Professional Documents
Culture Documents
DISUSUN OLEH :
NAMA : MUHAMMAD AKBAR S
NIM : SIR200714
PRODI : S1 INFORMATIKA
5. Sampai disini sudah dihasilkan suatu file object berekstensi ASM yang siap
dijadikan file COM(karena kita membuat file dengan format program COM). Untuk
itu lakukanlah langkah kedua, dengan perintah :
6. Untuk melihat hasil program maka panggil dengan nama file yang sudah
dijadikan file “*.com”.
B. PRAKTIKUM KEDUA ( MENCETAK KALIMAT )
Untuk mencetak kalimat, bisa digunakan interupsi 21 fungsi 9 dengan aturan:
• Masukan Service number Interupt ke register AH.
• Masukan segment dari variabel tempat menampung kata yang akan dicetak ke DS
dan offset-nya ke DX dan kata-kata yang dicetak tersebut harus diakhiri dengan tanda
dollar ‘$’.
1. Buka Notepad dan tuliskan script dibawah ini :
.MODEL SMALL
.CODE
ORG 100h
Mulai : JMP Proses
Kal DB 'Hello World!',13,10,'$'
Proses:
MOV AH,09h ; Servis ke 9
MOV DX,OFFSET Kal ; Ambil Alamat Offset Kal0
INT 21h ; Cetak perkarakter sampai tanda $
INT 20h ; Selesai, kembali ke DOS
END Mulai
2. Simpan dengan ekstensi “*.asm” simpan di folder asm pada directory c:
3. Klik menu run dan ketik cmd
4. Kemudian compile-lah dengan menggunakan tasm.exe
5. Sampai disini sudah dihasilkan suatu file object dari cetakn.ASM yang siap
dijadikan file COM(karena kita membuat file dengan format program COM). Untuk
itu lakukanlah langkah kedua, dengan perintah :
6. Untuk melihat hasil program maka panggil dengan nama file yang sudah
dijadikan file “*.com”.
PRAKTIKUM KETIGA ( MENCETAK KALIMAT DENGAN ATRIBUTNYA )
A. PENGATURAN ATRIBUT
Atribut atau warna menggunakan 1 byte memory, yang akan menandakan arna tulisan
dan warna dasar dari karakter yang akan tercetak. Byte atribut ini digunakan dengan
masing-masing bitnya, dimana setiap bit mencatat warnanya masing-masing. Adapun
spesifikasinya adalah:
Warna Dasar Warna Tulisan
Bit-ke 7 6 5 4 3 2 1 0
BL R G B I R G B
Catatan:
BL = Blink atau berkedip
R = Merah
G = Hijau
B = Biru
I = Intensitas warna
Untuk menghidupkan warna yang diinginkan anda tinggal menjadikan bit tersebut
menjadi satu. Sebagai contohnya bila anda menginginkan warna tulisan Biru dengan
warna dasar Hijau, maka anda tinggal menghidupkan bit ke 0 dan 5 atau dengan angka
00100001b(21h). Untuk menjadikannya berintensitas tinggi dan berkedip anda juga
tinggal menjadikan bit ke 3 dan 7 menjadi satu(10101001b). Bila anda menghidupkan bit
ke 0,1 dan 2 menjadi satu dan mematikan bitbit lainnya maka anda akan mendapatkan
campuran dari ketiga warna tersebut(Putih) untuk warna tulisan dan warna hitam untuk
warna dasar. Inilah warna normal yang biasa digunakan, yaitu warna dengan atribut 7.
B. PROGRAM
1. Buka Notepad dan tuliskan script dibawah ini :
.model small
.code
org 100h
data :jmp jajal
kal db'apa kalimate'
jajal :
mov ax,1300h
mov bl,10100001b
mov bh,20h
mov cx, 12
mov dl,10
mov dh,15
lea bp,kal
int 10h
int 20h
end data
Simpan dengan ekstensi “*.asm” simpan di folder ASM pada directory C:
2. Klik menu RUN dan ketik CMD
3. Kemudian compile-lah dengan menggunakan TASM.EXE
4. Sampai disini sudah dihasilkan suatu file object dari attribut.ASM yang
siap dijadikan file COM(karena kita membuat file dengan format program
COM). Untuk itu lakukanlah langkah kedua, dengan perintah :
5. Untuk melihat hasil program maka panggil dengan nama file yang sudah
dijadikan file “*.com”.
C. PRAKTIKUM KE EMPAT ( PENGULANGAN DENGAN LOOP )
Perintah LOOP digunakan untuk melakukan suatu proses yang berulangulang.
Adapun syntax dari perintah ini adalah : LOOP Tujuan. Tujuan dapat berupa suatu label
yang telah didefinisikan, contoh:
MOV CX,3 ; Banyaknya pengulangan yang dilakukan
Ulang : INT 10h ; Tempat terjadinya pengulangan
LOOP Ulang ; Lompat ke label 'Ulang'
Pada proses pengulangan dengan perintah LOOP, register CX memegang suatu
peranan yang khusus dimana register ini dijadikan sebagai counter/penghitung terhadap
banyaknya looping yang boleh terjadi. Setiap ditemui perintah LOOP,maka register CX
akan dikurangi dengan 1 terlebih dahulu, kemudian akan dilihat apakah CX sudah
mencapai 0. Proses looping akan selesai bila pada register CX mencapai nol. Seperti pada
contoh diatas, maka interupsi 10h akan dihasilkan sebanyak 3 kali(sesuai dengan nilai
CX). Perlu diperhatikan bahwa jangan sampai anda menaruh CX kedalam proses LOOP
karena hal ini akan menyebabkan nilai CX diSET terus sehingga proses looping tidak
bisa berhenti. Perintah INC DL akan menambah register DL dengan 1 dan Perintah INC
DL akan mengurangi register DL dengan 1.
1. Buka Notepad dan tuliskan script dibawah ini :
.MODEL SMALL
.CODE
ORG 100h
Proses :
MOV AH,02h ; Nilai servis
MOV DL,'A' ; DL=karakter 'A' atau DL=41h
MOV CX,10h ; Banyaknya pengulangan yang akan
diproses :
INT 21h ; Cetak karakter
INC DL ; Tambah DL dengan 1
LOOP Ulang ; Lompat ke Ulang
INT 20h
END Proses
2. Simpan dengan ekstensi “*.asm” simpan di folder ASM pada directory C:
3. Klik menu RUN dan ketik CMD
4. Kemudian compile-lah dengan menggunakan TASM.EXE.
5. Sampai disini sudah dihasilkan suatu file object dari cetakn.ASM yang siap
dijadikan file COM(karena kita membuat file dengan format program COM). Untuk
itu lakukanlah langkah kedua, dengan perintah :
6. Untuk melihat hasil program maka panggil dengan nama file yang sudah
dijadikan file “*.com”.
PRAKTIKUM KELIMA ( INPUT KARAKTER DAN STRING )
A. INPUT KARAKTER
Untuk input 1 karakter dengan ECHO kita akan menggunakan Interrupt 21H dengan
service number 01H. Adapun syarat-syarat menggunakan Interupt 21H service number
01H ini adalah :
- Pada saat sebelum dilakukan proses, register AH harus berisi service
MOV AH,09H
LEA DX,TANYA ;MENCETAK TANYA
INT 21H
MOV AH,01H ;SERVICE UNTUK INPUT 1 CHAR
INT 21H
MOV KAR,Al
MOV AH,09H
LEA DX,HASIL ;MENCETAK HASIL
INT 21H
MOV AL,KAR
INT 29H ;CETAK HASIL INPUT
MOV AH,0ch
INT 21H
INT 20H
END START
2. Simpan dengan ekstensi “*.asm” simpan di folder ASM pada directory C:
3. Klik menu RUN dan ketik CMD
4. Kemudian compile-lah dengan menggunakan TASM.EXE.
5. Sampai disini sudah dihasilkan suatu file object dari cetakn.ASM yang siap
dijadikan file COM(karena kita membuat file dengan format program COM). Untuk
itu lakukanlah langkah kedua, dengan perintah :
6. Untuk melihat hasil program maka panggil dengan nama file yang sudah
dijadikan file “*.com”.