DARI EKSTRAK ETANOL 70% DAUN DARUJU (Acanthus illicifolius L.) BERDASARKAN PENGUKURAN SGOT DAN SGPT SERTA GAMBARAN HISTOLOGI PADA HATI MENCIT YANG DIINDUKSI CCl4
Tanaman daruju secara empiris telah digunakan untuk mengobati beberapa
jenis penyakit, salah satunya sebagai pengobatan hati. Kandungan dari tanaman ini antara lain saponin, flavonoid dan polivenol. Penelitian ini bertujuan untuk melihat efek hepatoprotektor fraksi daun daruju (Acanthus illicifoliu L.) melalui pengukuran SGOT dan SGPT serta gambaran histologis pada hati mencit yang di induksi CCl4. Penelitian ini menggunakan hewan mencit putih jantan dengan galur Swiss-Webster yang diinduksi CCl4. Mencit dibagi menjadi 6 kelompok. Masing- masing kelompok terdiri dari 4 ekor mencit diberi dosis sebagai berikut kelompok I adalah kontrol negatif yang dinduksi CCl4 dosis 0,089 g/ 20 g BB, kelompok II adalah sediaan uji dosis rendah 3,5 mg/ 20 g BB, kelompok III adalah sediaan uji dosis sedang 7 mg/ 20 g BB , kelompok IV adalah sediaan uji dosis tinggi 14 mg/ 20 g BB, kelompok V adalah kontrol positif diberi larutan Cursil dosis 1,95 mg/ 20 g BB, kelompok VI adalah kontrol normal. Untuk mengetahui aktivitas SGOT dan SGPT, serum mencit direaksikan dengan reagen kit dan diukur dengan spektrofotometer klinik. Organ hati dipreparasi dengan metode block paraffin dan pewarnaan Hematoksilin–Eosin (HE). Hasil data SGOT, SGPT dan presentase jumlah sel nekrosis diolah secara statistik menggunakan uji ANOVA satu arah, menunjukkan adanya perbedaan antar kelompok (p <0,05), kemudian dilanjutkan dengan uji Tukey menunjukkan adanya perbedaan bermakna antara kelompok kontrol negatif dengan kelompok kontrol positif. Fraksi etil asetat daun daruju (Achantus ilicifolius L.) dengan dosis 3,5 mg/20 g BB, 7 mg/20 g BB dan 14 mg/20 g BB memiliki efek hepatoprotektor yaitu melindungi sel – sel hati dari kerusakan akibat pemberian karbon tetraklorida (CCl4). Dosis 14 mg/20 g BB sebanding dengan Cursil® dengan dosis 1,95 mg/20 g BB.