Professional Documents
Culture Documents
TUJUAN PEMBELAJARAN
Siswa mampu
MEMAHAMI DAN MENGENAL FILM DOKUMENTER, DOKUDRAMA,SEMI DOKUMENTER
MEMAHAMI UNSUR POKOK DALAM DOKUMENTER
MENCARI TEMA FILM DOKUMENTER , MENENTUKAN POINT OF INTEREST DARI OBYEK
MEMBUAT NASKAH/SCRIPTING (dari point of interest dibuat menjadi outline kemudian dijadikan naskah)
PRAPRODUCTION (Membentuk / mempersiapkan tim produksi s/d membuat proposal)
PRODUKSI (Shooting)
PASCAPRODUKSI (Editing dan Penayangan)
Dokudrama
Dokudrama adalah genre dokumenter dimana pada beberapa bagian film disutradarai atau diatur terlebih dahulu dengan
perencanaan yang detail. Dokudrama muncul sebagai solusi atas permasalahan mendasar film dokumenter, yakni untuk
memfilmkan peristiwa yang sudah ataupun belum pernah terjadi.
Semi Dokumenter
Semidocumentary adalah suatu bentuk buku, film, atau program televisi yang menyajikan kisah fiksi yang menggabungkan
banyak rincian faktual atau peristiwa-peristiwa aktual, atau yang disajikan dengan cara yang mirip dengan dokumenter.
III. MENCARI TEMA FILM DOKUMENTER , MENENTUKAN POINT OF INTEREST DARI OBYEK
Temukan tema dan judul Film dokementer dengan cara:
Diskusi dengan teman sekelompok
Browsing tema yang berkaitan dengan City Icon atau Urban City di situs internet
Setelah menetapkan beberapa tema, buatlah rincian atau urutan tentang hal-hal yang menarik (baik dari segi positif
maupun negatif) dari masing-masing tema
Presentasikan didepan kelas tema-tema andalan tersebut dan siap menerima masukan atau kritikan dari teman.
Materi Presentasi DOKUMENTER disajikan oleh : 1
Zaqia Ramallah, Jakarta Februari 2010
Penetapan tema terpilih
IV. SCRIPTING
Film statement yaitu penulisan ide yang sudah ditetapkan ke kertas, sebagai panduan kita dilapangan saat pengambilan shot
dan angel. Jadi pada tahap ini kita harus menyelesaikan skenario film dan memperbanyak referensi sehingga film yang kita
buat telah kita kuasai seluk-beluknya.
Selanjutnya, membuat treatment atau outline. Outline disebut juga script dalam bahasa teknisnya. Script adalah cerita rekaan
tentang film yang kita buat. script juga suatu gambar kerja keseluruhan kita dalam memproduksi film, jadi kerja kita akan
lebih terarah.
V. FUNGSI SCRIPT
Ada beberapa fungsi script.
Pertama script adalah alat struktural dan organizing yang dapat dijadikan referensi dan guide bagi semua orang yang
terlibat. Jadi, dengan script kamu dapat mengkomunikasikan ide film ke seluruh crew produksi. Oleh karena itu script
harus jelas dan imajinatif.
Kedua, script penting untuk kerja kameramen karena dengan membaca script kameramen akan menangkap mood
peristiwa ataupun masalah teknis yang berhubungan dengan kerjanya kameramen.
Ketiga, script juga menjadi dasar kerja bagian produksi, karena dengan membaca script dapat diketahui kebutuhan dan
yang kita butuhkan untuk memproduksi film.
Keempat, script juga menjadi guide bagi editor karena dengan script kita bisa memperlihatkan struktur flim kita yang
kita buat.
Kelima, dengan script kita akan tahu siapa saja yang akan kita wawancarai dan kita butuhkan sebagai narasumber.
VI. PRAPRODUCTION
MEMBENTUK /MEMPERSIAPKAN TEAM PRODUKSI
Pembentukan kelompok
Penentuan organisasi produksi dan pascaproduksi (ketua kelompok/ manager produksi, sekretaris, bendahara, Sutradara,
assisten sutradara, camera person, ass. Camera person, pencatat waktu dan adegan, audioman, lightingman, konsumsi,
tim perizinan, transportasi, Tim Perlengkapan, Editor, narator, reporter)
MEMBUAT PROPOSAL
Surat izin Produksi ditanda tangani oleh Ketua Kelompok/Manager Produksi, Guru Sinematografi, Wali Kelas & Kepala
Sekolah.
Membuat latar Belakang (Kajian Historis, Kajian Filosofis, Kajian Estetis)
Tempat dan waktu
Rincian Biaya
Struktur Organisasi
Pengesahan
Daftar Pustaka
Lampiran (Script/Naskah, peta lokasi, dll.)
VII. PRODUKSI
Pada tahap ini dilakukan pelaksanaan shooting sesuai dengan yang telah direncanakan pada saat praproduksi.
Kerjasama dan kekompakan akan membuat proses produksi berjalan dengan lancar.Sutradara dan kru bekerjasama
mewujudkan apa yang direncanakan dalam kertas dan tulisan (Shooting Script) menjadi gambar yang bercerita.Dalam
Pelaksanaan produksi ini sutradara menentukan jenis shot yang akan diambil didalam adegan (scene). Biasanya sutradara
mempunyai shot list dari setiap adegan. Semua shot yang dibuat dicatat oleh bagian pencatat shot dengan mencatat time code
pada saat mulai pengambilan gambar (kode waktu ini akan berguna pada waktu pengeditan).
VIII. PASCAPRODUKSI
Pasca Produksi memiliki tiga langkah utama, yaitu editing offline, editing online, dan mixing.
Editing online pada teknik digital sebetulnya adalah penyempurnaan hasil editing offline dalam komputer sekaligus mixing
dengan musik, ilustrasi, efek gambar, efek suara atau narasi.
Penayangan
IX. 10 Langkah sederhana / panduan untuk pemula pembuat film yang ingin membuat film dokumenter.
1. Menonton film dokumenter
Tonton film dokumenter atau dapat menonton secara online di situs-situs internet.
Pelajari apa yang menarik dari film dokumenter tersebut.
Pikirkan tentang apa jenis film dokumenter yang kamu inginkan.
Pelajari berbagai genre dan gaya pembuatan film.Misalnya, Michael Moore's film gayanya sangat berbeda dengan
Ken Burns dalam pembuatan film.
3. Pilih topik yang Anda temukan menarik dan dapat diakses untuk Anda.
• Memilih topik yang menarik & tepat waktu akan menghasilkan film yang kuat dan relevan.
• Hal ini sering lebih baik untuk fokus pada kepribadian lokal atau acara lokal sehingga Anda akan memiliki akses ke
banyak sumber daya untuk film Anda.
• Lagi pula, itu jauh lebih sederhana & murah untuk shooting di rumah daripada di tempat yang jauh.
8. Shooting
Jangan selalu berbicara tentang bagaimana melakukan hal itu - keluar dan shooting film Anda.
9. Post-produksi.
Tonton semua hasil shooting anda, temukan adegan-adegan penting dan tandai adegan tersebut. Dengan cara ini Anda
menyederhanakan proses editing dengan menciptakan peta visual rekaman Anda. Setelah ini dilakukan anda harus
10. Penayangan
Upload ke internet, mengirim dipotong untuk distributor / jaringan untuk melihat apakah mereka tertarik, ikut rangkaian
festival. Anda dapat mendaftar ke beberapa festival film sekaligus melalui website Withoutabox.
Jika semuanya gagal, mengundang orang ke tempat Anda untuk screening.
Membuat beberapa DVD dan memberikannya ke tangan keluarga, teman, tetangga, rekan kerja, orang yang Anda tahu
siapa yang ada di industri film.
II “Kunci selanjutnya agar film documenter menjadi tontonan yang menarik dan tidak membosankan adalah :
bagaimana membuat sebuah ilmu pengetahuan menjadi hiburan”
III “Namun intisari keberhasilan sebuah film documenter sebetulnya terletak pada kepekaan rasa para pembuat
dokumentasi itu sendiri, terutama Director (sutradara), Cameraman, Penulis naskah dan Editor. Di luar itu adalah factor
X dan keberuntungan.”
XI. DIKSI
Historis Sejarah
Filosofis Berdasarkan filsafat, “Filsafat : Pengetahuan penyelidikan dengan akal budi mengenai hakikat segala yang ada, sebab,
asal, dan hukumnya/ teori yang mendasari alam pikiran atau suatu kegiatan/ilmu yang berintikan logika, estetika, metafisika,
dan epistemolo/falsafah/hasil akal seorang manusia yang mencari dan memikirkan suatu kebenaran dengan sedalam-dalamnya
Estetis Mengenai keindahan, “Keindahan : suatu perasaan yang timbul dari dalam maupun dari luar yang dapat membangkitkan
rasa senang, kagum, haru, mempesona bagi kepuasan rohaniah”
Urban Berkenaan dengan kota, bersifat kekotaan, orang yang berpindah dari desa kekota
SELAMAT BELAJAR