Professional Documents
Culture Documents
Malam itu aku tidur dalam kegelisahan, aku tak bias tidur
mendengar hembusan nafasnya yang seolah sesak, kudengar kak
arfanpun sering mengigau kecil, mungkin karena suhu panasnya
yang tinggi sehingga ia selalu mengigau, sementara malam begitu
dingin diserta hujan yang sanagt deras dan angin yang bertiup
kencang..kasihan kak arfan, pasti dia sangat kedinginan saat
ini, perlahan aku bangun dari pembaringan dan menatapnya yang
sedang tertidur pulas, kupasangkan selimutnya yang sudah
menjulur kekakinya, ingin sekali aku merebahkan diriku
disampingnya atau sekedar mengompresnya, tapi aku tak tahu
bagaimana harus memulainya, hingga akhirnya aku tak kuasa
menahan keinginan hatiku untuk mendekatkan tanganku dedahinya
untuk meraba suhu panas tubuhnya, tapi baru beberapa detik
tanganku menyentuh kulit dahinya, kak arfan terbangun dan
langsung duduk agak menjauh dariku sambil berujar..”afwan dek,
kau belum tidur..?, kenapa ada dibawah..?, nanti kau kedinginan
..?, ayo naik lagi keranjangmu dan tidur lagi.., nanti besok
kau capek dan jatuh sakit..?” pinta kak arfan padaku, hatiku
miris saat mendengar semua itu, dadaku sesak, mengapa kak arfan
selalu dingin padaku , apakah dia menganggap aku orang lain,
apa dihatinya tak ada cinta sama sekali untukku, tanpa kusadari
air mataku menetes sambil menahan isak yang ingin sekali
kulapkan dengan teriakan, hingga akhirnya gemuruh dihatiku tak
bias kubendung juga..”Afwan kak, kenapa sikapmu selama ini
padaku begitu dingin..?, kau bahkan tak pernah mau neyentuhku
walaupun hanya sekedar menjabat tanganku..?, bukankah akuini
istrimu…?, bukankah aku telah halal buatmu..?, lalu mengapa kau
jadikan aku sebagai patung perhiasan kamarmu..?, apa artinya
diriku bagimu kak..?, apa artinya aku bagimu kak..?, kalau kau
tidak mencintaiku lantas mengapa kau menikahi aku.?., mengapa
kak..?, mengapa..?”ujarku disela isak tangis yang tak bias
kutahan. Tak ada reaksi apapun dari kak arfan menanggapi
galaunya hatiku dalam tangis yang tersedu itu, yang Nampak
adalah dia memperbaiki posisi duduknya dan melirik jam yang
menempel didinding kamar kami.., hingga akhirnya dia
mendekatiku dan perlahan berujar padaku…”Dek…jangan kau pernah
bertanya pada kk tentang perasaan ini padamu, karena
sesungguhnya kakak begitu sangat mencintaimu, tetapi
tanyakanlah semua itu pada dirimu sendiri, apa saat ini telah
ada cinta dihatimu untuk kakak?, kakak tahu, dan kakak yakin
pasti suatu saat kau akan bertanya mengapa sikap kk selama ini
begitu dingin padamu.., sebelumnya kakak minta maaf bila
semuanya baru kk kabarkan padamu malam ini, kau mau tanyakan
apa maksud kakak sebenarnya dengan semua ini..?. ujar kak arfan
dengan agak sedikit gugup, “Iya..tolong jelaskan pada saya kak,
mengapa kak begitu tega melakukan ini pada saya..?, tolong
jelaskan kak..?”ujarku menimpali tuturnya kak arfan “Hhhhhmmm…,
Dek…kau tahu apa itu pelacur..?, dan apa pekerjaan seorang
pelacur..?, afwan dek dalam pemahaman kakak, seorang pelacur
itu adalah seorang wanita penghibur yang kerjanya melayani para
lelaki hidung belang untuk mendapatkan materi tanpa peduli
apakah dihatinya ada cinta untuk lelaki itu atau tidak, bahkan
seorang pelacur terkadang harus meneteskan air mata mana kala
dia harus melayani nafsu lelaki yang tidak dicintainya bahkan
dia sendiri tidak merasakan kesenangan dari apa yang sedang
terjadi saat itu, dank k tidak ingin hal itu terjadi padamu
dek,kau istriku dek, betapa bejatnya kakak ketika kakak harus
memaksamu melayani kakak dengan paksa saat malam pertama
pernikahan kita sedangkan dihatimu tak ada cinta sama sekali
buat kk, alangkah berdosanya kk bila pada saat melampiaskan
birahi kk padamu malam itu sementara yang ada dalam benakmu
bukanlah kk, tetapi ada lelaki lain. Kau tahu dek, sehari
sebelum pernikahan kita digelar, kakak sempat datang kerumahmu
untuk memenuhi undangan bapakmu, tapi begitu kakak berada
didepan pintu pagar rumahmu, kaka melihat dengan mata kepala
kakak sendiri kesedihanmu yang kau lammpiaskan pada kekasihmu
boby, kau ungkapkan pada boby bahwa kau tidak mencintai kk, dan
kau ungkapkan pada boby bahwa kau hanya akan mencintainya
selamanya, saat itu kk merasa bahwa kk telah mermpas
kebahagiaanmu dan kk yakin bahwa kau menerima pinangan kk itu
karena terpaksa, kk juga mempelajari sikapmu saat dipelaminan,
bahwa begitu sedihnya hatimu saat bersanding dipelaminan
bersama kk, lantas haruskah kk egois dengan mengabaikan apa
yang kau rasakan saat itu, sementara tanpa memperdulikan
perasaanmu kk menunaikan kewajiban kk sebagai suamimu dimalam
pertama semenatara kau sendiri akan mematung dengan deraian air
mata karena terpaksa melayani kk?,Kau istriku dek, skalilagi
kau istriku, kau tahu..kk begtiu sangat mencintaimu dank k
akan menunaikan semua itu manakala dihatimu telah ada cinta
untuk kk, agar kau tidak merasa diperkosa hak-hakmu, agar kau
bias menikmati apa yg kita lakukan bersama.., dan Alhamdulillah
apabila hari ini kau telah mencintai kk, dan kk juga merasa
bersyukur bila kau telah melupakan mantan kekasihmu itu,
beberapa hari ini kk perhatikan kau juga telah menggunakan
busana muslimah yg syari, pinta kk padamu dek, luruskan niatmu,
kalau kemarin kau mengenakan busana itu untuk menyenangkan hati
kk semata maka sekarang luruskan niatmu, niatkan semua itu
untuk ALLAH TA’ALAA selanjutnya untuk kk..,
Wasalam