Professional Documents
Culture Documents
PENDAHULUAN
kegiatan pertanian. Salah satu contoh hasil pertanian adalah kopi, karena kopi
seluruh dunia. Manfaat kopi banyak antara lain sebagai penyegar badan dan
pikiran, badan yang lemah dan rasa kantuk dapat hilang setelah minum kopi
panas. Lebih-lebih orang yang sudah menjadi pencandu kopi, bila tidak
3.000 batang pohon kopi dan satu batang bisa menghasilkan 10 kilogram kopi
basah, jadi 1 hektar kebun kopi dapat menghasilkan 30 ton kopi basah. Kopi
hanya dapat diperdagangkan dalam bentuk biji-biji kering yang sudah terpisah
dari daging buah dan kulit arinya, sebelum kopi tersebut digoreng dan
ditumbuk atau digiling sampai halus sebagai bubuk untuk dibuat minuman.
pemecah biji kopi dengan berbagai bentuk mesin yang dapat memisahkan kulit
dengan biji. Secara umum penggunaan mesin ini belum secara merata dipakai
para petani menggunakan alat pengupas kopi yang menggunakan motor listrik
1
dalam proses pemisahan kulit dengan biji kopi tentu peminatnya akan lebih
merancang bangun mesin pemecah dan pemisah biji kopi, dimana mesin ini
diharapkan juga mesin pemecah dan pemisah biji kopi ini dapat berguna untuk
yang menjadi bagian dari alat tersebut dan diharapkan dari perhitungan itu
diperoleh kondisi batasnya yang akan dijadikan acuan dalam pemilihan bahan
Tujuan dari perancangan dan pembuatan mesin pemecah biji kopi yang
penulis lakukan ini adalah dapat memperoleh suatu alat bantu dalam usaha
tepat guna.
pemecah biji kopi ini adalah dapat memberikan pengetahuan dan menambah
2
berbagai teknik dalam proses pengerjaan alat, dan juga dapat digunakan untuk
kerja.
Kopi ini yaitu menggunakan Metode Perancangan 2221 VDI (Verein Deutsher
batasannya adalah:
kg/jam.
3. Kulit kopi yang dikupas hanya bagian yang dalamnya saja, karena kulit
kopi yang bagian luar masih mudah di kupas tanpa bantuan suatu alat.
5. Perancangan hanya difokuskan pada proses pengupasan kulit biji kopi saja
2
keterbatasan waktu dan biaya.
2. Metode observasi yaitu mengunjungi tempat dan sumber data yang dapat
secara teorotis.
Penulisan tugas akhir ini dibagi dalam 5 bab, yang masing-masing bab
➢ PENDAHULUAN
➢ TINJAUAN PUSTAKA
transmisi daya.
2
➢ DESAIN KONSEP PERANCANGAN
perancangan detail.
Pada bab ini berisikan tentang analisa perhitungan hasil desain dari
produk.
➢ KESIMPULAN
➢ DAFTAR PUSTAKA
➢ LAMPIRAN
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Kopi adalah suatu jenis tanaman tropis yang dapat tumbuh dimana
1
saja, terkecuali pada tempat-tempat yang terlalu tinggi dan temperature yang
sangat dingin atau juga daerah-daerah tandus yang memang tidak cocok bagi
kehidupan tanaman kopi. Ada sekitar 70 jenis kopi, walaupun jenis kopi
banyak, namun hanya dua spesies pohon kopi yang secara umum dikenal
a) Kopi Arabika
Berasal dari spesies pohon kopi (Coffea Arabica) kopi jenis ini yang
paling banyak diproduksi yaitu sekitar lebih dari 60 persen produk kopi
dunia, tinggi pohon kopi ini antara 4 hingga 6 meter, yang berdaun
b) Kopi Robusta
Berasal dari spesies pohon kopi (Coffea Canephora) tinggi pohon kopi
14 hari, kalo ternyata buah kopi sudah kering, kopi disimpan sebagai
2
• Pengolahan basah Kopi dari kebun dipisahkan yang masak, yang hijau
dan yang kering, seperti terlihat pada gambar 2.2. Kopi yang masak
terlepas, biji-biji kopi direndam dalam air selama 3-6 hari. Sesudah itu
biji kopi yang masih berkulit ari dibersihkan lalu dijemur, setelah kopi
kering kemudian di tumbuk lagi agar kulit arinya lepas, lalu ditampi,
1
Prinsip kerja dari alat pengupas biji kopi ini adalah pemanfaatan gerak
rotasi yang dihasilkan oleh screw conveyor menjadi gerak translasi yang
mendorong biji kopi lalu dikupas pada bagian piringan pengupas biji kopi.
Pada alat ini terdapat beberapa bagian yang mempunyai fungsi yang
tersebut adalah:
b) Screw conveyor
c) Piringan Pengupas
d) Corong penampungan
kerjanya sama dengan prinsip kerja dari ulir pada mur dan baut yaitu
2
Gambar 2.4. Screw conveyor
pemutar poros. Pada saat poros berputar, material dalam hal ini biji
1
dapat digunakan untuk mengangkut material :
a) Continuous screw
2
Gambar 2.5 Continuous screw
b) Robbon screw
c) Paddle flight
1
Gambar 2.7 Paddle fligh
industri)
a) Poros
screw.
2
Q=Vγ
Dimana :
C = Faktor kemiringan
dari pasangan mur dan baut oleh karena kesamaan prinsip kerja
yang digunakan.
Dimana :
2
ω0 = Faktor keamanan
Dimana :
M0 = Torsi (kgm)
Dimana :
Dimana :
2
Dimana :
putaran poros. Torsi yang dihasilkan dari putaran motor listrik tersebut
1
Gambar 2.9 Motor induksi
2.1.4 Sabuk –V
yang besar pada tegangan yang relatif rendah. Hal ini merupakan
slip antara puli dan sabuk-V sehingga putaran yang diteruskan tidak
1
memiliki perbandingan yang konstan, komponen dan diamaeter sabuk
Keterangan :
1) Terpal
2) Bagian penarik
3) Karet pembungkus
4) Bantal kare
yang sejajar dengan arah putaran yang sama, putaran yang bekerja
lebih halus dan tidak berisik. Untuk mempertinggi daya transmisi dapat
Dimana :
2
Panjang keliling sabuk ( L )
L=2c+π2dp+Dp+14C(Dp-dp)2
beralur, hubungan antara jarak kedua titik pusat sumbu roda transmisi
2.1.1 Puli
yang digerakkan, maka dimeter puli harus secara teliti dipilih agar
1
mendapatkan hasil yang diinginkan. Puli yang digunakan terbuat dari
bahan baja karena baja memiliki kekuatan yang baik dan ringan.
diameter pada puli penggerak, puli dapat dilihat pada gambar 2.12
2
tersebut segera diarahkan melalui saluran pengeluaran untuk
dipecahkan menjadi produk yang lebih kecil terlebih dahulu. Pada dasarnya
penghancuran atau pemecahan ini bertujuan untuk mengambil hasil biji atau
buahnya.
jenis, hal ini didasarkan oleh prinsip kerja yang digunakan oleh mesin. Pada
industri yang berkembang saat ini banyak alat penghancur yang berfungsinya
untuk menghasilkan produk dengan ukuran yang lebih kecil untuk memenuhi
1. Nipping Machines
a. Jaw Crusher
b. Gyratory Crusher
c. Roller Crusher
1. Mesin impak
2
a. Rotary
b. Pin Mills
c. Stamp Mills
1. Stamp Mills
pengupas biji kopi termasuk jenis Nipping Machines yaitu jenis Roller
Crusher.
tersebut dapat berasal dari berat alat itu sendiri ataupun berasal dari
gaya luar. Keunggulan mesin ini dibanding dengan jenis mesin lain
1
Gambar 2.13 Jaw Crusher
1
adalahpenghancur dan rol yang dilengkapi dengan gigi (mirip
2.1.2.1 Rotary
2
Gambar 2.16 Rotary
1
Gambar 2.17 Pin Mills
industri)
industri)
2
BAB III
KONSEP PERANCANGAN
suatu sistem, komponen atau produk bahkan proses untuk mencapai sesuatu
keputusan.
diartikan merumuskan suatu rancangan dari sistem dan segala yang berkaitan
3
Ingenieure) 2221. Adapun tahap-tahap rancangannya adalah :
1. Penjabaran tugas
3. Pembentukan konsep
Tahap yang terdapat diatas tersebut dapat merupakan dasar dari tahap
sintensis. Analisis adalah penguraian suatu sistem yang rumit menjadi elemen-
yang diketahui karakteristik untuk menciptakan sistem yang baru. Berikut ini
adalah susunan proses pembuatan mesin pengupas kulit biji kopi yang penulis
susun sesuai dengan rencana perancangan seperti terlihat pada gambar 3.1 :
2
Start
Studi Literatur
Penyediaan Bahan
Perhitungan K onstruksi
Perakitan
Pengujian
Data H asil
A nalisa
K esimpulan
Selesai
1
informasi. Lalu ditentukan batasan-batasan perancangan yang dituangkan
kedalam suatu daftar syarat yang bersifat menunjang dengan apa saja yang
baerhasil. Jika syarat ini tidak terpenuhi maka rancangan akan gagal.
2
Penjelasan
Dokumentasi
Menyiapkan
Realisasi
Menentukan
Hasil
Pengembangan
Menguraikan
Mencari
Struktur
Melengkapi
Prinsip
Fase
Spesifikasi
Hasil
keseluruhan
Tugas
4lebih
3
2
1 awal
prinsip
dan
solusi
modul
fungsi
produksi
produk
fungsi
lanjut
penentuan
menjadi
layout
solusi
layout
dan
dan
7
2
3
4
5
6
1 Hasil
Fase
Langkah
Kerja
modul-modul
modul
instruksi
keseluruhan
strukturnya
tugas
yang
Kerja
operasi
dapat
kunci
Perancangan
Klarifikasi
diwujudkan
konsep
wujud
detail
tugas
1
Gambar 3.2 Diagram Alir Perancangan
1
1 GEOMETRI
2 KINEMATIKA
1
D Konsumsi daya yang bekerja
3HP/220V/50Hz, 1500 rpm.
D Effesiensi harus tinggi.
D Geseran yang terjadi hanya pada
gerak translasi.
D Hubungan daya penggerak dengan
yang digerakan sederhana.
W Diharapkan temperature dan
kelembaban yang terjadi kecil.
W Diharapkan ventilasi pendinginan
terbuka.
W Daya yang dipakai dapat
ditampilkan.
MATERIAL (BAHAN)
5 D Bahan yang digunakan besi dan
alumunium.
D Material dipilih telah standart
(dimensi rata-rata).
D Bahan konstruksi harus tahan
korosi dan memenuhi syarat
higienis.
W Harga material / bahan baku tidak
mahal (relative murah).
W Bahan konstruksi yang digunakan
mudah didapatkan.
SIGNAL
D Signal input dan output selama
pembebanan dapat disesuaikan.
6 D Menggunakan tombol-tombol yang
dioperasikan.
D Tabel 3.1
Tombol (Lanjutan)
emergency
3
7 KESELAMATAN/KEAMANAN
PEMBUATAN/PRODUKSI
PERAKITAN
TRANSPORTASI
1
PERUBAHAN D/W DAFTAR KEHENDAK PENANGGUNG
JAWAB
11 PEMAKAIAN/OPERASI
D Dioperasikan manual.
W Mudah dipindah-pindahkan.
W Operator tidak memerlukan
keahlian khusus.
D Pengoprasian mudah dipahami.
12 PERAWATAN
13 LINGKUNGAN
14 DAUR ULANG
15 BIAYA
16 JADWAL
1
mencari prinsip-prinsip pemecahan masalah, mengkombinasikan prinsip-
mendasar atau konsep mengenai apa yang disebut struktur fungsi prinsip
ini adalah merancang suatu alat pengupas kulit biji kopi yang dapat
mengupas kulit biji kopi dengan segala ukurannya dan biji kopi
2
Signal
Material
Energi
Alat pengupas
kulit biji kopi
Gambar 3.3 struktur fungsi keseluruhan alat pengupas kulit biji kopi
Struktur sub fungsi untuk alat pengupas kulit biji kopi seperti terlihat
Mi M
Eoo
Si So
Energi Sistem Kontrol
Ei penggerak reduksi energi Eo
1
Dimana :
Ei = Energi input
Si = Signal input
Mi = Material input
Eo = Energi output.
So = Signal output
Mo = Material output
secara sketsa dari sub fungsi yang berupa penampung biji kopi, sistem
gaya radial dan aksial. Dengan dicari beberapa prinsip solusinya, maka
tabel 3.2
1
TABEL 3.2 TABEL MATRIK PRINSIP SOLUSI
Prinsip solusi 1 2 3
melinjo
Model A
2 Mekanisme Hidraulik
pemindah dan
penekan material
2
Screw
conveyor
3 Mekanisme Rol
Mata
(pemindah daya)
penggerak
3
EnergiManual/
manusia
beberapa sketsa (gambar lay out), kemudian dipilih lay out yang sesuai yang
gambar lay out desain seperti terlihat pada tabel 3.3 dan prinsip solusi varian
Prinsip solusi 1 2 3
Sub fungsi
1 Penampung biji Model C
melinjo
Model A
Model B
2 Mekanisme
pemindah dan
penekan material
4
Screw Hidraulik
conveyor
3 Mekanisme Rol
pengupas
material Piringan Piringan
vertikal horizontal
4 Kontrol energi Sensor
Mata
5 Sistem reduksi Sabuk gilir Roda gigi
(pemindah daya)
5
EnergiManual/ Energi angin
manusia
Varian1 = 1.1 - 2.1 – 3.1 – 4.2 – 5.2 – 6.1 ( lihat gambar 3.5)
Varian2 = 1.2 – 2.1 – 3.1 – 4.2 – 5.3 – 6.1 ( lihat gambar 3.6)
Varian3 = 1.3.- 2.1 – 3.1 – 4.2 – 5.1 – 6.1 ( lihat gambar 3.7)
6
Varian 1 4.2 5.2 6.1
1.1 3.1
7
2.1
3.1
1.2
5.3
8
2.1
3.1
9
2.1
10
Gambar 3.5 Lay Out Varian I
11
Gambar 3.6 Lay Out Varian II
12
Gambar 3.7 Lay Out Varian III
dibuat sebelumnya, dalam hal ini adalah pada syarat utama atau syarat
mutlak. Syarat utama yang sudah terpenuhi, dalam hal ini belum
dapat dilihat pada tabel 3.5, gambar 3.8 dan tabel 3.6
13
Tabel 3.5 tabel seleksi
SARJANA
TEKNIK TABEL SELEKSI Hal . Tugas
MESIN SI - ISTN
Akhir
Evaluasi solusi variant ( Sv ) dengan KEPUTUSAN
Keputusan tanda solusi
Keputusan
Perawatan dan keselamatan
Biaya yang di ijinkan
Sv A B C D E F G Keterangan
V1 1 + - + + - + + Diharapkan +
V2 2 + + + + + + + Diharapkan +
V3 3 + + + + - + + Diharapkan +
14
Gam
K em udahan G e ta ra n G a y a L u a r
P e n g o p e ra s ia n K e c il
0.0 7 2
K em am puan 0.6 0.2 4 0.3 0.0 7 2
P e n g o p e ra s ia n
0.4 0.4
T id a k m e m e r lu k a n P e rs i a p a n o p e ra s in y a
o p e ra to r k h u s u s m udah
0.0 4 8
0.4 0.1 6 0.2 0.0 4 8
0.1 6
K e m u n g k in a n
K e s a la h a n k e c il
0.1 5
F a k to r K e a m a n a n 0.5 0.1 5
m udah
0.0 1 6
0.4 0.0 1 6
∑W = 1
15
16
Dengan melihat tabel kiteria evaluasi tersebut maka di
dapat :
• Varian 1 : 2,796
• Varian 2 : 2,972
• Varian 3 : 2,888
Jadi :
AWVj
n
Vmax ∑ Wj
Rt
Varian I =
2,838
= 0.0591
4 x12
Varian II =
3,261
= 0.0679
4 x12
Varian III =
2,774
= 0.0578
4 x12
17
Gambar 3.9 Alat pengupas kilit biji kopi
kesatuan dengan cara memberikan gambar bentuk alat yang dirancang beserta
proses. Langkah-langkah pembuatan prototipe alat pengupas kulit biji kopi ini
• Tahap 4 : Perakitan.
18
3.1.1 Tahap 1 Pembuatan komponen-komponen alat
1) Rumah bantalan
Terbuat dari pipa baja dengan dout 72mm, din 62mm, dan
19
Terbuat dari pipa baja dengan dout 58mm, din 56mm,
4) Corong pemasukan
3.13
20
Terbuat dari pipa baja dengan dout 240 mm, din224mm
pengelasan.
din 72mm. pada plat tersebut terdapat 4 buah baut yang dilas,
21
Gambar 3.15 Piringan pemegang batu penggilas a (diam)
22
dengan cara pengelasan. Adapun dimensi boss adalah dout
60mm, din 25mm dan tinggi 35mm, pada plat tersebut dibuat
gambar 3.17
gambar 3.19
23
Gambar 3.19 Corong pengeluaran
24
2. Merakit poros berulir
cara dibaut
25
3.6.4 Tahap IV perakitan
alat, memasang kabel untuk motor listrik dan stop kontak. Setelah
dilakukan perakitan alat pengupas kulit biji kopi, maka alat ini siap
BAB IV
yaitu dalam hal pemilihan bahan. Hal ini perlu diperhatikan agar struktur yang dibuat
melaksanakan tujuan tersebut, perlu penetapan kekuatan, kekakuan dan sifat fisis dari
26
materialnya. Untuk itu perlu dihitung gaya-gaya yang terjadi pada alat pengupas kulit
biji kopi ini, yang memungkinkan terjadinya kegagalan dan kesalahan dalam
Data perencanaan :
P = 3Hp
= 3.0,735 kW
= 2,205 kW
n1 = 1500 rpm
n2 = 500 rpm
i = 1 : 2,84
Dimana :
i = Perbandingan transmisi
yang akan dipergunakan, dalam hal ini alat pengupas kulit biji kopi, harus
diketahui besarnya daya minimal yang diperlukan untuk mengupas kulit biji
kopi.
Woodson, Bari Tilman, Peggy Tilman, Mc Graw Hil Inc, didapatkan suatu
27
dan dengan kecepatan putar 100 rpm pada jari jari 75 mm. Dari data-data
tersebut, dapat diketahui besarnya daya pengupasan kulit biji kpoi yang
kopi.
Daya out put motor adalah P = 2,205 kW. Karena berbagai macam
Pd = fc.P
= 1.1.(2,205 kW)
= 2,425 (kW)
T 2.π .n1
Pd = ×
1000 60
Sehingga :
Pd
T1 = 9,74 × 105
n1
(kg.mm)
2,425
T1 = 9,74 × 105 = 1663,35
1500
28
3. Perencanaan Sistem Transmisi v-belt
Direncanakan :
n2 = 500 rpm dp = 65 mm
i = 1 : 2,84
Dimana :
i = Perbandingan transmisi
n1 Dp
=i=
n2 dp
n1 × dp
Dp =
n2
29
π × n1 × dp
v=
60 × 1000
(m/s)
π × 1500× 65
v= = 4,83
60 × 1000
π
L1 = 2 × C1 + ( dp + Dp ) + 1 ( Dp − dp) 2
2 4 × C1
panjangnya sama dengan hasil pengukuran umumnya sukar. Untuk itu harus
b = 2 L1 − π ( Dp + dp)
(mm)
b = 2 ×1143− π (185 + 65) = 1501
Sehingga :
b + b 2 − 8( Dp − dp) 2
C aktual =
8
= 332 (mm)
1501+ 15012 − 8(185 − 65) 2
C aktual = = 331,85
8
30
Berdasarkan tabel standar pemilihan sabuk dan puli, maka
menjadi gerak translasi. Poros yang ada disini dapat dianggap sebagai ulir
daya yang digunakan umtuk mengangkat beban bergerak dari murnya. Pada
mesin ini, poros seakan-akan bergerak mundur dari butiran biji kopi. Tetapi
poros ini dalam kenyataannnya, tetap diam pada tempatnya, butiran biji
pengerjaan awal guna mendapatkan kekerasan yang sempurna dan kuat. Bila
panas, yang tujuannnya agar ulir tersebut menjadi keras. Dalam hal ini dengan
flame hardening atau dengan nitriding agar menjadi tahan aus. Agar tahan
chrome.
31
1. Perhitungan Kapasitas Screw Conveyor
Q = Vγ
πD 2
Q = 60 S .n.ψ .γ .C
4
π × (0,06) 2
Q = 60 [(0,8 × 0,06) × (500) × (0,125) × (1,25) × (1)]
4
(ton/jam)
Q = 0,636
32
Dimana:
Q = Vγ
(m3/jam)
Q 0,636
V = = = 0,508
γ 1,25
33
(kW)
QLϖ 0
N0 =
367
(kW)
N 0 = 2,33
sabuk, maka diambil efesiensi bahan ηp = 0,95. Sehingga daya motor yang
N0
N0 =
ηp
(kW)
2,33
N0 = ± = ±2,423
0,95
N0
M 0 = 975
n2
2,33
M 0 = 975
500
34
4. Kecepatan Screw Conveyor
Sn2
v=
60
(m/s)
0,048× 500
v= = 0,4
60
Q
q=
3,6v
(kg/m)
0,636
q= = 0,44
3,6 × 0,4
P = qLf '
(kg)
P = 0.44 × 336 × 0,85 = 125,66
kerja dari pasanagan mur dan baut. Poros ditinjau secara mekanika adalah
sebagai alat yang berfungsi merubah gerak rotasi menjadi gerak translasi.
35
Poros dilihat sebagai ulir daya yang digunakan untuk mengangkat beban
gesekan. Semua gesekan yang terjadi sudah terwakili oleh besarnya koefisien
gesek tersebut. Berdasarkan diagram benda bebas tersebut, maka kita dapat
membuat gambar diagram benda bebas pada screw beserta gaya - gaya yang
bekerja.
Sehingga :
……………………………………………(i)
f m sin α + f m − W
Pn =
cosθ n . cosα
Dimana:
36
Pn = gaya dorong ulir ke depan (kg.mm)
…………………………(ii)
d d
Tr = a p n cosθ n sinα + a f m cosα
2 2
…………………(iii)
d
Tr = a {tan α ( f m sin α + f m − W ) + f m cosα }
2
da
{tanα ( f m sin α + f m ) + f m cosα } − Tr
2
W =
da
tanα
2
(kg.m)
17
{tan 20(0,85 sin 20 + 0,85) + 0,85 cos 20} − 4,5435
W=
2
= 1,866
17
tan 20
2
Substitusikan (i) :
Pada mesin pengupas kulit biji kopi ini, hanya terdapat 2 buah poros
37
yaitu poros pada motor listrik dan poros pada screw conveyor, yang pada
bagian poros screw conveyor tersebut terdapat ulir untuk menghantarkan biji-
biji kopi.
adanya momen gaya dan torsi secara statis. Poros ini direncanakan dan telah
Geser Maksimum.
1. Perencanaan Poros
oleh masa dan baja paduan, maka diambil harga faktor keamanan
σB
τa =
Sf1 × Sf2
(kg/mm2)
60
τa = =5
6,0 × 2,0
pada permukaan poros akan terjadi tegangan geser τxy karena momen
38
Tegangan Geser Maksimum.
16
τ max = (K m × M )2 + (Kt × T )2
πd 3
Dimana :
16T 32M
τ xy = σx =
πd 3 πd 3
Pd
T = 9,74 × 105
n
Pd
T1 = 9,74 × 105
n1
Pd
T2 = 9,74 × 105
n2
39
jika beban tersebut dikenakan sedikit kejutan atau tumbukan. Serta
Dipakai rumus :
1/ 3
5,1
d s = K t .K m .T
τ a
Sehingga :
1/ 3
5,1
d S1 = 1,5 × 2,0 ×1663,35
5
1/ 3
5,1
dS2 = 1,5 × 2,0 × 4723,9
5
16T
τ xy =
πd 3
Sehingga :
(kg/mm2)
16 × 1663,35
τ xy1 = = 1,453
π × 183
(kg/mm2)
16 × 4723,9
τ xy 2 = = 1,540
π × 253
40
Berdasarkan table pemilihan bahan, tegangan lentur yang
→ →
32M M = σ x .ωb π 3
σx = ωb = d
πd 3 32
Sehingga :
M b1 = σ x .ωb1
(kg.mm)
π
M b1 = 45 × × 183 = 25751,93
32
M b 2 = σ x .ωb 2
(kg.mm)
π
M b 2 = 45 × × 253 = 68994,15
32
16
τ max = (K m × M )2 + (Kt × T )2
πd 3
Sehingga :
16
τ max1 = ( K m × M b1 ) 2 + ( K t × T1 ) 2
πd S 1
3
16
τ max1 = (2,0 × 25751,93) 2 + (1,5 × 1663,35) 2
π × 183
41
(kg/mm2)
τ max1 = 44,053
16
τ max 2 = ( K m × M b 2 ) 2 + ( K t × T2 ) 2
πd S 2
3
16
τ max 2 = (2,0 × 68994,15) 2 + (1,5 × 4723,9) 2
π × 253
(kg/mm2)
τ max 2 = 44,069
τmax1 dan τmax2 lebih kecil dari harga σx yang diijinkan, maka bahan
→ Aman digunakan
τ max1 − τ max 2 ≤ σ x
2. Perencanaan Pasak
Biasanya pada mesin yang mengalami torsi pada suatu poros dan
melibatkan suatu kecepatan putaran digunakan pasak agar tidak terjadi slip
lainnya mengalami kerusakan. Oleh karena itu, pasak perlu didisain sebaik
mungkin.
42
Gambar 4.2 Pasak jenis flat
( Sumber : Sularso, Suga , Kiyokatsu, Dasar Perencanaan dan Pemilihan Elemen Mesin, PT Pradnya Paramitha )
T
F=
dS / 2
T = Torsi (kg.mm)
T1
F1 =
d S1 / 2
(kg)
1663,35
F1 = = 184,817
18 / 2
43
T2
F2 =
dS2 / 2
(kg)
4723,9
F2 = = 377,912
25 / 2
Faktor keamanan Sƒk1 = 6,0 dan Sƒk2 = 2,0 maka tegangan geser τka
yang diijinkan:
→ (kg/mm2)
σB 66
τ ka = τ ka = = 5,5
Sfk 1 × Sf k 2 6,0 × 2,0
Dari harga tegangan geser yang diijinkan τka = 5,5 (kg/mm2) dapat
F
τ ka ≥
b×l
Sehingga :
F
τk =
b×l
Sehingga :
44
(kg/mm2)
F1 184,817
τ k1 = = = 5,50
b1 × l 1 6 × 5,60
(kg/mm2)
F2 377,912
τ k2 = = = 5,49
b2 × l 2 8 × 8,59
Karena harga tegangan geser τk (kg/mm2) yang terjadi pada pasak tidak
lebih besar atau sama dengan harga tegangan geser ijin τka (kg/mm2), maka
6. Perencanaan Bantalan
pada porosnya. Bantalan yang digunakan, dalam hal ini direncanakan adalah
bantalan gelinding jenis rol kerucut (Tapered Roller Bearing) yang mampu
Keterangan:
T = lebar bantalan
45
Gambar 4.3 Bantalan rol kerucut
( Sumber : Shigley, Joseph. E., Mechanical Engineering, hal 332, McGraw Hill Inc)
bantalan yaitu :
PB = FrB
Dimana :
46
PB = beban radial ekuivalen pada bantalan B
Sehingga :
(kg)
PA = 3247,195
(kg)
PB = FrB = 4723,9
1/ k
L
C A = PA × d6
10
(kg)
0 , 30
9 ×108
C A = 3247,195× 6
= 24990,86
10
47
1/ k
L
C B = PB × d6
10
(kg)
0 , 30
9 ×108
C B = 4723,90 × 6
= 36355,78
10
Dimensi : d=25mm
D=62mm
T=18,25mm
13,4 tahun
48
BAB V
KESIMPULAN
3. Secara teoritis kapasitas kulit biji kopi yang dapat dikupas sebesar
pemasukan dan mengambil biji kopi yang telah dikupas dari corong
dahulu ukuran dimensi maksimal rata – rata biji kopi 1,3 cm.
49
50