Air
tanah ini mulai dipergunakan setelah sejumlah LSM dari barat meneliti program air
sumur besar-besaran pada akhir abad ke-20, namun gagal menemukan keberadaan
arsenik dalam air tanah. Diperkirakan sebagai keracunan masal terburuk dalam
sejarah dan mungkin musibah lingkungan terparah dalam sejarah. Di Banglades
terjadi epidemik keracunan masal disebabkan oleh arsenik.
Banyak negara lain di Asia, seperti Vietnam, Kamboja, Indonesia, dan Tibet,
diduga memiliki lingkungan geologi yang serupa dan kondusif untuk menghasilkan
air tanah yang mengandung arsenik dalam kadar yang tinggi.
Manfaat
Penggunaan arsen sangat bervariasi antara lain pada industri pengerasan
tembaga dan timbal sebagai bahan pengisi pembentukan campuran logam, industri
pengawet kayu (bersama tembaga dan krom), untuk melapisi perunggu
(menjadikannya berwarna merah tua), industri cat, keramik, gelas (penjernih dari
noda besi) dan kertas dinding.

18
Timbal biarsenat telah digunakan di abad ke-20 sebagai insektisida untuk
buah namun mengakibatkan kerusakan otak para pekerja yang menyemprotnya.
Selama abad ke-19, senyawa arsen telah digunakan dalam bidang obat-obatan tetapi
kebanyakan sekarang telah digantikan dengan obat-obatan modern.
Kegunaan lain:
• Berbagai macam insektisida dan racun
Galium arsenida adalah material semikonduktor penting dalam sirkuit
terpadu. Sirkuit dibuat menggunakan komponen ini lebih cepat tapi juga lebih mahal
daripada terbuat dari silikon.
• Berbagai macam senyawa
1. Asam arsenat (H3AsO4)
2. Asam arsenit (H3AsO3)
3. Arsen trioksida (As2O3)
4. Arsin (Arsen Trihidrida AsH3)
5. Kadmium arsenida (Cd3As2)
6. Galium arsenida (GaAs)
7. Timbal biarsenat (PbHAsO4)
Bahaya Arsenik
Arsenik dan sebagian besar senyawa arsenik adalah racun yang kuat. Arsenik
membunuh dengan cara merusak sistem pencernaan, yang menyebabkan kematian
oleh karena shock.
2.4
Antimon
Antimon adalah suatu unsur metaloid kimia dalam tabel periodik yang
memiliki lambang Sb dan nomor atom 51. Lambangnya diambil dari bahasa Latin
Stibium. Antimon merupakan metaloid dan mempunyai empatalotropi bentuk.
Bentuk stabil antimon adalah logam biru-putih. Antimoni kuning dan hitam adalah
logam tak stabil. Antimon digunakan sebagai bahan tahan api, cat, keramik,
elektronik dan karet.

19
Gambar 4 : Tampilan unsure antimony silvery lustrous grey (abu-abu keperakan
mengkilap)
Sifat-sifat
Antimon merupakan unsur dengan warna putih keperakan, berbentuk kristal
padat yang rapuh. Daya hantar listrik (konduktivitas) dan panasnya lemah. Zat ini
menyublim (menguap dari fasa padat) pada suhu rendah. Sebagai sebuah metaloid,
antimon menyerupai logam dari penampilan fisiknya tetapi secara kimia ia bereaksi
berbeda dari logam sejati.
Sifat Fisika Antimom
1. Massa atom = 121.760(1) g/mol
2. Konfigurasi elektron = [Kr] 4d10 5s2 5p3
3. Jumlah elektron tiap kulit = 2, 8, 18, 18, 5
4. Fase = solid
5. Massa jenis (suhu kamar) = 6.697 g/cm³
6. Massa jenis cair pada titik lebur = 6.53 g/cm³
7. Titik lebur = 903.78 K (630.63 °C, 1167.13 °F)
8. Titik didih = 1860 K (1587 °C, 2889 °F)
9. Kalor peleburan = 19.79 kJ/mol
10. Kalor penguapan = 193.43 kJ/mol
11. Kapasitas kalor = (25 °C) 25.23 J/(mol·K)
12. Struktur kristal = Rhombohedral
13. Bilangan oksidasi = −3, 3, 5
14. Elektronegativitas = 2.05 (skala Pauling)
15. Jari-jari atom = 145 pm
16. Jari-jari atom (terhitung) = 133 pm
17. Jari-jari kovalen = 138 pm
18. Tidak bersifat magnetic

20
19. Resistivitas listrik = (20 °C) 417 nΩ·m
20. Konduktivitas termal = (300 K) 24.4 W/(m·K)
21. Ekspansi termal = (25 °C) 11.0 µm/(m·K)
22. Kecepatan suara (kawat tipis) = (20 °C) 3420 m/s
Sifat Kimia Atimon
1. Reaksi dengan air
Ketika antimon panas merah akan bereaksi dengan air untuk membentuk antimon
(III) trioksida.
2Sb (s) + 3H2O (g) Sb2O3 (s) + 3H2 (g)
2. Reaksi dengan udara
Ketika antimon dipanaskan akan bereaksi dengan oksigen di udara untuk formulir
trioksida antimon (III).
4Sb (s) + 3O2 (g) 2Sb2O3 (s)
3. Reaksi dengan halogen
Antimon bereaksi dalam kondisi yang terkendali dengan semua halogen untuk
membentuk antimon (III) dihalides.
2Sb (s) + 3F2 (g) 2SbF3 (s)
2Sb (s) + 3Cl2 (g) 2SbCl3 (s)
2Sb (s) + 3Br2 (g) 2SbBr3 (s)
2Sb (s) + 3I2 (g) 2SbI3 (s)
4. Reaksi dengan asam
Antimon larut dalam asam sulfat pekat panas atau asam nitrat, untuk membentuk
solusi yang mengandung Sb (III). Reaksi asam sulfat menghasilkan sulfur (IV)
gas dioksida. Antimon tidak bereaksi dengan asam klorida dalam ketiadaan
oksigen.
Manfaat
Antimon dimanfaatkan dalam produksi industri semikonduktor dalam
produksi dioda dan detektor infra merah. Sebagai sebuah campuran, logam semu ini
meningkatkan kekuatan mekanik bahan. Manfaat yang paling penting dari antimon

21
adalah sebagai penguat timbal untuk batere. Kegunaan-kegunaan lain adalah
campuran antigores, korek api, obat-obatan dan pipa.
Oksida dan sulfida antimon, sodium antimonat, dan antimon triklorida
digunakan dalam pembuatan senyawa tahan api, keramik, gelas, dan cat. Antimon
sulfida alami (stibnit) diketahui telah digunakan sebagai obat-obatan dan kosmetika
dalam masa Bibel.
Bahaya Antimon
Antimon dan senyawa-senyawanya adalah toksik (meracun). Secara klinis,
gejala akibat keracunan antimon hampir mirip dengan keracunan arsen. Dalam dosis
rendah, antimon menyebabkan sakit kepala dan depresi. Dalam dosis tinggi, antimon
akan mengakibatkan kematian dalam beberapa hari.
Senyawa antimon
1. Antimon pentafluorida SbF5
2. Antimon trioksida Sb2O3
3. Antimon trihidrida SbH3 (stibina)
4. Indium antimonida (InSb)
2.5 Bismut
Bismut adalah suatu unsur kimia yang memiliki lambang Bi dan nomor atom
83. Logam dengan kristal trivalen ini memiliki sifat kimia mirip dengan arsen dan
antimoni. Dari semua jenis logam, unsur ini paling bersifat diamagnetik dan
merupakan unsur kedua setelah raksa yang memiliki konduktivitas termal terendah.
Senyawa bismut bebas timbal sering digunakan sebagai bahan kosmetik dan dalam
bidang medis.

Gambar 5 : Tampilan unsure bismut lustrous reddish white (putih berkilau


kemerahan)

22
Bismut (berasal dari bahasa latin bisemutun, dari bahasa Jerman Wismuth)
Pada awalnya membingungkan dengan timah dan timbal dimana bismut mempunyai
kemiripan dengan elemen itu. Basilius akhirnya menjelaskan sebagian sifatnya di
tahun 1450. Claude Francois Geoffroy menunjukkan di tahun 1753 bahwa logam ini
berbeda dengan timbal.
Di dalam kulit bumi, bismut kira-kira dua kali lebih berlimpah dari pada
emas.Biasanya tidak ekonomis bila menjadikannya sebagai tambang utama.
Melainkan biasanya diproduksi sebagai sampingan pemrosesan biji logam lainnya
misalnya timbal, tungsten dan campuran logam lainnya.
Bismut terdapat dialam sebagai bijih sulfide dan Bi2S3 (bismuth glance) dan
dalam bijih tembaga, timah dan timbel. Bismut dapat diperoleh dari bijih dengan
proses yang sederhana yaitu dipanggang untuk memperoleh oksidasinya Bi2O3
kemudian direduksi dengan karbon atau dengan H2. Bismut yang terdapat dalam
senyawanya dengan tingkat oksidasi +3 dan +5. Senyawa bismuth dengan tingkat
oksidasi +5 (NaBiO3, BiF5) bersifat oksidator kuat. Semua garam bismuth (III) halida
dapat dijumpai namun hanya BeF3 yang ditemui sebahai garam. Seperti halnya pada
timah dan timbel, bismut (III) lebih stabil dari pada bismut (V).
Sifat-sifat
Diantara logam berat lainnya, bismut tidak berbahaya seperti unsur-unsur lain
seperti Timbal, Thallium and Antimon. Dulunya, bismut juga diakui sebagai elemen
dengan isotop yang stabil, tapi sekarang sekarang diketahui bahwa itu tidak benar.
Tidak ada material lain yang lebih natural diamakentik dibandingkan bismut. Bismut
mempunyai tahanan listrik yang tinggi. Ketika terbakar dengan oksigen, bismut
terbakar dengan nyala yang berwarna biru.
Sifat Fisika Bismut
1. Massa atom = 208.98040(1) g/mol
2. Konfigurasi elektron = [Xe] 4f14 5d10 6s2 6p3
3. Jumlah elektron tiap kulit = 2, 8, 18, 32, 18, 5
4. Fase = solid
5. Massa jenis (sekitar suhu kamar) = 9.78 g/cm³

23
6. Massa jenis cair pada titik lebur = 10.05 g/cm³
7. Titik lebur = 544.7 K (271.5 °C, 520.7 °F)
8. Titik didih = 1837 K (1564 °C, 2847 °F)
9. Kalor peleburan = 11.30 kJ/mol
10. Kalor penguapan = 151 kJ/mol
11. Kapasitas kalor = (25 °C) 25.52 J/(mol·K)
12. Struktur kristal = Rhombohedral
13. Bilangan oksidasi = 3, 5 (mildly acidic oxide)
14. Jari-jari atom = 160 pm
15. Elektronegativitas = 2.02 (skala Pauling)
16. Jari-jari atom (terhitung) = 143 pm
17. Jari-jari kovalen = 146 pm
18. Sifat magnetik = diamagnetic
19. Resistivitas listrik = (20 °C) 1.29 µΩ·m
20. Konduktivitas termal = (300 K) 7.97 W/(m·K)
21. Ekspansi termal = (25 °C) 13.4 µm/(m·K)
22. Kecepatan suara (kawat tipis) = (20 °C) 1790 m/s
Berdasarkan sifat medan magnet atomis, bahan dibagi menjadi tiga golongan,
yaitu diamagnetik, paramagnetik dan ferromagnetik.Berikut akan djelaskan tentang
ketiga sifat dari kemagnetan.
a. Diamagnetik.
Bahan diamagnetik adalah bahan yang resultan medan magnet atomis masing-
masing atom atau molekulnya nol, tetapi orbit dan spinnya tidak nol. Bahan
diamagnetik tidak mempunyai momen dipol magnet permanen. Jika bahan
diamagnetik diberi medan magnet luar, maka elektron-elektron dalam atom akan
berubah gerakannya sedemikian hingga menghasilkan resultan medan magnet atomis
yang arahnya berlawanan.
Sifat diamagnetik bahan ditimbulkan oleh gerak orbital elektron sehingga
semua bahan bersifat diamagnetik karena atomnya mempunyai elektron orbital.
Bahan dapat bersifat magnet apabila susunan atom dalam bahan tersebut mempunyai

24
spin elektron yang tidak berpasangan. Dalam bahan diamagnetik hampir semua spin
elektron berpasangan, akibatnya bahan ini tidak menarik garis gaya. Permeabilitas
bahan diamagnetik adalah 0μμ<>mχ. Contoh bahan diamagnetik yaitu: bismut, perak,
emas, tembaga dan seng.
Bahan diagmanetik memiliki negatif, kerentanan lemah untuk medan magnet.
bahan Diamagnetic sedikit ditolak oleh medan magnet dan materi tidak
mempertahankan sifat magnetik ketika bidang eksternal dihapus. Dalam bahan
diamagnetic semua elektron dipasangkan sehingga tidak ada magnet permanen saat
bersih per atom. sifat Diamagnetic timbul dari penataan kembali dari orbit elektron di
bawah pengaruh medan magnet luar. Sebagian besar unsur dalam tabel periodik,
termasuk tembaga, perak, dan emas, adalah diamagnetic.
Diamagnetisme adalah sifat suatu benda untuk menciptakan suatu medan
magnet ketika dikenai medan magnet .Sifat ini menyebabkan efek tolak menolak.
Diamagnetik adalah salah satu bentuk magnet yang cukup lemah, dengan
pengecualian superkonduktor yang memiliki kekuatan magnet yang kuat.
Semua material menunjukkan peristiwa diamagnetik ketika berada dalam medan
magnet. Oleh karena itu, diamagnetik adalah peristiwa yang umum terjadi karena
pasangan elektron , termasuk elektron inti di atom, selalu menghasilkan peristiwa
diamagnetik yang lemah. Namun demikian, kekuatan magnet material diamagnetik
jauh lebih lemah dibandingkan kekuatan magnet material feromagnetik ataupun
paramagnetik. Material yang disebut diamagnetik umumnya berupa benda yang
disebut 'non-magnetik', termasuk di antaranya air, kayu, senyawa organik seperti
minyak bumi dan beberapa jenis plastik serta beberapa logam seperti tembaga,
merkuri ,emas dan bismut .Superkonduktor adalah contoh diamagnetik sempurna.
Ciri-ciri dari bahan diamagnetic adalah:
• Bahan yang resultan medan magnet atomis masing-masing atom/molekulnya
adalah nol.
• Jika solenoida dirnasukkan bahan ini, induksi magnetik yang timbul lebih kecil.
• Permeabilitas bahan ini: u <> o.
Contoh: Bismuth, tembaga, emas, perak, seng, garam dapur.
b. Paramagnetik

25
Bahan paramagnetik adalah bahan yang resultan medan magnet atomis
masing-masing atom/molekulnya tidak nol, tetapi resultan medan magnet atomis total
seluruh atom/molekul dalam bahan nol (Halliday & Resnick, 1989). Hal ini
disebabkan karena gerakan atom/molekul acak, sehingga resultan medan magnet
atomis masing-masing atom saling meniadakan. Bahan ini jika diberi medan magnet
luar, maka elektron-elektronnya akan berusaha sedemikian rupa sehingga resultan
medan magnet atomisnya searah dengan medan magnet luar. Sifat paramagnetik
ditimbulkan oleh momen magnetik spin yang menjadi terarah oleh medan magnet
luar. Pada bahan ini, efek diamagnetik (efek timbulnya medan magnet yang melawan
medan magnet penyebabnya) dapat timbul, tetapi pengaruhnya sangat kecil.
Permeabilitas bahan paramagnetik adalah 0μμ>, dan suseptibilitas magnetik
bahannya .0>mχ contoh bahan paramagnetik: alumunium, magnesium, wolfram dan
sebagainya. Bahan diamagnetik dan paramagnetik mempunyai sifat kemagnetan yang
lemah. Perubahan medan magnet dengan adanya bahan tersebut tidaklah besar
apabila digunakan sebagai pengisi kumparan toroida.
Bahan paramagnetik ada yang positif, kerentanan kecil untuk medan magnet..
Bahan-bahan ini sedikit tertarik oleh medan magnet dan materi yang tidak
mempertahankan sifat magnetik ketika bidang eksternal dihapus. sifat paramagnetik
adalah karena adanya beberapa elektron tidak berpasangan, dan dari penataan
kembali elektron orbit disebabkan oleh medan magnet eksternal. bahan paramagnetik
termasuk Magnesium, molybdenum, lithium, dan tantalum
Paramagnetisme adalah suatu bentuk magnetisme yang hanya terjadi karena adanya
medan magnet eksternal. Material paramagnetik tertarik oleh medan magnet, dan
karenanya memiliki permeabilitas magnetis relatif lebih besar dari satu (atau, dengan
kata lain, suseptibilitas magnetik positif). Meskipun demikian, tidak seperti
ferromagnet yang juga tertarik oleh medan magnet, paramagnet tidak
mempertahankan magnetismenya sewaktu medan magnet eksternal tak lagi
diterapkan.

Ciri-ciri dari bahan paramagnetic adalah:

26
• Bahan yang resultan medan magnet atomis masing-masing atom/molekulnya
adalah tidak nol.
• Jika solenoida dimasuki bahan ini akan dihasilkan induksi magnetik yang lebih
besar.
• Permeabilitas bahan: u > u o.
Contoh: aluminium, magnesium, wolfram, platina, kayu
c. Ferromagnetik
Bahan ferromagnetik adalah bahan yang mempunyai resultan medan atomis
besar (Halliday & Resnick, 1989). Hal ini terutama disebabkan oleh momen magnetik
spin elektron. Pada bahan ferromagnetik banyak spin elektron yang tidak
berpasangan, misalnya pada atom besi terdapat empat buah spin elektron yang tidak
berpasangan. Masing-masing spin elektron yang tidak berpasangan ini akan
memberikan medan magnetik, sehingga total medan magnetik yang dihasilkan oleh
suatu atom lebih besar.
Medan magnet dari masing-masing atom dalam bahan ferromagnetik sangat
kuat, sehingga interaksi diantara atom-atom tetangganya menyebabkan sebagian
besar atom akan mensejajarkan diri membentuk kelompok-kelompok.
Kelompok atom yang mensejajarkan dirinya dalam suatu daerah dinamakan
domain. Bahan feromagnetik sebelum diberi medan magnet luar mempunyai domain
yang momen magnetiknya kuat, tetapi momen magnetik ini mempunyai arah yang
berbeda-beda dari satu domain ke domain yang lain sehingga medan magnet yang
dihasilkan tiap domain saling meniadakan.
Bahan ini jika diberi medan magnet dari luar, maka domain-domain ini akan
mensejajarkan diri searah dengan medan magnet dari luar. Semakin kuat medan
magnetnya semakin banyak domain-domain yang mensejajarkan dirinya. Akibatnya
medan magnet dalam bahan ferromagnetik akan semakin kuat. Setelah seluruh
domain terarahkan, penambahan medan magnet luar tidak memberi pengaruh apa-apa
karena tidak ada lagi domain yang disearahkan. Keadaan ini dinamakan jenuh atau
keadaan saturasi.
Permeabilitas bahan ferromagnetik adalah 0μμ>>> dan suseptibilitas
bahannya 0>>>mχ. contoh bahan ferromagnetik : besi, baja, besi silicon dan lain-lain.

27
Sifat kemagnetan bahan ferromagnetik ini akan hilang pada temperatur yang disebut
Temperatur Currie. Temperatur Curie untuk besi lemah adalah 770 0C dan untuk baja
adalah 1043 0C.
Bahan ferromagnetik ada yang positif, kerentanan besar untuk medan magnet
luar. Mereka menunjukkan daya tarik yang kuat untuk medan magnet dan mampu
mempertahankan sifat magnetik mereka setelah bidang eksternal telah dihapus bahan.
Ferromagnetik memiliki elektron tidak berpasangan sehingga atom mereka memiliki
momen magnet bersih. Mereka mendapatkan magnet yang kuat sifat mereka karena
keberadaan domain magnetik. Dalam domain ini, sejumlah besar di saat-saat atom
(
1012 sampai 1015) adalah sejajar paralel sehingga gaya magnet dalam domain yang kuat.
Ketika bahan feromagnetik dalam keadaan unmagnitized, wilayah hampir secara acak
terorganisir dan medan magnet bersih untuk bagian yang secara keseluruhan adalah
nol.. Ketika kekuatan magnetizing diberikan, domain menjadi selaras untuk
menghasilkan medan magnet yang kuat dalam bagian.. Besi, nikel, dan kobalt adalah
contoh bahan feromagnetik. Komponen dengan materi-materi ini biasanya diperiksa
dengan menggunakan metode partikel magnetik.
Ferromagnetisme adalah sebuah fenomena dimana sebuah material dapat
mengalami magnetisasi secara spontan, dan merupakan satu dari bentuk kemagnetan
yang paling kuat. Fenomena inilah yang dapat menjelaskan kelakuan magnet yang
kita jumpai sehari-hari. Ferromagnetisme dan ferromagnetisme merupakan dasar
untuk menjelaskan fenomena magnet permanen.
Ciri-ciri bahan ferromagnetic adalah:
• Bahan yang mempunyai resultan medan magnetis atomis besar.
• Tetap bersifat magnetik → sangat baik sebagai magnet permanen
• Jika solenoida diisi bahan ini akan dihasilkan induksi magnetik sangat besar (bisa
ribuan kali).Permeabilitas bahan ini: u > uo ( miu > miu nol)
Contoh: besi, baja, besi silikon, nikel, kobalt.

Sifat Kimia Bismut


1. Reaksi dengan air

28
Ketika bismut panas merah bereaksi dengan air untuk membentuk bismut (III)
trioksida.
2Bi (s) + 3H2O (g) Bi2O3 (s) + 3H2 (g)
2. Reaksi dengan udara
Setelah pemanasan bismut bereaksi dengan oksigen di udara untuk formulir
trioksida bismut (III).
4Bi (s) + 3O2 (g) 2Bi2O3 (s)

3. Reaksi dengan halogen


Bismut bereaksi dengan fluor untuk membentuk bismut (V) fluoride.
2Bi (s) + 5F2 (g) 2BiF5 (s)
Bismut bereaksi dalam kondisi yang terkendali dengan halogen fluorin, klorin
bromin, dan iodin bismut (III) trihalides.
4. Reaksi dengan asam
2Bi (s) + 3F2 (g) 2BiF3 (s)
2Bi (s) + 3Cl2 (g) 2BiCl3 (s)
2Bi (s) + 3Br2 (g) 2BiBr3 (s)
2Bi (s) + 3I2 (g) 2BiI3 (s)
Bismut larut dalam asam sulfat pekat atau asam nitrat, untuk membentuk solusi
yang mengandung Bi (III). Reaksi asam sulfat menghasilkan sulfur (IV) gas
dioksida. Dengan asam klorida dalam kehadiran oksigen, bismut (III) klorida
yang dihasilkan.
4Bi (s) + 3O2 (g) + 12HCl (aq) 4BiCl3 (aq) + 6H2O (l)
Kegunaan
• Bismut oxychloride digunakan dalam bidang kosmetik dan bismut subnitrate
dan subcarbonate digunakan dalam bidang obat-obatan.
• Magnet permanen yang kuat bisa dibuat dari campuran bismanol (MnBi)
• Bismut digunakan dalam produksi besi lunak
• Bismut sedang dikembangkan sebagai katalis dalam pembuatan acrilic fiber

29
• Bismut telah duganakan dalam peyolderan, bismut rendah racun terutama
untuk penyolderan dalam pemrosesan peralatan makanan.
• Sebagai bahan lapisan kaca keramik
• Aloi bismuth dengan timbel dan antimony digunakan untuk piringan pita
stereo/tiruan

BAB III

30
KESIMPULAN

3.1 Kesimpulan
1. Nitrogen adalah unsur kimia berupa gas yang tidak berwarna yang memiliki
lambang N. Nitrogen dapat digunakan untuk mempercepat penyulingan minyak,
N2 cair digunakan untuk mendinginkan hasil makanan dan pengisian angin pada
kendaraan.
2. Fosfor adalah unsur kimia yang memiliki lambang P dengan nomor atom 15,
berupa nonlogam dan dapat digunakan dalam pembuatan pupuk, dan secara luas
digunakan dalam bahan peledak, korek api, kembang api, pestisida, odol dan
deterjen.
3. Arsen, arsenik, atau arsenikum adalah unsur metaloid dalam tabel periodik
yang memiliki simbol As yang bersifat racun.
4. Antimon adalah suatu unsur metaloid kimia dalam tabel periodik yang
memiliki lambang Sb dan memiliki daya hantar listrik (konduktivitas) dan
panasnya lemah.
5. Bismut adalah suatu unsur kimia yang memiliki lambang Bi yang mempunyai
tahanan listrik yang tinggi. Ketika terbakar dengan oksigen, bismut terbakar
dengan nyala yang berwarna biru. Bismut bersifat diamagnetik.

31
DAFTAR PUSTAKA

William Hendarson. 2000. Tutorial Chemistry Texts. 3 Main Group Chemistry.


University Of Waikato
Sugiyarto, Kristian H. 2003. Kimia Anorganik I. Yogyakarta : Universitas Negeri
Yogyakarta
http://id.wikipedia.org/wiki/Nitrogen
http://id.wikipedia.org/wiki/Fosfor
http://id.wikipedia.org/wiki/Arsen
http://id.wikipedia.org/wiki/Antimon
http://id.wikipedia.org/wiki/Bismut
http://www.periodicvideos.com/index.htm
http://id.wikipedia.org/wiki/Diamagnetik
http://www.chem-is-try.org/materi_kimia/kimia-anorganik-universitas/kimia-unsur-
non-logam/silikon-nitrogen-dan-fosfor/

32

You might also like