You are on page 1of 18

Eka Prasasti N R

Gangguan sistem pencernaan


 Sistem pencernaan dimulai dari mulut, kerongkongan
(esofagus), lambung, usus halus sampai usus besar.
 Penyakit atau gangguan pada sistem pencernaan:
 Sariawan
 Refluk esofagus
 Esofagitis
 Dispepsia
 Gastritis
 Infeksi GI kronik
 Konstipasi
 Wasir
Sariawan
 Luka pada rongga mulut ( bibir, lidah, bagian dalam
pipi) berbentuk bulat atau oval dengan warna putih
atau kekuningan pada bagian tengah, disekitarnya
radang kemerahan yang terasa sakit / nyeri.
 Penyebab :
 (1) infeksi oleh bakteri, jamur atau virus
 (2) trauma karena tergigit waktu mengunyah
makanan,luka oleh sikat gigi, dsb
 (3) Obat-obatan: aspirin, obat-obat antiinflamasi
 (4) makanan / minuman tertentu
 (5) perubahan hormon pada wanita
Refluk esofagus
 Nyeri ulu hati disebabkan isi lambung
(termasuk asam lambung ) naik ke
kerongkongan ; kerongkongan
mengalami iritasi dan menjadi lebih
sensitif dan terasa nyeri.
Dispepsia
 Dispepsia ( sakit maag ) : mrp rasa sakit / rasa
tidak enak yang berpusat di perut bag atas
( antara dada dan pusar ); disertai geja la-
gejala : perut terasa penuh, cepat kenyang,
bersendawa, kembung, mual dan muntah
( dispepsia : kumpulan beberapa gejala)
 Penyebab:
 (1). ada peradangan / tukak lambung;
 (2) banyak makan makanan berlemak atau
yang digoreng;
 ( 3) dipicu oleh makanan yg pedas dan makan
terlalu banyak; kopi dan alkohol dan
kebiasaan merokok
 (4) penggunaan obat yg m’iritasi lambung :
aspirin dan obat-obat antiinflamasi
nonsteoid ibuprofen, asam mefenamat
 (5) faktor psikologis : stres, kecemasan,
depresi
 Pengobatan dengan herbal : dengan
bahan yang berfungsi sebagai antasida,
mempercepat pengosongan lambung dan
menstimulir motilitas. Contoh : temu lawak,
sosor bebek, cincau rambat, sambung
nyawa, kunir putih, daun / biji alpukat,
andong ( daun, bunga dan akar ),
Konstipasi
Defekasi mengalami kesulitan karena feses
keras/ kering .
 Penyebab :
 (1) kurang asupan serat;
 (2) kurang asupan cairan;
 (3) kurang olah raga;
 (4) Obat : antasida yg mengand Al ,
suplemen besi, antihipertensi;
 (5) perubahan fisiologis tubuh ( orang
hamil )
Diare
 Defekasi lebih sering dari biasanya, feses
lebih encer. Kasus kematian, disebabkan ke
hilangan cairan yang terlalu banyak ( dehidrasi
), terutama pada usia anak-anak.
 Penyebab:
 (1) infeksi kuman ( bakteri, virus , protozoa );
 (2) efek samping obat;
 (3) radang pada saluran cerna;
 (4) perubahan pola makan;
 (5) keracunan makanan;
 (6) sensitif terhadap makanan tertentu (misal :
orang-orang yg lactosa intoleransce )
Wasir
 Wasir : suatu pembesaran / pembengkakan
pembuluh darah di sekitar dubur ( semacam
varises ), baik disisi dalam atau luar anus. Bila
terdapat tekanan, pembuluh darah melebar
sehingga dapat menonjol keluar dubur.
 Penyebab :
 (1) konstipasi;
 (2) kehamilan: ada peningkatan tekanan oleh
janin;
 (3) obesitas;
 (4) faktor genetik.
Senyawa dalam tumbuhan yang
digunakan untuk terapi sistem GI
1. Mucilago (misal : Plantago major)
 Indikasi :
Dispepsia
Refluk esofagus
Gastritis
 Penggunaan :
Sebelum makan masalah lambung, usus
halus
Setelah makan refluk esofagus
2. Saponin (misal : Licorice, ipechacuanha)
 Indikasi :
Saluran cerna yang kurang lancar (absorpsi)
 Kontraindikasi :
Iritasi saluran cerna bagian atas
 Penggunaan :
Sebelum makan
Setelah makan (sensitif terhadap saponin)
3. Tanin (Acacia catechu)
 Indikasi :
 Inflamasi saluran percernaan atas
 Diare
 Kontraindikasi :
 Konstipasi
 Kekurangan zat besi
 Penggunaan :
 Biasanya dikonsumsi setelah makan
 Untuk pengobatan adanya luka/iritasi pada saluran
pencernaan atas dikonsumsi sebelum makan atau
diantara makan
4. Pungent constituents (misal : capsicum, ginger, curcuma
 Indikasi :
 Dispepsia
 Kondisi hiperperistaltik
 Emesis
 Kontra indikasi :
 Refluk esofagus
 Kondisi keasaman yang tinggi
 Inflamasi saluran pencernaan (diare)
 Penggunaan :
 Sebelum makan, jika tidak ada inflamasi saluran pencernaan
 Setelah makan, jika dinding usus sensitif dan keasaman saluran
pencernaan yang tinggi
 Jangan dilanjutkan jika terasa tidak nyaman pada saluran
pencernaan setelah penggunaan
5. Aromatik (misal : Pimpinella/anisi, Foeniculum,
Cinnamomum sp.)
 Indikasi :
 Kolik dan flatulen
 Dispepsi
 Iritasi usus besar
 Kontra indikasi :
 Refluk gastroestrofagus
 Penggunaan :
 Sangat bagus digunakan segera sebelum makan
 Terapi jangka panjang dengan aromatik menimbulkan
toleransi
6. Volatile antispamodics (misal : chamomile,
peppermint, Thymus sp.)
 Indikasi :
 Kolik dan flatulen
 Nervous dispepsi
 Iritasi usus besar
 Gastritis
 Kontra indikasi :
 Keracunan pada pencernaan
 Penggunaan :
 Manfaat hampir sama dengan aromatik
 Sangat bagus digunakan segera sebelum makan
 Terapi jangka panjang dengan aromatik menimbulkan
toleransi
7. Anthraquinone laxative (misal : Aloe vera,
Rhamnus purshiana)
 Indikasi :
Konstipasi
 Kontra indikasi :
Konstipasi dengan iritasi usus besar
Diare
8. Bitter (misal : Artemisia absinthium)
 Indikasi :
 Nafsu makan rendah
 Gastritis kronik gatric ulcer
 Food intolerances dan alergi
Terimakasih

You might also like