You are on page 1of 10

Kliping

Atlet olah raga & atlet cacat

Oleh

Aisyah nur hasanah

Kelas : V

Sekolah dasar

Muhammadiyah 06 medan
Kliping atlet olah raga

1. RENANG INDAH

Tim renang indah Rusia sedang berlatih. Renang indah (bahasa Inggris: synchronized
swimming) atau renang sinkronisasi adalah olahraga yang memadukan unsur-unsur renang,
senam, dan tari. Olahraga ini dipertandingkan secara beregu, tunggal, duet, atau trio. Renang
indah memadukan kekuatan dan ketahanan fisik dengan keluwesan, keanggunan, nilai artistik,
dan kemampuan menahan napas sewaktu berada di dalam air. Berkembang awal tahun 1900-an
di Kanada, renang indah adalah olahraga yang didominasi wanita.

Renang indah sudah menjadi salah satu cabang eksibisi sejak Olimpiade Helsinki 1952, tapi baru
mulai dipertandingkan sejak Olimpiade Los Angeles 1984. Pertandingan renang indah di
olimpiade dan kejuaraan dunia renang indah tidak terbuka untuk pria. USA Synchro dan Synchro
Canada adalah kejuaraan nasional di AS dan Kanada yang menerima peserta pria.

Atlet renang indah dituntut memiliki kekuatan fisik, kelenturan tubuh, dan kemampuan aerobik
yang tinggi dalam melakukan gerakan yang tersinkronisasi. Di hadapan juri, perenang indah
melakukan dua set gerakan wajib yang terdiri dari gerakan teknis dan gerakan bebas.
2. ATLET LARI 10K

Besok, Minggu (2/8), sekitar 376 atlet lari bakal adu kecepatan dalam lomba lari 10 K pantai
pada Festival Langkisau 2009 di Painan, Kabupaten Pesisir Selatan. Dua diantaranya, merupakan
atlet lari nasional, Rukmini asal Provinsi Nangroe Aceh Darussalam (NAD) dan Feri Subnafeu
dari Jawa Tengah.

" Hari minggu ratusan atlet bakal mengikuti lari 10 K pantai pada Festival Langkisau 2009. Dan
dua diantaranya merupakan atlet nasional dari provinsi tetangga," ujar Kabid Promosi Pariwisata,
Dinas Pemuda, Olaharaga, Kebudayaan dan Pariwisata (Disporbudpar) Pessel sekaligus Panitia
Acara, Arpan Rusda di Painan, Sabtu (1/8).

Menurutnya, rute yang akal mereka tepuh diwali start di Pantai Carocok Painan dan bakal
berakhir di Pantai Bayang. Sepanjang rute tersebut para atlet bakal melewati pemandangan indah
pasir putih dipinggiran pantai. Dikatakan, selain atlet nasional juga diikuti dari atlet lari 19
kota/kabpaten yang ada di Sumatera barat. Dan jelang satu hari pelaksanaan seluruh atlet telah
melaporkan kehadirannya untuk mengikuti perlombaan ini.

3. OLAH RAGA SEPAK BOLA


Kelamahan Utama Timnas Indonesia

Belum lama berlalu piala asia dari ingatan para pencinta sepakbola
Indonesia. Saat itu, Indonesia menjadi tuan rumah dan menampilkan
permainan yang luar biasa, serta membuat rakyat Indonesia bangga
menyatakan bahwa mereka memiliki sebuah timnas sepakbola Indonesia.
Namun setelah berselang 5 bulan, permainan timnas Indonesia langsung
berubah menjadi seperti ayam sayur. Mengecewakan… Ada apa dengan
timnas Indonesia?

Berikut kelemahan utama timnas Indonesia yang harus segera diperbaiki :

Pemain Indonesia memiliki teknik dasar yang sangat buruk. Untuk


membuktikan statement ini, perhatikan pergerakan, passing, shooting, dan
positioning pemain Indonesia. Bandingkan dengan pemain dari negara
Eropa, Amerika Latin, atau mungkin Jepang dan Korea Selatan. Aku yakin
statement ini benar.

Tidak ada striker pemiliki naluri mencetak gol yang tinggi. Sebetulnya
Indonesia mempunya Bambang Pamungkas sebagai pemain yang tajam.
Namun Bambang bukanlah tipe striker yang oportunis. Dengan gaya
permainannya, Bambang lebih pantas berduet dengan 1 striker lagi
dibanding menjadi penyerang tunggal ditopang 2 sayap.
4. OLAH RAGA BULU TANGKIS

Monumen tersebut terdiri dari patung seorang atlet yang sedang melakukan smash. Patung itu
ditopang konstruksi beberapa lempengan globe (bola dunia) aerodinamis yang terbuat dari grade

kuningan dan rangkaian pipa. Dari permukaan tanah, total tinggi monumen tersebut adalah 8
meter. Konstruksi itu ditempatkan tepat di atas kolam sedalam 0,60 meter dengan dasar batu
andesit.

Rudi kepada wartawan mengatakan, monumen karyanya ingin memberi semangat kepada setiap
atlet bulu tangkis PB Djarum. Adapun peta pada globe dibuat aerodinamis untuk mencegah
terpaan angin kencang.

“Patung tersebut tidak secara spesifik menunjukkan seorang pemain. Namun, patung tersebut
libih mirip Liem Swie King yang sedang melakukan gerakan smash. Bola dunia seolah-olah
bergerak dari bawah menyimbolkan semangat yang harus selalu dikobarkan setiap atlet agar
bisa mencapai prestasi setinggi-tingginya,” ujarnya.

Untuk merampungkan monumen tersebut, Rudi dibantu dengan 10 orang rekannya butuh waktu
enam bulan. Menurutnya pengerjaan terlama adalah lempengan logam pada globe yang
membutuhkan waktu karena diperlukan ketelitian dari setiap bentuknya.
5. ATLET TERJUN PAYUNG

ATRAKSI dua peterjun senior andalan Sumsel A Yusuf Wibowo dan Bari Ari Windoko
mewarnai pembukaan Kejuaraan Nasional (Kejurnas) Time Rally Bank SumselBabel,
di Jl Gubernur HA Bastari Jakabaring, Sabtu (6/3).Aksi keduanya menarik perhatian
karena sempat berputar-putar di atas kawasan Jakabaring mencari drop zone (DZ)
yang sudah dipasang pihak panitia. Sayangnya tidak satu pun dari keduanya
mendarat di DZ yang tersedia lantaran kondisi arah angin dan tempat yang tidak
memenuhi persyaratan.
Areal DZ itu, di keliling ratusan mobil peserta Timer Rally, pepohonan rimbun dan
tiang-tiang serta kabel listrik bertegangan tinggi yang siap mencederai keduanya.
Namun baik Yusuf maupun Bari mampu menghindari rintangan itu. Keduanya terjun
dari pesawat BK-124 dari ketinggian 4.000 kaki. Aksi pertama dilakukan Yusuf,
Kabid Olahraga Banpora Sumsel yang membawa dan mengibarkan bendera Bank
Sumsel sekitar pukul 07.30.

Yusuf, peterjun senior berpengalaman dan sudah terjun 1.500 kali itu, mampu
mendarat dengan baik persis di depan tanda start Time Rally. Meski tidak mendarat
tepat di DZ, tetapi ia sukses menghindari ancaman pohon-pohon dan kabel listrik
yang berseliweran. Sementara aksi kedua dilakukan rekannya Bari, peterjun yang
sudah memiliki rekor 600 kali terjun. Karyawan Bank Sumsel ini membawa dan
mengibarkan bendera start Time Rally. Ketika berputas di udara, aksinya membuat
para peserta, panitia dan penduduk sekitar yang menyaksikan aski Bari sempat
berteriak cemas. Sebab ia harus melewati kabel listrik dan ranting pohon yang siap
mencederai tubuhnya. Beruntung hanya sedikit parasutnya yang mengenai ranting
pohon, ia pun mendarat dengan sukses meski sempat terjatuh.
6. ATLET KARATE

Bola.net - Pengprov Federasi Olahraga Karate-Do Indonesia (Forki) Sulawesi Selatan mengaku
DKI Jakarta merupakan tim yang paling diwaspadai pada kejuaraana karate Piala Osman Sapta
Odang (OSO Cup) di Dojo KKI Bekasi, 25-27 Maret 2011.

Kewaspadaan tim Sulsel tak lepas dari prestasi DKI Jakarta yang belakangan terbilang cukup
baik, termasuk saat menjadi juara umum pada ajang Piala Mendagri dan Piala Mendiknas di
Makassar 2010 lalu.

"Saya melihat kualitas atlet yang dimiliki DKI Jakarta memang secara umum cukup merata. Kita
berharap seluruh atlet bisa tetap fokus agar peluang untuk meraih hasil maksimal bisa terwujud
pada kejuaraan nanti," kata pelatih karate Sulsel, Nukman, di Makassar, Jumat (19/3).

Menurut Nukman, sebenarnya pihaknya juga mewaspadai tim Sumatera Utara dan Papua yang
bisa saja menjadi kuda hitam pada kejuaraan tersebut. Namun jika dibandingkan dengan DKI
Jakarta, kualitas kedua provinsi itu bisa dikatakan masih di bawah DKI.
7. OLAH RAGA CACAT

Solo, CyberNews. Badan Pembinaan Olahraga Cacat (BPOC) Jateng merancang seleksi bagi
para atletnya sebagai persiapan menghadapi Kejurnas Atletik Penyandang Cacat 2010. Atlet
yang terjaring pada seleksi bulan April nanti, selanjutnya ditempa lebih intensif sebelum
bertarung pada ajang kejurnas, Juni mendatang.

"Agar persiapan lebih matang, kami sengaja menggelar seleksi dua bulan sebelum kejurnas,"
kata Ketua BPOC Jateng Budi Haryanto, Selasa (16/2).

Guna menghadapi seleksi tersebut, sejumlah atlet atletik kini terus berusaha meningkatkan
performa diri pada masing-masing nomor yang akan diikuti. Beberapa atlet balap kursi roda yang
tercakup dalam nomor lari, bahkan telah beberapa bulan melakukan latihan rutin bersama di
lintasan atletik Stadion Manahan.

Mereka di antaranya Agus Suprayitno dan istrinya, Irmawati (Karanganyar), Lanjariyanto


(Sragen), Joko Sriyono (Klaten), Tini (Wonogiri) dan Doni (Solo). Beberapa lainnya bahkan
berasal dari luar eks-Karesidenan Surakarta, seperti Ahmad Sidah (Jepara) dan Eko Jarot
(Grobogan).
Cacat tidak mematahkan semangat Qian Hongyan of Kunming, China, untuk
berprestasi. Remaja yg kehilangan kedua kakinya saat kecelakaan lalu lintas
diusianya 3 tahun. Oleh orangtuanya, Qian diikutsertakan dalam terapi basket.
ternyata berhasil, Qian tampil sebagai pebasket cilik yg cemerlang. Tak memiliki
kaki bukan halangan baginya untuk lincah di lapangan.
Apakah anda bisa membayangkan seorang cacat tanpa dua kaki bermain basket??
Tentu tidak!!! Tapi Qian telah membuktikannya. Penampilan Qian yg mengharukan
itu mendapat liputan luas dari media massa internasional. Sehingga sekelompok
dokter membuatkannya sepasang kaki saat dia berusia 8 tahun.Qian bukan hanya
piawai bermain basket, tapi atlet cilik ini juga lincah di kolam renang. Kini ia tengah
mempersiapkan diri untuk tampil dalam kejuaraan dunia atlet cacat di London,
2012. Qian rencananya juga akan tampil di cabang renang. Untuk itu kini Qian
berlatih tiap hari sejauh 2000 meter.
Berikut Penyandang Cacat yang Berprestasi di Bidangnya:
Jessica Long of Baltimore, Maryland, 15 tahun, memenangkan Sullivan Award,
penghargaan tertinggi bagi atlet amatir AS. Ini baru pertamakalinya penghargaan
diberikan pada atlet cacat. Long terlahir tanpa tulang betis. Ia juga kehilangan
beberapa tulang pada kakinya sehingga diamputasi pada usia 18 bulan setelah dia
diadopsi oleh pasangan amerika.
Long mulai berenang usia 10 tahun, 2004 ia sudah mencatat prestasi meraih tiga
medali emas pada Paralympic Game. Di usia 12 tahun ia juga meraih Paralympian
of the Year 2006. Selain cabang renang, Long juga tampil dalam cabang senam,
skating dan rock climbing.
Natalie du Toit of Cape Town, South Africa, 16 tahun, adalah atlet cacat amputasi
pertama yang mendapat izin berlaga di Olimpiade musim panas Beijing, Agustus
lalu. Du Toit kehilangan kaki kirinya.

You might also like