Professional Documents
Culture Documents
PENDAHULUAN
dari kondisi ini muncul berbagai pemikiran untuk memperluas kewenangan dan
Keuangan Daerah antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah yang juga
daerah sesuai dengan tuntutan dan aspirasi yang berkembang di masyarakat yang
1
tangganya sendiri dengan berbagai strategi alokasi dan prioritasnya serta
daerah.
Pada dasarnya ada tiga misi utama pelaksanaan otonomi daerah dan desentralisasi
fiscal :
masyarakat
berasal dari daerah itu sendiri berupa peningkatan Pendapatan Asli daerah (PAD)
dan memanfaatkan dana yang berasal dari Pemerintah Pusat baik berupa bagi hasil
pajak/non pajak maupun dana Alokasi Umum (DAU) dan dana Alokasi
Salah satu aspek dari Pemerintahan daerah yang harus diatur secara hati-
hati adalah masalah pengelolaan keuangan daerah dan anggaran daerah. Seperti
2
yang sudah diketahui Anggaran daerah adalah rencana kerja pemerintah daerah
dalam bentuk uang(rupiah) dalam salah satu priode tertentu (satu Tahun).
memotivasi para pegawai dan alat koordinasi bagi semua aktivitas dari berbagai
unit kerja . dalam kaitan ini, proses penyusunan dan pelaksanaan anggaran
(mardiasmo,2002).
dalam usaha untuk meningkatkan pendapatan asli daerah provinsi jambi dasar
Daerah
3
4) Peraturan pemerintah nomor 65 tahun 2001 tentang pelaksanaan
kendaraan bermotor
desentralisasi.
tabel berikut :
4
1.2 RUMUSAN MASALAH
adalah :
dilihat dari sisi pembayaran Pajak Kendaraan bermotor selama priode 2000-
2010?
Secara spesifik tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini sebagai
berikut :
5
1.4 MANFAAT PENELITIAN
berikut :
3. Secara akademis hasil penelitian dapat bermanfaat sebagai sumber bacaan dan
membatasi pembahasan pada objek yang akan diteliti yaitu Pajak Kendaraan
6
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
daerahlah yang menentukan bentuk dan ragam kegiatan yang akan dilakukan oleh
2. Dana Perimbangan
diutamakan adalah Pendapatan asli daerah ( PAD ) dan PAD dijadikan Ukuran
7
dipungut berdasarkan peraturan Daerah sesuai dengan per Undang-Undangan
yang berlaku.
lainnya yang sah. Kemampuan untuk membayar pajak dan retribusi dapat
diketahui dengan melihat besarnya pendapatan baik yang berasal dari tenaga kerja
maupun yang berasal kekayaan dan besarnya pengeluaran siwajib pajak serta
1. Retribusi Jasa Umum yaitu retribusi atas jasa yang disediakan atau diberikan
serta dapat dinikmati oleh orang pribadi atau badan. Objek retribusi jasa
dan pemanfaatan umum serta dinikmati oleh orang pribadi atau badan.
a. pelayanan Kesehatan
8
d. Pelayanan Pemakaman
e. Pelayanan Parkir
f. Pelayanan Pasar
Subjek retribusi jasa umum adalah orang pribadi atau badan yang
2. retribusi Jasa Usaha yaitu jasa yang disediakan pemerintah daerah yang
menganut Prinsip Komersial pada dasarnya dapat pula disediakan oleh sector
b. Pasar Grosir/pertokoan
c. Tempat Pelelangan
d. Terminal
f. Tempat Penginapan
g. Penyedotan Kakus
9
j. Rekreasi dan olahraga
Subjek Retribusi jasa usaha adalah orang pribadi atau badan yang
dalam rangka pemberian izin kepada orang pribadi atau badan yang
rangka pemberian izin kepada orang Pribadi atau Badan yang dimaksudkan
ruang.
c. Izin gangguan
d. Izin trayek
10
Salah satu retribusi daerah yang potensial adalah retribusi pasar, retribusi
pasar dipungut kepada orang atau badan yang mendapatkan pelayanan berupa
fasilitas pasar. Pungutan retribusi pasar dilakukan oleh para Petugas Pemungut,
yang dipimpin oleh seorang kepala. Secara stuktural organisasi pasar biasanya
pasar sudah berdiri sendiri sebagai sebuah lembaga, yaitu kantor Pengelola Pasar.
pajak daerah dan retribusi daerah yang dimaksud dengan retribusi pasar adalah
pemerintah daerah dan khusus disediakan untuk pedagang, tidak termasuk yang
dikelola oleh Perusaan Daerah (PD). Retribusi Pasar diukur Berdasarkan kelas
pasar, jenis tempat, luas kioas, luas los, tempat dasaran/Plataran dan waktu.
Dalam penelitian ini membahas tentang retribusi pasar yang terdiri dari retribusi
11
2.1.4 Objek, Subjek, dan Wajib Retribusi Pasar
1) Objek Retribusi pasar dalam perda Kota Jambi Nomor 07 tahun 2000 adalah
perataran, los, kios, took, atau tempat khusus lain yang disediakan Pemerintah
Los, plataran, pasar beduk, pemakaian meja atau payung, pmakaian wc umum
2) Subjek retribusi pasar adalah orang pribadi atau badan yang memanfaatkan
fasilitas pasar.
3) wajib Retribusi Pasar adalah orang pribadi atau badan yang diwajibkan untuk
dalam kamus bahasa Indonesia memiliki arti sebagai ketetapan cara (usaha,kerja)
Efisiensi dalam penelitian ini adalah perbandingan atau rasio antara biaya
12
realisasi pengeluaran dan realisasi penerimaan dengan menggunakan ukuran
dikatakan bahwa pengelolaan retribusi pasar semakin efektif dan dsangat efektif
bila dapat mencapai 100% demikian pula sebaliknya semakin kecil persentase
13
2.1.7 Pembiayaan Daerah Kota Jambi
menutupi deficit dan surplus pendapatan daerah terhadap belanja daerah untuk
menampung rekening sisa lebih perhitungan anggaran tahun lalu pinjaman daerah
pinjaman daerah.
3. pembiayaan Neto
penerimaan daerah atau kemampuan yang pantas diterima dalam keadaan seratus
persen. Potensi penerimaan daerah dapat diukur melalui dua pendekatan yaitu :
retribusi, sehingga potensi perlu dikaji dan diteliti untuk mendapatkan data
14
2.2 STUDI SEBELUMNYA
dapat dikatakan relative kecil jika dibandingkan dengan potensi yang tersedia
yaitu Rp. 215.468.000 informasi penting dari hasil perhitungan efisiensi retribusi
pasar dibatanghari bahwa dari tahun ke tahun tingkat efisiensi dapat diwujudkan
secara signifikan. Rata-rata efisiensi adalah 31,62% ini artinya bahwa setiap
yang berhasil diperoleh dibandingkan dengan rencana atau target yang telah
ditetapkan untuk dicapai, secara rata-rata dapat dikatakan tidak efektif yaitu
berada pada kisaran 40% sampai dengan 60%. Secara keseluruhan rata-rata biaya
pemungutan retribusi Pasar sebesar 85,15%. Hal ini dapat dikatakan bahwa untuk
Rp.8.515 atau terdapat selisih berupa keuntungan atas laba rata-rata sebesar
Rp.1.485.
15
2.3 KERANGKA PEMIKIRAN
Jambi yang terdiri dari pendapatan Asli Daerah (PAD), dana perimbangan,
pinjaman daerah dan lain-lain penerimaan yang sah. Beberapa atau sebagian besar
dari retribusi karena masih mendapat dana dari Pemerintah Pusat. Sebagai upaya
Untuk meningkatkan PAD maka pengelola Retribusi masih perlu dikaji untuk
menentukan besarnya potensi yang Riil (wajar), tingkat efektivitas dan Efisiensi
pemungutan retribusi.
atas tiga golongan yaitu retribusi jasa umum, retribusi jasa usaha, retribusi
perizinan tertentu. Objek retribusi jasa umum adalah pelayanan yang disediakan
umum serta dapat dinikmati oleh orang pribadi atau badan. Pada golongan
retribusi jasa umum inilah yang diangkat salah satu penerimaan dari retribusi
pasar menjadi judul dalam penelitian ini untuk menganalisis Potensi retribusi
penerimaan Retribusi pasar Kota Jambi tahun 2004-2008 serta untuk menganalisis
hasil dari penghitungan dari penelitian ini dapat dijadikan gambaran Pemerintah
16
daerah Kota Jambi dalam membuat suatu kebijakan dalam rangka peningkatan
Dari uraian diatas dapat dibuat kerangka pemikiran pada penelitian ini
beranjak dari Pendapatan Daerah Kota Jambi yang terdiri dari Pendapatan Asli
Daerah, Dana Perimbangan, Pinjaman Daerah dan Lain-lain Penerimaan yang sah.
Pendapatan Asli Daerah terdiri dari Pajak Daerah, retribusi daerah, hasil
perusahaan daerah dan hasil pengelolaan kekayaan daerah yang dipisahkan dan
lain-lain PAD yang sah. Dari retribusi daerah yang terdiri dari Retribusi Jasa
Umum, retribusi Jasa usaha dan retribusi jasa Perizinan tertentu diangkat dari
salah satu retribusi jasa umumyaitu retribusi pasar. Untuk mengetahui tingkat
17
2.4 HIPOTESIS
a. HIPOTESIS
18
BAB III
METODE PENELITIAN
retribusi pasar. Metode deskrikptif kuantitatif yang dimaksud adalah suatu metode
yang meneliti status objek yang diamati yang bertujuan membuat deskripsi secara
tersebut maka data yang akan dipergunakan bersumber dari data sekunder.
Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder time series
selama kurun waktu tahun anggaran 2004-2008 yang terdiri dari data :
Dan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data skunder time
selama kurun waktu tahun anggaran 1999-2008 yang terdiri dari data :
19
1. pembiayaan penerimaan Kota Jambi
satu, maka dalam memecahkan atau menganalisis permasalahan yang ada dalam
i. Analisis Efisiensi
bentuk persentase. Efisiensi diartikan sebagai salah suatu keadaan dimana tidak
produksi konsep efisiensi dibedakan antara efisiensi teknis dan efisiensi biaya.
20
Efisiensi teknis menunjukkan output maksimal yang dihasilkan dengan input
dalam jumlah tertentu. Efisiensi biaya diartikan sebagai tingkat biaya minimum
dengan seratus dalam bentuk persentase. Analisis ini digunakan untuk mengetahui
proporsi realisasi penerimaan retribusi pasar terhadap target yang telah ditetapkan.
21
Dalam Perhitungan efektivitas, metode yang digunakan adalah Charge
Sanusi (2003) regresi sederhana ini menyatakan pengaruh kausalitas antara dua
Y = a + bX
22
3.2.4 Potensi Retribusi Pasar
Untuk mengetahui potensi retribusi pasar, maka dapat dilihat dari sejumlah
item penerimaan dari objek retribusi yang meliputi: pemakaian pelataran, los, kios
dan toko. Untuk menghitung potensi retribusi pasar/tahun dengan asumsi tingkat
Dimana:
Luas = Jumlah tiap-tiap objek retribusi sesuai dengan perda yang berlaku,
Tariff = Besarnya retribusi yang dikenakan pads tiap objek sesuai dengan perda.
terhadap variabel Y.
variabel Y.
23
3) Menentukan nilai t hitung dengan rumus sebagai berikut :
t= b
Sb
Dimana : b = koefisien regresi
Sb = standar eror untuk koefisien regresi (b)
menghasilkan penerimaan daerah dengan jumlah los, kios, toko, polataran dan
5. Luas pasar terdiri dari jumlah los, kios, dan toko yang dikenakan retribusi
24
6. Tariff adalah besarnyo retribusi yang dikenakan oleh pedagang sesuai dengan
Peraturan Daerah Kota Jambi Nomor 7 Tahun 2000 tentang Retribusi Pasar
7. Biaya pemungutan retribusi paste adalah seluruh biaya yang dikeluarkan oleh
akan dicapai oleh Kantor Pengelola pasar dalam satu tahun dalam satuan
rupiah.
10. Pasar adalah tempat bertemunya pihak penjual dan pembeli untuk
melaksanakan transaksi dimana proses jual beli terbentuk, yang menurut kelas
fasilitas pasar.
12. Los adalah tempat bedualan di dalam lokasi pasar atau di tempat-tempat lain
25
13. Pelataran adalah tempat atau lahan kosong di sekitar tempat berjualan di pasar
14. Pedagang adalah perorangan atau badan usaha yang melakukan kegiatan
26
27