You are on page 1of 3

 

 
Karina M ahar ani P. ( 0906487865)

© 

Pediculosis corporis disebut juga penyakit orang miskin dimana banyak ditemukan pada orang dewasa yang
tak memiliki rumah atau tinggal bersama dengan keadaan yang padat seperti pada pengungsian dan militer.
Selain itu, penyakit ini biasanya menyerang orang dewasa terutama pada orang dengan higieni yang buruk
misalnya penggembala, disebabkan mereka jarang mandi dan mengganti pakaian. Maka itu penyakit ini disebut
juga penyakit vagabond. Hal ini disebabkan kutu tidak melekat pada kulit, tetapi pada serat kapas di sela ƛ sela
lipatan pakaian dan hanya transien ke kulit untuk menghisap darah. Penyebaran penyakit ini bersifat kosmopolit,
lebih sering pada daerah beriklim dingin karena orang memakai baju yang tebal serta jarang dicuci. Penyakit
pediculosis corporis tidak memiliki perbedaan prevalensi baik dari segi umur maupun jenis kelamin.

©     

Penyebab penyakit ini adalah pediculus humanis corporis.
Pediculus humanus corporis ini berukuran 30% lebih besar dari
pediculus humanus capitis dan mempunyai dua jenis kelamin,
yakni jantan dan betina, yang betina berukuran panjang 1,2 ƛ
4,2 mm dan lebar kira ƛ kira setengah panjangnya, sedangkan
yang jantan lebih kecil. Masa hidup dari kutu badan ini sekitar
18 hari dan selama waktu tersebut kutu betina dapat
menghasilkan 270 ƛ 300 telur. Siklus hidup dan warna kutu ini
sama dengan yang ditemukan pada kepala.

Sumber : http://vecteursetlutte.ifrance.com/Utilitaires/Poux.htm
Cara penularan kutu badan ini dapat melalui pakaian dan selimut yang terkontaminasi. Kutu badan dapat
bertahan di lapisan baju tanpa nutrien darah selama 3 hari. Kebiasaan tidak mandi dan mengganti pakaian
setelah terpapar oleh parasit ini akan menyebabkan kumpulan parasit bertahan lama. Pada orang yang dadanya
berambut terminal kutu in dapat melekat pada rambut tersebut dan dapat ditularkan melalui kontak langsung.
Kelainan kulit yang timbul pada pedikulosis korporis dapat disebabkan oleh garukan untuk menghilangkan
rasa gatal. Rasa gatal ini disebabkan reaksi hipersensitivitas dari liur dan eksreta dari kutu pada waktu
menghisap darah.

   

Adakalanya, makula serulae bisa juga terlihat pada area dimana pakaian
terikat seperti di pinggang, pantat, dan paha. Umumnya hanya ditemukan
kelainan berupa bekas ƛ bekas garukan berukuran 1,5 cm pada badan karena
gatal baru berkurang dengan garukan yang lebih intensif. Kadang ƛ kadang
timbul infeksi sekunder dengan pembesaran kelenjar getah bening regional.
Pigmentasi pasca inflammasi kadang ƛ kadang juga terjadi pada kasus yang
kronis. Penampakan kutu dewasa pada daerah lesi jarang terlihat terkecuali
pada infeksi yang berat.
Diagnosis bisa dibantu dengan pemeriksaan teliti pada baju pasien
khususnya di daerah lipatan ƛ lipatan. Untuk memperjelas ada tidaknya kutu
pada baju, baju dapat dikibas ƛ kibaskan di atas kertas sehingga kita dapat
melihat adanya telur dan kutu yang terbang dan jatuh ke kertas tersebut.

Sumber : Wolff K, Johnson RA, Suurmond


D.Fitzpatrickƞs Color Atlas & Synopsis of Clinical
Dermatology.5 th ed.New York : Mc Graw
Hill;2007.p.2030.

   
Diagnosis banding dari pediculosis corporis sangatlah luas. Pada infeksi awal dapat menyerupai dermatitis atopik,
dermatitis kontak alergi, dermatitis kontak iritan, reaksi obat, atau exanthem viral. Pada pasien dengan eskoriasis
luas, diagnosis bandingnya dapat meliputi scabies. Pada kasus klinis, beberapa pasien kadang ditemukan baik

c
scabies maupun pediculosis. Penemuan ini biasanya terdapat pada kumpulan pengungsi, dimana seseorang
mungkin bisa terinfeksi oleh pediculus humanus corporis atau sarcoptes scabiei.

sumber : Wolff K, Goldsmith LA, Katz SI, Gilchrest


SA, Paller AS, Leffel DJ.Fitzpatrickƞs Dermatology in
General Medicine.7 th ed.New York : Mc Graw
Hill;2008.p.2035

  

Eksoriasis bisa mengakibatkan timbulnya infeksi sekunder dari Staphylococcus aureus, Streptococcus pyogenes,
dan bakteri lainnya. Selain itu, kutu badan juga bisa menjadi vektor dari R. Prowazekii dan Bartonella quintana,
serta Borrelia recurrentis. Di lingkungan masyarakat miskin, kutu badan kebanyakan menjadi vektor dari B.
Quintana yang bisa menyebabkan demam dan endocarditis. Transmisi terjadi ketika kutu menggigit kulit dan
timbul eksoriasis.



Penyakit ini memiliki prognosis yang baik dengan menjaga higiene. Jika tidak diobati, pediculosis corporis
mungkin bisa bertahan hingga bertahun ƛ tahun.

  

Pencegahan penyakit ini dapat dilakukan dengan mandi, mengganti dan mencuci baju setiap hari. Hindari
kebiasaan bertukar baju dengan orang lain dan tidur bersama ƛ sama apalagi dengan jumlah yang padat.
Pemberian perlakuan pada baju denga permethrin sebagai pengusir serangga mungkin juga dapat menolong
untuk mencegah terjadinya pengerumunan kutu badan ini.

 

Karena kutu umumnya ditemukan di baju dan bukan di kulit, mandi dan mencuci bisa mengobati kerumunan
parasit. Selimut dan sprei harus dicuci dengan air panas. Bahan pakaian dari wol dan pakaian lain yang tak bisa
dicuci harus diberi perlakuan dengan dry cleaning atau disetrika terutama di bagian lipatan baju.
Pengobatan secara medikasi dapat dilakukan dengan pemberian gameksan 1% yang dioleskan tipis di seluruh
tubuh dan didiamkan 24 jam, setelah itu penderita disuruh mandi. Jika masih belum sembuh diulangi 4 hari
kemudian. Obat lain yang diberikan dengan cara yang sama dengan gameksan adalah krim permethrin 5%.
Bedanya adalah setelah pemberian krim di seluruh tubuh sampai jempol, didiamkan 8 ƛ 10 jam lalu dibersihkan
dengan mandi. Selain itu, pengobatan dapat dilakukan dengan pemberian emulsi benzil benzoat 25% dan bubuk
malathion 2%. Jika terdapat infeksi sekunder diobati dengan antibiotik secara sistemik dan topikal.
c     
è meks  t u lid e d l  org oklorid y g d p t membuu kutu deg  meyeb bk  p  lisis
sistem espi tous. Ob t  meek  ks d  p  st deg  meye p l gsug p d p  st d  teluy .
Resepto èABA1 t u esepto komplek oofo klod d l  stus ks d  g meks  (ld e) . Blok de d 
èABA-g ted clode c el meuuk  bs euo l y g meg kb tk  tej dy peekst s sstem
s  f pus t segg meyeb bk  kem t .
Ak ƛ k  ld e dl pok  d p t membulk  sko toksst s p d sstem s  f. Tet p, sebe y
potes l euotox l d  ob t  d p t deg  deg  peggu  y g sesu  deg  stuks poduse.
K e ld e s g t mud  d bsops,  mu l mb t dmet bolsme, ld e s g t d juk  utuk td k
dp k  se  beul g. Sel  tu, ld e buk l  pl  ob t y g tep t b g  k ƛ  k, p se deg 
g ggu  b e kult, d  p se deg  kel   kej g. Leb j u l g, meuut bebe p l tey t
efektvt s ld e d l m membuu p  st d b w  jes ob t l  y g memlk  kem mpu  s m .

c
c
c
c
3 c   
 
c  c dc s sc pydc ygc bsc dc kskc
ysc   c
ksc k
c dc pc dc
ggggc spc sdc pdc pd c c kdc bkc
dpssc b c dc bkc dgc pssc ssc
spsy c
c c c bsyc dgkc kc pgbc pdc kc
kp c kc 
kkc bc sssc dc bc c kc c
gk c sc pc b c pc  c c skgc
dgkc kc gbc sbsc dc bc kc y c
c
scccdgkcscsckc gscsssc
pc cygy cpbcdsscpcygcc
kpc sc gkc kc gkbkc sssc bc sc gc dc
psy c dkcpcckpcbkckcksssycd c
bcccLL Gdc&cGscc
gc ssc  c ps c
d cYk
cGc;
p c
Y c ü 3 
c bc dc sc dc byc cc dc sc b c
dgc skc cHH  H c bc c sgc dc dbc
dc kc bykc kgc sc dc bc ps c byc

dpc bsc dc kskc!p c dc dc "gbc css c



ksc k
c dc bc bc sbgc bc c psc dc
dgc skc ssc s c kc dc kyc ybbkc kc
ycdckcc c

bcccLL Gdc&cGscc
gcc ssc  c pcs c


d NcYk
ccGcH;
 p #c
 c ~   

cdcsycg s cygcbk
csbgcbckssccdcybbkc
psscsscspscpd c bcckcgckcpggcygcbk c
c
bkckc$cspc c
ckckcpcdcdkcckcbcygcdkcsdp c%bc

cg cvkccdc&$ csppcsggcdcbk cc


'kc pdc c sgc pgc  ksy c (pc pc dc &$ c sppc
dc bc vkc kc  ksc c gg c !bc dc c dc sgc pc
bc kc ggc pdcsc sc dc dkc ybbkc cc sc sdsc dc
bkcdsckkcgcdc cc

 
!"#!$ 
#! !c
c (
dc ) c Hc
c )sc  c *c ykc !c dc ! c d k:c bc

+!,*; & p -.  c
 c  c ! c èdsc %) c !c * c ècsc ) c c ) c % c ( +pcksc (gyc c èc


dc &cd c/kc:c
ccècH; --$ p -# c
# c c csc(
dcss c)c)cdc( --0;-: .  c

You might also like