Professional Documents
Culture Documents
BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
fleksibel, dan dibuat dengan teliti. Menurut Ilyas (2006), perencanaan adalah
meramalkan apa yang terjadi dimasa mendatang. Hal ini dilakukan, untuk
sebanyak 40% dari seluruh ketenagaan (Depkes, 2002). Sebagai ujung tombak
tanggung jawab selama 24 jam dalam sehari terhadap pasien yang dirawatnya.
Besarnya tanggung jawab perawat yang demikian, maka pihak rumah sakit
Selain kualitas yang selalu ditingkatkan, juga secara kuantitas harus tercukupi.
1
2
dalam menghadapi setiap jam kerja yang memerlukan staf yang dapat diberi
kewajibannya (Gillies, 1989). Semua ini juga dipengaruhi oleh metode asuhan
RS Ibu dan Anak X adalah rumah sakit type B yang ada di wilayah Bekasi
dengan ruang rawat inap yang berkapasitas 90 tempat tidur, 50 tenaga perawat
dan BOR bulan Maret 2008 adalah 54%. Dari keadaan ini, kelompok ingin
pasien di RSIA X.
B. Tujuan
1. Tujuan Umum
Barat.
2. Tujuan Khusus
RS X.
di RS X.
4
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
A. Perencanaan SDM
1. Pengertian
apa, kapan, dan berapa jumlah yang dibutuhkan (Ilyas, 2006; hal: 21).
fungsi dan beban kerja pelayanan kesehatan. Maka, pihak rumah sakit
yang dibutuhkan rumah sakit. Sehingga fungsi rumah sakit dapat berjalan
4
5
lebih besar atau ke yang lebih kecil. Hal ini disesuaikan dengan
dibutuhkan.
di atas dapat disebabkan oleh karena beban kerja yang terlalu tinggi,
gaji yang tidak sesuai, tempat kerja yang tidak nyaman, kepemimpinan
d. Keluhan pasien
dapat dipicu oleh karena beban kerja yang tinggi, gaji yang tidak
pendidikan).
sendiri
- Terpasang infuse
- Penggunaan suction
- Gelisah/disorientasi
yang ada saat ini sudah cukup? Sehingga perlu dilakukan analisis
jumlah dan jenis tenaga yang ada pada setiap unit keperawatan di
9
menilai beban kerja dengan jumlah tenaga yang ada. Selain itu,
keperawata.
jumlah dan jenis tenaga keperawatan yang ada saat ini. 2) jumlah
2. Formula Ilyas
A x B x 365
TP =
255 x jam kerja/hari
Keterangan:
pasien)
255)
11
3. Formula Depkes
Rumus
faktor koreksi:
Rumus:
faktor koreksi:
keperawatan
BAB 3
DI RSIA X
Profil RSIA X
pasien ibu dan anak, tetapi juga membuka pelayanan pasien dewasa atau
umum. RSIA mempunyai beberapa instalasi, yaitu instalasi rawat jalan, IGD,
dan Instalasi Rawat Inap, OK/VK, NICU/PICU. Pada Instalasi Rawat Inap
perawat. BOR (bed occupation rate) instalasi rawat inap bulan Maret 2008
adalah 57,7%.
ruang (Ruang Dewasa/umum dan anak) menggunakan metode tim. Hal ini
15
14
ideal adalah
Ruang Perinatologi
1. Formula PPNI
TP =
2. Formula Ilyas
A x B x 365
TP =
255 x jam kerja/hari
4,5 x 11 x 365
TP = = 11,8 ---- 12 perawat
255 x 6
3. Formula Depkes
Rumus
49,5
TP = = 7 perawat
7
faktor koreksi:
52 + 12 + 14
x 7 = 1,9
286
7 + 1,9
x 25 = 2,2 orang
100
1. Formula PPNI
BOR = 100%
2. Formula Ilyas
A x B x 365
TP =
255 x jam kerja/hari
2,5 x8 x 365
TP= = 4,7 ---- 5 perawat
255 x 6
3. Formula Depkes
19
Rumus
20
TP = = 3 perawat
7
faktor koreksi:
52 + 12 + 14
x 3 = 0,8
286
3 + 0,8
x 25 = 0,95 orang
100
20,31
TP = = 3 perawat
7
faktor koreksi:
52 + 12 + 14
x 3 = 0,8
286
21
keperawatan
3 + 0,8
x 25 = 0,95 orang
100
4,75----- 5 perawat
1. Formula PPNI
BOR = 52%
TP =
2. Formula Ilyas
A x B x 365
TP =
255 x jam kerja/hari
3,7 x 27 x 365
TP = = 23,8 ---- 24 perawat
255 x 6
3. Formula Depkes
Rumus
TP =
100,5
TP = = 14 perawat
7
faktor koreksi:
52 + 12 + 14
x 14 = 3,8
286
14 + 3,8
x 25 = 4,4 orang
100
85,02
TP = = 12 perawat
7
faktor koreksi:
52 + 12 + 14
x 12 = 3,3
286
keperawatan
12 + 3,3
x 25 = 3,8 orang
100
25
19,1----- 19 perawat
1. Formula PPNI
BOR = 60%
2. Formula Ilyas
A x B x 365
TP =
255 x jam kerja/hari
4,5 x 6 x 365
TP = = 6,4 ---- 6 perawat
255 x 6
3. Formula Depkes
Rumus
27
TP = = 3,8 ---- 4 perawat
7
27
faktor koreksi:
52 + 12 + 14
x 4 = 1,1
286
4 + 1,1
x 25 = 1,3 orang
100
21,68
TP = = 3 perawat
7
faktor koreksi:
52 + 12 + 14
x 3 = 0,8
286
keperawatan
3 + 0,8
x 25 = 0,95 orang
100
4,75----- 5 perawat
29
Inap RSIA X
TT = 90 TT
BOR = 54%
A x B x 365
TP =
255 x jam kerja/hari
BAB 4
PEMBAHASAN
kombinasi antara metode tim dan fungsional. Metode tim digunakan pada ruangan
Ruang Rawat Inap Lantai 2 (umum/dewasa) dan lantai 3(anak). Kedua ruangan ini
secara ketenagaan sudah memiliki tenaga dengan kualifikasi S1, dimana hal ini
sudah sesuai dengan pengaturan metode tim, bahwa dalam metode tim harus ada
seseorang yang knowledgable (Huber, 2006). Metode tim yang diterapkan pada
ruang nifas (lantai1) dan perinatologi belum optimal karena belum ada
kualifikasi tenaga yang sesuai seperti S1. Saat ini rumah sakit sedang merekrut
lebih baik.
mempunyai kebutuhan tenaga yang cukup, karena tenaga yang dipunyai sebanyak
tenaga keperawatan yang harus disediakan oleh rumah sakit adalah 47 orang.
Tetapi kecukupan tenaga ini tidak merata dibeberapa ruang rawat inap. Sehingga
ditempat lain.
hal, seperti pada perhitungan PPNI menghasilkan jumlah yang lebih besar dari
perhitungan formula Ilyas, karena menggunakan hari kerja yang berbeda. PPNI
DAFTAR PUSTAKA
Ilyas Y. (2004). Perencanaan SDM Rumah Sakit Teori, Metode, dan Formula.
Depok-Jawa Barat: Fakultas Kesehatan Masyarakat-Universitas Indonesia.