Professional Documents
Culture Documents
Akuntansi
PILIHAN BERGANDA!
1. Suatu entitas yang kepemilikannya terdiri atas saham – saham adalah
A. CV
B. Persekutuan
C. Perseorangan
D. PT
2. Properti yang dimiliki oleh suatu perusahaan disebut sebagai apa di neraca:
A. ASSET (HARTA)
B. KEWAJIBAN (LIAB.)
C. MODAL (EQUITY)
D. EXPENSE (BEBAN)
3. Laporan keuangan yang menunjukan Asset (harta), Liabilities (kewajiban) dan Equity (modal)
:
A. NOTES TO FINANCIAL STATEMENT
B. CASH FLOW STATEMENT
C. INCOME STATEMENT
D. BALANCE SHEET
5. Laporan keuangan yang menyatakan kinerja keuangan perusahaan dalam keadaan yang baik
atau buruk dapat dilihat pada laporan keuangan :
A. BALANCE SHEET
B. CASH FLOW STATEMENT
C. INCOME STATEMENT
D. NOTES TO FINANCIAL STATEMENT
2. Mohon Jelaskan secara singkat efek yang diberikan transaksi berikut terhadap elemen –
elemen yang ada didalam persamaan akuntansi :
• Menginvestasikan sejumlah uang didalam bisnis.
• Menerima sejumlah uang atas Jasa yang telah dilakukan
• Membeli perlengkapan kantor secara tunai
• Membayar listrik yang telah digunakan oleh kantor
• Membeli perlengkapan secara kredit.
Jika Pada Tahun 20X6 PT. Holistic membukukan Total Asset sebesar Rp. 22.555.456, dan Total
Liabilities sebesar 9.456.789. maka besarnya Owner’s Equity PT. Holistic sebesar ?
3. Sebutkan 3 aktivitas yang dilaporkan didalam laporan arus kas (Cash Flow Statement) ?
4. Sebutkan 3 Elemen yang ada didalam persamaan akuntansi
5. Apa yang dimaksud dengan Cost Principles didalam akuntansi ?
6. Perbedaan antara Account Receivable dengan Account Payable ?
Teori Pengantar Akuntansi
Akuntansi Adalah Suatu Proses yang terdiri dari 3 aktivitas penting yaitu:
1. Pengidentifikasian
2. Pencatatan
3. Pengkomunikasian
Informasi Akuntansi atau transaksi atau event – event ekonomi kepada pihak – pihak yang
membutuhkan (pihak – pihak yang berkepentingan) informasi tersebut untuk mengambil
keputusan.
Pengguna data akuntansi terdiri atas 2 pengguna, yaitu:
1. Pengguna Internal (Internal Users)
Adalah pengguna informasi akuntansi yang ada di dalam suatu perusahaan.
Contoh: Manajer Keuangan, Manajer Operasi, Manajer Investasi, Manajer pemasaran, dll
2. Pengguna Eksternal (Eksternal Users)
Adalah pengguna informasi akuntansi yang ada di luar suatu perusahaan yang dibedakan atas:
a. Pengguna Eksternal – Kepentingan Langsung (Direct Interest)
Adalah pengguna eksternal yang memiliki kepentingan langsung terhadap perusahaan. Seperti
Investor dan Kreditor karna mereka memberikan sejumlah uang atau modal untuk suatu
perusahaan dengan harapan mendapatkan Return dari uang yang mereka investasikan dengan
melihat kinerja keuangan perusahaan dalam suatu laporan keuangan. Informasi akuntansi juga
digunakan sebagai alat pengambil keputusan dalam hal membeli, menahan ataupun menjual
saham perusahaan ataupun sebagai tolak ukur peminjaman kredit yang diberikan dari pihak bank
kepada perusahaan .
b. Pengguna Eksternal – Kepentingan Tidak Langsung (Indirect Interest)
Adalah pengguna eksternal yang tidak memiliki kepentingan secara langsung kepada
perusahaan. Seperti Kantor Pelayanan Pajak, Perserikatan buruh, perencana ekonomi.
dagang mengelola barang maka terdapat beban seperti harga pokok penjualan (HPP) atau Cost of
Goods Sold (COGS). Didalam Neraca Saldo (Balance Sheet) terdapat Merchadise Inventory
dalam kolom Asset.
Perusahaan Manufaktur (Manufactur)
Adalah perusahaan dimana produk yang dihasilkan adalah barang. Biasanya perusahaan yang
bergerak pada bidang Manufaktur memiliki produk. Produk yang dimaksud adalah produk yang
memiliki wujud (tangible Goods) yang dibedakan menjadi 3 jenis barang, yaitu:
i. Raw Material
ii. Work In Process
iii. Finished Goods
Mengapa demikian? Karena perusahaan manufaktur selain mejual barang kepada konsumen
mereka juga memproses barang tersebut yang berawal dari pembelian bahan-bahan
dasar,pemerosesan barang hingga menjadi barang yang siap dijual. Didalam laporan keuangan
didalam bagian pendapatan (revenue) biasanya ditulis pendapatan dari penjualan atau sales
revenue. Karna perusahaan dagang mengelola barang maka terdapat beban seperti harga pokok
penjualan (HPP) atau Cost of Goods Sold (COGS). Didalam Neraca Saldo (Balance Sheet)
terdapat Merchadise Inventory dalam kolom Asset.
Persamaan Akuntansi
Asset = Kewajiban (Liabilities) + Owner’s Equity
Assets
Asset adalah harta yang dimiliki oleh suatu perusahaan. Asset dinilai berdasarkan tingkat
likiuditasnya. Asset memiliki saldo normal debet, Asset terdiri dari:
Current Asset
Adalah harta yang dimiliki oleh suatu perusahaan yang memiliki tingkat likiuditas tertinggi,
seperti:
1. Cash
2. Marketable Securities
3. Account Receivable
4. Prepaid Expenses
5. Mercahdise Inventory
6. Supplies
Contingent Liabilities
Adalah suatu kewajiban yang harus dibayar kepada pihak ketiga tetapi kewajiban tersebut
memiliki ketidak jelasan karena mungkin dalam proses hukum.
Contoh: warranty,etc.
Owner’s Equity
Adalah besarnya klaim pemilik terhadap total asset perusahaan. Saldo normalnya adalah kredit
apabila terjadi peningkatan terhadap akun tersebut.
Contoh: Capital, Saham, dll.
Investment By Owner
Adalah besarnya setoran modal yang ditanamkan kepada perusahaan dari pemilik dengan
harapan mendapatkan return dalam bentuk dividend.
Drawings
Adalah penarikan pribadi yang dilakukan oleh pemilik terhadap perusahaan. Saldo normal debet
apabila terjadi peningkatan pada akun tersebut.
Revenues
Arus kas masuk akibat dari peningkatan asset atau penyelesaian kewajiban pada periode tertentu
dari operasi umum. Besarnya pendapatan yang diterima dari pelayanan jasa atau penjualan
barang. Saldo normal kredit.
Expenses
Arus kas keluar akibat dari penurunan asset atau penyelesaian kewajiban pada periode tertentu
dari operasi umum. besarnya biaya yang diterima oleh perusahaan sebagai akibat terjadinya
kegiatan operasi dalam menghasilkan barang dan jasa. Saldo normal debet.
Transaksi adalah kejadian – kejadian ekonomi yang tercatat di dalam suatu perusahaan.
Transaksi dibedakan atas 2 macam transaksi, yaitu:
iv. Transaksi Eksternal (External Transactions)
Adalah suatu jenis transaksi antara pihak perusahaan dengan pihak dari luar perusahaan.
v. Transaksi Internal (Internal Transactions)
Adalah suatu jenis transaksi yang terjadi didalam perusahaan itu sendiri.
Laporan Keuangan:
adalah suatu bentuk pertanggung jawaban manajemen kepada pihak – pihak yang berkepntingan
didalam perusahaan dalam hal pengelolaan keuangan perusahaan dan sumber daya yang ada
didalam suatu perusahaan. Dimana laporan keuangan dibagi atas 4 macam, yaitu:
1. Income Statement
Adalah suatu laporan keuangan rugi laba perusahaan yang memiliki fungsi untuk mengukur
kinerja perusahaan selama periode akuntansi. Dimana tingkat pengukuran kinerja perusahaan
dilihat dengan membandingkan besarnya laba bersih (net income) perusahaan antara tahun
sekarang dengan tahun sebelumnnya.
2. Owner’s Equity Statement
Adalah suatu bentuk laporan keuangan yang memiliki fungsi untuk mengetahui besarnya modal
serta besarnya perubahan yang terjadi pada modal yang dimiliki oleh perusahaan yang
merupakan hasil investasi dari pemilik.
3. Balance Sheet
Adalah suatu jenis laporan keuangan perusahaan yang memiliki fungsi untuk mengetahui posisi
keuangan perusahaan atau kondisi pada saat sekarang.
4. Cash Flow Statement
Adalah suatu jenis laporan keungan yang memiliki fungsi untuk mengetahui arus kas masuk dan
arus kas keluar suatu perusahaan yang terlihat dari 3 aktivitas yaitu aktivitas investasi, operasi
dan pembiayaan atau financing.
News
Kompas, 11-Oktober-2006
Jakarta, Kompas – Dalam keadaan normal Badan Pemeriksa Keuangan tidak dapat memeriksa
wajib pajak. Pemeriksaan hanya dapat dilakukan jika terdapat indikasi tindak pidana.
Jakarta, Kompas – Dalam keadaan normal Badan Pemeriksa Keuangan tidak dapat memeriksa
wajib pajak. Pemeriksaan hanya dapat dilakukan jika terdapat indikasi tindak pidana.
“Akses BPK atas data wajib pajak (WP) akan diatur dalam UU Ketentuan Umum dan Tata Cara
Perpajakan (KUP),” ujar Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati usai menghadiri Sidang
Paripurna DPR yang mengagendakan pandangan fraksi atas Rancangan Undang-Undang (RUU)
Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) di Jakarta, Selasa (10/10).
Sidang Paripurna yang dipimpin Wakil Ketua DPR Soetardjo Soerjogoeritno mengesahkan RUU
BPK sebagai UU setelah disetujui sepuluh fraksi.
Hal baru dalam UU BPK, antara lain kewajiban membukakantor perwakilan di seluruh provinsi.
Penambahan anggota BPK dari tujuh menjadi sembilan orang, pembentukan Majelis
Kehormatan Kode etik BPK dalam enam bulan.
Pada prinsipnya, BPK dapat mengakses ke pusat data WP yang dikelola Ditjen Pajak dengan
syarat status WP tersebut sedang berada dalam proses penyidikan perkara atau sudah ditetapkan
sebagai tersangka. “Asal ada permintaan jelas dari pimpinan BPK atau Komisi Pemberantasan
Korupsi ke pimpinan Depkeu dengan menyebutkan kasus yang jelas,” katanya.
Sri Mulyani mengatakan, ketegasan itu untuk menghormati kerahasiaan wajib pajak. Namun,
kerahasiaan itu tidak menghalangi penggalian informasi oleh pemeriksa BPK yang menyidik.
“Seluruh informasi dapat diperoleh melalui prosedur,” katanya.
Di luar data wajib pajak, BPK dapat mengakses pusat data Depkeu, termasuk untuk memastikan
keabsahan penerimaan pajak. BPK tetap diperkenankan mengaudit Ditjen Pajak secara
keseluruhan, termasuk kinerja petugasnya.
Ditambahkan, Depkeu akan mengatur penggunaan informasi wajib pajak dan mekanisme
perolehan informasi itu dalam RUU KUP yang saat ini dibahas di DPR. Pengaturan itu
diperlukan karena data wajib pajak harus digunakan secara bertanggung jawab.
Masalah akses yang terbatas atas informasi perpajakan dikeluhkan Kepala BPK Anwar Nasution
ketika menyampaikan hasil pemeriksaan Laporan Keuangan Pemerintah Pusat (LKPP) tahun
2005 kepada DPR, awal Oktober lalu. Pemeriksaan LKPP 2005 tidak mencakup penerimaan
pajak.
Menurut Anwar, penerimaan pajak mencakup 70 persen dari pendapatan negara. Namun, akses
BPK pada pemeriksaan pajak dibatasi UU Nomor 16 Tahun 2000 tentang KUP maupun
peraturan pemerintah. “Pembatasan itu mengakibatkan BPK tidak dapat meyakini kewajaran
penerimaan pajak yang dilaporkan pemerintah. Prosedur pencatatan dan pelaporan realisasi
penerimaan perpajakan sebesar Rp 347,03 triliun atau 70 persen dari pendapatan negara senilai
Rp 493,92 triliun tidak memadai,” kata Anwar.
Harmoni
Sementara itu, Wakil Presiden Jusuf Kalla menyatakan, pemerintah akan mengatur tarif pajak
agar lebih harmonis, khususnya Pajak Penjualan atas Barang Mewah (PPnBM) terhadap
kendaraan roda empat berbahan premium dan solar.
Dulu, pajak bagi kedua jenis kendaraan tersebut, malah sangat jauh berbeda. Mobil berbahan
bakar solar untuk kendaraan komersial atau angkutan seperti truk ataupun pick-up, PPnBM-nya
lebih rendah karena mendapat insentif. Sementara kendaraan jenis lainnya bagi penumpang yang
berbahan bakar premium, PPnBM-nya jauh lebih mahal. Itu karena harga solar dan premium
berbeda. Padahal, sekarang harga kedua bahan bakar minyak itu hampir sama.
“Sekarang ini pajaknya berbeda antara mobil berbahan minyak dengan solar, meskipun harusnya
sama. Solar biasanya digunakan untuk mobil komersial seperti angkutan, sehingga mendapat
insentif. Tetapi, sekarang ini, harga solar mendekati harga bensin, sehingga pajaknya harusnya
sama. Karena itu, kami ingin menciptakan harmonisasi dalam sistem perpajakan kendaraan
bisnis juga,” ujar Wapres menjawab anggota US-ASEAN Business Council di aula Istana
Wapres.
Menurut Kalla, hal ini penting bagi pemerintah agar pembayar pajak memahami efisiensi
penggunaan kendaraan yang berbahan bakar minyak, yang hingga kini masih disubsidi
pemerintah.
“Jadi, tarif pajak yang tinggi untuk membantu pemerintah mengurangi konsumsi BBM di
Indonesia. Khususnya, setelah harga minyak mentah menjadi masalah. Karena itulah kami segera
mengharmonisasikan tarif pajaknya,” tambah Kalla.
Wakil Direktur, Governmental Affairs Asia Pacific & Africa Ford Motor Company, Liam
Benham meminta agar pemerintah Indonesia menurunkan PPn-BM sektor otomotif. Pasalnya,
Indonesia merupakan pasar yang cukup potensial bagi industri otomotif.
Liam menyarankan agar pajak terhadap otomotif berdasarkan harga kendaraan, bukan tipe atau
kapasitas mesin (cc) kendaraan.
Rombongan 45 pengusaha asal Amerika Serikat itu dipimpin Direktur US-ASEAN Business
Matthew P Daley. Sebanyak 45 pengusaha AS itu di antaranya berasal dari ExxonMobil
Corporation, Freeport McMoran Copper & Gold Inc, CocaCola Indonesia, ConocoPhillips,
General Electric Company, Johnson & Johnson, Marathon Oil, McDermott International dan
Microsoft Corporation serta UPS dan Monsanto Company. (oin/har)
Filed under: Peraturan Mentri Keuangan Republik Indonesia — Dian Arief Wahyudi @ 4:01 am
Per-137/PMK.03/2005
MENTERI KEUANGAN,
Menimbang:
a. bahwa besarnya Penghasilan Tidak Kena Pajak (PTKP) yang berlaku saat ini berdasarkan
Peraturan Menteri Keuangan No. 564/KMK.03/ 2004 tentang Penyesuaian Besarnya Penghasilan
Tidak Kena Pajak sudah tidak sesuai lagi dengan perkembangan di bidang ekonomi dan moneter
serta perkembangan harga kebutuhan pokok yang semakin meningkat;
b. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a dan dalam rangka
melaksanakan ketentuan Pasal 7 ayat (3) Undang-Undang No. 7 Tahun 1983 tentang Pajak
Penghasilan sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan Undang-Undang No. 17
Tahun 2000, perlu menetapkan Peraturan Menteri Keuangan tentang Penyesuaian Besarnya
Penghasilan Tidak Kena Pajak;
Mengingat:
1. Undang-Undang No. 6 Tahun 1983 tentang Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan (LN
RI Tahun 1983 No. 49, TLN RI No. 3262) sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir
dengan Undang-Undang No. 16 Tahun 2000 (LN RI Tahun 2000 No. 126, TLN RI No. 3984);
2. Undang-Undang No. 7 Tahun 1983 tentang Pajak Penghasilan (LN RI Tahun 1983 No. 50,
TLN RI No. 3263) sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan Undang-Undang No.
17 Tahun 2000 (LN RI Tahun 2000 No. 127, TLN RI No. 3985);
MEMUTUSKAN:
Menetapkan:
Pasal 1
(1) Besarnya Penghasilan Tidak Kena Pajak disesuaikan menjadi sebagai berikut:
a. Rp 13.200.000,00 (tiga belas juta dua ratus ribu rupiah) untuk diri Wajib Pajak Orang Pribadi;
b. Rp 1.200.000,00 (satu juta dua ratus ribu rupiah) tambahan untuk Wajib Pajak yang kawin;
c. Rp 13.200.000,00 (tiga belas juta dua ratus ribu rupiah) tambahan untuk seorang istri yang
penghasilannya digabung dengan penghasilan suami;
d. Rp 1.200.000,00 (satu juta dua ratus ribu rupiah) tambahan untuk setiap anggota keluarga
sedarah dan keluarga semenda dalam garis keturunan lurus serta anak angkat, yang menjadi
tanggungan sepenuhnya, paling banyak 3 (tiga) orang untuk setiap keluarga.
(2) Ketentuan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) mulai berlaku sejak Tahun Pajak 2006.
Pasal 2
Ketentuan yang diperlukan dalam rangka pelaksanaan Peraturan Menteri Keuangan ini diatur
dengan Peraturan Direktur Jenderal Pajak.
Pasal 3
Pada saat Peraturan Menteri Keuangan ini mulai berlaku, Peraturan Menteri Keuangan Nomor
564/KMK.03/2004 tentang Penyesuaian Besarnya Penghasilan Tidak Kena Pajak dicabut dan
dinyatakan tidak berlaku lagi.
Pasal 4
Peraturan Menteri Keuangan ini mulai berlaku pada tanggal 1 Januari 2006.
Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengumuman Peraturan Menteri Keuangan ini
dengan penempatannya dalam Berita Negara Republik Indonesia.
Ditetapkan di Jakarta
MENTERI KEUANGAN,
ttd.
www.pajak2000.com
News
Kompas, 10-Oktober-2006
Jakarta, Kompas – Sekitar 50 pengusaha Amerika Serikat yang tergabung dalam Lembaga Bisnis
Amerika Serikat- ASEAN mempertanyakan hambatan perpajakan yang masih mengganjal upaya
perbaikan iklim investasi di Indonesia.
Jakarta, Kompas – Sekitar 50 pengusaha Amerika Serikat yang tergabung dalam Lembaga Bisnis
Amerika Serikat- ASEAN mempertanyakan hambatan perpajakan yang masih mengganjal upaya
perbaikan iklim investasi di Indonesia.
Keluhan atas perpajakan disebabkan mekanisme pengurusan pajak yang masih rumit. Menteri
Koordinator Perekonomian Boediono mengungkapkan hal tersebut seusai menerima kunjungan
pengusaha AS yang dipimpin Presiden US-ASEAN Council Matthew P Daley di Jakarta, Senin
(9/10).
Menanggapi keluhan itu, Boediono mengatakan, pemerintah telah melakukan berbagai upaya
perbaikan secara bertahap.
“Minat investor Amerika cukup tinggi, terbukti mereka akan kembali ke Indonesia pada Januari
mendatang. Minat juga terlihat dari jumlah delegasi yang bertambah dan dengan sektor yang
lebih banyak,” katanya.
Belum berkomitmen
Para pengusaha itu, ujar Boediono, belum menyampaikan komitmen usaha sebab masih mencoba
melihat sektor usaha yang paling tepat untuk dimasuki.
“Salah satu sektor usaha yang paling diminati adalah bidang perminyakan dan otomotif,”
katanya.
Badan Pusat Statitistik (BPS) menyebutkan, ekspor Indonesia ke AS pada Januari-Agustus 2006
sebesar 7,1 miliar dollar AS atau meningkat sekitar 900 juta dollar AS dibandingkan periode
yang sama tahun 2005 yang sebesar 6,2 miliar dollar AS.
Sementara itu, impor dari AS periode Januari-Agustus 2006 sebesar 2,82 miliar dollar AS atau
meningkat dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar 2,56 miliar dollar AS.
Matthew P Daley mengatakan, masalah perpajakan yang paling menonjol adalah penetapan nilai
Pajak Penjualan atas Barang Mewah (PPnBM) di sektor otomotif. Para pengusaha AS
menyarankan agar Pemerintah Indonesia menetapkan PPnBM didasarkan pada nilai
kendaraannya, bukan dari tipe body dan mesinnya.
Sebagai tindak lanjut kunjungan Wapres Jusuf Kalla ke AS, ujar Matthew, pekan ini telah datang
delegasi bisnis dari AS yang akan menawarkan pembuatan pabrik di Indonesia. (OIN)
Oktober 2, 2006
wELLcOmE
Situs yang memberikan informasi seputar dunia akuntansi. Kumpulan soal dan solusi mengenai
akuntansi yang tidak hanya berasal dari pengantar akuntansi tetapi juga akuntansi tingkat lanjut
hingga artikel – artikel penulis mengenai akuntansi. kami yakin informasi yang ada di dalam
situs ini akan dapat memberikan kontribusi yang luar biasa mengenai pemahaman akuntansi
secara keseluruhan. Kritik dan sarang sangat kami harapkan dari setiap pengunjung situs ini.
Mohon sekiranya untuk memberikan seluruh kritik, saran atau masukan kepada situs ini dengan
mengirimkan email ke : andhie_maverick@yahoo.com, dan mencantumkan judul email :”
akuntansionline”