Professional Documents
Culture Documents
role play, dies natalis X, keperawatan jiwa, jiwa-jiwa yang hilang ...
Pemain :
Ada 3 buah pasien yang pertama sumitro dengan tangan dan kaki terpasung yang didiagnosa PK. Tapi
anehnya dia masih misuh-misuh, ketika dipasung, kalau tidak dipasung suka mencuri payung. Sedang
yang satunya adalah pasien gangguan persepsi sensoris, halusinasi yang bernama Jack. Awalnya dia
adalah jurnalis senior dikampungnya, dan beberapa tulisannya sering dimuat dalam majalah
bodokedep. Namun karena dia mengidap halusinasi, semua berita yang dibuatnya adalah bohong.
Dan yang terakhir adalah Caleg dari partai Rakyat Sejahtera Yang Akan memajukan Negara Dan
Seisinya Tidak Hanya Menjanjikan Tapi membuktikan (singkatnya, Partai Kita Semua). Namun dia
tidak memenuhi quota untuk menjadi anggota legislatif, sehingga masuk ke RSJ karena waham
kebesaran sebagai Staff Jendral Angkatan Darat laut dan Udara.nyang di juluki Komandan.
Saya kira kurang bijaksana jika saya terlalu banyak bicara disini karena saya mempunyai satu mulut
dan dua telinga. Jadi kiranya cukup sekian sampai disini, karena kurang bijaksana bila terlalu banyak
bicara, dan kenyataannya saya hanya diannugrahi dua telinga dan satu mulut dengan rasional lebih
banyak mendengar dan sedikit bicara. Maka dari itu saya persilahkan kepada pemain memasuki
panggung kedaulatan.
-------XX-------
Px2 : (memasuki ruangan isolasi dengan ketawa) hahahah. Mancing neng blumbang panase rak
karuan,tk pindah kene ae blumbange, adem-adem ngene akeh mesti iwake
Px1 : dasar gemblung wong, nek banjir pie??blumbang malah dipindah mrene???
Lapor, semua pasukan sudah berada di posisi masing-masing, laporan selesai. Siap Laksanakan!!
____xx____
(Lembaga sensor film indonesia tidak membolehkan kata ini keluar di acara. Acara kami lanjutkan
kembali)
Dasar edan, kerdus yo rak ono iwake , ket mau inyonge neng kene kepanasen. Sing liwat mung prau
mu dap,,kon lungo kono praune!!!
Px3 : owh gitu,, baik saya minta maaf atas kelalaian saya, Akan saya tarik mundur semua pasukan
yang ada dikerdus itu.
Px2 : owh iya yah,,lho kok bapak yang narik mundur,, emang bapak siapa??
Px1 : wes wes,,jaman rak karuan, sing edan do kluyuran sing waras malah di pasung, bener weling
sing tuo. Sing ketulis neng primbon kae, jaman edan nek ra edan rak kluyuran. Nasib,nasib
Cut,,cutt!!!!! Lek ngomong keri kui,, kui tex sing dinggo penutup leh,,, maklum wong edan.
Px3 : Perkenalkan, saya adalah jendral besar panglima komando Staf Angkatan Darat Laut dan Udara.
Anda ingin seperti saya?? Hmm, tapi berdasarkan weton anda, anda tidak cocok bekerja di air, anda
cocoknya bekerja menjadi tukang ojek,
Px2 : ngawur wae, mbah buyut ku ngomong aku ki cocok nek rak kerjo, alias boz
Px2 : pak kira kira saya boleh minta kapal perang bapak buat memancing gak??
Tapi itu bukan kapal sembarangan, itu milik negara, tidak diperjualbelikan.
Px2 : masa sama anak sendiri bapak tega? (sambil memegang lutut px3 dan merengek2)
Px3 : hushhh,,, jangan keras-keras, nanti malam transaksi nya ya,,di hotel borobubur indonesia
Px1 : wah rak bener ki, moso aku rak dijaki, awas we??
Px1 : lho tadi kan ngomong nya panjang, kok artinya cuman 4 kata?? Saya bilangin briptu norman
lho..kalau kalian berdua bersekongkol...
Px1: agh,,dasar orang gila pun korupsi,, mau jadi apa ini negara kalau orang gilanya pun pada
korupsi??huh,,apa kata dunia??
Px1: iya, saya sudah rekam semua perkataan anda,,ini buktinya,, saya sebenarnya adalah anggota
khusus KPK yang menyamar sebagai orang gila.
Px2 : Lho,,pak boz? Saya kan orang gila masa saya di tangkap??
Px1 : saya tau kalau kalian itu tidak gila,,kalian hanya berlindung di belakang kegilaan kalian,,saya
sudah memata-matai kalian sudah sejak lama.
Akhirnya Px2 & Px3 di tangkap karena melakukan transaksi memperjualbelikan kapal perang milik
negara!!Dan di jebloskan ke penjara, karena mereka hanya berlindung di balik kedok sebagai orang
gila. Apa kata Dunia Kalau orang Gila pun Korupsi???
Sesui dengan judulnya, jiwa-jiwa yang hilang! Para pesakitan ini adalah gambaran orang-orang yang
menghalalkan segala cara untuk memperoleh kekayaan diri sendiri, bagaikan tubuh yang kehilangan
jiwa nya. Semoga bisa dipetik hikmah dari pementasan ini.